164 research outputs found

    Peningkatan Kualitas Perkuliahan Fisiologi Tumbuhan melalui Lesson Study di Jurusan Biologi Fmipa Um

    Full text link
    Since three years ago Plant Physiology lecture has been using a model of learning Reading, Questioning, and Answering System (RQA), but the results are still not satisfactory. Three open classes of Lesson Study (LS) has been implemented to improve the lecture on April 4, 7, and 14, 2014 by the LS Team consisting of three lecturers and four assistant lecturers. The input for improving the teaching and learning process of lecture conducted as a result of reflection before and after three open classes covers additional tasks preparing a concept map or mind map tasks besides RQA, the improved form of power point presentation, improved mastery of material by the presenters, query answering written questions in the Chapter Review that the material covered is more substantial. Presenters should also display images related to the material being discussed, request that the student submit the RQA power point at the beginning of lecture, and gave a rebuttal that is not a technical issue but a substantial concerns, as well as write and collect lecture notes at the end of the course. The results showed an improvement in the learning processes and increased student engagement in learning. Plant Physiology improvement of learning outcomes is still not satisfactory

    PERBEDAAN KETERAMPILAN MENGOBSERVASI DAN MENYUSUN HIPOTESIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 26 SURAKARTA SEBAGAI EFEK PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY PADA MATERI FOTOSINTESIS

    Get PDF
    Guided Inquiry adalah salah satu strategi pembelajaran inkuiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan mengobservasi dan menyusun hipotesis sebagai akibat penggunaan strategi pembelajaran Guided Inquiry. Populasi penelitian adalah siswa kelas VIII SMP N 26 Surakarta. Sampel penelitian terdiri dari 2 kelas. Untuk keperluan analisis dilakukan uji keseimbangan berdasarkan NEM. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen dengan rancangan non-equivalent control group design. Alat ukur menyusun keterampilan mengobservasi dan menyusun hipotesis menggunakan penilaian yang dilengkapi dengan rubrik. Analisis data dan uji hipotesis menggunakan Anacova yang secara teknis dilakukan dengan SPSS Window versi 16.00. Hasil penelitian menunjukkan keterampilan mengobservasi berbeda nyata antara pembelajaran yang menggunakan Guided Inquiry dengan konvensional demikian juga dengan keterampilan menyusun hipotesis. Berdasarkan hasil penelitian maka Guided Inquiry mempengaruhi keterampilan mengobservasi dan menyusun hipotesis yang merupakan tahapan dari proses pembelajaran menggunakan strategi Guided Inquiry. Kata Kunci: Guided Inquiry, mengobservasi, menyusun hipotesi

    Desain Pembelajaran Biologi dengan Model Experiential Jelajah Alam Sekitar melalui Lesson Study

    Full text link
    Belajar biologi adalah belajar tentang fenomena yang ada dan terjadi di alam sekitar melalui aktivitas kegiatan ilmiah oleh peserta didik, sehingga cara belajar biologi yang tepat adalah dengan pembelajaran aktif dan kontekstual. Pembelajaran aktif dan kontekstual dapat didesain oleh guru sebagai orang yang bertanggung jawab dalam proses pembelajaran peserta didik dengan menerapkan teori dan prinsip pembelajaran aktif dan kontekstual. Model pembelajaran Experiential Jelajah Alam Sekitar (EJAS) merupakan salah satu model pembelajaran aktif dan kontekstual yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk mendesain pembelajaran di kelas oleh peserta didik karena model pembelajaran EJAS merupakan model pembelajaran biologi yang memberikan pengalaman langsung pada proses belajar peserta didik dan mengembangkan potensi keterampilan dan sikap yang dimiliki mereka melalui proses pembelajaran. Guru perlu berkolaborasi dengan rekan seprofesi dalam satu bidang studi melalui kegiatan lesson study untuk mendapatkan desain pembelajaran yang efektif dan efisien untuk memudahkan belajar peserta didik dalam mendapatkan pengetahuan dan pengembangan skill untuk menghadapi dan mensikapi Perubahan masa depan

    Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VII SMP

    Full text link
    Rancangan penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 2 Turen. Penentuan sampel dengan teknik sampling acak. Instrumen pengukuran divalidasi oleh ahli, dilanjutkan dengan uji coba ke siswa. Koefisien reliabilitas tes hasil belajar kognitif 0,752, dan tes kemampuan berpikir kritis 0,774. Uji hipotesis menggunakan uji anakova. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing (65,96) berbeda nyata sengan siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran konvensional (58,23), dan hasil belajar sains kelas eksperimen 50,8 berbeda nyata dengan kelas kontrol (39,5)

    PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARGUMEN-DRIVEN INQUIRY (ADI) TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model ADI terhadap keterampilan berpikir kritis siswa. Desain penelitian yang digunakan yaitu kuasi eksperimen dengan pretest-posttest non-equivalent control group desain. Populasi penelitian yaitu seluruh siswa kelas X SMAN 06 Malang yang terdiri dari 4 kelas. Sampel total yaitu 2 kelas eksperimen dengan model ADI dan 2 kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional ditetapkan secara acak. Data hasil keterampilan berpikir kritis didapatkan dari tes essay yang dilaksanakan pada awal dan akhir pembelajaran berdasarkan indikator keterampilan berpikir kritis. Hasil tes essay selanjutnya dianalisis menggunakan Anakova dengan taraf signifikasi 0.05. Hal tersebut menunjukkan model ADI berpengaruh terhadap keterampilan berpikir kritis siswa

    Influence of Strategy of Learning and Achievement Motivation of Learning Achievement Class VIII Students of State Junior High School in District Blitar

    Get PDF
    This study aims for know influence of problem-based learning strategies and achievement motivation on learning achievement,The method used in this research is quantitative method. The instrument used in this study is two fold instruments to measure moderator variable (achievement motivation) and instruments to measure the dependent variable (the learning achievement). Technical analysis of the data to be used in this research is descriptive and inferential statistics, while the research data collected and processed by ANCOVA techniques. The research proposed by researchers before used analysis of variance of two paths first tested the parametric test assumptions.These results indicate that. Of the 59 samples in the experimental group were included in the category of learners motivated high achievers was 37 (62.71%) and are included in the category of low achievement motivation was 22 (37.29%), the sample control group applying of discussion teaching amounts to 54. Of the 54 samples that are categories of learners who have high achievement motivation numbered 20 (37.04%), and that included motivated underachievers 34 (62.94%).The hypothesis of this study is There is a difference of learning achievement between groups of learners that learned with problem-based learning strategy with a group of learners that learned with the learning strategy discussions. There is a difference of learning achievement between groups of learners who have high achievement motivation with a group of learners who have low achievement motivation. There is an interaction between the two strategies using problem-based learning and discussion, as well as achievement motivation on learning achievement. Keywords: Problem-based learning, achievement motivation, learning achievement

    The Role of Society Toward Concervation

    Full text link
    Local potential is one of the useful thing of biological resources. The use of biological resources was done to fulfill the needs of human life. The necessities of life is going increase that causes exploitation of biological resources continue to be made in larger numbers. Therefore, conservation efforts must begin immediately. This study aimed to determine human role in conservation efforts. Descriptive exploratory study method was used to know the role of communities around Mountains of Muria in conservation efforts. This study discussed the potency and conservation of parijoto. Some conservation efforts was carried out to protect parijoto in the area of Mountains of Muria they are cultivation of local crops either independently or with the help of the government, the use of local wisdom, the establishment of forest and conservation communities which be founded by the Foundation of Sunan Muria, and the news media roles. The results showed a wide range of local community participation, private organizations, and governments in conservation efforts parijoto. It was an effort to save the preservation one of biological resources in Indonesia especially in area of Muria Mountain. Results were directing human relate conserve biological resources

    KESESUAIAN MENU MAKANAN, KONTRIBUSI TINGKAT KECUKUPAN ENERGI, DAN PROTEIN TERHADAP MAKANAN YANG DISAJIKAN DI ASRAMA I POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

    Get PDF
    Latar Belakang: Penyelenggaraan makanan intitusi bertujuan untuk menyediakan makanan yang berkualitas baik, bervariasi, memenuhi kecukupan gizi, dan dapat diterima oleh konsumen1. Penyelenggaraan makanan di asrama mahasiswa harus menyediakan menu makanan yang dapat memenuhi kecukupan gizi dan disukai oleh mahasiswa. Tujuan Penelitian: Mengetahui kesesuaian menu makanan, kontribusi tingkat kecukupan energi, dan protein terhadap makanan yang disajikan di Asrama I Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Metode Penelitian: Penelitian survei dilakukan terhadap menu makanan yang disajikan di asrama mahasiswa selama 18 hari (sebanyak 18 menu makan pagi dan 17 menu makan malam) meliputi nasi, lauk hewani, lauk nabati, sayur, dan buah. Variabel yang diteliti meliputi porsi menu makan pagi dan makan malam, kandungan energi dan protein menu makan pagi dan makan malam serta kontribusinya terhadap angka kecukupan gizi. Untuk menguji hipotesis digunakan uji beda T-Test Independent. Hasil Penelitian: Menu makanan yang disajikan di asrama terdiri dari nasi, lauk hewani, lauk nabati, sayur untuk makan pagi dan tambahan buah untuk makan malam. Rata – rata berat porsi untuk makan pagi yaitu nasi 209,89 gram, lauk hewani 44,54 gram, lauk nabati 30,73 gram, dan sayur 54,04 gram. Sedangkan rata – rata berat porsi untuk makan malam yaitu nasi 217,88 gram, lauk hewani 46,16 gram, lauk nabati 28,6 gram, sayur 46,65 gram, dan buah 43,88 gram. Kandungan energi pada makan pagi sebesar 715,68 kkal (atau kontribusinya sebesar 28,63% AKE) dan makan malam sebesar 750,18 kkal (atau kontribusinya sebesar 30,01% AKE). Sedangkan kandungan protein pada makan pagi sebesar 21,68 gram (atau kontribusinya sebesar 36,74% AKP dan makan malam sebesar 22,21 gram (atau kontribusinya sebesar 37,64% AKP). Kesimpulan: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara berat porsi nasi, lauk hewani, lauk nabati, dan sayur pada makan pagi dan makan malam. Kontribusi kandungan energi pada makan pagi dan makan malam sudah sesuai dengan standar anjuran pengaturan makan. Sedangkan kontribusi kandungan protein pada makan pagi dan makan malam lebih dari standar anjuran pengaturan makan. Kata kunci : Kesesuaian Menu Makanan, Kontribusi Tingkat Kecukupan Energi, Kontribusi Tingkat Kecukupan Protei

    The contribution of argumentation and critical thinking skills on students’ concept understanding in different learning models

    Get PDF
    We investigated the correlation between argumentation and critical thinking skills simultaneously on students’ understanding of basic biology concepts in classes taught by Argument-Driven Inquiry (ADI) and conventional learning models. This study involved 180 pre-service science teachers (18-19 years old) who undertook the basic biology course in the Faculty of Teacher Training and Education, University of Lampung. Argumentation skills were measured using the Argumentation Skill Test and critical thinking skills were measured using the Critical Thinking Test, whereas understanding of basic biology concepts was measured using the Concept Understanding Test. Hierarchical multiple regressions revealed prospective effects of argumentation and critical thinking skills to support students’ understanding of basic biology concepts. In addition, the strong correlation between predictors simultaneous to the criteria found in ADI compared to conventional learning models. The lecturers should consider the empowerment of argumentation and critical thinking skills of students through the application of appropriate learning models
    • …
    corecore