139 research outputs found
PENGARUH RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP TINGKAT TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI
Abstrak: Penelitian quasi experimental dengan rancangan one group
pre-post test ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh relaksasi progresif
terhadap tingkat hipertensi pada lansia dengan hipertensi di desa
Nogotirto, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan April-Mei 2013. Jumlah responden dalam penelitian adalah sebanyak
12 orang. Analisis data dengan Wilcoxon match pair test menunjukkan
ada perbedaan tingkat tekanan darah sistole dan diastole sebelum dan
sesudah dilakukan relaksasi progresif (p=0,017 dan p=0,001; α =0,05).
Ada pengaruh pemberian relaksasi progresif terhadap tingkat tekanan
darah sistole dan diastole. Lansia dan keluarga disarankan agar melakukan
relaksasi progresif untuk menurunkan tekanan darah pada lansia secara
mandiri di rumah
Double Difference (DD) Fixed Effects Method in Micro Loans on Household Income in Indonesia
Micro-loans are loans aimed at helping poor or low-income communities to increase their income through increasing productivity so as to reduce poverty. The purpose of this study is to determine the relationship of micro-loans to the increase in household income per capita in Indonesia and to determine the impact of micro-loans that actually result in an increase in household income per capita in Indonesia. The method used is Double Difference (DD) Fixed Effects with data from the Indonesia Family Life Survey (IFLS) in 2000 and 2007. The estimation results show that it is proven that the impact of micro loans on income changes is not visible and even looks negative 0.446. There was an increase in total income in 2007 compared to 2000 with a coefficient value of 0.279 using the nominal value. However, in real terms, the coefficient value is not significant, namely negative 0.063
Pemanfaatan Media Sosial untuk Mendukung Kegiatan Penyuluhan Pertanian di Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara
The rapid development of communication technology requires agricultural extension workers to be able to use social media in disseminating agricultural information. This study aims to describe the use of social media, analyze the factors associated with the level of social media utilization and analyze the management of agricultural information and its relationship with the use of social media. The study used the observation method to select respondents through the census.The level of social media utilization by respondents was measured by the frequency and duration in using Facebook, WhatsApp, Youtube and Instagram . The frequency of using social media is relatively high for Facebook and WhatsApp. The overall duration of accessing social media is relatively low. Factors that are significantly related to the utilization level of social media are the characteristics of extension workers (level of education and the availability of communication technology tools), perception of extension workers (ease of acces to information), information needs of extension workers (climate and capital) and motivation of extension workers (increasing knowledge and insight). Almost all extension workers manage information obtained from social media to be distributed to farmers
HUBUNGAN RIWAYAT HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN DEMENSIA PADA LANSIA DI BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA YOGYAKARTA UNIT BUDHI LUHUR KASONGAN BANTUL
INTISARI
Latar Belakang: Hipertensi dan demensia adalah gangguan kesehatan yang umum
pada lansia. Hipertensi mempengaruhi seluruh sistem aliran darah termasuk
pembuluh darah yang menuju otak yang bisa mengakibatkan terjadinya demensia.
Demensia bisa mengakibatkan terjadinya perilaku pada lansia seperti mudah lupa,
memusuhi orang-orang disekitarnya dan mudah hilang.
Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan mencari hubungan riwayat hipertensi
dengan kejadian demensia pada lansia di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha
Yogyakarta Unit Budhi Luhur Kasongan Bantul.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasi dengan
pendekatan Cross Sectional. Menggunakan Total Sampling dengan 40 responden dan
data yang diperoleh berupa riwayat hipertensi dari rekam medis dan kejadian
demensia dari kuisioner MMSE. Uji statistik menggunakan Uji Kendall tau.
Hasil Penelitian: Terdapat 30 lansia mengalami hipertensi ringan dan 20 lansia
mengalami demensia ringan. Nilai signifikansi diperoleh p=0,375 sehingga p>0,05.
Hipotesis ditolak atau tidak diterima.
Simpulan dan Saran: Tidak ada hubungan antara riwayat hipertensi dengan
kejadian demensia pada lansia di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Yogyakarta
Unit Budhi Luhur Kasongan Bantul. Saran bagi lansia Balai Pelayanan Sosial Tresna
Werdha Yogyakarta agar senantiasa menjaga kesehatannya dalam memenuhi
kebutuhan dasarnya, olahraga
Hubungan Kebiasaan Cuci Tangan dengan Perilaku Ibu dalam Pencegahan Diare pada Balita di Puskesmas Gamping 1 Yogyakarta
LatarBelakang: Data Kesehatan DIY tahun 2012 menjelaskan bahwa sepanjang
tahun 2012 kasus anak yang mengalami diare sebanyak 74.689 kasus. Diare juga
menempati urutan kedua yang paling sering di rawat di Rumah Sakit setelah ISPA.
Tujuan: Penelitian mengidentifikasi hubungan kebiasaan cuci tangan dengan
perilaku ibu dalam pencegahan diare pada balita di Puskesmas Gamping 1
Yogyakarta.
Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik korelasional.
Pendekatan waktu yang digunakan adalah cross sectional. Responden penelitian
terdiri dari 59 orang dan diambil dengan menggunakan teknik accidental sampling.
Pengumpulan data menggunakan instrument kuesioner dengan teknik uji korelasi
Kendall Tau.
Hasil: Menunjukkan bahwa Kebiasaan cuci tangan ibu di Puskesmas Gamping 1
Yogyakarta termasuk kategori cukup sebanyak 36 responden (61.1%). Perilaku ibu
dalam pencegahan diare pada balita di Puskesmas Gamping 1 Yogyakarta termasuk
dalam kategori cukup sebanyak 33 responden (55.9%)
Simpulan: Peneliti menyarankan agar pihak Puskesmas lebih meningkatkan
pemberian penyuluhan kesehatan kepada masyarakat khususnya ibu yang memiliki
balita tentang manfaat cuci tangan dan langkah-langkah cuci tangan sebagai upaya
pencegahan terhadap penyakit seperti diare.
Saran: Ada hubungan kebiasaan cuci tangan dengan perilaku ibu dalam pencegahan
diare pada balita di Puskesmas Gamping 1 Yogyakarta (p-value 0.000)
Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Insomnia pada Usia Lanjut di Panti Sosial Tresna Werdha Yogyakarta Unit Budi Luhur Kasongan Bantul
Latar belakang:Usia lanjut mengalami berbagai permasalahan yaitu meningkatnya
ketidakmampuan fungsional fisik, hal ini sangat berkaitan erat dengan pemenuhan
kehidupan istirahat dan tidur.Insomnia merupakan gangguan
tiduryangmempengaruhi kualitas hidup dan berhubungan dengan angka mortalitas
yang lebih tinggi.Salah satu penyebab insomnia pada lansia adalah kurangnya
kegiatan fisik atau aktivitas fisik dan mental sepanjang hari sehingga mereka masih
bersemangat di malam hari.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan
kejadian insomnia pada usia lanjut di Panti Sosial Tresna Werdha Yogyakarta Unit
Budi Luhur Kasongan Bantul.
Metode penelitian: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan
desain penelitian deskriptif korelatifdengan pendekatan cross sectional atau potong
lintang. Sampel yang diambil dengan menggunakan teknik total sampling sebanyak
35 responden.Teknik analisa data menggunakan Spearman Rho.
Hasil penelitian: Berdasarkan hasil uji statistik korelasi Spearman Rhohasilnya
adalah p=0,770 hal ini bahwa nilai p > 0,05artinya tidak ada hubungan yang
signifikan antara aktivitas fisik dengan kejadian insomnia di Panti Sosial Tresna
Werdha Yogyakarta Unit Budi Luhur.
Simpulan dan saran:Tidak ada hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik
dengan kejadian insomnia.Diharapkan pada lansia untuk lebih memperhatikan
kebutuhan tidurnya, tidak meremehkan tentang masalah tidur yang dialami, istirahat
yang cukup, agar mencapai masa tua yang sehat dan bahagia.
Kata Kunci : Aktivitas fisik, insomnia
Daftar Pustaka : 20 Buku (2004-2012), 6 Jurnal, 3 website
Halaman : 78 halaman, 13 tabel, 2 gambar, 18 lampira
Pengaruh Rendam Air Hangat pada Kaki Terhadap Insomnia pada Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Yogyakarta Unit Budi Luhur
Latar Belakang : Insomnia merupakan gangguan tidur yang dialami lansia. Rendam
air hangat pada kaki merupakan teknik stimulasi tidur yang dilakukan dengan cara
merendam kaki pada air hangat bersuhu 37°C-39ºC. Hal ini sesuai berdasarkan
fisiologi bahwa pada daerah kaki terdapat syaraf-syaraf kulit yaitu flexusvenosus dari
rangkaian syaraf ini stimulasi diteruskan ke kornus posterior kemudian dilanjutkan
ke medulla spinalis, ke radiks dorsalis, selanjutnya ke ventro basal thalamus dan
masuk ke batang otak yang tepatnya didaerah raafe bagian bawah pons dan medulla
disinilah terjadi efek sofarifik (ingin tidur).
Tujuan Penelitian : Mengetahui pengaruh rendam air hangat pada kaki terhadap
insomnia pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Yogyakarta Unit Budi Luhur
Kasongan Bantul Tahun 2015.
Metode Penelitian : Desain penelitian menggunakan Pre-Eksperimental Design
dengan Metode one group Pretest Postest Design. Populasi dalam penelitian adalah
lansia yang mengalami insomnia yang tinggal di Panti Sosial Tresna Werdha
Yogyakarta Unit Budi Luhur berjumlah 20 orang. Pengambilan sampel dengan
simplerandom sampling sebanyak 10 responden. Instrumen dalam penelitian ini
menggunakan kuesioner Insomnia Rating Scale. Analisa data menggunakan rumus
Wilcoxon.
Hasil : Penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh rendam air hangat pada kaki
dengan insomnia pada lansia. Hasilnya uji hipotesis yang ditunjukkan pada hasil
penelitian yang menggunakan uji Wilcoxon memperlihatkan bahwa hasil signifikansi
0,004 (<0,05). Dapat disimpulkan ada pengaruh rendam air hangat pada kaki
terhadap insomnia pada lansia.
Kesimpulandan Saran : Rendam kaki dengan air hangat dapat digunakan sebagai
salah satu alternatif tindakan untuk mengurangi insomnia dan sebagai acuan dalam
upaya peningkatan kesehatan lansia.
Kata Kunci : lansia, insomnia, rendam air hangat
Daftar Pustaka : 22 buku, 4 jurnal, 6 internet, 5 penelitian
Halaman : i-xiii, 1-89 halaman, 12 tabel, 3 gambar, 17 lampira
Hubungan Keterpaparan Media Massa dengan kekerasan dalam Pacaran di SMA N 1 Sanden Bantul
Media memberikan peranan yang sangat penting dalam menyebar luaskan informasi, selain membaca media cetak, semakin banyak remaja yang terpapar informasi melalui radio, televisi, vcd, dan internet. Remaja sering menikmati program yang sering kurang mendidik, misalnya tayangan kekerasan dan kehidupan sosial. Remaja merupakan masa rentan, karena merupakan masa transisi dari kanak-kanak menuju kedewasa yang ditandai dengan perkembangan yang sangat cepat dari aspek fisik, biologis, dan social. Salah satunya yang sering dilakukan remaja adalah pacaran (dating). Untuk mengetahui hubungan keterpaparan media massa dengan kekerasan dalam pacaran di SMA Negeri I Sanden Bantul tahun 2015. Penelitian ini mengunakan pendekatan cross sectional, Besar sampel yang digunakan yaitu 66 siswi (total sampling). Pengumpulan data menggunakan kuesioner,. Analisis data menggunakan rumus Kendal Tau. Hasil penelitian keterpaparan media massa di SMA Negeri I Sanden di dapatkan bahwa sebagian besar responden tidak terpapar oleh media massa yaitu sebanyak 42 siswi (63,62%) dan sebagian besar tidak mengalami kekerasan dalam pacaran yaitu sebanyak 44 siswi (66,7 %) ditunjukan dengan nilai sig.(2-tailed) 0.00 < 0,05. Ada hubungan keterpaparan media massa dengan kekerasan dalm pacaran di SMA N I Sanden Bantul. Diharapkan para siswi SMA N I Sanden agar tidak berpacaran agar tidak mengalami kekerasan dalam pacaran
HUBUNGAN SPIRITUALITAS DENGAN TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI KEMATIAN PADA LANSIA DI DESA PANJANGREJO PUNDONG BANTUL YOGYAKARTA
Latar belakang :
Kecemasaan pada lansia terus meningkat 2,5 % setiap tahunnya
dengan meningkatnya kecemasan akan menyebabkan perubahan baik psikis
maupun psikologis, salah satu faktor penyebab kecemasan menghadapi kematian
pada lansia
adalah kepuasan batin dalam berhubungan dengan Tuhan serta
kurangnya ilmu agama.
Tujuan :
Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan spiritualitas
dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi kematian pada lansia di Desa
Panjangrejo Pundong Bantul Yo
gyakarta.
Metode penelitian :
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi
dengan pendekatan waktu
crossectional
. Teknik pengambilan sampel
menggunakan
total sampling
. Sampel pada penelitian ini sebanyak 42 lansia
yang berada di Desa Panjangr
ejo Pundong Bantul Yogyakarta
.
Teknik analisis
data menggunakan
Kendall Tau.
Hasil Penelitian :
Hasil korelasi antar variabel yaitu r = 0,359 dengan tingkat
signifikan 0,012 menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara spiritualitas
dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi kematian di Desa Panjangrejo
Pundong Bantul Yogyakarta.
Simpulan :
Terda
pat hubungan antara spiritualitas dengan tingkat kecemasan
menghadapi kematian pada lansia di Desa Panjangrejo Pundong Bantul
Yogyakarta tahun 2017.
Saran :
Keluarga diharapkan dapat memberikan dukungan lebih kepada lansia
dalam menjalani akhir kehidupan
nya, menambah aktivitas rohani dan kegiatan
masyarakat guna menghilangkan kecemasan lansia dalam menghadapi kematian
- …