Jurnal Penyuluhan
Not a member yet
462 research outputs found
Sort by
Faktor Determinan Kompetensi Komunikasi Sarjana Pendamping Desa Sejahtera dalam Pelayanan Sosial di Kabupaten Hulu Sungai Selatan
Kompetensi komunikasi yang dirasakan atau Self-Perceived Communication Competence (SPCC) merupakan satu cara yang umum untuk mengukur kompetensi komunikasi dalam dunia bisnis, namun hingga saat ini belum dilakukan dalam bidang pelayanan sosial. Padahal dengan mengetahui kompetensi komunikasi maka efektivitas pelayanan sosial dapat dicapai. Penelitian ini untuk mengetahui SPCC Sarjana Pendamping Desa Sejahtera (SPDS) dan faktor-faktor determinan yang mempengaruhinya dalam pelayanan sosial. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, kuesioner penilaian diri diberikan kepada 148 SPDS sebagai pekerja sosial di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Pengolahan data menggunakan statistik deskriptif untuk menentukan tingkat kompetensi komunikasi dan aplikasi SEMPLS3 dengan embedded two stage approach - model second order factor untuk menentukan faktor determinan yang mmpengaruhinya. Hasil penelitian menunjukkan SPCC SPDS dalam pelayanan sosial berkategori Sangat Kompeten. SPCC SPDS dalam pelayanan sosial ditentukan ciri personal (jenis kelamin), faktor lingkungan (sosial budaya, dukungan organisasi, afiliasi keagamaan), motivasi, pengetahuan, dan kemampuan, yang diaplikasikan dalam perilaku komunikasi secara tepat sehingga mencapai efektivitas komunikasi dalam pelayanan sosial. Temuan penting penelitian ini secara umum memperkaya pandangan bahwa jenis kelamin, aspek sosial budaya, dukungan organisasi dan afiliasi keagamaan berkontribusi terhadap kompetensi komunikasi, khususnya pada bidang pelayanan sosial, yang belum ada peneliti yang melakukannya
Persepsi Kelompok Penerima Manfaat terhadap Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di Kota Surakarta
Kebijakan pertanian perkotaan menjadi strategi pemerintah dalam mendukung ketahanan pangan masyarakat kota. Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) dari Kementerian Pertanian bertujuan meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat kota melalui pemanfaatan lahan tidak produktif sebagai sumber pangan. Penelitian ini mengeksplorasi kebijakan dan implementasi P2L di Kota Surakarta, menganalisis persepsi kelompok penerima manfaat, serta faktor-faktor yang memengaruhinya. Penelitian ini menggunakanmixed method, menggabungkan studi kasus dengan wawancara mendalam terhadap 21 informan dan survei terhadap 125 responden dari 20 kelompok penerima manfaat. Hasil penelitian menunjukkan implementasi P2L umumnya sesuai petunjuk teknis, namun beberapa kelompok tidak lagi aktif karena program telah selesai. Partisipasi anggota kelompok masih rendah, sehingga pelaksanaan program kurang optimal. Berdasarkan hasil analisis, persepsi anggota kelompok penerima manfaat program terhadap aspek manfaat yaitu tidak baik (49,6%), serta terhadap aspek pelaksanaan dan keberlanjutan yaitu ragu-ragu (masing-masing 48,8% dan 54,4%). Uji regresi menunjukkan tingkat pendidikan dan dukungan lingkungan sosial ekonomi berpengaruh signifikan terhadap persepsi, sedangkan kekosmopolitan tidak berpengaruh. Kedepan, agar program optimal dan berkelanjutan, perlu dilakukan peningkatan partisipasi aktif melalui pembagian tugas yang jelas, penyusunan sistem insentif, dan pengenalan model pengelolaan berbasis komunitas; meningkatkan pemahaman dan kesadaran melalui pelatihan rutin dan penyuluhan tentang dampak positif program jangka panjang; serta pengembangan pasar lokal dan branding produk
Efektivitas Pemasaran Susu Jagung Melalui Strategi Digital Marketing dalam Upaya Peningkatan Nilai Tambah oleh UMKM di Desa Sidokumpul Kecamatan Lamongan
Strategi pemasaran menjadi hal yang akan mendukung keberlanjutan dan berkembangnya suatu usaha. Berbelanja online adalah efek penggunaan internet, yang memungkinkan para pembeli untuk melakukan penyebaran positive word of mouth dan berpotensi memberikan efek promosi ke pembeli lain. Salah satu UMKM di Desa Sidokumpul merupakan pelopor produk olahan jagung yaitu minuman susu jagung di Kecamatan Lamongan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pemasaran melalui digital marketing berdasarkan analisis SWOT dan metode FGD serta untuk dapat mengetahui efektifitas pemasaran susu jagung melalui digital marketing. Penelitian menggunakan metode kuantitatif. Populasi dalam kajian ini adalah seluruh anggota kelompok Wanita UMKM di Desa Sidokumpul sejumlah 25 orang. Penetapan sampel menggunakan teknik sensus sampling yaitu mengambil keseluruhan dari jumlah pupulasi yang ada. Penelitian ini menghasilkan tiga strategi yang dinyatakan sebagai strategi terbaik berdasarkan strategi SO dengan total skor 4,15. Hasil dari implementasi strategi diamati selama kurun waktu dua minggu dan dinyatakan efektif berdasarkan hasil perhitungan efektivitas pemasaran sebesar 125%
Analyzing The Factors Affecting Farmer Engagement in Farm Insurance in Karangsari, Banyumas
Agriculture is a sector characterized by uncertainty and high risk. One of the government policies aimed at mitigating this risk is the farm insurance program. Karangsari Village in Kembaran is one of the areas that actively implements this program. However, participation in farm insurance in Karangsari Village is not optimal. This study aims to analyze the influence of age, education, farmers\u27 activeness in groups, farming experience, land area, and land ownership status on participation in farm insurance. These characteristics are considered distinguishing variables that are thought to affect farmer participation. The samples for this study were determined using Taro Yamane. The analysis method employed is logistic regression to assess how age, education, farmers\u27 activeness in groups, farming experience, land area, and land ownership status impact participation in farm insurance. The results showed that age, education, and farming experience did not have a significant effect on farmers\u27 participation in farm insurance, while farmers\u27 activeness in groups, land area, and land ownership status did have a significant effect. In this context, farmers with potential agricultural assets are more likely to participate in farm insurance
Tingkat Efektivitas Penyuluh dalam Meningkatkan Keterampilan Petani Sayuran yang Ramah Lingkungan dalam Mendukung Ketahanan Pangan
Tingkat efisiensi ekspansi pertanian adalah tonggak perubahan untuk pembangunan pertanian yang lebih baik. Salah satunya adalah dengan meningkatkan keterampilan petani dalam mengelola pertanian ramah lingkungan, yang secara langsung berpartisipasi dalam upaya untuk meningkatkan kualitas produk sayuran yang merupakan salah satu makanan utama bagi masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan tingkat efisiensi instruktur dalam meningkatkan keterampilan petani dalam mengelola pertanian sayuran dan menganalisis pengaruh tingkat efektivitas instruktur pada tingkat keterampilan pertanian dalam mengelola pertanian yang ramah lingkungan, serta menganalisis dampak tingkat efisiensinya pada tingkat keamanan makanan sayuran di Desa Jatimulyo. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2022 di Desa Jatimulyo, responden yaitu petani sayuran dengan total 33 petani. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan analisis parsial paling kecil persegi (PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat efisiensi instruktur termasuk dalam kategori yang cukup baik, tingkat efektivitas instruktur tidak memiliki pengaruh nyata baik secara langsung maupun tidak langsung pada keterampilan petani dalam mengelola pertanian ramah lingkungan dan tingkat keamanan pangan sayuran
Kompetensi Penyuluh Pertanian untuk Pemberdayaan Peternak Sapi Potong di Kabupaten Banjarnegara
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kompetensi penyuluh yang perlu ditingkatkan berdasarkan persepsi peternak sapi potong di Kabupaten Banjarnegara. Survei dilakukan terhadap 83 peternak sapi potong yang dipilih melalui teknik simple random sampling, mewakili 20% dari populasi di empat kecamatan utama: Bawang, Mandiraja, Rakit, dan Wanadadi. Responden dipilih berdasarkan daftar resmi peternak aktif yang diperoleh dari Dinas Pertanian setempat. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif untuk mengidentifikasi area kompetensi yang perlu ditingkatkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 95,43% peternak menerima kunjungan dari penyuluh satu kali dalam sebulan. Peternak berpendapat bahwa penyuluh perlu memiliki setidaknya 13 kompetensi untuk mendukung pemberdayaan mereka. Namun, mereka menekankan perlunya peningkatan kemampuan dalam dua bidang utama: (1) membantu peternak mengatasi masalah terkait permodalan, teknologi, sarana produksi, dan kemitraan eksternal, serta (2) memberikan ide-ide untuk mengoptimalkan agribisnis sapi potong. Penguatan kapasitas penyuluh dalam membangun jejaring eksternal dan kewirausahaan sangat penting untuk meningkatkan keberlanjutan dan kinerja usaha ternak sapi potong di wilayah ini
Pengaruh Karakteristik Anggota KWT dan Peran Pemerintah Desa terhadap Partisipasi Anggota KWT dalam Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek
Lahan Pekarangan memiliki potensi sebagai tempat budidaya tanaman untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga. Keikutsertaan anggota KWT dalam pemanfaatan lahan pekarangan di Kecamatan Karangan belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik anggota KWT dan peran pemerintah desa terhadap partisipasi anggota KWT dalam pemanfaatan lahan pekarangan di Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Responden dalam penelitian ini merupakan anggota KWT Melati I dan KWT Sono Kembang yang diambil secara acak yaitu sebanyak 62 orang. Data dikumpulkan pada bulan Maret 2023. Data dianalisis menggunakan Statictical Package for Social Science (SPSS) versi 26. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik anggota KWT dan peran pemerintah desa secara simultan berpengaruh terhadap partisipasi anggota KWT dalam pemanfaatan lahan pekarangan. Selanjutnya secara parsial umur, lama pendidikan formal, pendidikan non formal, luas lahan pekarangan, dan peran sebagai motivator berpengaruh terhadap partisipasi anggota KWT dalam pemanfaatan lahan pekarangan
Accelerating The Adoption of Technological Innovations through of Hybrid Paddy Varieties in Bone District, South Sulawesi
Demonstration Farming is one method of delivering research results and studies to farmer and other users through technology demonstrations to accelerate technology adoption. The purpose of disseminating technological innovation of new superior varieties of hybrid paddy through demonstration farming is to accelerate technology adoption. The activity was carried out in Mandiri Farmer Group, Mallinrung Village, Libureng District, Bone Regency, South Sulawesi. The implementation time started from May to September 2022. The hybrid paddy cultivation technology package was carried out using the Integrated Crop Management (ICM) approach. Variables observed included: 1). Implementation of hybrid paddy demfarm technology innovation, 2). Rice productivity, and 3). Technology dissemination and adoption opportunities. The results of the activity showed that the paddy Demfarm implemented by Mandiri farmer group through the introduction of hybrid varieties combined with ICM approach was able to increase the average productivity of rice by 11.23 tons.ha-1 or 106.73% of the average initial productivity of 5.43 tons.ha-1. Technology dissemination through paddy demfarm and farmer field meetings gave a good response to farmers participating in demfarm and other farmers both in implementation location area and farmers outside the area. Farmers and extension workers can witness firsthand and feel confident in the superiority of technology being demonstrated. Demfarm paddy technology innovations that are likely to be adopted based on the result of interviews include: the use of hybrid varieties (92%), integrated pest control according to target pest organism (90%), the use of quality/ certified seeds and seed treatment (88%), Balanced fertilization (84%), and complete tillage system (80%)
Digital Capability, Promotion Strategy and AR-Based Social Media for Indonesian Businesswomen in West Java
IWAPI West Java is a center for community collaboration which has an impact on increasing the creativity of residents, therefore the various programs it implements need support from all levels of society. Functionally, IWAPI activation is expected to be a means of locating the activities of women entrepreneurs in West Java Province as well as a means of providing and increasing access and mastery of technology for its users. Their role is also very potential for development in the Creative Economy sector, so these creative economy actors need to be continuously nurtured and empowered in a sustainable manner so that they can develop and progress further, considering that the female business actors who are members of IWAPI West Java still have very little knowledge, especially regarding with digital marketing and business management. Based on the description of target partner problems that has been described in the previous sub-chapter, the solutions offered by our team can be categorized into two aspects, namely the technology side and the management side regarding business management aspects and digital marketing tools which can be described as follows. First, providing workshops and assistance regarding how to manage a business effectively by implementing an integrated financial and operational management and integration system. Second, develop and implement a digital promotion strategy to promote and improve organizational operational optimization. Digital tools will be developed through providing workshops on social media marketing and other promotion tools. Third, providing a workshop on Augmented Reality Based Social Media Content. It is hoped that by creating interesting information and promotional content on social media using AR technology, the promotions created will be able to attract the attention and interest of potential consumers
Komunikasi Bisnis melalui Pendampingan Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) Bidang Peternakan di Jawa Barat
Lambatnya regenerasi dan kapasitas petani yang kurang memadai merupakan permasalahan dan tantangan dalam pembangunan pertanian. Adanya program YESS diharapkan menjadi salah satu solusi dalam regenerasi dan peningkatan kapasitas petani, dengan melakukan upaya terstruktur untuk menarik minat, menfasilitasi, membina dan mendampingi generasi muda untuk terjun ke bidang pertanian. Tujuan penelitian untuk menganalisis Komunikasi Bisnis antara pendamping dan pengusaha muda peternakan dalam program YESS di Jawa Barat. Desain penelitian survei bersifat mix methods. Populasi dalam penelitian ini adalah Pendamping Program YESS bidang peternakan di Jawa Barat Tahun 2022. Sampel pendamping diambil secara purposive dari pendamping yang menangani Bidang Peternakan pada Tahun 2022 sejumlah 31 orang di kabupaten Tasikmalaya dan Sukabumi pada Program YESS. Hasil penelitian yaitu: 1) Informasi yang dibutuhkan oleh pengusaha muda diantaranya adalah budidaya, pemasaran dan administrasi. 2) tiga penggunaan media informasi terbesar yaitu WhatsApp, pertemuan, dan Handphone. 3) Hambatan komunikasi yaitu penyediaan media komunikasi, jaringan internet, pembuatan proposal dan laporan serta kecepatan memberikan feedback. 4) Dukungan yang diberikan oleh pendamping sudah cukup memadai. 5) Komunikasi yang terjalin cukup memadai. Keterbatasan penelitian ini adalah kajian hanya dilakukan di Jawa Barat, sehingga tidak bisa mengeneralisasikan hasil temuan dan penelitian