265 research outputs found
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN DI TK B KEBONROMO IV SRAGEN
kelas B melalui metode bermain peran TK Kebonromo IV, Sragen tahun
pelajaran 2010/2011. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek
penelitian tindakan ini adalah anak kelas B TK Kebonromo IV, Sragen yang
berjumlah 20 anak. Penelitian ini bersifat kolaboratif antara peneliti, guru kelas
dan kepala sekolah. Data dikumpulkan melalui observasi yaitu dengan lembar
observasi penerapan metode bermain peran, wawancara yang digunakan adalah
antara peneliti dengan anak, dan dokumentasi dalam penelitian ini yaitu daftar
anak foto kegiatan bermain peran. Keabsahan data diperiksa dengan triangulasi.
Data dianalisis secara deskriptif kualitatif model alur. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa tingkat kemampuan berkomunikasi anak kelas B TK
Kebonromo IV, Sragen tahun pelajaran 2010/2011 sebelum dilaksanakan
Penelitian Tindakan Kelas yaitu anak yang dapat berkomunikasi dengan lancar
sebesar 44,75%. Setelah dilakukan tindakan yang disepakati yaitu dengan
menggunakan metode bermain peran pada proses pembelajaran kemampuan
berkomunikasi anak diperoleh hasil yaitu siklus I menjadi 60,25%, siklus II
meningkat menjadi 72,25% dan siklus ke III meningkat menjadi 80,13%. Hasil
penelitian ini sudah memenuhi indikator pencapaian. Berdasarkan data hasil
penelitian tindakan kelas tersebut maka hipotesis tindakan yang menyatakan
“Diduga dengan menggunakan metode bermain peran dapat meningkatkan
kemampuan berkomunikasi anak kelas B TK Kebonromo IV, Sragen tahun
Pelajaran 2010/2011” terbukti dan dapat diterima kebenarannya
Penanda Hubungan Konjungsi dan Makna Denotatif Kata Kerja Pada Teks Terjemahan Alquran Surah Alfajr
Tujuan penelitian ini adalah 1) Mengidentifikasi penanda hubungan konjungsi pada teks terjemahan Alquran surah Alfajr. 2) Mendeskripsikan makna denotatif kata kerja pada teks terjemahan Alquran surah Alfajr. 3) Mendeskripsikan kandungan makna Alquran surah Alfajr.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan metode pustaka, simak, dan catat. Teknik analisis yang digunakan adalah metode padan intralingual. Metode padan intralingual adalah metode analisis dengan cara menghubung-bandingkan unsur-unsur yang bersifat lingual, baik yang terdapat dalam satu bahasa maupun dalam beberapa bahasa yang berbeda.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa 1) penanda hubungan konjungsi yang terdapat pada teks terjemahan Alquran surah Alfajr terdiri atas konjungsi koordinatif dan subordinatif. Bentuk konjungsi koordinatif cenderung pada konjungsi koordinatif yang menyatakan hubungan penambahan dan diwujudkan dengan penanda dan. Bentuk konjungsi subordinatif yang terdapat pada teks terjemahan Alquran surah Alfajr terdiri dari a) konjungsi subordinatif yang menyatakan hubungan tujuan dengan penanda bagi, dan untuk. b) hubungan syarat dengan penanda apabila, c) hubungan waktu dengan penanda dahulu, d) hubungan akibat dengan penanda maka. e) hubungan penegasan dengan penanda bahkan, f) hubungan cara dengan penanda secara, dengan, dan seraya, dan h) hubungan pengandaian dengan penanda andai dan seperti. 2) Makna denotatif kata kerja yang terdapat pada teks terjemahan Alquran surah Alfajr dapat diidentifikasi maknanya sesuai dengan makna kata kerja yang terdapat pada Kamus Besar Bahasa Indonesia. 3) Makna yang terkandung pada surah Alfajr yaitu sumpah yang diberikan Allah swt kepada orang-orang yang berakal, yakni orang-orang yang beriman. Sumpah tersebut diberikan kepada setiap perbuatan manusia baik sesuai dengan ajaran Allah swt maupun tidak. Allah swt selalu mengawasi setiap perbuatan manusia, sehingga tidak sedikit pun perbuatan yang bisa luput dari pengawasanNya. Setiap perbuatan akan dipertanggungjawabkan manusia kelak ketika di akhirat
Penggunaan alat peraga untuk meningkatkan minat belajar pelajaran IPA tentang materi makhluk hidup pada siswa kelas III SDN 024 kecamatan Samarinda Ulu kota Samarinda tahun ajaran 2009/2010
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa Kelas III. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar.Dari hasil analisis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (68,00%), siklus II (76,00%), siklus III (88,00%).Simpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran dengan menggunakan alat peraga dapat meningkatkan minat belajar dan berpengaruh positif terhadap prestasi belajar Siswa kelas III di SDN. 029 Samarinda Ulu serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternative pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Kata kunci: ilmu pengetahuan alam, makhluk hidup, alat peraga, minat belaja
UPAYA PENINGKATAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) PADA ANAK USIA DINI DI TK PERTIWI KARANGANYAR KECAMATAN PLUPUH KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah melalui Metode Bermain Peran (Role Palying) dapat meningkatkan kemandirian anak Taman Kanak-kanak Pertiwi
Karanganyar Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2011/2012. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan bentuk penelitian adalah
PTK. Subjek penelitian adalah seluruh siswa Taman Kanak-kanak Pertiwi Karanganyar Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2011/2012. Dalam pengumpulan data, metode yang dipergunakan metode observasi, dokumentasi, dan
test. Sedangkan teknik analisis data menggunakan model induktif interaktif yang memiliki tiga komponen pokok analisis yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan
kesimpulan aktivitasnya dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data sebagai suatu siklus. Dalam bentuk ini peneliti tetap bergerak di antara empat komponen (termasuk proses pengumpuan data) selama proses
pengumpulan data berlangsung. Kemudian setelah pengumpulan data peneliti bergerak diantara tiga komponen pokok yaitu, reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Adapun hasil penelitian ini adalah Siswa yang telah dinyatakan memiliki ketuntasan belajar (dengan memiliki kemampuan kemandirian sesuai harapan baik yang mendapatkan bantuan maupun tidak mendapatkan bantuan dari guru) pada siklus
I sebanyak 15 orang dari jumlah 20 siswa atau 75 %, sedangkan anak yang belum tuntas (tidak dapat melakukan aktivitas sesuai dengan harapan atau cenderung pasif)
sebanyak 5 orang dari jumlah 20 siswa atau 25 %. sedangkan siswa yang telah dinyatakan memiliki ketuntasan belajar (dengan memiliki kemampuan sesuai harapan baik yang mendapatkan bantuan maupun tidak mendapatkan bantuan dari guru) pada siklus II sebanyak 20 orang dari jumlah 20 siswa atau 100 %, sedangkan anak yang belum tuntas (tidak dapat melakukan aktivitas sesuai dengan harapan atau cenderung
pasif) sebanyak 0 orang dari jumlah 20 siswa atau 0 %. Berdasarkan keterangan di atas maka dapat dibuat suatu kesimpulan sebagai berikut: Melalui metode bermain
peran (role playing) dapat melatih serta meningkatkan kemampuan kemandirian anak sejak dini di Taman Kanak-kanak Pertiwi Karanganyar Kecamatan Plupuh Kabupaten
Sragen tahun pelajaran 2011/ 2012
Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Awal Melalui Metode Permainan Kartu Angka Pada Anak Kelompok B Di TK Pertiwi Krajan 1 Jatinom Klaten Tahun Ajaran 2012 / 2013
Kemampuan berhitung awal anak perlu ditingkatkan, karena kemampuan
saat ini baru 58%, pada hal peningkatan kemampuan berhitung TK B diharapkan
mencapai 85%. Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan berhitung adalah
dengan menggunakan media kartu angka. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui peningkatan kemampuan berhitung dengan menggunakan media kartu
angka.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian
ini adalah anak didik kelompok B TK Pertiwi Krajan I tahun pelajaran 2012/2013.
Adapun jumlah anak didik kelompok B 14 anak. Penelitian ini bersifat kolaboratif
antara peneliti dengan kepala sekolah yang juga selaku guru kelas. Data
dikumpulkan melalui observasi, penilaian unjuk kerja, catatan lapangan,
wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data diperiksa dengan triangulasi. Data
dianalisis dengan deskriptif kualitatif dengan analisis interaktif. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa ada peningkatan kemampuan berhitung anak melalui
media kartu angka, dari kemampuan prasiklus sebesar 57,85%, siklus I 73,57%,
dan peningkatan kemampuan berhitung siklus II mencapai 85,71%. Keberhasilan
peningkatan kemampuan berhitung ini didukung oleh media kartu angka dan
metode pendukung yaitu belajar sambil bermain. Kesimpulan dari penelitian ini
adalah penggunaan media kartu angka dapat meningkatkan kemampuan berhitung
awal pada anak kelompok B TK Pertiwi Krajan I Jatinom Klate
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA PIRI 1 YOGYAKARTA
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Bimbingan dan Konseling di Sekolah merupakan salah
satu kegiatan latihan yang bersifat intrakurikuler sehingga harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa
program studi Bimbingan dan Konseling. Kegiatan ini dalam rangka peningkatan ketrampilan dan
pemahaman mengenai berbagai aspek kependidikan dan pemberian berbagai bentuk program layanan
bimbingan dan konseling yang dapat diberikan oleh seorang guru pembimbing, dalam rangka
memenuhi persyaratan pembentukan tenaga kependidikan yang bertugas memberikan layanan
bimbingan di sekolah yang profesional.
Pelaksanaan program PPL dimulai dari tanggal 2 Juli sampai dengan 17 September 2014.
Selama kegiatan, praktikan melaksanakan berbagai program kerja yang bertujuan untuk memfasilitasi
proses bimbingan dan pengoptimalan potensi siswa. Pada realisasinya kegiatan berjalan sesuai dengan
target yang sudah direncanakan. Kegiatan PPL ini dilaksanakan pada saat istirahat atau setelah KBM
selesai dikarenakan tidak ada jam masuk kelas khusus BK.
Program yang diselenggarakan pada kegiatan PPL, disusun untuk mengoptimalkan
perkembangan dan potensi yang dimiliki siswa. Selain itu, juga untuk melatih praktikan sebelum
terjun ke lapangan kerja nantinya. Dengan demikian, praktikan memiliki keterampilan dalam
menangani berbagai tugas sebagai calon guru pembimbing khususnya dan tenaga kependidikan pada
umumnya, mengatur program bimbingan dan konseling, dan memberikan layanan bimbingan dan
konseling dalam seting sekolah sehingga menghasilkan input dan output yang andal
PERAN LEMBAGA SUNAKIS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN DAN JEJARING MAHASISWA PELAMAR KERJA DAN KARYAWAN DI KABUPATEN BEKASI
LKP Sunakis Institute berkomitmen untuk memberikan pendidikan dan pelatihan profesional berkualitas yang relevan dengan kebutuhan industri, serta mampu menerapkan kurikulum berbasis kompetensi. Kami akan menjelaskan secara detail tentang kegiatan yang dilakukan oleh LKP Sunakis Institute, mulai dari program kursus dan pelatihan, seminar, dan workshop, pengembangan diri, magang, kerja praktek, hingga komunitas alumni.Kuesioner dan angket dapat digunakan untuk memperoleh pandangan peserta, mahasiswa, pelamar kerja, karyawan, dan pelatih LKP Sunakis Institute tentang program pelatihan. Sementara tes dapat digunakan untuk mengukur keterampilan dan kemampuan yang diperoleh melalui program pelatihan. Peneliti dapat memilih responden yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, seperti mahasiswa yang sedang mengikuti program pelatihan di LKP Sunakis Institute, pelamar kerja yang telah mengikuti program pelatihan di LKP tersebut, karyawan LKP Sunakis Institute, dan pelatih di LKP Sunakis Institute.Lembaga diklat, kursus, dan pelatihan LKP Sunakis Institute di Kabupaten Bekasi memiliki peran penting dalam meningkatkan keterampilan peserta, mahasiswa, pencari kerja, dan profesional muda yang ingin meningkatkan produktivitas dan membangun jaringan (networking). Sunakis Institute juga dapat memperluas jaringan kerja dan mengembangkan hubungan dengan perusahaan dan organisasi terkait untuk memperluas kesempatan kerja bagi lulusannya
Persepsi Guru Terhadap Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di Sekolah Dasar
The purpose of this study was to describe teachers' perceptions of the implementation of the independent curriculum in elementary schools. This research is a qualitative research. Qualitative research is research that explores and understands the meaning of a number of individuals or groups of people originating from social problems. Researchers construct reality and understand its meaning, so this research pays close attention to processes, events, and intensity. Respondents are elementary school teachers. Data collection through interviews. The main instrument of this research is the researcher supported by field notes. All data is collected and analyzed descriptively to obtain reliable and reliable findings. The results of the study show that: (1) the teacher's perception is positive and appreciates the implementation of the Independent Curriculum in elementary schools, (2) the teacher has an important role in the process of developing and implementing the curriculum in elementary schools and success in implementing the curriculum is very dependent on how intense the teacher is in implementing it. curriculum in class; (3) teachers have the ability to develop and apply curricula and design classes, in order to improve the quality of teaching and learning processes; (4) the lack of socialization and specific Bimtek training regarding the formation of Pancasila student profiles; (5) not all teachers in elementary schools apply the Merdeka Curriculum, (6) not all teachers have IT skills, and (7) the constraints in implementing the Independent Curriculum are due to the lack of stability of internet access, especially for remote schools whose geographical location makes it difficult to access the internet
Peran Literasi Digital dalam Implementasi Kurikulum Merdeka: Adaptasi dan Transformasi di Era Digital
Era digital telah merambat ke bidang pendidikan. Pengaruh digitalisasi tidak dapat dibendung namun dapat dilakukan upaya adaptasi dan transformasi. Digitalisasi memudahkan guru dan peserta didik dalam mengembangkan kualitas pembelajaran yang nantinya akan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan. Tujuan adanya penelitian ini untuk mengetahui: (1) peran literasi digital dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka; (2) strategi menghadapi era digitalisasi; serta (3) bentuk literasi digital. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Mojokerto dengan subjek penelitian, yakni Kepala Sekolah, Wakil Kepala bidang Kurikulum, dan Wakil Kepala bidang Kesiswaan. Hasil penelitian diperoleh, pertama, peran literasi digital dalam melaksanakan kurikulum merdeka selain sebagai pedoman dalam penggunaan teknologi secara bijak dan cerdas, literasi digital membentuk peserta didik dan guru ahli dalam mengoperasikan teknologi sehingga media pembelajaran lebih kreatif dan inovatif. Kedua, strategi dalam menghadapi era digitalisasi dengan mengikuti berbagai pelatihan penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi. Ketiga, bentuk literasi digital, di antaranya pelaksanaan program perpustakaan digital serta penggunaan aplikasi berupa Canva, Prezi, Fizzy, dan Youtube yang mendukung dalam mempresentasikan hasil belajar dan pencarian sumber belajar
- …