71 research outputs found

    PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA YANG BERPACARAN DI SMA NEGERI 2 KAIRATU KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

    Get PDF
    Pacaran merupakan suatu hubungan yang tumbuh di antara anak laki-laki dan perempuan menuju kedewasaan. Pacaran merupakan masa pencarian pasangan, penjajakan, dan pemahaman akan berbagai sifat yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui faktor internal dan eksternal yang mendorong siswa-siswi untuk berpacaran sehat dan tidak sehat. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan rancangan studi fenomenologi.Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi. Pengolahan data dengan metode content analysis. Jumlah informan sebanyak 11 orang. Hasil Penelitian bahwa faktor internal yang dianggap sebagai faktor pendorong untuk berpacaran karena rasa ingin tahu serta motivasi karena adanya ajakan teman sedangkan faktor eksternal yang dianggap sebagai faktor pendorong untuk berpacaran adalah teman sebaya oleh karena tekanan dan lingkungan pergaulan. Sedangkan faktor eksternal yang dianggap sebagai faktor pendorong untuk berpacaran sehat adalah karena adanya larangan berpacaran dan larangan keluar dimalam hari dari orang tua (keluarga). Faktor internal yang dianggap sebagai faktor pendorong untuk berpacaran tidak sehat adalah kurangnya pengetahuan mereka terhadap dampak penyakit yang disebabkan perilaku seksual yang berisiko. Sedangkan faktor eksternal yang dianggap sebagai faktor pendorong untuk berpacaran tidak sehat adalah media informasi karena informan menyatakan seringnya melihat media pornografi

    EDUKASI MENGGUNAKAN KARTU KUARTET TERHADAP PENCEGAHAN PERILAKU BULLYING PADA SISWA SMP ISLAM: Education Using Quartet Card on Prevention of Bullying Behavior in Islamic JHS Students

    Get PDF
    Bullying merupakan penindasan yang pada dasarnya merupakan bentuk kekerasan fisik, psikis ataupun verbal dilakukan secara sengaja dan berkelanjutan oleh satu orang atau lebih untuk menyakiti. Dapat terjadi di manapun termasuk sekolah. Penelitian tahun 2015 di Kota Makassar, mendapatkan 47,92% anak melakukan bullying secara aktif. Telah dilakukan berbagai upaya penanganan akan tetapi, rerata hasilnya hanya mampu menekan bullying dan viktimisasi di lingkungan pendidikan sebesar 17-23%. Dibutuhkan sebuah metoda dengan aplikasi yang mudah untuk meningkatkan peran anak dalam pencegahan dan penanganan bullying. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi menggunakan media kartu kuartet dengan materi pembelajaran mengacu pada Al-Qur’an dan Sunnah terhadap pencegahan perilaku bullying pada siswa SMPIT di Kota Makassar. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi experimental dengan rancangan pra and post test with control group design. Sampel merupakan siswa SMPIT Mutiara (kelompok perlakuan) dan SMPIT Ikhtiar (kelompok kontrol). Variabel yang diukur yaitu pengetahuan, sikap dan keterampilan menggunakan kuesioner. Analisa data disajikan dengan tabel distribusi frekuensi, analisis bivariat menggunakan uji mann-withney dan wilcoxon. Setelah intervensi dilakukan ditemukan signifikansi selisih rerata skor pengetahuan kelompok perlakuan dan kontrol adalah 0,267 pada α 0,05. Rerata skor sikap kelompok perlakuan dan kontrol adalah 0,317 pada α 0,05. Rerata skor keterampilan kelompok perlakuan dan kontrol adalah 0,739 pada α 0,05. Edukasi menggunakan media kartu kuartet dengan pembelajaran mengacu pada Al-Quran dan Sunnah tidak berpengaruh terhadap perubahan perilaku anak SMPIT di Makassar. Sehingga direkomendasikan penelitian selanjutnya meminimalkan bias penelitian serta memperbaiki kuesioner penelitian

    HUBUNGAN PENGGUNAAN SMARTPHONE DENGAN PERKEMBANGAN PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK AZZAHRA BOALEMO

    Get PDF
    Masa usia pra sekolah merupakan masa emas, dimana perkembangan seorang anak mengalami perubahan yang sangat berarti, anak usia pra sekolah yang menggunakan smartphone dalam frekuensi yang sering dapat mengalami perkembangan yang tidak sesuai. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan penggunaan smartphone dengan perkembangan anak usia pra sekolah di TK Azzahra Boalemo. Desain penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi anak usia pra sekolah di TK Azzahra Boalemo sejumlah 50 siswa. Sampel berjumlah 33 orang dengan teknik accidental sampling. Instrument yang digunakan kuesioner dan lembar observasi KPSP. Uji statistik menggunakan uji chi-square. Hasil yang diperoleh penggunaan smartphone kategori tidak pernah mayoritas perkembangan anak sesuai sebesar 30.3%, penggunaan smartphone kategori kadang-kadang mayoritas perkembangan anak merugikan sebesar 45.4% dan penggunaan smartphone kategori sering memiliki perkembangan anak yang meragukan sebesar 3%, hasil uji statistik chi-square yaitu 0.005. Disimpulkan penggunaan smartphone berhubungan dengan perkembangan anak usia pra sekolah di TK Azzahra Boalemo. &nbsp

    Progress in Lowering the Number of Malnutrition Cases in Toddlers in Bone Regency, South Sulawesi

    Get PDF
    This study aims to analyze the factors, thus advancement Kab. Bone in lowering malnutrition case in Toddler. This research uses qualitative research with a case study approach. Data were obtained by in-depth interviews and unstructured observations to 22 resource persons consisting of health workers, policy makers (stake holder), community leaders and cadres. Study results shows that all puskesmas carry out the PSG program, moreover the health worker perform the duties with positive attitude and good awareness. Availability of human resources for health care services for malnourished toddlers is 2-4 people, therefore at posyandu helped by 2-5 cadres. As well as support from stakeholder, and good participation from the community. However, there still a lack of knowledge from the community leaders, and cadres about PSG work program. Moreover, there is a shortfall for the availability of health worker in undernourished toddler, also the lack of awareness by some health workers towards teamwork. Inconclusion, the work program, attitude and health worker awareness, human resource availability, stake holder support, and community participation is proven to play a role in progress to reduce the number of cases of malnutrition at Kab. Bone. Stakeholders are expected to make new adaptations or innovations to adjust to the situation during the Covid-19 pandemic, improve the teamwork system, add health workers who serve in undernourished toddlers, and increase more massive and active socialization about the PSG progra

    Geospatial Modeling of Blue Carbon Ecosystem Coastal Degradation in Jakarta Bay

    Get PDF
    Jakarta Bay is shallow water which is used for various activities, currently experiencing environment, soil,and sediment degradation. Jakarta Bay experienced rapid development, population growth, increased economic activity and utilization of coastal resources. The development of Jakarta Bay is carried out to balance land necessity and overcome the problem of land subsidence through reclamation and construction of sea dikes. Ecosystem services arethe contribution of various interrelated ecological structures and functions, mangrove ecosystems provide services as an important part of the carbon cycle. Mangroves use CO2 for photosynthesis and store it in Biomass and sediment stock. Mangrove ecosystems in Jakarta Bay have been degraded and deforested due to land conversion for settlement, facilities, and other activities, in line with the increasing population. The calculation of the service value of mangrove ecosystems is limited to economic valuation and descriptive account, geospatial modelling has not been widely carried out, this has caused widespread and temporal unknown data on ecosystem services. The Coastal Blue Carbon geospatial modelling used in this study requires land use classification data input based on the interpretation of Landsat satellite's images and global carbon deposits in mangrove ecosystems while carbon prices are based on Social Cost Carbon (SCC), Greenhouse Gas Initiative (RGGI) and International Voluntary Market Price (IVMP). This study produced a map of the dynamics of carbon stock, sequestration, emissions, accumulation and net present value of carbon. The output of these maps is expected to be a referencefor sustainable mangrove management, coastal area planning optimization with mangrove ecosystem protection so it can be part of climate change mitigation efforts in Jakarta Bay. Keywords: Geospatial,ecosystem, blue carbon, Jakart

    PERILAKU PENCARIAN PENGOBATAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS) PADA WANITA PEKERJA SEKS (WPS) DI TEMPAT HIBURAN MALAM DI MAMUJU, SULAWESI BARAT

    Get PDF
    Infeksi menular seksual adalah infeksi yang sebagian besar menular lewat hubungan seksual dengan pasangan yang sudah tertular. Di Kota Mamuju, pada tahun 2012 terdapat sebanyak 48 orang mengalami IMS yang diantaranya menderita HIV dan AIDS. Jenis penelitian yaitu jenis kualitatif menggunakan pendekatan fenomenologi. Pemilihan informan menggunakan purposive sampling dengan jumlah informan sebanyak 6 orang. Pengumpulan data berupa wawancara mendalam, dan untuk keabsahan data dilakukan triangulasi sumber. Pengolahan dan analisis data menggunakan content analysis dan disajikan dalam bentuk naratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan informan yaitu dapat menyebutkan beberapa jenis IMS meskipun mereka belum mengetahui secara spesifik jenis IMS yang mereka maksud. Persepsi informan yaitu IMS berbahaya dan merugikan bagi pekerjaan mereka disamping itu informan juga takut terkena IMS sehingga informan hati-hati dalam melakukan pekerjaannya. Layanan IMS tersedia namun informan tidak mengakses pelayanan kesehatan tersebut. Biaya pengobatannya berasal dari manager dan biaya sendiri. Dukungan untuk melakukan pengobatan yakni dari teman-teman dan dari manager. Tindakan pengobatan yang dilakukan yakni pengobatan sendiri. Alasan tidak berobat difasilitas medis karena malu serta terkendala jarak dan tempat fasilitas pengobatan medis berada. Saran sebaiknya Dinas Kesehatan melakukan pendekatan personal kepada para WPS dan pemilik tempat hiburan malam agar dapat lebih dekat sehingga pemantauan terhadap WPS dapat dilakukan

    "It's not easy but it's still possible to be an abstainer here": Non-Drug Use Among Young Men in a Slum Area in Makassar, Indonesia

    Get PDF
    This qualitative study explores the social context and protective factors that enable young men in a slum area (lorong) in Makassar, Indonesia, to abstain from using drugs. Semi-structured interviews, conducted with fifteen male non-drug users in the lorong showed, despite living in a drug risk environment, non-drug users were involved in neither the drug scene nor street culture. There were two main reasons for this: their employment opportunities, albeit in low paid jobs and the informal economy, and their schooling. These non-users asserted that respectability and the status of rewa (a local construct of masculinity) should and could be achieved through traditional means, i.e. employment providing legitimate income and education leading to a career. Their work provides both direct benefit, i.e. legitimate income (economic capital), and indirect benefits such as meaningful activities and structured time. Employment and schooling also generated a respectable identity (symbolic and cultural capital), wider social networks (bridging social capital) and the opportunity for upward mobility. All of these enable them to have a stake within mainstream society and are incentives for them to abstain from drug taking. This study demonstrates the crucial role of direct and indirect benefits of employment and of economic, symbolic, cultural and social capital in understanding the social context of non-drug use among young men in the lorong. The findings suggest protagonists of drug policy reform and implementation in Indonesia should be more cognizant of social marginalization in the lorong, and of the need to improve young people's access to employment and education, in order to decrease the likelihood of drug initiation and use

    PENINGKATAN KEPUASAN PESERTA TERHADAP LAYANAN INFORMASI BPJS KESEHATAN MELALUI MEDIA: APAKAH EFEKTIF?

    Get PDF
    Abstract Public Understanding of the National Health Insurance Program (JKN) is still lacking due to the limitations of health information services from the government. This study aims to find out whether the use of media in disseminating JKN Program information effectively provides information service satisfaction to BPJS Kesehatan participants. The study used a quantitative design with survey explanation methods. The population in this study was a non-PBI Health BPJS participant (not a Contribution Assistance Recipient) with a PPU category (Wage Earner Worker) of 405 people. Data retrieval techniques through questionnaires given to respondents through a google form. The data is processed using smart PLS and analyzed with the SEM (Structural Equation Model) approach. The results showed that the media had a positive and significant effect on participants' satisfaction which can be seen from the value of t-statistical media to satisfaction of 3.13 > 1.96 or p-value value of 0.00 < 0.05 and track coefficient value of 0.148 which indicates that the media aspect affects the media satisfaction of participants. Based on the results of the study, it can be concluded that the use of effective media provides satisfaction to BPJS Kesehatan participants. The results of this study are expected to be used as a consideration for BPJS Kesehatan to use more fragmented media to disseminate information taking into account the condition/ability of the community.   Keywords: BPJS Health, information services, JKN Program, media, participant satisfactio

    PEMODELAN SPASIAL MANGROVE SEBAGAI LAYANAN EKOSISTEM KARBON BIRU PESISIR (COASTAL BLUE CARBON) DI TELUK SEMARANG

    Get PDF
    Teluk Semarang merupakan wilayah pesisir yang padat penduduk dan memiliki aktivitas yang kompleks. Permasalahan di Teluk Semarang akibat perkembangan yang pesat mendorong terjadinya konversi area ekosistem mangrove menjadi pemukiman, tambak, industri, dan pertanian. Konversi area ekosistem mangrove menyebabkan pantai rentan terhadap abrasi, kondisi tersebut diperparah dengan bangunan pantai yang menjorok ke laut serta penurunan tanah akibat pengambilan air tanah berlebih yang menciptakan rongga di bawah permukaan tanah hingga terjadi amblesan (land subsidance) turut meningkatkan permasalahan di Teluk Semarang. Layanan ekosistem merupakan kontribusi berbagai struktur dan fungsi ekologis yang saling terkait, ekosistem mangrove memberikan layanan sebagai bagian penting dalam siklus karbon. Mangrove memanfaatkan CO2 untuk fotosintesis dan menyimpannya dalam stok biomass dan sedimen. Perhitungan nilai layanan ekosistem mangrove baru sebatas valuasi ekonomi dan penggambaran secara deskriptif, pemodelan spasial belum banyak dilakukan, hal ini menyebabkan data layanan ekosistem secara luas dan temporal tidak diketahui. Batasan wilayah pada penelitian ini secara ekologi sel sedimen pesisir dan administratif yang mencakup Kabupaten Kendal, Kota Semarang dan Kabupaten Demak dimana batas wilayah pesisir nya mengacu pada Undang-undang No.27 Tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil juncto Undang-undang No.1 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Pada penelitian ini digunakan batas wilayah pesisir di daratan berupa area kecamatan pesisir, pada penelitian ini tidak mengkaji wilayah pesisir di perairan laut yang meliputi 12 mil dari garis pantai. Pemodelan spasial Coastal Blue Carbon yang digunakan pada penelitian ini membutuhkan input data klasifikasi penggunaan lahan berdasarkan interpretasi citra satelit Landsat serta simpanan karbon global pada ekosistem mangrove sedangkan harga karbon berdasarkan Social Cost Carbon (SCC), Regional Greenhouse Gas Initiative (RGGI) dan International Voluntary Market Price (IVMP). Penelitian ini menghasilkan peta dinamika stok karbon, penyerapan, emisi, akumulasi dan net present value karbon. Luaran peta-peta tersebut diharapkan menjadi masukan untuk manajemen mangrove secara berkelanjutan, optimasi perencanaan wilayah pesisir dengan perlindungan ekosistem mangrove di Teluk Semarang Kata kunci: Teluk Semarang, karbon biru pesisir, mangrove, spasial Semarang Bay is a coastal area densely populated and have complex activities. Problems in the Semarang Bay due to rapid development led to the conversion of mangrove ecosystem areas into settlements, ponds, industry and agriculture. The conversion of the mangrove ecosystem area causes the beach to be prone to abrasion, this condition is exacerbated by coastal buildings jutting into the sea and land degradation due to excessive groundwater extraction which creates a subsurface cavity until land subsidies also increase problems in the Semarang Bay. The calculation of the service value of mangrove ecosystems is limited to economic valuation and descriptive description, spatial modeling has not been widely done, this causes data on ecosystem services widely and temporally unknown. The area boundary in this study is the ecology of coastal sediment cells and administrative which includes Kendal Regency, Semarang City and Demak Regency where the coastal boundary refers to Undang-undang No.27 of 2007 concerning the management of coastal areas and small islands juncto Undang-undang No.1 of 2014 concerning changes to Undang-undang No. 27 of 2007 concerning the management of coastal areas and small islands. In this study used coastal boundaries on land in the form of coastal sub-districts, in this study did not assess coastal areas in marine waters covering 12 miles of coastline. Coastal Blue Carbon spatial modeling used in this study requires input land use classification data based on interpretation of Landsat satellite images and global carbon deposits in mangrove ecosystems while carbon prices are based on Social Cost Carbon (SCC), Greenhouse Gas Initiative (RGGI) and International Voluntary Market Price (IVMP). This research produced a map of the dynamics of carbon stocks, absorption, emissions, accumulation and net present value of carbon. The output of these maps is expected to be an input for sustainable mangrove management, optimization of coastal area planning with the protection of mangrove ecosystems in Semarang Bay Keywords: Semarang Bay, coastal blue carbon, mangrove, spatia

    PERILAKU MEROKOK PENGEMUDI OJEK DI PERUMAHAN TAMAN TELKOMAS KOTA MAKASSAR

    Get PDF
    Di Indonesia, berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2007 diketahui perokok pada kelompok laki-laki mencapai 46,8% yang kebanyakan merupakan usia produktif bekerja baik pada sector formal maupun informal dimana salah satunya adalah pengemudi ojek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku merokok di kalangan pengemudi ojek di Kota Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitiatif dengan desain studi fenomenologi. Lokasi penelitian di Kompleks ???Taman Telkomas??? Kota Makassar. Metode triangulasi yang digunakan adalah triangulasi sumber. Informan utama adalah pengemudi ojek yang merokok dengan kriteria utama perokok sedang dan berat dengan usia di atas 17 tahun. Informan kunci adalah keluarga infroman utama dan penjual rokok tempat informan utama mendapatkan rokok. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inisiasi merokok, ketergantungan merokok, persepsi dampak merokok dan usaha berhenti merokok sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dan eksternal. Faktor-faktor internal yang mempengaruhi yaitu pengetahuan, kemampuan ekonomi, niat pribadi, rasa penasaran, kepuasan diri, efek kecanduan, produktivitas dan keterikatan secara khusus terhadap rokok. Sedangkan faktor eksternal yang diidentifikasi adalah faktor pergaulan, tinggal bersama dengan perokok, kemudahan akses terhadap rokok, dukungan keluarga, pekerjaan, iklan rokok, tenaga kesehatan, dan pengaruh orang lain. Sebagai kesimpulan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi inisiasi, ketergantungan, persepsi dampak, dan usaha berhenti merokok sangat kompleks yang berasal dari diri pribadi (internal) dan dari luar (eksternal). Sebagai saran, diperlukan upaya yang komprehensif untuk menurunkan jumlah perokok baru dan mengurangi jumlah perokok lama
    • …
    corecore