45 research outputs found

    Factors Contributing to the Performance of Agricultural Credit in Lombok Indonesia

    Get PDF
    In Indonesia, national historical records show increasing agricultural credit provision by government, yet farmers seem to be unable to escape poverty. In addition, the repayment of credit has tended to be lower as years proceed. This paper analyses the performance of credit in terms of agricultural production, farmers' earnings, and credit repayment, and factors contributing to the performance. The analysis is based upon a survey conducted in Central Lombok, where the current KKP government credit scheme is provided to agricultural producers. Three villages within the regency were sampled, representing various repayment rates of government credit. Data were collected using face-to-face, semi-structured interviews with 65 farmers who had made use of government or other sources of agricultural credit. Studies of individual farmers making use of credit in the surveyed area indicated that credit had a small impact on agricultural production and farmers' income. About half of the farmers reported that credit did not help. The other half of farmers experienced a positive impact of credit through intensification and timely husbandry application. There was a varying repayment rate by individual credit users, which reflected farmers' capability, character, and motivations.agricultural credit, credit performance, Lombok, Indonesia, Agricultural Finance,

    ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KAIN TENUN RUMAH PRODUKSI MEKAR SARI DI KECAMATAN RABA KOTA BIMA

    Get PDF
    This research aims to analyze the marketing strategies of Mekar Sari's Handwoven Fabric. The method used in this research is descriptive. The unit of analysis in this research is the Mekar Sari production house. The research area was determined using purposive sampling considering that Mekar Sari's fabric consumers are spread across the Raba District. The types of data used are qualitative and quantitative. The data sources used in this research are primary and secondary data. The variables in this research are place, price, product, and promotion. The data analysis techniques used are SWOT analysis, IE analysis, and QSPM analysis. The research results indicate that there are 3 priority strategies to be implemented, namely building brand identity, offering discounts to recruit agents in strategic locations, and expanding the market

    Implementation of Special Program of Pajale (Rice, Corn and Soybean) in Terara District, East Lombok Regency

    Get PDF
    The government of Indonesia has targeted self-sufficiency in production of rice, maize, and soybean in a program called “Upsus Pajale” (Special effort for increasing production of rice, maize, and soybean). This paper aims to describe the implementation of “Pajale” program by farmers, problem, and kinds of actives in the program. The result of this study reveals that there was an improvement in the production of rice, yet there were problems at both farmers and extensions worker. Recommendation for this study is that supervision needs to be a beginner at the start of the season for better duty implementation, and a supervisor's salary needs to be increased for improving working motivation

    ANALISIS KELAYAKAN DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA USAHATANI JAGUNG DI KECAMATAN TERARA KABUPATEN LOMBOK TIMUR

    Get PDF
    ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis kelayakan usahatani jagung di Kecamatan Terara Kabupaten Lombok Timur; (2) mengkaji distribusi penyerapan tenaga kerja pada kegiatan usahatani jagung di Kecamatan Terara Kabupaten Lombok Timur; dan (3) mengidentifikasi hambatan usahatani jagung di Kecamatan Terara Kabupaten Lombok Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik survey. Unit analisis dalam penelitian ini adalah usahatani jagung di Kecamatan Terara Kabupaten Lombok Timur. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif dan kuantitatif, dengan sumber data berasal dari data primer dan data sekunder. Analisis data yang digunakan yaitu analisis kelayakan usahatani, analisis biaya, pendapatan, penerimaan, analisis penyerapan tenaga kerja, dan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Usahatani jagung diketiga daerah strata layak untuk diusahakan, dengan nilai R/C ratio sebesar 1,48 untuk usahatani jagung daerah strata I, dan R/C ratio sebesar 1,66 untuk usahatani jagung di daerah strata II, serta 1,80 untuk usahatani jagung di daerah strata III. (2) Distribusi penyerapan tenaga kerja pada berbagai kegiatan usahatani jagung di Kecamatan Terara yaitu pada penyiapan lahan sebesar 22,93 HKO/Ha, penanaman sebesar 54,50 HKO/Ha, pengairan sebesar 0,58 HKO/Ha, penyiangan sebesar 1,50 HKO/Ha, pemupukan sebesar 4,25 HKO/Ha, penyemprotan sebesar 2,36 HKO/Ha, pemanenan sebesar 74,38 HKO/Ha, pemipilan sebesar 1,11 HKO/Ha, penjemuran sebesar 6,93 HKO/Ha, dan kegiatan pengangkutan sebesar 7,39 HKO/Ha. (3) Hambatan-hambatan yang dihadapi petani jagung dalam berusahatani yaitu adanya gangguan hama, harga jagung yang berfluktuasi, harga saprodi yang mahal, kelangkaan pupuk, dan kurangnya modal.   Kata Kunci: Kelayakan, Tenaga kerja, Usahatani Jagung, Lombok Timur ABSTRACT This studi aims to: (1) analyze the feasibility of corn farming in the Terara District, East Lombok Regency; (2) examine the distribution of employment absorption in corn farming activities in the Terara District, East Lombok Regency; (3) study the obstacles in corn farming in the Terara District, East Lombok Regency. The research method used in this study is descriptive method, while data collection techniques were conducted through surveys. The unit of analysis in this research is corn farm in Terara District, East Lombok Regency. Data used in this study includes qualitative and quantitative data, obtained from primary and secondary sources. Data analysis includes feasibility analysis, income analysis, revenue analysis, employment absorption analysis, and descriptive analysis. The results showed that: (1) Corn farming is feasible in all three strata areas, with an R/C ratio of 1.48 for corn farming in stratum I, and an R/C ratio of 1.66 for corn farming in stratum II, and 1.80 for corn farming in stratum III. (2) The distribution of employment absorption per hectare in various corn farming activities in Terara District is as follows: land preparation 22.93 mandays, planting 54.50 mandays, irrigation 0.58 mandays, weeding 1.50 mandays, fertilization 4.25 mandays, spraying 2.36 mandays, harvesting 74.38 mandays, shelling 1.11 mandays, driying 6.93 mandays, and transportation mandays. (3) The obstacles faced by corn farmers in agricultural business are pest disturbances, fluctuating corn prices, expensive production costs, scarcity of fertilizers, and insufficient capital.   Keywords: Feasibility, Employment, Corn Farming, East Lombo

    Analisis Strategi Pemasaran Kerajinan Tangan Berbahan Dasar Bambu Di Desa Loyok Kecamatan Sikur

    Get PDF
    This study aims to : (1) Analyze the marketing system of bamboo handicrafts currently taking place in Loyok Village, Sikur District; (2) Analyze the right marketing strategy to market bamboo handicraft products in Loyok Village, Sikur District. The research method in this research is descriptive method. Data collection techniques were interview and observation. The unit of analysis in this research is the bamboo handicraft entrepreneur in Loyok Village, Sikur District. Sources of data used were primary and secondary data. The types of data used in this research were qualitative and quantitative data. Analysis applied were is descriptive analysis and SWOT analysis. The results showed that the marketing system carried out by entrepreneurs of woven bamboo crafts in Loyok Village was an indirect marketing system, uses marketing channels or marketing media. The marketing strategy for bamboo handicrafts in Loyok Village is a turn around strategy. This strategy makes use opportunities as well as possible and overcomes the weaknesses of the bamboo craft business. The main strategy is to have a business license and have their own brand, expand the marketing scope of bamboo crafts, and market bamboo crafts online.   Keywords: Bamboo, Bamboo Products, Marketing Strategy, SWO

    ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI GULA AREN DI DESA KEKAIT KECAMATAN GUNUNGSARI KABUPATEN LOMBOK BARAT

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis produksi gula aren di Desa Kekait Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi gula aren di Desa Kekait Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat, mengidentifikasi kendala yang dihadapi pengusaha dalam usaha gula aren di Desa Kekait Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Unit analisis dalam penelitian ini adalah pengusaha gula aren di Desa Kekait Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat. Penelitian ini dilakukan di Desa Kekait Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat. Dari tujuh dusun, dipilih tiga dusun secara sengaja (Purposive Sampling) yang terdiri dari Kekait Thaibah, Kekait I dan Kekait II. Penentuan jumlah responden ditentukan secara “Quota Sampling” sebanyak 30 responden. Pengambilan responden pada penelitian ini dilakukan secara “Accidental Sampling”. Jenis data dalam penelitian ini meliputi data kuantitatif dan data kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan dalam pengolahan hasil penelitian ini yaitu analisis regresi linier berganda. Hasil analisis menunjukkan produksi gula aren di Desa Kekait Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat yaitu 8 kg/responden. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi gula aren yaitu jumlah nira. Kendala-kendala yang dihadapi pengusaha dalam usaha gula aren diantaranya cuaca tidak menentu sebanyak 21 pengusaha (70%) dan kurangnya tenaga kerja sebanyak 9 pengusaha (30%)

    PENGARUH HARGA DAN PROMOSI TERHADAP PEMBELIAN PRODUK PESTISIDA PT SAKA SAKI DESA MAMBEN LAUK KECAMATAN WANASABA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor harga terhadap pembelian produk pestisida serta pengaruh faktor promosi terhadap pembelian produk pestisida PT Saka Saki di CV Alam Raya Agriculture. Populasi penelitian ini adalah konsumen pestisida PT Saka Saki, Desa Mamben Lauk, Kecamatan Wanasaba. Responden dalam penelitian ini berjumlah 100 konsumen. Data dianalisis dengan analisis regresi dan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan CV Alam Raya Agriculture selaku distributor dari PT Saka Saki melakukan penetapan harga pestisida dengan harga yang terjangkau dan penetapan harga yang sama pada kelima toko pestisida yang merupakan sub distributor CV Alam Raya Agriculture yaitu Bintang sebesar Rp. 80.000, Cylate Rp. 35.000, Surya Rp. 75.000, dan Red Bell Rp. 80.000.  Harga tersebut berpengaruh secara nyata terhadap pembelian pestisida, terdapat 51% konsumen menyatakan harga pestisida terjangkau dan 49% konsumen menyatakan sebaliknya. Bentuk promosi yang dilakukan CV Alam Raya Agriculture terhadap produk pestisida PT Saka Saki adalah dengan melakukan penyuluhan pertanian kepada petani, dengan cara membuat lahan percontohan (demplot), dengan sarana promosi yaitu kaos produk, baliho, iklan, umbul-umbul, promosi tersebut berpengaruh secara nyata terhadap pembelian pestisida. Promosi merupakan alasan terbanyak dalam pembelian pestisida merek Bintang, Surya, Red Bell, sedangkan merek Cylate dibeli dengan kualitas bagus sebagai alasan terbanya

    Pelatihan Pemanfaatan Pupuk Organik Cair Menggunakan Starter Eco-farming pada Tanaman Buah

    Get PDF
    Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta yang tergabung pada kelompok tani Petung Makmur. Tujuan tersebut dicapai melalui pelatihan menggunakan metode tutorial dan praktek dengan strategi oral dan penugasan. Peserta sebanyak 30 orang, bertempat di dusun Petung, Desa Sesaot, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat. Hasil pengabdian kepada masyarakat menunjukkan bahwa peserta mengalami peningkatan pengetahuan dan keterampilan sebesar 60% dari sebelumnya 13,33% meningkat menjadi 73,33% pasca kegiatan, dan diantaranya 73,33% dari jumlah peserta telah memanfaatkan pupuk organik cair bagi peningkatan kesuburan tanaman, dan kesehatan tanah, sisanya sebanyak 26,67% belum memanfaatkan pupuk organik cair. Petani yang telah menerapkan pupuk organik cair tampak perubahan pada tanaman kebun buahnya masing-masing yaitu tumbuh tunas dan daun muda, serta tumbuh bunga pada tanaman nangka dan tanaman rambutan.&nbsp

    Analisis Kesesuaian Lahan Kering Kabupaten Bima Untuk Produksi Kedelai

    Get PDF
    Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), adalah salah satu dari 3 provinsi di Indonesia sebagai penghasil komoditas kedelai. Komoditas ini di Provinsi NTB dikembangkan sebagai menunjang komoditas kedelai nasional, yang selama ini masih dilakukan impor. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Bima, sebagai salah satu wilayah kabupaten di Provinsi NTB yang berpotensi dalam pengembangan komoditas kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan kelas kesesuaian lahan dalam pengembangan tanaman pangan, terutama tanaman kedelai (glycine max L merril) di Kabupaten Bima. Penelitian ini berguna sebagai bahan informasi dan rekomendasi terkait kesesuaian lahan serta dapat dijadikan dasar pengembangan budidaya tanaman kedelai pada lahan kering. Metode penelitian yang digunakan yaitu  metode survei dan metode pengumpulan data sekunder berupa peta dan data spasial dari instansi yang terkait. Pengelompokan kelas kesesuaian lahan pada setiap unit lahan menggunakan sistim overlay atau tumpang tepat dengan berpedoman pada kriteria kesesuaian lahan tanaman kedelai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas kesesuaian lahan kering actual, pada kelas cukup sesuai (S2) adalah seluas 3.244,20 ha dengan prosentase sebesar 20,12%; kelas kesesuaian lahan kering sesuai marginal (S3) seluas 28.108,12 ha dengan prosentase 78,43%; dan kelas kesesuaian lahan tidak sesuai (N) sebesar 744 ha dengan prosentase paling kecil yaitu 1,45%. Dengan demikian, potensi lahan kering untuk pengembangan tanaman kedelai (glycine max L merril) di Kabupaten Bima sangat besar yaitu 31.352,32 ha.Abstract:  West Nusa Tenggara (NTB) Province, is one of 3 provinces in Indonesia as a producer of soybean commodity. This commodity in NTB Province was developed to support the national soybean commodity, which has been still imported. This research was conducted in Bima Regency as one of the districts in NTB Province which has the potential for developing soybean commodities. This study aims to map land suitability classes for the development of food crops, especially soybean (glycine max (L.) Merrill) in Bima Regency. This research is useful as information and recommendations related to land suitability and can be used as a basis for developing soybean cultivation on dry land. The research method used is the survey method and secondary data collection methods such as maps and spatial data from related agencies. Classification of land suitability classes for each land unit uses an overlay or overlapping system based on criteria of the land suitability for soybean crops. The results showed that suitability class of dry land quite suitable (S2) is 3,244.20 ha with a percentage of 20.12%; suitability class of dry land marginally suitable (S3) covering an area of 28,108.12 ha with a percentage of 78.43%; and unsuitable land suitability class (N) is 744 ha with the smallest percentage of 1.45%. Therefore, the potential of dry land for the development of soybean crop  (Glycine max (L.) Merrill) in Bima is very large, that is 31,352.32 ha or 98.55% of the total dry land in Bima Regency
    corecore