32 research outputs found

    PENCIPTAAN MOTIF BATIK KHAS PANTAI MALANG SELATAN MELALUI METODE RANTAI STILASI KREATIF BERBASIS HOTS (HIGHER ORDER THINKING SKILLS)

    Get PDF
    Kekayaan dan ke-eksotisan Pantai Malang Selatan perlu dikelola dengan serius mencakup semua sektor sebagai promosi kekayaan alam dan daya saing bagi wisata maritim berskala internasional. Dalam promosi dan pengelolan potensi maritim yang berada di kawasan Pantai Malang Selatan, perlu adanya dukungan dari berbagai elemen. Bukan hanya dinas terkait saja sebagai leading sector dalam mengembangkan wisata pantai, namun juga pihak Perhutani, aparat keamanan negara, tetapi juga generasi muda di sekitar kawasan Pantai Malang Selatan sebagai penerus bangsa. Melihat fenomena seperti dipaparkan, peneliti bersama siswa Sekolah Menengah Atas sebagai sample yaitu siswa kelas XI SMAN 1 Pagak Sumbermanjingkulon yang notabene adalah sekolah dekat kawasan pantai Malang Selatan pada Pembelajaran Seni Budaya melakukan penciptaan motif batik khas Pantai Malang Selatan dengan metode Rantai Stilasi Kreatif Berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skills), karena ini adalah akses utama mengajak generasi muda khususnya siswa ikut mempromosikan Kawasan Pantai Malang Selatan melalui motif-motif yang diciptakan. Selain ikut serta dalam mempromosikan Kawasan Pantai Malang Selatan siswa juga akan ikut melestarikan batik yang merupakan salah satu warisan budaya bangsa yang sedang gencar dilestarikan oleh pemerintah. Hasil dari penelitian ini siswa mampu menciptakan berbagai motif batik khas Pantai Malang Selatan yang mengekspose objek-objek flora dan fauna yang terdapat disekitar pantai

    Edu Gender Unity: Development of Gender Responsive Learning Model for Junior High Schools in Indonesia

    Get PDF
    The pilot study on the implementation of education at Junior High Schools (SMP) revealed that gender bias is still present in various aspects. In the learning, it was found that some materials were not gender responsive, learning interaction sometimes caused one of the parties to be discriminated, and the teacher’s and students’ sentences contained stereotypes. One of the subjects which has the potential for and contributes to gender bias is Social Sciences (IPS). As a subject which correlates with the practices of social life, Social Sciences reflects the gender bias as an existing reality. Other subjects which are potential for gender bias are Natural Sciences, Arts and Cultural Arts and Crafts, and Language. In Natural Sciences and crafts, the bias is often found the existence of interaction. In the Natural Science practicum class, which is correlated with animals, there is often a higher ratio of male to female students. On the other hand, on the practice of crafting class, female student levels are typically higher. In language subjects, it was found that the use of discourse and sentences did not show gender equality and justice, often depicting males in strategic roles and the females in domestic roles. A learning model needs to be developed with regards to the values of gender equality and justice, from the earliest years of schooling. This study sought to identify nthe basic competencies and learning aspects which are gender biased. The results are followed up by developing the gender-responsive Edu Gender Unity learning model. The development involved the subject teachers as the researcher’s partner in designing, developing, and trying out the gender responsive learning model design. The development of this learning model is intended for Indonesian Language, Cultural Arts and crafts, Natural Sciences, and Social Sciences subjects. The development consists of (1) the formulation of gender responsive indicators, (2) teaching materials to achieve the gender-responsive competence, and (3) learning strategies which correspond to achieve gender-responsive competence. Keywords: Gender Responsive, Learning, Junior High School

    Development of Educational Media About Natural Dyed Batik Based on Virtual Reality

    Get PDF
    Currently, natural dye batik is highly sought after at both the national and international levels. This is because natural dyed batik, besides having beautiful colors that tend to be soft, also carries health advantages: namely, the waste does not pollute the environment. Indonesian people, especially local tourists, are still not familiar with the uniqueness of natural dyed batik. Indonesian people tend to use synthetic dyed batik, which is actually made from chemical dyes that are not environmentally friendly. This research aimed to develop educational media about natural dyed batik based on the use of virtual reality to promote cultural tourism assets in the Trenggalek Regency. We used the Borg and Gall development model. Based on the stages of the Borg and Gall model, this research was simplified into the following steps: (1) research and data collection; (2) planning; (3) product draft development; (4) field trials; (5) product improvement based on the results of the field trials; (6) final product refinement; and (7) dissemination and implementation. In the first year of this development research, the focus was on the research and data collection, planning, and product draft development stages. Data were collected through interviews, observations, and document analysis. The data were analyzed using qualitative descriptive methods and content analysis of the product draft development design. Keywords: virtual reality, tourism, bati

    LITERASI KEAMANAN DIGITAL UNTUK MENINGKATKAN ETIKA BERINTERNET YANG AMAN BAGI WARGA DESA DONOWARIH

    Get PDF
    Donowarih adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang. Berdasarkan hasil survey team KKN Desa Donowarih, ditemukan bahwa masih banyak warga desa Donowarih yang kurang memiliki pengetahuan seputar literasi keamanan digital. Masih banyak warga desa yang bingung ketika ditanya terkait data pribadi maupun terkait penyebaran informasi yang merebak belakangan ini dan terkonfirmasi sebagai hoaks. Oleh karena itu, tim KKN UM di Desa Donowarih menggagas sebuah program kerja berupa webinar Literasi Digital Bagi warga Desa Donowarih. Webinar ini dilaksanakan melalui Zoom Meeting dengan memberikan pemahaman secara umum terkait keamanan digital yang meliputi menjaga data pribadi agar tidak disalahgunakan orang lain, akurasi informasi terkait penyebaran berita bohong (hoaks). Dengan ini maksud agar seluruh warga desa dapat menerapkan perlindungan data pribadi, memilah informasi yang akurat dan terpercaya, serta dapat menggunakan informasi yang mereka peroleh melalui internet secara bijak dan bertanggungjawab.. Sosialisasi dan pelatihan ini diikuti oleh perwakilan warga Desa Donowarih yang berjumlah 50 orang

    Kesenian Jaran Bodhag Probolinggo sebagai Sumber Inspirasi Penciptaan Motif Batik Tulis pada Outwear Semi-Formal

    Get PDF
    Kesenian Jaran Bodhag Probolinggo mengalami pasang surut dalam modernitas, masih belum cukup dikenal oleh masyarakat luar maupun dalam Probolinggo. Kesenian pertunjukkan yang berakar sejarah dari Jaran Kencak tercipta sebuah kesenian masyarakat dengan modifikasi bentuk imitasi kepala kuda dan Bodhag dalam bahasa Madura yang berarti “wadah/tudung nasi”, dihiasi sedemikian rupa dan tercipta sebuah artifisial jaranan. Penulis memiliki ketertarikan pada bentuk Jaran Bodhag untuk dituangkan pada batik tulis dalam outerwear semi-formal untuk meningkatkan daya tarik gaya berbusana batik yang cenderung monoton pada kalangan usia remaja-dewasa. Penciptaan ini bertujuan untuk menggaungkan kesenian Jaran Bodhag Probolinggo juga mendeskripsikan ide konsep, proses visualisasi, dan hasil motif batik tulis pada bentuk outerwear semi-formal. Penelitian ini menggunakan metode penciptaan yang dikemukakan oleh SP. Gustami yang terdiri dari tahap eksplorasi, perancangan, dan perwujudan. Hasil penciptaan karya ini terdapat tiga jenis outer antara lain: Beden Sokmah Jaran Bodhag (Vest), Demslendeman (Jacket), Gal Megol (Crop Top Bolero). Hasil penciptaan karya tersebut menjadi salah satu upaya bentuk inventarisasi motif baru dan pelestarian kesenian lokal dalam wujud karya batik

    Kerajinan Kayu Ornamen Cukli dengan Teknik Mozaik untuk Menambah Nilai Estetik

    Get PDF
    Artikel ini bertujuan untuk menambah nilai fungsi (multifungsi) pada produk kerajinan kayu dengan menambahkan ornamen kerang cukli. Produk kerajinan yang digunakan adalah nampan dan sendok-garpu dari material kayu. Ornamen ditambahkan pada permukaan kayu dengan mengaplikasikan material kerang cukli. Pemilihan produk nampan dan sendok-garpu kayu didasari dari melimpahnya material kayu di Indonesia dan produk kayu dinilai relatif mudah untuk dikombinasikan dengan material lain dengan menggunakan teknik mozaik. Metode yang digunakan adalah metode perancangan yang meliputi tahap eksplorasi, perancangan, dan perwujudan. Hasil yang diproleh adalah karya kerajinan kayu nampan dan sendok-garpu yang telah diberi ornamen dari kerang cukli. Hasil karya kerajinan memiliki banyak fungsi/multifungsi setelah diberi ornamen dari kerang cukli. Cukli Ornament Wood Craft with Mosaic Techniques to Add Value to the Function ABSTRACTThis article aims to add value to the function (multifunction) of wooden handicraft products by adding ornament from cukli shells material. Craft products used are wooden trays and cutlery. Ornaments are added to the surface of the wood by applying cukli shell material. The selection of wooden trays and cutlery is based on the abundance of wood materials in Indonesia and wood products are considered relatively easy to combine with other materials using mosaic techniques. The method used is the design method which includes the exploration, design, and embodiment stages. The results obtained are the work of woodcraft trays and cutlery that have been given ornaments from cukli shells material. The handicraft works have many functions (multifunction) after being given ornamentation from cukli shells material

    Using Virtual Reality Video Development as Educational and Tourist Promotional Media

    Get PDF
    Maintaining tourism during a pandemic is a very tough challenge. Policy restrictions limit access and mobility by the government area until state regulations are lifted. The impact on sector tourist experiences are significant, because there is no activity in many destination tours. Indonesia and Thailand have similar destination tour cultures and heritage character histories , i.e. artifacts detailing the legacy and glory of Buddha. The Jago temple and the Grand Palace in Thailand are interestinng educational tours to learn about past civilizations . The appreciation activity for common artifacts that is conducted with a method visit to the location must be replaced with another way. Excellent and sophisticated metaverse technology can be utilized to present ambience and a natural feel of the location. The purpose of this study is to produce helpful virtual reality video products to educate the public about the artifacts in temple Jago in Malang and the Grand Palace artifacts in Thailand as an alternative educational media tour. The method was developed by implementing the ADDIE model. The purpose of this study is as following : (1) produce access in visual forms and shape the atmosphere of destination tours, (2) create access information especially on the culture of products and artifacts, (3) design educational media in website/video/multimedia format or in any other possible format to replace the atmosphere of visit travel, (4) produce deep media video forms or photographs to become products that can raise audience interaction, (5) produce the validity of related data with product artifacts in Jago temple culture and the Grand Palace of Thailand. Keywords: artifact Grand Palace, Candi Jago artifact, VR templ

    PELATIHAN PEMBUATAN AKSESORI FASHION BATIK SHIBORI MIX LIONTIN RESIN BAGI MASYARAKAT KAMPOENG HERITAGE KAJOETANGAN SEBAGAI SOUVENIR IKONIK DESA WISATA

    Get PDF
    Menurut data situs resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, wisatawan yang berkunjung ke Kota Malang tahun 2019 melonjak hingga lebih dari 100 % di bandingkan tahun 2018. Wisatawan asing dan lokal yang berkunjung selalu menyusuri bangunan Heritage yang ada di Kota Malang. Diantara bangunan Heritage tersebut, terdapat sebuah kampung yang terletak di dalam sebuah gang di Jl. Jend. Basuki Rachmat Gg. IV dan VI, Kota Malang, Jawa Timur bernama Kampoeng Heritage Kajoetangan. Tercatat wisatawan yang berkunjung disana sejumlah 4000 per tahun. Pengunjung melakukan perjalanan wisata dari rumah satu ke rumah lain yang bergaya kolonial Belanda dan masih ditempati pemiliknya. Namun wisatawan kesulitan mencari souvenir khas Kampoeng Heritage Kajoetangan, seharusnya sebuah tempat wisata selain menyediakan objek wisata juga souvenir yang dapat dibeli oleh wisatawan. Fungsi souvenir tidak hanya menyimpan kenangan tentang perjalanan yang dilakukan, melainkan juga sebagai ikon dari daerah tujuan wisata sekaligus memberi andil dalam mendukung pariwisata. Pengabdi membantu masyarakat disana untuk mengoptimalkan wilayah dengan menumbuh kembangkan kemampuan berwirausaha souvenir ikonik desa wisata. Selain menghasilkan uang, souvenir juga berfungsi sebagai sarana promosi. Untuk mendukung program tersebut maka pengabdi melakukan pelatihan pembuatan aksesori fashion batik shibori mix liontin resin. Pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA) digunakan sebagai prosedur pengabdian kepada masyarakat

    SOUVENIR BATIK MOTIF BANGUNAN KAMPUNG HERITAGE DENGAN TEKNIK SMOK SEBAGAI MODAL KEMAMPUAN BERWIRAUSAHA MASYARAKAT KAYUTANGAN MALANG

    Get PDF
    Sejarah kota Malang tidak bisa lepas dari keberadaan Kayutangan. Pada era kolonial Belanda, kawasan ini menjadi pusat bisnis, yang hingga sekarang masih bertahan, bahkan telah ditetapkan sebagai  bangunan Heritage ke perwakilan pengelola 32 bangunan di Kota Malang 10 diantaranya berada dalam kawasan Kayutangan. Diantara bangunan-bangunan heritage terdapat gang yang juga dipenuhi rumah-rumah heritage, disanalah terdapat Kampung Heritage Kayutangan. Kampung Heritage Kayutangan sekarang ini menjadi salah satu destinasi wisata, dimana warganya sangat membuka diri dan menyiapkan rumah mereka sebagai titik swafoto. Namun ketika berkunjung ke Kampung Heritage Kayutangam, baik wisatawan lokal maupun wisatawan asing kesulitan mencari souvenir yang khas. Pengebdian ini bertujuan mengajak warga untuk dapat menumbuh kembangkan kemampuan berwirausaha yang selanjutnya mampu mengangkat potensi daerah melalui Pelatihan Pembuatan Souvenir Batik Motif Bangunan Kampung Heritage Kayutangan Malang dengan Teknik Smok. metode yang digunakan adalah Participatory Rural Appraisal. Hasil kegiatan ini terdapat pengembangan Kemampuan Berwirausaha Masyarakat dengan produk unggulan membuat Souvenir Wisatawan terutama bagi wisatawan asing berupa t-shirt dan goodie bag.Kata kunci—Heritage Malang, Kayu Tangan, Teknik SMOK AbstractThe history of Malang cannot be separated from the existence of Kayutangan. In the Dutch colonial era, this area became a business center, which until now still survives, even has been designated as a Heritage building to the representative of the management of 32 buildings in Malang. 10 of them are in the Kayutangan area. Among the heritage buildings there are alleys which are also filled with heritage houses, there is Heritage Kayutangan Village. Kayutangan Heritage Village is now one of the tourist destinations, where the residents are very open and preparing their homes as a selfie point. But when visiting the Kayutangam Heritage Village, both local and foreign tourists have difficulty finding distinctive souvenirs. This service aims to invite citizens to be able to develop and develop entrepreneurial skills which are then able to raise the potential of the region through the Training of Making Batik Motifs in Malang Kayutangan Heritage Village Building with Smok Technique. The method used is Participatory Rural Appraisal. The result of this activity is the development of Community Entrepreneurial Ability with superior products making Tourist Souvenirs especially for foreign tourists in the form of t-shirts and goodie bags.Keywords—Heritage Malang, Hand Wood, SMOK Engineering

    ORNAMEN DEKORASI KUBAH DALAM MASJID AL-HIDAYAH KARANGPLOSO-MALANG

    Get PDF
    Masjid Al-Hidayah Karangploso memiliki bentuk menyerupai masjid Suleyman I di Turki, dengan ornament dekorasi kubah dalam yang beragam dan menjadi point of view ruang utama. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi visualisasi dan mengklasifikasikan ornament dekorasi kubah dalam. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Pada penelitian ini ditemukan sepuluh ornamen pada empat  pola bidang dengan  frekuensi kemunculan berbeda. Kesepuluh ornamen tersebut diklasifikasikan menjadi tiga jenis yakni ornament geometris, kaligrafi, dan arabes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ornament suluts muncul paling banyak dan tidak ditemukan ornament dengan bentuk timur tengah
    corecore