56 research outputs found
Pembelajaran Matematika dengan Bantuan Software Mathematica untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematik Mahasiswa Calon Guru Matematika (Studi Eksperimen pada Mahasiswa Calon Guru Matematika di IKIP PGRI Semarang)
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh Kenyataan bahwa pembelajaran matematika di berbagai jenjang pendidikan di Indonesia yang cenderung menggunakan paradigma lama sehingga hasil belajar peserta didik bisa dikatakan kurang memuaskan. Padahal di era kemajuan teknologi seperti sekarang ini dukungan software-software grafis sangat melimpah dan dapat dimanfaatkan sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar matematik peserta didik. Dalam hal ini salah satu software yang dapat digunakan adalah software mathematica. Software ini dapat digunakan antara lain untuk melakukan komputasi matematika, baik untuk perhitungan numerik maupun simbolik; visualisasi grafik fungsi dimensi-dua dan dimensi-tiga; pemprograman, pemodelan matematika dan simulasi; dan analisis statistik dan visualisasi data dalam bentuk tabel dan?é?á grafik. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester V Program Studi Pendidikan Matematika FPMIPA IKIP PGRI Semarang Provinsi Jawa Tengah yang mengikuti mata kuliah Aljabar, terdiri dari dua kelompok sampel dengan sampling secara acak kelompok (cluster random), dengan perincian satu kelas sebagai kelompok eksprimen dan satu kelas sebagai kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen diberikan pembelajaran dengan bantuan software mathematica, sedangkan kelompok kontrol mendapatkan pembelajaran ekspositori. Untuk mengetahui hasil belajar terhadap kedua kelompok penelitian tersebut diberikan tes awal (pretes) dan tes akhir (postes), dan untuk mengetahui bagaimana aktivitas mahasiswa selama pembelajaran dengan bantuan software mathematica, terhadap siswa pada kelompok eksperimen dilakukan pengamatan selama proses pembelajaran. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar matematik mahasiswa secara signifikan melalui pembelajaran dengan pendekatan open-ended. Berdasarkan hasil pengamatan, kualitas aktivitas siswa selama pembelajaran dengan pendekatan open-ended sangat baik dalam aspek kegiatan yang relevan dengan kegiatan pembelajaran. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar matematik mahasiswa yang mendapat pembelajaran dengan bantuan software mathematica lebih tinggi secara signifikan dibandingkan siswa yang mendapatkan pembelajaran ekspositori. ?é?
Hubungan antara pola asuh overprotective orang tua dengan kecerdasan sosial remaja penelitian pada siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Kota Malang
INDONESIA:
Masa remaja merupakan tahap awal seseorang harus lebih siap dalam mengahadapi tuntutan sosial. Para remaja harus cerdas dalam membentuk hubungan dan relasi dengan sesama. Ketika remaja tidak bisa mengekspresikan diri dalam lingkungan sosial, munculah tindakan-tindakan anti sosial dan
perbuatan menyimpang. Peran keluarga terutama orang tua sangat dibutuhkan untuk perkembangan anak. Ketika orang tua menerapkan pola asuh yang kurang tepat seperti pola asuh overprotective, maka akan berdampak pula pada perkembangan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh overprotective orang tua dengan kecerdasan sosial remaja.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan model korelasional. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pola asuh overprotective dan kecerdasan sosial. Skala pola asuh overprotective menggunakan teori Thomasgard & Peter Metz (1997), sedangkan skala kecerdasan sosial menggunakan teori Goleman (2006). Subjek yang diteliti sebanyak 104 siswa kelas 8 Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Kota Malang Tahun Ajaran 2022/2023. Pengumpulan data
dilakukan melalui kuesioner penelitian secara online via google form.
Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai korelasi antara pola asuh overprotective dan kecerdasan sosial siswa adalah sebesar (r = -0.280) dengan korelasi yang signifikan (p<0.01). Adapun korelasinya menunjukan arah negatif. Maksudnya adalah semakin besar pola asuh overprotective orang tua maka semakin rendah tingkat kecerdasan sosial anak. Kemudian nilai koefisien determinasi antara variabel x dan y sebesar 0.078. Hal ini menunjukan bahwasanya pola asuh
overprotective yang diterapkan orang tua akan mempengaruhi taraf kecerdasan sosial sebesar 7.8%.
ENGLISH:
Adolescence is the initial stage when a person must be better prepared to face social demands. Teenagers must be smart in forming relationships and relationships with others. When teenagers cannot express themselves in a social environment, anti-social actions and deviant acts emerge. The role of the family, especially parents, is needed for the development of children. When parents apply inappropriate parenting styles such as overprotective parenting, it will also have an impact on children's development. This study aims to determine the relationship between parents' overprotective parenting with adolescent social intelligence.
This study uses a quantitative approach with a correlational model. The variables used in this research are overprotective parenting and social intelligence. The overprotective parenting scale uses the theory of Thomasgard & Peter Metz (1997), while the social intelligence scale uses the theory of Goleman (2006). The subjects studied were 104 grade 8 students of Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Malang City in the 2022/2023 Academic Year. Data collection was carried out through an online research questionnaire via Google form.
The results showed that the correlation value between overprotective parenting and students' social intelligence was (r = -0.280) with a significant correlation (p <0.01). The correlation shows a negative direction. The point is that the greater the overprotective parenting style of the parents, the lower the level of social intelligence of the child. Then the coefficient of determination between the variables x and y is 0.078. This shows that the overprotective parenting style applied by parents will affect the level of social intelligence by 7.8%
Studi Total Suspended Solid Dan Tranparansi Perairan Menggunakan Citra Satelit Worldview-2 Sebagai Faktor Pembatas Pertumbuhan Terumbu Karang (Studi Kasus : Perairan PLTU Paiton, Kabupaten Probolinggo)
Terumbu karang merupakan ekosistem unik perairan
tropis dengan tingkat kesuburan, keanekaragaman biota, dan nilai
estika yang tiggi, namun juga termasuk biota yang paling peka
terhadap perubahan kualitas lingkungan. Termasuk juga pada
terumbu karang yang berada di perairan PLTU Paiton, dimana
dengan aktifitas sebagai pembangkitan listrik dapat menyebabkan
perubahan kualitas lingkungan perairan PLTU Paiton yang
signifikan, yang akan mempengaruhi faktor pembatas
pertumbuhan terumbu karang. Dijelaskan dalam Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004 tentang Baku
Mutu Air Laut untuk Biota Laut, dimana faktor TSS dan
transparansi merupakan faktor penting dalam pertumbuhan dan
kehidupan terumbu karang, sehingga diperlukan pemantaun
konsentrasi TSS dan transparansi untuk monitoring kondisi
terumbu karang tersebut.
Dalam penelitian ini dikembangkan algoritma empiris
yang sesuai untuk estimasi konsentrasi TSS dan transparansi
perairan serta untuk pemetaan konsentrasi TSS dan transparansi
di perairan PLTU Paiton menggunakan metode penginderaan jauh
dengan data citra satelit Worldview – 2.
Algoritma empiris yang sesuai untuk estimasi konsentrasi
TSS adalah persamaan regresi model polinomial orde 2 dengan
transformasi kromatisiti kanal 3 yaitu TSS = 3365x2 - 910,33x +
63,507, sedangkan algoritma untuk transparansi perairan adalah
persamaan model regresi eksponensial dengan transformasi rasio
logaritma kanal 1 dengan logaritma kanal 3 yaitu transparansi =
1000000000e-24,93x.
Konsentrasi TSS di perairan PLTU Paiton memiliki nilai
yang sangat normal dimana antara 5 mg/L – 20 mg/L, sedangkan
nilai transparansi di PLTU Paiton termasuk memiliki transparansi
tinggi yaitu rata-rata antara 15 – 25 meter.
Dari hasil zonasi di perairan PLTU Paiton, wilayah
perairan yang sesuai untuk kehidupan terumbu karang seluas
14,227 km2, sedangkan wilayah yang kurang sesuai untuk
kehidupan terumbu karang seluas 2,293km2.
==================================================================================
Coral reef is one of the tropical ocean’s ecosystem
equipped with not only high fertility rate, diverse biota and high
aesthetics value but also act as a sensitive indicator of
environment’s quality changes. One of those is located in coastal
area of PLTU Paiton, East Java; where huge activity of
electricity generation could alter the quality of PLTU Paiton’s
surrounding waters significantly, which become one of a kind of
coral reef’s growth rate limitation factor. Decreed in
Environment Minister Decree Number 51, 2004 about Sea
Water’s Quality Standard for Oceanic Biota; TSS and
transparency of sea water are two of important factors for coral
reef’s growth and quality of life. Those lead to an urgency of
monitoring effort for TSS and transparency condition of sea
waters in order to understand the condition of corresponding
coral reefs.
This research’s purpose was to apply an empirical
developed algorithm for TSS concentration and sea waters
transparency estimation using remote sensing method, then the
obtained results used for TSS concentration and sea waters
transparency estimation mapping of PLTU Paiton’s coastal
waters. Data used in this research were Worldview-2 satellite
imagery.
The result of this research was application of an
empirical algorithm for TSS concentration estimation the 2nd
order polynomial regression model which used band 3 as the
chromaticity transformation band, formed in TSS = 3365x2 –
910.33x + 63.507. Another result was exponential regression
model which used ratio of band 1 and band 3 as the
transformation, formed in transparency=1000000000e-24.93x.
Based on the research’s empirical algorithm, PLTU
Paiton’s coastal waters had normal TSS concentration, valued
from 5 mg/L to 20 mg/L, while its transparency value was 15-25
meters; it classified as high-transparent sea waters.
A zonal analysis was also done in this research to classify
places suited for coral reefs, and 14.227 km2 was regarded as
viable area for coral reefs, while 2.293 km2 classified otherwise
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BERBANTU WOLFRAM MATHEMATICA DAN FLIPBOOK MAKER DENGAN MODEL TIME GAME TOURNAMENT PADA MATERI TURUNAN KELAS XI SMA
Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa modul pembelajaran berbantu Wolfram Mathematica dan Flipbook Maker dengan model Time Game Tournament yang teruji kevalidan dan keefektifannya untukmeningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi turunan kelas XI Semester II SMA Negeri 1 Juwana tahun ajaran 2014/2015. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian pengembangan (research and development), dengan model pengembangan yang dipilih adalah model pengembangan Borg and Gall. Metode pengumpulan data menggunakan lembar validasi, angket dan tes hasil belajar. Hasil penelitian ini adalah : 1) Hasil review dari ahli materi menyatakan modul pembelajaran berada pada kualifikasi sangat layak. 2) Ahli media memberikan tanggapan modul pembelajaran berada pada kualifikasi sangat layak. 3) Hasil tanggapan peserta didik diperoleh persentase tingkat pencapaian berada pada kualifikasi layak. 4) Pengembangan modul pembelajaran ini efektif meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik kelas XI di SMA Negeri 1 Juwana. Hal ini ditunjukkan melalui uji kesamaan dua rata-rata yaitu uji t satu pihak kanan bahwa hasil belajar peserta didik menggunakan modul pembelajaran berbantu Wolfram Mathematica dan Flipbook Maker dengan model TGTÂ materi Turunan lebih baik dari pada hasil belajar peserta didik yang tidak menggunakan modul pembelajaran berbantu Wolfram Mathematica dan Flipbook Maker dengan pembelajaran konvensional.
ANALISA SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN LEVEL TANGKI AIR BERBASIS ARDUINO UNO DAN INTERNET OF THINGS
Abstrak Unit pengatur ketinggian tangki air yang tersedia di pasaran masih dijumpai banyak kelemahan, maka perlu dirancang pengendali yang lebih baik. Unit pengendali berupa elektronik yang terinstalasi ditangki air tidak akan mudah rusak seperti halnya yang berupa mekanik. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis melakukan penelitian berupa analisa sistem pengendalian dan pengawasan level tangki air berbasis Arduino UNO dan internet of things. Penelitian dilakukan menggunakan sensor ultrasonic US-015 dan infrared SHARP GP2Y0A21. Berdasarkan hasil pengujian yang sudah dilakukan, diperoleh bahwa sistem pengendalian dan pengawasan level tangki air berbasis Arduino UNO dan internet of things mampu menunjukkan unjuk kerja seperti yang diharapkan berupa ketepatan pembacaan, kesetabilan kerja sistem serta fungsi monitoring yang baik. Pada sistem akuisisi data dari internet of things menggunakan modul Wi-Fi ESP-01 sehingga kerja sistem level tangki air dapat dimonitoring melalui smartphone menggunakan aplikasi Blynk. Pembacaan pada sistem pengisian dan penggunaan air dengan menggunakan sensor ultrasonic US-015 lebih stabil dibandingkan menggunakan sensor infrared SHARP GP2Y0A21. Pengukuran sensor ultrasonic US-015 memiliki akurasi tinggi pada jarak 20-80 cm sedangkan infrared SHARP GP2Y0A21 baik pada jarak antara 20-70 cm dengan tingkat akurasi diatas 95%, sehingga penggunaan sensor ultrasonic US-015 pada sistem pengendalian dan pengawasan level tangki air lebih direkomendasikan. Kata kunci: Level Tangki Air, Sensor Ultrasonic, Sensor Infrared, Internet of Things. Abstract The water tank height control Unit available in the market is still found in many disadvantages, it needs to be designed better controllers. The control Unit in the form of electronically installed water will not be easily damaged as it is mechanical. Based on the explanation above, the authors conducting research in the form of analysis of control system and supervision of Arduino UNO-based water tank and Internet of things. The research was conducted using ultrasonic sensor-015 and SHARP infrared GP2Y0A21. Based on the results of tests that have been conducted, it is obtained that the control system and monitoring of the level of water tank based Arduino UNO and Internet of Things is able to show the performance as expected in the form of accuracy readings, stability and good monitoring functions. On the system of data acquisition of the Internet of things using the ESP-01 Wi-Fi module so that the water tank level system work can be monitored via a smartphone using BLYNK application. The readings on the water filling and use systems using the ultrasonic US-015 sensor are more stable than using the SHARP GP2Y0A21 infrared sensor. Measurement of Ultrasonic US-015 sensor has high accuracy at a distance of 20-80 cm while the GP2Y0A21 SHARP infrared at a distance between 20-70 cm with an accuracy rate above 95%, so that the use of ultrasonic sensors in the control system and Water tank level supervision is recommended. Keywords: Water Tank Level, Ultrasonic Sensor, Infrared Sensor, Internet of Things
Analisis Kestabilan Model Matematika Penyebaran Penyakit Demam Berdarah dengan Pengaruh Fogging
Penyakit demam berdarah adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypty melalui gigitan nyamuk betina yang terinfeksi. Penyakit demam berdarah merupakan salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia. Pencegahan utama untuk mengatasi demam berdarah adalah pengendalian nyamuk yang merupakan vektor penyakit. Salah satunya adalah pemberantasan nyamuk dengan fogging. Pada penelitian ini dibahas tentang model matematika penyebaran penyakit demam berdarah dengan pengaruh fogging. Selanjutnya dari model matematika ditentukan titik ekuilibrium bebas penyakit dan titik ekuilibrium endemik. Kemudian dilakukan analisis kestabilan titik ekuilibrium bebas penyakit dan titik ekuilibrium endemik dan simulasi numerik kestabilan titik ekuilibrium dan pengaruh fogging terhadap penyebaran penyakit demam berdarah dengan menggunakan software Matlab. Berdasarkan hasil analisis, titik ekuilibrium bebas penyakit stabil asimtotik lokal jika bilangan reproduksi dasar kurang dari satu dan titik ekuilibrium endemik stabil asimtotik lokal jika bilangan reproduksi dasar lebih dari satu. Hasil simulasi pengaruh fogging terhadap penyebaran penyakit demam berdarah menunjukkan dengan adanya laju fogging, maka rata-rata kasus infeksi sekunder yang dihasilkan oleh individu terinfeksi jumlahnya sedikit.Kata kunci: demam berdarah, fogging, titik ekuilibrium, bilangan reproduksi dasar
Efektivitas Model Pembelajaran Vak dan Air Berbantu Media Pembelajaran Open Office Impress Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa
Matematika menjadi salah satu pelajaran yang tidak disukai bagi kebanyakan siswa karena dianggap sulit. Sehingga berakibat pada kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang kurang memuaskan atau masih tergolong rendah. Alternatif pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa digunakan model pembelajaran VAK dan AIR berbantu media pembelajaran Open Office Impress. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran VAK dan AIR berbantu Open office impress terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa. Populasi penelitian adalah siswa kelas X SMA Islam Plus Asis Penawangan. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling sehingga didapatkan tiga kelas secara acak yang digunakan sebagai sampel penelitian. Desain penelitian ini adalah Posttest Only Control Design. Data penelitian ini diperoleh melalui post test. Berdasarkan hasil perhitungan uji anava, dan uji scheffe’. Data hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) Terdapat perbedaan rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran VAK berbantu media Open office impress, model pembelajaran AIR berbantuan media Open Office Impress dan model pembelajaran konvensional. (2) Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran VAK berbantu media Open office impress lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional. (3) Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran AIR berbantuan media Open Office Impress lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional. (4) Tidak ada perbedaan rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran VAK berbantu media Open office impress dengan model pembelajaran AIR berbantuan media Open Office Impress
Efektivitas Model Pembelajaran Two Stay Two Stray Dan Think Pair Share Berbantu Media Wolfram Mathematica Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Di SMA
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian posttest only control design. Bertujuan untuk mengetahui Efektivitas Model Pembelajaran TSTS berbantu media Wolfram Mathematica, model pembelajaran TPS berbantu media Wolfram Mathematica dan model pembelajaran konvensional Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis di SMA.Populasi penelitian ini seluruh siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Comal. Sampel penelitian ini kelas XI MIPA 2, kelas XI MIPA 3, kelas XI MIPA 1 dengan menggunakan cluster random sampling. Data yang digunakan untuk penelitian adalah soal uraian. Analisis data menggunakan uji anava satu arah, uji scheffe’, uji ketuntasan belajar, dan uji korelasi. Hasil penelitian ini yaitu (1) Terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis siswa antara ketiga model pembelajaran, (2) Pembelajaran TSTS berbantu Wolfram Mathematica lebih baik dari pembelajaran Konvensional, (3) Pembelajaran TPS berbantu Wolfram Mathematica lebih baik dari pembelajaran Konvensional, (4) Pembelajaran TSTS sama baiknya dengan pembelajaran TPS, (5) Pembelajaran TSTS dan TPS mencapai ketuntasan belajar, (6) Terdapat korelasi antara keaktifan siswa terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa pada kelas TSTS sebesar 65,37% dan kelas TPS sebesar 60,95%. Kesimpulan penelitian ini yaitu ada perbedaan dari ketiga model pembelajaran, model TSTS dan model lebih baik dari pembelajaran konvensional, sedangkan model TSTS sama baiknya dengan model TPS, dapat mencapai ketuntasan belajar, dan terdapat korelasi antara keaktifan siswa dengan kemampuan komunikasi matematis
Analisis Pemahaman Konsep Berdasarkan Teori Apos pada Materi Barisan Geometri di Kelas XI SMA Negeri 1 Godong
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pemahaman konsep pada materi barisan geometri kelas XI bagi siswa yang berkemampuan tinggi berdasarkan teori APOS, (2) pemahaman konsep pada materi barisan geometri kelas XI bagi siswa yang berkemampuan sedang berdasarkan teori APOS, (3) pemahaman konsep pada materi barisan geometri kelas XI bagi siswa yang berkemampuan rendah berdasarkan teori APOS. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Instrumen utama pada penelitian ini adalah peneliti itu sendiri dibantu dengan tiga intstrumen bantu yaitu tes tertulis, pedoman wawancara, dan lembar validasi. Subjek penelitian dipilih dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilaksanakan dengan metode tes untuk menentukan subjek, selanjutnya metode wawancara yang telah dipilih sesuai dengan tingkat pemahaman siswa berdasarkan teori APOS. Teknik pemeriksaan keabsahan data penelitian ini menggunakan triagulasi waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman siswa pada materi barisan geometri bervariasi yakni pada tahap aksi, proses, objek, dan skema. Subjek penelitian berkemampuan tinggi (SPBT) memiliki pemahaman konsep pada tahap aksi, proses, dan skema. Subjek penelitian berkemampuan sedang (SPBS) memiliki pemahaman konsep pada tahap aksi dan skema. Sedangkan, subjek penelitian berkemampuan rendah (SPBR) memiliki pemahaman konsep pada tahap aksi. Ketiga subjek pada materi barisan geometri sama-sama memiliki pemahaman pada tahap aksi. Adapun indikator pemahaman konsep matematika siswa berdasarkan teori APOS yang belum dilakukan siswa adalah pada tahap objek, kebanyakan siswa belum mampu menjelaskan sifat atau ciri-ciri karakteristik pada soal yang diberikan
PENGEMBANGAN APLIKASI LAYANAN GURU PRIVAT (GOTEACHER) BERBASIS ANDROID
Penelitian ini dilatar belakangi kurang efektifnya pelayanan administrasi yang digunakan dengan cara konvensional, seperti pendaftaran les privat dimana siswa harus datang ke kantor administrasi les privat, kurangnya informasi mengenai kualifikasi dari guru privat. Untuk lebih mengefisiensikan dan memudahkan siswa serta orang tua siswa dalam mencari guru privat, penulis mengusungkan ide untuk membuat sebuah aplikasi layanan guru privat(GoTeacher). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah waterfall, yang mana tahapannya meliputi: tahap Communication, Planning, Modelling, Contruction dan Deployment dengan desain sistem meliputi: perancangan Diagram Context, Data Flow Diagram, Entity Relationship Diagram, Database. Kemudian diimplementasikan ke dalam bahasa pemrograman java menggunakan Android Studio dan menggunakan Firebase sebagai database. Telah dihasilkan Aplikasi Goteacher. Pengujuan aplikasi ini menggunakan blackbox melalui validasi ahli sistem informasi, uji angket user acceptance test/uji praktikalitas. Hasil pengujian praktikalitas memperoleh hasil 83% menunjukkan kategori praktis, sedangkan hasil pengujian praktikalitas oleh pengguna memperoleh hasil 87% menunjukkan kategori sangat praktis
- …