39 research outputs found

    Profil Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMP ditinjau dari Self Efficacy

    Get PDF
    ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kemampuan representasi matematis siswa SMP ditinjau dari self efficacy. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subjek yang di ambil adalah 3 siswa kelas IX di SMP Negeri 2 Kaliwungu semester gasal tahun ajaran 2020/2021 yang masing-masing mempunyai self efficacy tinggi, self efficacy sedang, dan self efficacy rendah. Pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan skala self efficacy, tes tertulis, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan 3 tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi metode yaitu membandingkan hasil tes kemampuan representasi dengan hasil wawancara. Analisis dikembangkan berdasarkan indikator kemampuan representasi matematis dengan memperhatikan self efficacy yang dimiliki. Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa subjek dengan self efficacy tinggi juga memiliki kemampuan representasi tinggi. Subjek dengan self efficacy sedang juga memiliki kemampuan representasi sedang. Subjek dengan self efficacy rendah juga memiliki kemampuan representasi rendah.ABSTRACTThis study aims to determine the profile of the mathematical representation ability of junior high school students in terms of self-efficacy. The type of this research is descriptive qualitative. The subjects were 3 grade IX students at SMP Negeri 2 Kaliwungu in the odd semester of the 2020/2021 school year, each of whom had high self-efficacy, moderate self-efficacy, and low self-efficacy. Data collection was carried out using a self-efficacy scale, written tests, interviews, and documentation. The data analysis technique was executed in 3 stages, namely data reduction, data presentation, drawing conclusions / verification. The validity of the data used triangulation method, by comparing the results of the representation ability test with the results of the interview. The analysis is developed based on the indicator of mathematical representation ability by paying attention to the owned self-efficacy. Based on the results of the analysis, it is known that subject with high self-efficacy also has high representation abilities. Subject with moderate self-efficacy also has moderate representation abilities. Subject with low self-efficacy also has low representation skills

    INSTRUMEN ANGKET SELF-ESTEEM MAHASISWA DITINJAU DARI VALIDITAS DAN RELIABITAS

    Get PDF
    One of the important thing in a study is instrument. There are several forms of instruments that can be used to measure student’s self-esteem. One of them is a questionnaire. Self-esteem Questionnaire developed to measure the aspects of self-esteem, i.e: significance, competence, power, and virtue. Validity evidenced from the self-esteem questionnaire includes content validity and construct validity. Content validity is evidenced in face validity and logical validity. Validation results on the content validity are appropriate questionnaire to be used after 2, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 26, 29, and 30 revised. The result of construct validity is model factor as a whole according to p-Chi-Square 0.05, RMSEA≤0,08, NNFI 0,9, CFI 0,9, and IFI 0,9. The test results of these parameters individually show each path having a value of t 1.96 so that the paths are significant. This can be interpreted as a fit model factor and does not need to be done. Calculation of self-esteem questionnaire results obtained reliability  and standard error measurement . The value in question is the self-esteem questionnaire score of the student is likely to be 4.34 points above or below the actual score

    PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KECERDASAN LINGUISTIK DAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa SMP dalam menyelesaikan masalah matematika ditinjau dari kecerdasan linguistik dan kecerdasan logis matematis. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskrptif kualitatif. Subjek dari penelitian ini  yaitu siswa kelas VIII yang terdiri dari 4 subjek, 2 subjek dengan kecerdasan linguistik dan 2 subjek dengan kecerdasan logis matematis. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, tes tertulis, dan wawancara. Teknik keabsahan data dengan menggunakan triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek AAS dengan kecerdasan lingusitik tidak memenuhi semua indikator kemampuan berpikir kritis tetapi hanya memenuhi indikator focus dan subjek LDK dengan kecerdasan linguistik hanya memenuhi indikator focus dan reason. Subjek MNA dengan kecerdasan logis matematis memenuhi indikator focus, reason, situation,inference, clarity dan subjek MAN dengan kecerdasan logis matematis memenuhi semua indikator focus, reason, situation, inference, clarity, dan overview

    Pelatihan Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis E-Comic bagi Guru SD Se-Candisari Kota Semarang

    Get PDF
    Kegiatan pengabdian ini bertujuan melatih guru Sekolah Dasar (SD) membuat media pembelajaran menggunakan aplikasi Comic Life 3. Metode yang digunakan adalah metode ceramah dan demonstrasi melalui pelatihan daring secara synchronous dan asynchronous. Kegiatan pengabdian ini diikuti oleh 56 peserta yang merupakan guru-guru SD se-Candisari kota Semarang. Adapun instrumen yang digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan keterserapan pelatihan adalah angket yang diisi oleh peserta seusai mengikuti program pelatihan. Tingkat keberhasilan dan keterserapan pelatihan diukur dalam beberapa indikator sebagai berikut kegiatan pelatihan menjadi satu solusi permasalahan pembelajaran daring bagi guru SD di era pendemi sebesar 66,1 % peserta menyatakan setuju dan 33,9 % peserta menyatakan sangat setuju; materi dalam kegiatan pelatihan dapat diimplimentasikan dengan mudah untuk pembelajaran sebesar 28,6% peserta menyatakan sangat setuju dan 67,9% peserta menyatakan setuju; penyampaian materi kegiatan pelatihan dapat dipahami dengan baik sebesar 30,4% peserta menyatakan sangat setuju dan  69,6% peserta menyatakan setuju; kegiatan pelatihan bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan guru dalam menjalankan kegiatan pembelajaran daring sebesar 30,4 % peserta menyatakan sangat setuju dan 69,6% peserta menyatakan setuju;  pembuatan story line dan comic life mudah dikerjakan sebagai bentuk pelatihan dari materi yang telah di sampaikan sebelumnya sebesar  28,6% peserta menyatakan sangat setuju dan 67,9% peserta menyatakan setuju

    ANALISIS KEMAMPUAN REPESENTASI MATEMATIS SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA KONTEKSTUAL DITINJAU DARI GAYA BELAJAR

    Get PDF
    Representasi merupakan bentuk komunikasi gagasan atau ide terhadap  suatu  masalah yang digunakan siswa dalam menemukan solusi dari suatu masalah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) untuk mendiskripsikan representasi matematis siswa dalam pemecahan masalah matematika kontekstual ditinjau dari gaya belajar visual, (2) untuk mendiskripsikan representasi matematis siswa dalam pemecahan masalah matematika kontekstual ditinjau dari gaya belajar auditori, (3) untuk mendiskripsikan representasi matematis siswa dalam pemecahan masalah matematika kontekstual ditinjau dari gaya belajar kinestetik. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes angket gaya belajar, tes representasi matematis, dan wawancara. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIIIB MTs Nurul Amin Plosorejo. Subjek penelitian yaitu 6 siswa terdiri dari 2 siswa gaya belajar visual, 2 siswa gaya belajar auditori, dan 2 siswa gaya belajar kinestetik. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) kemampuan representasi matematis subjek yang memiliki gaya belajar visual mampu menggunakan representasi grafik atau gambar serta menggunakan persamaan ekspresi atau representasi simbol aritmatika dan subjek mampu dalam menggunakan kata-kata atau bahasa, (2) kemampuan representasi matematis subjek yang memiliki gaya belajar auditorial mampu menyelesaikan semua soal, menggunakan representasi grafik atau gambar serta menggunakan persamaan ekspresi atau representasi simbol aritmatika dan subjek kurang mampu dengan kata-kata atau bahasa.(3) kemampuan representasi matematis subjek yang memiliki gaya belajar kinestetik mampu menggunakan representasi grafik atau gambar, serta mampu menggunakan persamaan ekspresi atau representasi simbol aritmatika, tetapi subjek kurang mampu menuliskan permasalahan tersebut dengan kata-kata atau bahasa

    Analisis Kemampuan Numerasi Siswa Dan Komunikasi Matematis Berdasarkan Tipe Kepribadian

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan sebagai langkah awal guru untuk mengetahui kemampuan numerasi siswa dan komunikasi matematis berdasarkan tipe kepribadian extrovert dan introvert. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah satu siswa tipe kepribadian extrovert dan satu siswa tipe kepribadian introvert. Pemilihan subjek berdasarkan hasil pengambilan angket tipe kepribadian EPQ-R short scale. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket, tes soal dan wawancara. Teknik analisis data pada penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi teknik. Berdasarkan analisis diketahui bahwa subjek dengan tipe kepribadian extrovert pada kemampuan numerasi mampu menggunakan berbagai macam simbol atau angka yang berkaitan dengan konsep matematika dasar yang terdapat konteks kehidupan sehari-hari dan mampu menganalisis informasi (tabel, diagram, grafik, bagan dan lain sebagainya), jika pada kemampuan komunikasi matematis mampu merepresentasikan ide-ide matematis melalui lisan ataupun tulisan. Sedangkan subjek dengan tipe kepribadian introvert pada kemampuan numerasi subjek mampu menggunakan berbagai macam simbol atau angka yang berkaitan dengan konsep matematika dasar yang terdapat konteks kehidupan sehari-hari, mampu menganalisis informasi (tabel, diagram, grafik, bagan dan lain sebagainya) dan mampu menafsirkan hasil analisis guna memprediksi dan menentukan sebuah keputusan, jika pada kemampuan komunikasi matematis mampu merepresentasikan ide-ide matematis melalui lisan ataupun tulisan, mampu menginterpretasikan hasil penyelesaian masalah dengan ide-ide matematis melalui lisan ataupun tulisan, dan mampu menggambarkan hubungan terhadap situasi yang ada pada konflik melalui representasi matematis yang kemudian ditarik kesimpulannya

    Critical Thinking of Prospective Teachers In Solving Math Problems In Terms of Learning Styles

    Get PDF
    This study aims to identify how the process of critical thinking of prospective teachers in solving mathematical problems in the Department of Mathematics Education, Faculty of Science and Technology, Walisongo State Islamic University, is viewed from a qualitative learning style. The purposive sampling method was used to determine six prospective teachers as research subjects. Each visual, auditory, and kinesthetic learning style is represented by 2 subjects. The auxiliary instruments in this study consisted of a learning style questionnaire, a critical thinking ability test, and an interview guide. Critical thinking indicators were developed through consideration of the main elements of FRISCO, the level of cognitive thinking according to Bloom and the Steps of Problem Solving According to John Dewey. Data processing through the stages of data collection, data reduction, and data verification with the triangulation method. The results of the study show that auditory and kinesthetic learning styles have lower critical thinking process characteristics than visual learning styles in solving math problems. From the interview process it was revealed that the ability to argue based on valid and logical facts, all types of learning styles is still quite low. However, all three have strong potential to develop critical thinking skills through stimulation from educators

    PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN TRIGONOMETRI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TIPE PRE SOLUTION POSING SECARA BERKELOMPOK BERBASIS KARAKTER BANGSA

    Get PDF
    Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan meningkatkan kualitas pembelajaran trigonometri dan menanamkan nilai-nilai yang menjadi karakter bangsa melalui model pembelajaran problem posing tipe pre solution posing secara kelompok berbasis Karakter bangsa pada mahasiswa IKIP PGRI Semarang Jurusan Matematika semester 2. Pada penelitian ini akan digunakan 2 siklus, yang masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap yaitu (a)Persiapan, (b) Penerapan Metode, (c) Observasi dan Interprestasi (d) Analisis dan refleksi untuk rencana berikutnya. Dari hasil penelitian ketuntasan belajar klasikal pada siklus 1 diperoleh 77,42 %?é?á dan ketuntasan belajar klasikal yang diperoleh pada siklus 2 mampu mencapai 93,55%. Dari hasil tersebut menunjukkan dengan pembelajaran trigonometri melalui model pembelajaran problem posing berbasis karakter bangsa ini ?é?ádapat; (1) meningkatkan kualitas pembelajaran yang berimbas pada peningkatan prestasi belajar siswa, (2) Meningkatkan minat mahasiswa untuk belajar matakuliah Trigonometri, dan (3) Menanamkan nilai-nilai karakter bangsa. ?é?á Kata kunci : Kualitas pembelajaran, Model pembelajaran problem posing, Karakter bangs

    PENGEMBANGAN BUKU GURU DAN BUKU PESERTA DIDIK BERKARAKTER BERBASIS KURIKULUM 2013 PADA SD KELAS III

    Get PDF
    Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian pengembangan buku guru dan buku peserta didik berkarakter berbasis kurikulum 2013 pada SD kelas III adalah menghasilkan buku ajar berkarakter berbasis kurikulum 2013 pada SD kelas III yang valid.Metode yang dipakai adalah penelitian dan pengembangan Borg dan Gall yang dimodifikasi menjadi lima tahap, yaitu Tahap 1: studi pendahuluan dengan mendapatkan data dari guru SD di Kota semarang kendal dan kajian teori. Tahap 2 :pengembangan buku ajar, berupa buku matematika cerdas dan berkarakter. Tahap 3: validasi isibahan ajar: dengan meminta beberapa orang validator yang terdiri dari praktisi dan akademisi. Tahap 4: validasi konstruk bahan ajar. Tahap 5  uji skala besar. Tahap 1 sampai 3 dilakukan telah dilakukan untuk mendapatkan buku matematika cerdas dan berkarakter yang valid.Pengembanganbuku guru dan buku peserta didik berkarakter berbasis kurikulum 2013 pada SD kelas III yang dikembangkan telah teruji valid. Hasil rata-rata penilaian yang di peroleh dari validator adalah 70 dari skor maksimal 88 (80%) yang berarti bahwa bahan ajar dapat digunakan dengan sedikit revisi. Berdasarkan hasil  validasi  tersebut  dilakukan  penyempurnaan draft buku ajar.Buku guru dan buku peserta didik matematika berbasis kurikulum 2013 yang berkarakter pada pembelajaran efektif, yang dapat dilihat dari (1) pembelajaran memenuhi ketuntasan baik secara individual maupun klasikal, (2) keaktifan peserta didik berpengaruh positif terhadap hasil belajar, (3) hasil belajar peserta didik menggunakan buku ajar matematika yang berkarakterlebih baik daripada hasil belajar peserta didik kelas kontrol. Berdasarkan hasil dan pembahasan diatas maka buku pengembangan buku guru dan buku peserta didik berkarakter berbasis kurikulum 2013 pada SD kelas III yang telah dilakukan sudah memenuhi prosedur pengembangan validasi isi dan validasi konstruk

    The development of macros program-based cognitive evaluation model via e-learning course mathematics in senior high school based on curriculum 2013

    Get PDF
    The specific purpose of this research is: The implementation of the application of the learning tool with a form cognitive learning evaluation model based macros program via E-learning at High School grade X at july-december based on 2013 curriculum. The method used in this research followed the procedures is research and development by Borg and Gall [2]. In second year, population analysis has conducted at several universities in Semarang. The results of the research and application development of macro program-based cognitive evaluation model is effective which can be seen from (1) the student learning result is over KKM, (2) The student independency affects learning result positively, (3) the student learning a result by using macros program-based cognitive evaluation model is better than students class control. Based on the results above, the development of macros program-based cognitive evaluation model that have been tested have met quality standards according to Akker (1999). Large-scale testing includes operational phase of field testing and final product revision, i.e trials in the wider class that includes students in mathematics education major in several universities, they are the Universitas PGRI Semarang, Universitas Islam Sultan Agung and the Universitas Islam NegeriWalisongo Semarang. The positive responses is given by students at the Universitas PGRI Semarang, Universitas Islam Sultan Agung and the Universitas Islam NegeriWalisongo Semarang
    corecore