11 research outputs found

    Pengaruh Rasio Subtitusi Kacang Kedelai dengan Biji Melinjo dan Konsentrasi Ragi terhadap Kualitas Tempe Kedelai

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rasio substitusi kedelai dengan biji melinjo, konsentrasi ragi dan interaksi antara rasio subtitusi kedelai dengan biji melinjo terhadap kualitas tempe kedelai. Penelitian ini menggunakan desain acak lengkap faktorial, dengan dua faktor dan 3 level dengan 2 ulangan. Substitusi rasio kedelai dengan biji melinjo adalah M1 = 170 gr: 30 gr, M2 = 160 gr: 40 gr, M3 = 150 gr: 50 gr. Konsentrasi ragi adalah R1 = 1 gr, R2 = 2 gr, dan R3 = 3 gr. Hasil penelitian menunjukkan bahwa substitusi kedelai dengan biji melinjo memiliki pengaruh signifikan (P 0,05) terhadap kadar air, kadar lemak, aroma dan rasa tempe. Konsentrasi ragi memiliki efek yang sangat signifikan (P 0,05) pada kadar air, warna, aroma dan rasa. Subtitusi kedelai dan biji melinjo serta konsentrasi ragi berpengaruh signifikan (P 0,05) terhadap kadar air, aroma, warna, rasa dan tekstur tempe biji melinjo. Perlakuan terbaik diperoleh pada rasio substitusi 130 g: 70 g dan konsentrasi ragi 3% dengan kadar air 65,34%, kadar lemak 7,38%, warna 4,15 (suka), aroma 4,25 (suka), rasa 4,15 (suka) dan tekstur 4,15 (suka). Kata kunci: biji melinjo, kacang kedelai, ragi, substitusi, temp

    PKM PENDAMPINGAN KELOMPOK TANI "PINTOE RIMBA" DESA NAGA UMBANG, ACEH BESAR MELALUI PENGEMBANGAN ALAT DESTILASI

    Get PDF
    Pembuatan minyak herbal tradisional di Kelompok Tani “Pintoe Rimba“ Desa Naga Umbang Kecamatan Lhoknga Aceh Besar masih dilakukan secara tradisional. Tidak hanya bahan dasar seperti minyak tanaman sere wangi yang harus di beli dari luar namun pengemasan pun masih dilakukan secara sederhana. Pendampingan Pengoptimalan Pembuatan minyak  dilakukan untuk meningkatkan keterampilan pembuatan minyak herbal tradisional, peningkatan standar mutu minyak herbal tradisional serta keberlanjutan produksi minyak herbal guna meningkatkan standar ekonomi di kelompok tani. Bahan utama dalam kegiatan ini adalah terdiri dari bahan alami yaitu minyak sere wangi, minyak gandapura, jahe, kencur, cengkeh serta bahan alami lainnya. Sedangkan alat yang digunakan meliputi alat destilasi untuk menyuling minyak dan alat untuk melakukan kegiatan pengemasan minyak. Tahapan pelaksanaan kegiatan ini meliputi: 1) Tahapan Sosialisasi Kegiatan, 2)Tahapan penyuluhan mengenai peningkatan ekonomi keluarga dan wirausaha. 3)Tahapan pelatihan mendesain kemasan dan pelabellan , 4) pengembangan alat destilasi minyak, 5) Tahapan pengoptimalan pembuatan minyak herbal melalui pelatihan pembuatan minyak dengan alat yang lebih modern, 6) Tahapan pendampingan dalam pemasaran minyak.  Indikator keberhasilan atau target/luaran yang kami harapkan berhasil dalam kegiatan ini adalah: a)Mitra pengabdian memiliki pengetahuan mengenai peningkatan ekonomi keluarga dan wirausaha, b) Mitra pengabdian mampu mengemas dan memberi label pada produk minyak herbal tradisional yang diproduksi dengan menggunakan sealer yang lebih modern, c)Mitra pengabdian memiliki beberapa alat yang lebih modern yang meningkatkan kegiatan produksi minyak herbal tradisional,  d) Mitra pengabdian memiliki standar mutu minyak yang lebih baik dari sebelumnya, e) Mitra mampu meningkatkan pemasaran minyak sehingga mampu meningkatkan ekonomi keluarga

    Pendampingan Kelompok Tani "Pintoe Rimba" Desa Naga Umbang, Aceh Besar melalui Optimalisasi Pengolahan Minyak Herbal Tradisional

    Get PDF
    “Pintoe Rimba" farmer group of Naga Umbang, Lhoknga Subdistrict, Aceh Besar makes traditional herbal oils with conventional method and simple packaging. The quality of traditional herbal oil produced has not been standardized. Its production is not carried out every day due to the lack of equipment and knowledge. The mentoring of "Pintoe Rimba" farmer group conducted by the team for optimizing the process of making traditional herbal oils using distillation equipment as effort to improve skills, quality standards, sustainable production and economy in the farmer group. The stages of this mentoring include: 1) Socialization; 2) Counseling about entrepreneurs for increasing economic; 3) Training in packaging and labeling; and 4) Optimizing the making of herbal oil by using distillation equipment. The outcomes of this mentoring are a) The partners have knowledge about improving the entrepreneurial economy for their family, b) The partners are able to package and label the traditional herbal oil product using sealer, c) The partners are able to use distillation equipment that can increase traditional herbal oil production; and d) The partners can produce herbal oil with better quality standards

    Pengaruh Konsentrasi Ragi dan Lama Fermentasi terhadap Kadar Air, Kadar Protein dan Organoleptik pada Tempe dari Biji Melinjo (Gnetum gnemon L)

    Get PDF
    Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh konsentrasi ragi, lama fermentasi dan interaksi antara konsentrasi dan lama fermentasi terhadap mutu tempe biji melinjo. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) faktorial dengan dua faktor yang terdiri dari 3 level dengan 2 kali ulangan. Konsentrasi ragi (R) sebanyak 3 level R1 = 1%, R2 = 2%, R3 = 3%. Lama fermentasi (F) sebanyak 3 level F1 = 18 jam, F2 = 24 jam, dan F3 = 36 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi ragi berpengaruh nyata (P 0,05) terhadap warna dan tidak berpengaruh (P 0,05) nyata terhadap kadar air, kadar protein, rasa, aroma dan tekstur tempe biji melinjo. Lama fermentasi berpengaruh nyata (P 0,05) terhadap kadar air dan kadar protein tidak berpengaruh nyata (P 0,05) terhadap warna, aroma, rasa dan tekstur tempe biji melinjo. Interaksi antara konsentrasi ragi dan lama fermentasi (RF) tidak berpengaruh nyata (P 0,05) terhadap kadar air, kadar protein, warna, aroma, rasa dan tekstur tempe biji melinjo. Perlakuan terbaik pada konsentrasi ragi 1% dan lama fermentasi 24 jam (R1F2) dengan kadar air 69,72%, kadar protein 4,69%, warna 3,90 (suka), rasa 4,08 (suka), aroma 4,03 (suka) dan tekstur 3,95 (suka).  The Influence of Yeast Concentration and Fermentation Time on Moisture Content, Protein Content and Organoleptic on Tempeh from Melinjo Seeds (Gnetum Gnemon L) Abstract. The aim of this study was to determine the effect of yeast concentration, fermentation time and interaction between concentration and fermentation time on the quality of melinjo seed tempeh. This study uses factorial completely randomized design (RAL) consisting of two factors and three levels with two replications. Yeast concentrations (R) are R1 = 1%, R2 = 2%, R3 = 3%. The fermentation times (F) are F1 = 18 hours, F2 = 24 hours, and F3 = 36 hours. The results showed that the yeast concentration had a significant effect (P 0.05) on the color and had no effect (P 0.05) on moisture content, protein content, taste, aroma and texture of melinjo seed tempeh. The fermentation time had a significant effect (P 0.05) on the moisture and protein content and had no effect (P 0.05) on the color, aroma, taste and texture of melinjo seed tempeh. The interaction between yeast concentration and fermentation time (RF) did not have a significant effect (P 0.05) on moisture content, protein content, color, aroma, taste and texture of melinjo seed tempeh. The best treatment was obtained at yeast concentration of 1% and 24-hour fermentation time (R1F2) with a moisture content of 69.72%, protein content 4.69%, color 3.90 (likes), taste 4.08 (likes), aroma 4.03 (likes) and texture 3.95 (likes)

    Aplikasi Metode Advance Oxidation Process (AOP) Fenton pada Pengolahan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan proses Fenton dalam menurunkan kadar chemical oxygen demand (COD) dan kadar total suspended solid (TSS) dari limbah cair pabrik kelapa sawit (PKS) dan menentukan kondisi optimum dari parameter yang digunakan dengan Response Surface Methodology menurut Box- Behnken design. Sampel diambil pada keluaran pertama kolam anaerobik ketiga dari instalasi pengolahan limbah cair kelapa sawit yang mengandung nilai COD berkisar antara 8.000 hingga 12.000 ppm. Pada penelitian ini, dilakukan pengujian pada berbagai pH, konsentrasi FeSO4.7H2O dan konsentrasi hidrogen peroksida. Hasil  penelitian menunjukkan bahwa kemampuan proses AOP dengan metode Fenton dapat menurunkan konsentrasi COD dan TSS masing-masing adalah 70,7704% dan 88,3897% pada konsentrasi FeSO4.7H2O 3703,52 ppm, konsentrasi H2O2 5586,43 ppm, dan pH 3

    PELATIHAN PEMBUATAN NUGGET DENGAN PENAMBAHAN SAYURAN DI PANTI ASUHAN YAYASAN ISLAM MEDIA KASIH BANDA ACEH

    Get PDF
    Pembuatan nugget dengan penambahan sayuran di Panti Asuhan Yayasan Islam Media Kasih Gampong Seutui Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh memberikan informasi terkait tentang cara pengelohan produk pangan yang dapat diimplementasikan atau dilakukan oleh anak-anak panti. Kegiatan ini dilakukan pada hari senin, 12 Februari 2018, Peserta kegiatan ini adalah anak-anak Panti Asuhan yang berjumlah ± 20 orang. Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman terhadap produk pengolahan pangan yaitu pembuatan nugget dengan penambahan sayuran. Manfaat dari kegiatan ini yaitu anak-anak panti asuhan dapat mengolah produk pangan rumah tangga dan produk hasil pertanian lainnya secara mandiri. Kata Kunci: Pembuatan, Nugget, Panti Asuha

    Aplikasi Metode Advance Oxidation Process (AOP) Fenton pada Pengolahan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan proses Fenton dalam menurunkan kadar chemical oxygen demand (COD) dan kadar total suspended solid (TSS) dari limbah cair pabrik kelapa sawit (PKS) dan menentukan kondisi optimum dari parameter yang digunakan dengan Response Surface Methodology menurut Box- Behnken design. Sampel diambil pada keluaran pertama kolam anaerobik ketiga dari instalasi pengolahan limbah cair kelapa sawit yang mengandung nilai COD berkisar antara 8.000 hingga 12.000 ppm. Pada penelitian ini, dilakukan pengujian pada berbagai pH, konsentrasi FeSO4.7H2O dan konsentrasi hidrogen peroksida. Hasil  penelitian menunjukkan bahwa kemampuan proses AOP dengan metode Fenton dapat menurunkan konsentrasi COD dan TSS masing-masing adalah 70,7704% dan 88,3897% pada konsentrasi FeSO4.7H2O 3703,52 ppm, konsentrasi H2O2 5586,43 ppm, dan pH 3

    Aplikasi metode advanced oxidation process fenton dan fenton-like terhadap limbah cair pabrik kelapa sawit

    Get PDF
    xviii,103 hlm. : ilus. l tab. ; 29 cm

    The Optimization of Gel Preparations Using the Active Compounds of Arabica Coffee Ground Nanoparticles

    No full text
    Arabica coffee (Coffea arabica L.) ground nanoparticles contain phenolics compounds that have anti-inflammatory effects, so they can be used as sources of active compounds in anti-inflammatory gel preparations. This study aims to determine the optimum formulation of anti-inflammatory gel preparations using Arabica coffee ground nanoparticles as active compounds. Treatment optimization was performed using a Response Surface Methodology according to the Box-Behnken Design with a quadratic model in the Design Expert Version 10.0.3.0 software. In this study we used three factors (x): carbopol 940, triethanolamine (TEA), and nanoparticles, each of which consists of three levels, the response (y) observed including the acidity degree (pH), spreadability, viscosity and total phenolic content. ANOVA analysis results show that the quadratic model is very appropriate since it produces a high R2 value and a low PRESS value for all responses, as well as significant p-values (<0.0500) and an insignificant lack of Fit values (p-value> 5%). The optimum formulations for the gel preparations of the Arabica coffee ground nanoparticles obtained in this study are carbopol 940 (0.569%), TEA (0.468%), and nanoparticles (3.000%), which have values w/o an interval (0.994) and a desirable (0.981) response to acidity (5.212), spreadability (5.850 cm), viscosity (3734.244 cps) and total phenolic content (669.227 µgGAE/g)
    corecore