171 research outputs found

    Faktor Resiko Karakteristik Ibu Hamil Dengan Kejadian Anemia Di Puskesmas Jenawi Kabupaten Karanganyar

    Get PDF
    Pendahuluan : Anemia merupakan masalah kesehatan dengan prevalensi tertinggi pada ibu hamil. Berdasarkan survey Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar tahun 2007 prevalensi anemia di Kecamatan Jenawi sebesar 56,3 %. Beberapa faktor penyebab terjadinya anemia pada ibu hamil adalah kurangnya asupan unsur besi dalam makanan, gangguan penyerapan zat besi, peningkatan kebutuhan zat besi, banyaknya zat besi yang keluar dari tubuh misalnya pada perdarahan. Selain dari faktor tersebut, karakteristik ibu hamil merupakan penyebab kejadian anemia. Dari uraian tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti mengenai faktor resiko karakteristik ibu hamil terhadap kejadian anemia di Puskesmas Jenawi Kabupaten Karanganyar. Tujuan Penelitian : Mengetahui pengaruh faktor resiko karakteristik ibu hamil terhadap kejadian anemia di Puskesmas Jenawi Kabupaten Karanganyar. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah deskripsi observasional dengan rancangan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian sebanyak 61 responden. Teknik pengambilan sampel dengan cara Simple random sampling. Analisa untuk menguji hipotesis pengaruh faktor karakteristik ibu hamil dengan anemia adalah uji korelasi Chi Square. Hasil Penelitian : Menunjukkan bahwa faktor umur ibu hamil tidak mempengaruhi terhadap kejadian anemia, jarak kelahiran tidak mempengaruhi terhadap kejadian anemia, tingkat pengetahuan mempengaruhi terhadap kejadian anemia, tingkat pendapatan keluarga mempengaruhi terhadap kejadian anemia, tingkat pendidikan tidak mempengaruhi terhadap kejadian anemia, status pekerjaan mempengaruhi terhadap kejadian anemia di Kecamatan Jenawi Kesimpulan : Faktor resiko karaktristik ibu hamil yang mempengaruhi secara signifikan terhadap kejadian anemia ibu hamil di Kecamatan Jenawi adalah tingkat pengetahuan ibu, tingkat pendapatan keluarga dan status pekerjaan. Sedangka faktor umur, jarak kelahiran dan tingkat pendidikan secara signifikan tidak mempengaruhi terhadap kejadian anemia tetapi ada kecenderungan untuk beresiko mengalami anemia pada ibu hamil. Kata Kunci : Faktor resiko, karakteristik ibu hamil, anemia

    Takwin Al-Bi’ah Al-Lugoh Al-Arabiyah fi Ma’had ‘Abdurrahman bin ‘Auf bi Malang

    Get PDF
    The study aims to describe the formation of an Arabic language environment in Ma’had Abdurrahman bin A’uf Malang. This school is one of Islamic boarding schools in Malang known for its Arabic language environment and as an education institution of Arabic language and Islamic study, which applied direct method in Arabic learning. Ma’had Abdurrahman bin A’uf Malang used the curriculum of I’dad Lughowi at Ibnu Su’ud University in Saudi and the teachers at Ma’had Abdurrahman bin A’uf Malang were required to graduate from the Universities of the Middle East. This study conducted using a qualitative research with a case study method. In collecting the data, this study organized the observation, interview and documentation. The result shows that the formation of the Arabic language environment in Mahad Abdurrahman bin A'uf is due to the use of direct methods in learning both inside and outside the classroom, so as to create an Arabic language environment that could improve the competence of students. One of the facilities provided by Mahad Abdurrahman bin 'Auf to support good Arabic learning is by providing boarding schools for students. In the dormitory, the students can directly practice what they have learned in the classroom. In the formation of the Arabic language environment, there are several obstacles faced by such as students who are not disciplined in Arabic. As for the solution made by Ma'had, namely by imposing stricter rules on the students so that the formation of the environment is well formed. &nbsp

    Effectiveness of Maerogel Roofing System on Indoor Temperature of Residential Buildings

    Get PDF

    Teaching aircraft design with flyable prototype

    Get PDF
    Aircraft design, a final year subject, integrates knowledge in aerodynamics, structure, stability and control, propulsion system and performance of an aircraft. In many universities, students will produce a conceptual design based on a Request for Proposal document. As a university that adopts Outcome-Based Education (OBE) concept, students in Universiti Teknologi Malaysia (UTM) are not only expected to apply knowledge to solve design problems but also skillful and able to work as a team. Using Problem-Based Learning technique, students taking the Aircraft Design subject are taught design technique and skills to build a flyable prototype. The challenges faced by instructor are ensuring the originality of the design and prototype is completed within budget and dateline

    KEWENANGAN NOTARIS BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS DASAR UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2004 PASAL 15 AYAT 3 YANG MEMPERBOLEHKAN MEMBUAT AKTE IKRAR WAKAF

    Get PDF
    This journal discusses the Authority of Notaries Based on Law Number 2 of 2014 concerning Changes on the Basis of Law Number 30 of 2004 Article 15 Paragraph 3 Which Allows Making Waqf Pledge Deeds, a study in the jurisdiction of the City of Gresik. in Government Regulation No. 42 concerning Waqf (LN No. 105 of 2006, TLN No. 4667) which is contained in article 37. Article 37 paragraphs 4 and 5 state that it is possible for Notaries to have the opportunity to make a Waqf Pledge Deed (AIW). ). The provisions of the requirements for a Notary to become an Official Making Waqf Pledge Deed (PPAIW) are explained in the Regulation of the Minister of Religion Number 73 of 2013 concerning Procedures for Waqf of Immovable and Movable Objects Other than Money Article 27. Law Number 2 of 2014 concerning Amendments to Laws Law Number 30 of 2004 concerning the Position of a Notary (LN No. 3 of 2014, TLN No. 5491) in the explanation of article 15 paragraph 3 only explains that other powers of a notary regulated in other laws and regulations include making AIW. The authority in making AIW can be exercised by a Notary and the Head of the Office of Religious Affairs in their second position as PPAIW on land Waqf objects, namely making AIW. The purpose of this study was to determine the implementation of the notary's new authority in making the Waqf Pledge Deed. The type of research is normative juridical science, the research approach is the normative juridical method. The results of normative juridical law research, obtained answers to existing problems, namely there is no Notary who has a certificate as PPAIW, only the Head of the Office of Religious Affairs acts as PPAIW. Then, the factors that support the implementation of making AIW at the KUA are also explained and the factors that hinder the implementation of AIW at the notary. Keywords: notary authority, notary waqf pledge deed, land waqf pledge dee

    Asas Ultra Petita dalam Perspektif Keadilan

    Get PDF
    Tujuan Penelitian ini adalah untuk memberikan analisis mengenai penerapan asas ultra petita oleh hakim dalam perkara perdata dengan disertai dengan penerapan dan kedudukan asas ultra petita oleh hakim dalam perkara perdata. Penelitian ini memakai pendekatan peraturan perundang-undangan dan pendekatan sosio legal. Penelitian ini bersifat preskriptif analisis dengan sumber bahan hukum yang diperoleh melalui studi kepustakaan. Bahan hukum diolah dengan membagi-bagi bahan hukum sesuai dengan bagian permasalahan, kemudian disusun sedemikian rupa untuk menjawab isu hukum yang telah dirumuskan dan kemudian dituangkan kedalam pembahasan sebagai jawaban atas pokok permasalahan yang diteliti dan diakhiri dengan sebuah kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pertama, Ultra Petita adalah penjatuhan putusan oleh hakim atas perkara yang tidak dituntut atau memutus melebihi dari pada yang diminta. Asas ini digariskan dalam hukum acara perdata dalam ketentuan pada Pasal 178 Ayat (3) H.I.R dan Pasal 189 Ayat (3) RBg bahwa tindakan hakim yang melanggar asas ultra petita ini dapat dipersamakan dengan tindakan yang tidak sah karena dianggap sama dengan melakukan pelanggaran terhadap prinsip rule of law, Namun dalam penerapannya asas ultra petita dalam praktiknya boleh dilaksanakan selama di dalam batasan posita.  Kedua, Dalam praktik peradilan ada beberapa persoalan yang bisa menimbulkan pemikiran yang berbeda-beda terkhusus bagi para Hakim di dalam memaknai asas ultra petita. Sehingga dalam hal ini hakim memiliki interpretasi dalam pelaksanaan asas ultra petita. Hakim dalam memberikan putusan harus mempertimbangkan tiap petitum dan posita para pihak, serta berpedoman pada peraturan perundang-undangan dan peraturan-peraturan internal peradilan di bawah Mahkamah Agung sehingga kedudukan ultra petita diperbolehkan karena yang diutamakan adalah keadilan, kemudian kemanfaatan setelah itu kepastian hukum

    Large eddy simulation of the gust index over a realistic urban area

    Get PDF
    In the process of completing this work, I received contributions from a number of academicians and organizations. To them, I wish to express my sincere appreciation to my supervisor, Prof. Dr. Manabu Kanda and Dr. Atsushi Inagaki for initiating this research topic and for their encouragement and guidance. Also without the support from Prof. Dr. Takayuki Aoki and Dr. Naoyuki Onodera in performing the large eddy simulation (LES) with lattice Boltzmann method (LBM), this work would not have been the same as presented. I would also like to thank the PALM group and Prof. Dr. Siegfried Raasch at the Universität Hannover for their assistance while testing the parallelized large eddy simulation model (PALM). This research could not be accomplished without the support from the Japan Society for the Promotion of Science (JSPS) KAKENHI Grant Numbers 25249066 and 26420492 and the support received from the Joint Usage/Research Center for Interdisciplinary Large-scale Information Infrastructures and High performance Computing Infrastructure in Japan. I am also indebted to the Ministry of Higher Education (MOHE) for granting me sponsorships (SLAI) and to the Universiti Teknologi Malaysia (UTM) for approving my study leave. The Tokyo Tech’s librarians also deserved special thanks for their assistance in supplying me with some relevant materials and data. I extend my sincere appreciation to all Kanda Lab’s members especially to Dr. Alvin Christopher Galang Varquez and Miss Ayako Yagi, not to forget, Mrs. Yuko Okamoto for their supports and assistance since the beginning of this work. I am grateful to many Malaysian and international colleagues for their comments at different stages of this work. Finally, my gratitude is due to my parents and family members for their sacrifices, concerns and undying love

    IDENTIFIKASI KESESUAIAN SARANA DAN PRASARANA USAHA KESEHATAN SEKOLAH/MADRASAH (UKS/M) DI SMP/MTS SE-KECAMATAN SALAMAN BERDASARKAN PERMENDIKNAS NOMOR 24 TAHUN 2007

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kesesuaian sarana dan prasarana UKS/M di SMP/MTs sederajat se Kecamatan Salaman berdasarkan Permendiknas nomor 24 tahun 2007. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Metode yang digunakan peneliti adalah metode survey menggunakan instrumen penelitian lembar observasi dengan cara menghitung jenis, rasio, sarana dan prasarana UKS yang ada di SMP/MTs sederajat se-Kecamatan Salaman. Subjek penelian ini adalah 13 SMP/MTs sederajat se-kecamatan Salaman. Hasil penelitian ini menemukan bahwa kesesuaiaan sarana dan prasarana usaha kesehatan sekolah (UKS/M) di SMP/MTs se-kecamatan Salaman berdasarkan Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 yaitu SMP N 1 Salaman sebesar 94%, SMP N 2 Salaman sebesar 60%, SMP N 3 Salaman sebesar 94%, SMP Islam Sudirman sebesar 58%, SMP IT Al-Ittihad sebesar 0%, SMP Muhammadiyah Salaman sebesar 71%, SMP Muhammadiyah Kaliabu sebesar 42%, SMP Persatuan Salaman sebesar 0%, SMP Salaman 1953 sebesar 37,5%, SMP Sultan Agung Salaman sebesar 42%, MTs Annawawi 02 sebesar 37,5%, MTs Al-Jihad sebesar 33%, dan MTs P. Diponegoro sebesar 50%. Persentase kesesuaian keseluruhan sarana dan prasarana usaha kesehatan sekolah (UKS/M) di SMP/MTs se-kecamatan Salaman berdasarkan Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 sebesar 48% sesuai dan 52% tidak sesuai

    Mengatasi Kebiasaan Mengkonsumsi Minuman Keras Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Self Management Pada Pemuda Desa Cendono Rt 5 Rw 1 Dawe Kudus Tahun 2015

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan (1) Mendeskripsikan kebiasaan mengkonsumsi minuman keras sesudah pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik self management. (2) Mendeskripsikan keterampilan peneliti dalam penerapan Layanan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Self Management untuk mengatasi kebiasaan mengkonsumsi minuman keras. Kebiasaan mengkonsumsi minuman keras adalah kebiasaan mengkonsumsiminuman-minuman beralkohol atau minuman keras yang dapat menyebabkan hilangnya kesadaran bagi peminumnya dan menyebabkan efek ketagihan bagi peminumnya sehingga umumnya pecandu minuman keras sulit untuk berhenti dari kebiasaan tersebut.Layanan bimbingan kelompok adalah layanan yang di berikan dalam bimbingan konseling yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Teknik selfmanagement ataupengelolaandiriadalahsuatustrategipengubahan perilaku yang dalam prosesnya konseli mengarahkan perubahan perilakunya sendiridengansuatuteknikataukombinasiteknikteurapetik, dengan teknik self management klien dapat mengarahkan diriuntukmelakukanperencanaan, pemusatanperhatian,dan evaluasiterhadapaktivitas yangdilakukan.Layanan Bimbingan kelompok dengan teknik self management merupakan diskusi secara kelompok yang didalamnya terdapatkekuatanpsikologisyang memberiarahpadaindividuuntukmengambil keputusan danmenentukanpilihannyasertamenetapkancara-carayangefektif dalammencapaitujuannya.Hipotesis penelitian ini adalah layanan bimbingan kelompok dengan teknik self management dapat mengatasi kebiasaan mengkonsumsi minuman keras pada pemuda desa Cendono 5/1 Dawe Kudus Tahun 2016. Penelitian Bimbingan dan Konseling ini dilaksanakan di Desa Cendono 5/1 Dawe Kudus Tahun 2016, yang berjumlah 8 orang pemuda Desa Cendono 5/1 Dawe Kudus. Penelitian ini dilaksanakan dengan 2 sikus, setiap siklus dilaksanakan 3 kali pertemuan terdiri dari 4 tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Variabel Bebas adalah layanan bimbingan kelompok dengan teknik self management.Sedangkan Variabel Terikat adalah kebiasaan mengkonsumsi minuman keras.Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan wawancara.Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif kualitatif. Hasil penelitian Layanan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Self Management pada pemuda desa Cendono Dawe Kudus, dalam mengatasi kebiasaan mengkonsumsi minuman keras mengalami penurunan yang signifikan. Dari hasil pra siklus memperoleh hasil rata-rata 15,2% (Sangat Tinggi) pada siklus I pertemuan I – III mendapat hasil rata-rata 23,3% (Tinggi). Sedangkan pada siklus II pertemuan I – III mendapat hasil rata-rata 30,7% (Cukup). Dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan sebesar 7,4%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Self Management Dapat Mengatasi Kebiasaan Mengkosumsi Minuman Keras Pada Pemuda Desa Cendono Dawe Kudus. Berdasalkan hasil pembahasan disimpulkan bahwa Layanan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Slef Management dapat mengatasi Kebiasaan Mengkonsumsi Minuman Keras Pada Pemuda Desa Cendon Dawe Kudus. Dengan demikian hipotesis yang diajukan dapat diterima meskipun belum mencapai criteria indicator keberhasilan tapi mengalami penurunan yang sangat signifikan dan berhasil merubah cara berfikir. Melihat temuan dilapangan, peneliti memberikan saran kepada: 1. Kepalas Desa 2. Klien, 3.Konselor. Dan 4. Peneliti berikutnya

    Pembelajaran Kooperatif Berbasis Permainan Domikara (Domino Kosakata Bahasa Arab) untuk Meningkatkan Penguasaan Mufradāt Siswa Kelas VIII MTs Negeri 4 Sleman

    Get PDF
    The minimal use of models and methods in mufradāt learning is the background of this research. Researchers try to apply domikara game-based learning (Domino Arabic) as an innovation in learning methods. This study aims to determine the learning process of mufradāt using domikara games (Domino Arabic Vocabulary) and whether there are differences in student learning outcomes before and after applying this learning method mufradāt mastery. This research is an experimental study with a pretest-posttest control group model design, which involved class VIII A as the experimental class and class VIII C as the control class. The data was collected using tests, observations, interviews, and documentation. This study indicates that the domikara game-based cooperative learning in class VIII A begins with the teacher giving mufradāt, then the teacher reads, and the students imitate it. The teacher removes the mufradāt and continues with the application of domikara games (domino games) in Arabic vocabulary. Based on the post-test score data, the two groups experienced an increase in mufradāt mastery. The average score of the experimental class students, namely 61,764, increased by 91,911, while the average score of the control class began to get 60,588, which increased to 82,647. Be observed the two groups' post-test scores above; it can be seen that the experimental class and the control class both experienced a significant increase. Abstrak: Kurangnya pemanfaatan model dan metode dalam pembelajaran mufradāt melatarbelakangi lahir penelitian ini. Peneliti mencoba menerapkan pembelajaran berbasis permainan domikara (Domino Kosakata Bahasa Arab) sebagai sebuah inovasi pemanfaatan metode belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran mufradāt dengan menggunakan permainan domikara (Domino Kosakata Bahasa Arab), dan adakah perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkan metode pembelajaran ini terhadap penguasaan mufradāt. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan model pretest posttest control grup design. Yang melibatkan kelas VIII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII C sebagai kelas kontrol Pengumpulan data dilakukan dengan tes, observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif berbasis permainan domikara di kelas VIII A dimulai dengan guru memberikan mufradāt, kemudian guru membaca dan siswa menirukan, lalu guru menghapus mufradāt tersebut dan dilanjutkan dengan penerapan permainan domikara (domino kosakata bahasa Arab). Berdasarkan data nilai posttest, kedua kelompok sama-sama mengalami peningkatan dalam penguasaan mufradāt. Melihat rata-rata nilai siswa kelas eksperimen yaitu sebesar 61,764 mengalami kenaikan sebesar 91,911 sedangkan rata-rata nilai kelas kontrol bermula memperoleh 60,588 mengalami kenaikan menjadi 82,647. Dilihat dari nilai posttest kedua kelompok di atas, dapat diketahui bahwa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sama-sama mengalami peningkatan yang cukup signifikan
    corecore