1,851 research outputs found
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN SD NGOTO KABUPATEN BANTUL
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Universitas Negeri Yogyakarta merupakan program yang disusun dalam rangka meningkatkan kualitas mahasiswa pada bidang yang ditekuninya. Program PPL dilaksanakan pada semester khusus 2016. Sebagai wujud nyata pelaksanaan Program PPL, UNY bekerja sama dengan SD Ngoto yang ditunjuk sebagai salah satu instansi bagi mahasiswa untuk melaksanakan PPL. Program PPL bertujuan memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa agar dapat menerapkan ilmu yang selama ini didapat dikampus sekaligus sebagai sarana mahasiswa agar lebih siap terjun ke lapangan setelah lulus nantinya. Kegiatan PPL dimulai pada hari Senin, 18 Juli 2016 sampai dengan hari Kamis, 15 September 2016.
Program PPL terdiri dari program mengajar dan program non mengajar. Program mengajar merupakan program utama mahasiswa praktikan. Program ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Program mengajar diwujudkan dalam 10 kali mengajar yang terdiri dari 4 kali mengajar terbimbing, 4 kali mengajar mandiri, dan 2 kali mengajar ujian. Adapun praktik mengajar yang dilakukan mahasiswa praktikan yaitu kelas III A dan III B untuk kelas rendah, sedangkan praktik mengajar untuk kelas tinggi dilaksanakan di kelas V B, VI A, dan VI B dengan memperhatikan keseimbangan antara mata pelajaran eksakta dan non eksakta. Program non mengajar merupakan program kerja yang bersifat menunjang pelaksanaan PPL. Mahasiswa praktikan telah menempuh jam kerja selama 290,5 jam sehingga telah memenuhi jam kerja minimal yaitu 240 jam.
Program PPL di SD Ngoto secara keseluruhan berjalan dengan baik dan lancar. Walaupun terdapat beberapa permasalahan dan kendala saat dilapangan, semuanya dapat diselesaikan dengan baik berkat sinergi antara mahasiswa PPL, dosen pembimbing lapangan (DPL), kepala sekolah, guru pamong, guru kelas, dan siswa SD Ngoto
LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) 10 AGUSTUS 2015 – 12 SEPTEMBER 201 LOKASI SMP NEGERI 2 WATES BENDUNGAN, WATES, KULON PROGO
Persaingan antar bangsa di zaman sekarang ini semakin ketat. Apalagi
kelak setelah disahkannya peraturan yang mengatur ketenagakerjaan
internasional, dimana semua warga di dunia berhak mendaftarkan pekerjaan
dimana saja mereka mau. Untuk itu bangsa Indonesia dituntut untuk lebih
menyiapkan sumberdaya manusia (SDM) yang berkualitas, memiliki
keunggulan kompetitif sehingga mampu bersaing dengan tenaga kerja lainnya.
Perguruan tinggi sebagai lembaga yang mencetak sumber daya manusia yang
memiliki ketangguhan dan ketrampilan dalam bidangnya selalu dituntut untuk
meningkatkan kualitas pembelajarannya yang akan berimbas pada kualitas
kelulusannya. Termasuk dalam hal ini Universitas Negeri Yogyakarta sebagai
salah satu perguruan tinggi yang mencetak tenaga kependidikan atau calon
guru, juga harus meningkatkan kualitas lulusannya agar dapat bersaing dalam
dunia kependidikan, baik dalam skala nasional maupun internasional.
Sesuai dengan Tri Dharma Perguruan tinggi yang ketiga, yaitu
pengabdian kepada masyarakat (dalam hal ini masyarakat sekolah) maka
tanggung jawab seorang mahasiswa setelah menyelesaikan tugas-tugas belajar
di kampus ialah mentransformasikan dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan
yang diperoleh dari kampus ke masyarakat, khususnya masyarakat sekolah.
Dari hasil pengaplikasian itulah pihak sekolah dan mahasiswadapat mengukus
kesiapan dan kemampuan sebelum nantinya seorang mahasiswa benar-benar
menjadi bagian dari masyarakat luas, tentunya dengan bekal keilmuan dari
universitas
Peningkatan Keterampilan Menyimak Dengan Teknik Jawab Pertanyaan Dan Media Vcd Cerita Rakyat Kelas Vi Sd Negeri I Gebang Nguntoronadi
Tujuan penelitian mengetahui: (1) mendeskripsikan peningkatan kualitas proses pembelajaran keterampilan menyimak dengan teknik jawab pertanyaan menggunakan media VCD cerita rakyat pada siswa kelas VI SD Negeri I Gebang
Nguntoronadi, (2) mendeskripsikan peningkatan kualitas hasil pembelajaran keterampilan menyimak dengan teknik jawab pertanyaan menggunakan media VCD cerita rakyat pada siswa kelas VI SD Negeri I Gebang Nguntoronadi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Objek yang akan diteliti
yaitu peningkatan kualitas proses dan peningkatan kualitas hasil menyimak dengan menggunakan media VCD cerita rakyat. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian dapat diperoleh suatu simpulan: (1) penggunaan media VCD dan teknik jawab pertanyaan dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran cerita rakyat pada siswa kelas VI SD Negeri I Gebang Nguntoronadi terbukti dengan adanya peningkatan proses pembelajaran berikut ini: (a) meningkatnya keaktifan siswa selama mengikuti kegiatan apersepsi pada siklus I 41%, siklus II 50% dan siklus III 58%, (b) meningkatnya keaktifan dalam
diskusi kelompok pada siklus I 50%, siklus II 66% dan siklus III 83%. (2) penggunaan media VCD dapat meningkatkan kualitas hasil pembelajaran cerita rakyat pada siswa kelas VI SD Negeri I Gebang Nguntoronadi pada siklus I 75%,
siklus II 83% dan siklus III 100%
Tenaga Kerja Wanita Indonesia di Malaysia dalam perspektif Islam
Secara formal, mobilitas penduduk di Indonesia di Malaysia telah dimulai pada tahun 1905 dengan motif memenuhi permintaan kebutuhan pekerjaan perkebunan. Migrasi tenaga kerja ini merupakan proses alamiah yang terjadi karena dorongan faktor sosial, ekonomi, politik, maupun bencana alam. Malaysia menjadi negara tujuan utama karena faktor geografis dan budaya. Pertama, transportasi yang mudah, murah dan cepat. Kedua, budaya dan bahasa kedua negara yang tidak berbeda membuat para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mayoritas berpendidikan rendah tidak terganggu kendala bahasa. Pada era selanjutnya, migrasi tidak saja terkait motif ekonomi, namun juga pendidikan. Malaysia merupakan negara berkembang di Asia yang mengalami perkembangan pembangunan fisik serta pendidikan yang cukup pesat, dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil
PENERAPAN SANKSI ADMINISTRASI TERHADAP PERGURUAN TINGGI SWASTA YANG BEROPERASI TANPA IZIN
ABSTRAKNUR HIDAYATI,2017PENERAPAN SANKSI ADMINISTRASI TERHADAP PERGURUAN TINGGI SWASTA YANG BEROPERASI TANPA IZINFakultas Hukum Universitas Syiah Kuala(vi, 50) pp., bibl., tabl.,(Dr. Mahdi Syahbandir, S.H., M.Hum.)Pasal 60 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi mengamanatkan bahwa pendirian perguruan tinggi swasta wajib memperoleh izin menteri. Dengan demikian maka setiap penyelenggara pendidikan tinggi yang tidak memperoleh izin menteri dalam menyelenggarakan pendidikan tinggi dapat dikenakan sanksi administrasi dan sanksi pidana. Realitas di lapangan ditemukan satu perguruan tinggi swasta yang beroperasi tanpa izin yaitu STIKes Citra Bangsa Sigli sehingga menarik perhatian penulis untuk mengetahui tentang (1) proses pelaksanaan pemberian izin perguruan tinggi swasta; (2) faktor yang menyebabkan sanksi administrasi tidak terlaksana; dan (3) upaya penanggulangan dalam penerapan sanksi administrasi.Tujuan penulisan skripsi ini untuk menjelaskan pelaksanaan pemberian izin terhadap perguruan tinggi swasta menurut ketentuan peraturan perundang-undangan, menjelaskan faktor penyebab sanksi administrasi tidak terlaksana, dan menjelaskan upaya penanggulangan penerapan sanksi administrasi.Metode penelitian yang digunakan adalah metode empiris yakni dengan studi dokumen dan studi lapangan. Studi dokumen dilakukan untuk memperoleh data yang bersifat teoritis atau data sekunder, sedangkan studi lapangan dilakukan guna memperoleh data primer melalui wawancara dengan responden dan informan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pelaksanaan pemberian izin perguruan tinggi swasta sebagaimana ditentukan oleh Kemenristekdikti tidak dilaksanakan sepenuhnya oleh penyelenggara pendidikan STIKes Citra Bangsa Sigli. Faktor tidak terlaksananya sanksi administrasi dikarenakan oleh tidak adanya laporan dari masyarakat yang mengetahui. Dan upaya penanggulangannya adalah berupa upaya paksa untuk menon-aktifkan kegiatan akademik dan disegel oleh Kopertis berdasarkan perintah Kemenristekdikti.Disarankan kepada Kopertis bahwasannya untuk dapat mengeluarkan produk aturan hukum yang tegas dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, namun juga harus mengharmonisasikan dengan produk aturan hukum nasional yang mana tidak merugikan pendiri yayasan
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MEMBANGUN CIVIC VIRTUE DI DESA BALUN KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang civic virtue yang berkembang di desa Balun dan keterlibatan masyarakat dalam pengembangan civic virtue di desa Balun kecamatan Turi kabupaten Lamongan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori NeoRepublikan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Lokasi penelitian ini di desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa civic virtue yang berkembang di desa Balun antara lain kepedulian terhadap masyarakat yang tinggi karena faktor kekeluargaan yang dimiliki oleh masyarakat, toleransi terhadap keberagaman sangat dijunjung tinggi, warga yang beragama minoritas memiliki hak yang sama dalam mengambil keputusan dan partisipasi politik masyarakat sangat tinggi dilihat dari tingkat kehadiran masyarakat desa Balun ketika melaksanakan pemilu. Civic virtue di desa Balun berkembang dengan baik karena keterlibatan masyarakat yang terjun langsung dalam berbagai macam kegiatan seperti kegiatan keagamaan
Kata Kunci: Partisipasi Masyarakat, Komposisi Kewarganegaraan, Civic Virtue
Abstract
The purpose of this study is to describe about civic virtue that develops in the Balun village, Turi, Lamongan and community involvement in the development of civic virtue in the Balun village, Turi, Lamongan. The theory used in this research is NeoRepublikan. Research method used is descriptive qualitative. The data collection techniques are observation, in depth interview, and documentation. The location of this research in the Balun village, Turi, Lamongan. The results of this study indicate that the civic virtue that develops in the Balun village include people who have high care of society because of the kinship that is owned by the community, tolerance of diversity is highly valued, citizens who are minorities have equal rights in decision-making and political participation of society seen from the very high attendance levels balun village when the conduct of elections. Civic virtue in the Balun village develop properly because of the involvement of people directly involved in various activities such as religious activities.
Keywords: Society Participation, Composition Citizenship, Civic Virtue
 
Using a Teaching Media of “Homophone Stories“ to Improve Students’ Vocabulary Mastery: a Case of Seventh Grade Students at SMPN 1 Kranggan in Academic Year 2014/2015
The objectives of the study are (1) To find out the students’ vocabulary mastery before being taught by using homophone stories, (2) To find out the students’ vocabulary mastery after being taught by using homophone stories, (3) To find out the significant difference the vocabulary mastery of the seventh grade students of SMP N 1 Kranggan before and after being taught using homophone stories. The population of the study was the seventh grade students of SMP N 1 Kranggan. The writer took class 7D as a sample of the study. The class consists of 31 students. The writer used experimental quantitative research in the study. Test as the instrument was used to collect the data. The objective of conducting try out test was to measure the validity, reliability, discrimination power, and level difficulty of the test. The data was computed and it was find out that 30 items were valid. Then, the valid items were used for the pre-test and post-test of vocabulary mastery item tests. The result of the mean score of students before being taught by using homophone stories was 56.34 and the mean score of students after being taught by using homophone stories was 77.5. The result showed that the mean score of post-test was higher than pre-test. Then, the writer calculated t-test to know whether or not there was significant difference students’ achievement between them who were taught before using homophone stories and students who were taught after using homophone stories. The result showed that t-test was higher than t-table. It was 9.19> 1.697. It means that there is significant difference between the students’ vocabulary mastery after being taught by using homophone stories and before being taught by using homophone stories. From the data above, it can be concluded that the students’ vocabulary mastery after being taught by using homophone stories was higher than the students’ vocabulary mastery before being taught by using homophone stories. The data prove that it is effective to use homophone stories as a media teaching in improving students’ vocabulary mastery
Tenaga Kerja Wanita Indonesia di Malaysia dalam perspektif Islam
Secara formal, mobilitas penduduk di Indonesia di Malaysia telah dimulai pada tahun 1905 dengan motif memenuhi permintaan kebutuhan pekerjaan perkebunan. Migrasi tenaga kerja ini merupakan proses alamiah yang terjadi karena dorongan faktor sosial, ekonomi, politik, maupun bencana alam. Malaysia menjadi negara tujuan utama karena faktor geografis dan budaya. Pertama, transportasi yang mudah, murah dan cepat. Kedua, budaya dan bahasa kedua negara yang tidak berbeda membuat para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mayoritas berpendidikan rendah tidak terganggu kendala bahasa. Pada era selanjutnya, migrasi tidak saja terkait motif ekonomi, namun juga pendidikan. Malaysia merupakan negara berkembang di Asia yang mengalami perkembangan pembangunan fisik serta pendidikan yang cukup pesat, dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil
PERBANDINGAN MODEL ASYMMETRIC POWER ARCH DENGAN THRESHOLD GARCH DALAM PERAMALAN KURS POUNDSTERLING TERHADAP KURS RUPIAH
Pada umumnya, data pergerakan kurs memiliki volatilitas yang tidak konstan di setiap titik waktunya, sehingga variance residual nya selalu berubah. Kondisi ini bersifat asimetris terhadap volatilitas, maka dibutuhkan model yang dapat menanggulangi keadaan seperti ini. Model ARCH/GARCH digunakan untuk pemodelan volatilitas residual yang sering terjadi pada data keuangan. Namun, penggunaan model ARCH/GARCH pada data keuangan masih terdapat kelemahan karena memiliki asumsi bahwa semua efek guncangan pada volatilitas mempunyai distribusi yang simetris. Terdapat model perkembangan dari model ARCH/GARCH yaitu diantaranya model Asymmetric Power ARCH(APARCH) dan Model Threshold GARCH (TGARCH) yang dikembangkan untuk dapat memodelkan efek keasimetrisan pada volatilitas. Tujuan dari penelitian ini yaitu memodelkan data kurs Poundsterling (GBP) terhadap Rupiah (IDR) dengan model APARCH dan TGARCH, menetukan model terbaik dengan membandingan evaluasi model terbaik dari masing-masing model keduanya, dan meramalkan kurs GBP terhadap IDR dengan menggunakan hasil evaluasi model terbaik. Data yang digunakan berupa data kurs GBP terhadap IDR dengan periode mingguan dimulai dari 1 Januari 2017 hingga 15 Januari 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mean model yang digunakan yaitu ARIMA(0,1,1) dan terdapat dua model terpilih yang didapatkan kemudian keduanya dibandingkan berdasarkan nilai BIC terkecil dan didapatkan model APARCH(2,1) sebagai model yang lebih baik dibandingkan model TGARCH(1,1). Hasil dari peramalan dengan menggunakan model APARCH(2,1) untuk dua belas periode kedepan dengan nilai MAPE sebesar 4.46977%.
Kata Kunci: APARCH, Asimetris, Kurs, TGARCH, Volatilitas
- …