8 research outputs found

    PEMUNGUTAN RETRIBUSI TERMINAL TERPADU PAYA ILANG KABUPATEN ACEH TENGAH

    Get PDF
    ABSTRAK M. RIZKYKAMAL, PEMUNGUTAN RETRIBUSI TERMINAL 2017 TERPADU PAYA ILANG KABUPATENACEH TENGAH Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala (v, 68), pp, bibl, tabl.(Abdurrahman, S.H., M.Hum.) Qanun Kabupaten Aceh Tengah Nomor 4 Tahun 2010 Tentang Retribusi Daerahmengatur bahwa setiap pengguna jasa Terminal dikenakan retribusi. Retribusi tersebutdipungut dengan cara memberikan SKRD (Surat Ketetapan Retribusi Daerah). Namundalam pelaksanaannya masih ditemui bahwa ada pemungutan retribusi yang tidak sesuaidengan ketentuan Qanun. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui pelaksanaanpemungutan retribusi Terminal Terpadu Paya Ilang Kabupaten Aceh Tengah, untukmengetahui penyebab pemungutan tidak sesuai dengan Qanun, dan untuk mengetahuiupaya-upaya yang ditempuh oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah dalammemaksimalkan pemungutan RetribusiTerminal. Data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini diperoleh melalui penelitian lapangan dan kepustakaan. Penelitian lapangan dilakukan dengan cara mewawancarairesponden, informan serta observasi lapangan, sedangkan penelitian kepustakaandilakukan dengan cara mempelajari buku-buku dan Peraturan Perundang-Undanganserta pendapat para sarjana yang berkenaan dengan masalah yang sedang diteliti. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pemungutan retribusi Terminal TerpaduPaya Ilang didasarkan pada Pasal 88 dan Pasal 140 Qanun Kabupaten Aceh TengahNomor 4 Tahun 2010 Tentang Retribusi Daerah. Dalam pemungutan Retribusi masih ditemukannya adanya petugas yang tidak menyerahkan Surat Ketetapan Retribusi Daerahdan ada yang tidak mampu dipungut retribusinya, ada wajib retribusi yang tidak membayarretribusi terminal. Kurangnya kinerja petugas dalam memungut retribusi, kurangnya saranapendukung, kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya retribusi dan belum adanyaperaturan pelaksana dari Qanun tentang teknis pemungutan retribusi menjadi faktorpenyebab pemungutan retribusi tidak sesuai dengan aturan yang berlaku. Upaya yangdilakukan oleh Dinas Perhubungan untuk memaksimalkan pemungutan retribusi adalahmeningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan retribusi, memberikan sanksi tegaskepada petugas, memperketat pelaksanaan retribusi serta meningkatkan sarana pendukungpemungutan. Disarankan kepada petugas pemungutan untuk menyerahkan SKRD saatmemungut retribusi, memperketat pemungutan retribusi. Kepada Dinas PerhubunganKabupaten Aceh Tengah untuk meningkatkan pengawasan terhadap petugas pemungutretribusi, mempertegas sanksi, membangun sarana pendukung, mempertegas sanksisanksiatas setiap penyimpangan yang dilakukan oleh petugas, memberikanpemahaman tentang manfaat membayar retribusi serta mengadakan sosialisasi kepadamasyarakat

    Penentuan Paket Promosi Pakaian PT. D&C Production dengan Menggunakan Algoritma FP-Growth

    Get PDF
    PT. DC Production is a center for selling, foam mattresses, mattresses of all sizes and models, may types of car accessories and various kinds of women's and men's underwear. Problems regarding the decline in sales resulted in the accumulation of goods so that it became a loss. Data mining can be a solution to overcome these problems. This study will use the fp-growth algorithm to form an association model with the aim of helping companies increase their sales by creating underwear promotional packages. The data set that will be used to support this research is the sales transaction data set for the period April 2020 to December 2020. The results show that known rules have been obtained using the fp-growth algorithm, where the rules of this association can create strategies to increase clothing sales. In the form of five association rules that are ready to be used for making clothing promotional packages by meeting the support values and confidence values that have been set at the beginning, namely having a confidence value above 80% and a support value above 25

    Tempo Musik Tidak Memengaruhi Perasaan Emosi Bahagia

    Get PDF
    Listening to music has become a hobby nowadays, not only in Indonesiaonly among teenagers, but among children and adults also like itlisten to music, Music is entertainment that is easy to find.Music has long been considered to have an influence on the human body.especially in the human soul. This research was conducted to find out whetherMusic tempo can affect a person's feelings, especially emotionshappy emotions. The type of research used is researchexperiment, using a single subject research model with a number of subjectsas many as 21 people, each subject will be given 2 different stimulus treatmentsdifferent, then the subject was given a questionnaire to find out how he reactedgenerated. Music tempo does not affect feelings of happy emotionssomebody.Mendengarkan musik sudah menjadi kegemaran saat ini, tidak hanya padakalangan remaja saja, melaikan dikalangan anak-anak dan dewasa pun sukamendengarkan musik, Musik menjadi suatu hiburan yang mudah ditemukan.Musik telah lama dianggap membawa pengaruh terhadap tubuh manusia,terutama pada jiwa manusia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakahtempo musik dapat mempengaruhi perasaan emosi seseorang terutama padaperasaan emosi bahagia. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitianeksperimen, menggunakan model penelitian single subject dengan jumlah subjeksebanyak 21 orang, tiap subjek akan diberikan 2 stimulus perlakuan yangberbeda,kemudian subjek diberi kuisioner untuk mengetahui bagaimana reaksiyang ditimbulkan. Tempo musik tidak memengaruhi perasaan emosi bahagiaseseorang

    Implementasi Photovoltaic Terintegrasi Battery Storage guna Menunjang Penerangan pada Kebun Buah Naga Desa Sukorejo

    Get PDF
    Kabupaten Banyuwangi merupakan produsen buah naga terbesar. Sekitar 80% pasokan buah naga di Indonesia berasal dari Banyuwangi. Desa Sukorejo yang terletak di Kabupaten Banyuwangi, sebagai salah satu penghasil buah naga, memanfaatkan lahan pertanian seluas 273 hektar khusus untuk budidaya buah naga. Dalam melakukan budidaya, inovasi terus dilakukan untuk meningkatkan hasil produksi. Salah satunya penggunaan lampu neon berwarna kuning yang dinyalakan pada malam hari untuk meningkatkan frekuensi jumlah panen. Akan tetapi, jumlah lampu neon yang banyak akan mengonsumsi listrik yang besar dan penggunaan listrik yang besar juga mengonsumsi biaya yang besar pula. Oleh karena itu, program pengabdian masyarakat ITS menerapkan sistem panel surya yang terintegrasi battery storage guna menunjang penerangan lampu pada lahan pertanian buah naga. Dengan adanya sistem ini, penggunaan listrik dari PLN akan berkurang karena sebagian akan disediakan oleh panel surya dan battery storage. Pelaksanaan pengabdian terbagi menjadi 4 tahap, yaitu tahap persiapan peninjauan lokasi, tahap pengadaan alat-alat, tahap instalasi PLTS yang terintegrasi dengan battery storage, dan tahap penyuluhan kepada masyarakat Desa Sukorejo terkait sistem yang digunakan. Dampak yang diberikan kepada masyarakat adalah pengurangan biaya operasional melalui penggunaan energi baru terbarukan, sekaligus menjadi model pertama dalam pemanfaatan energi baru terbarukan mengingat besarnya potensinya di Desa Sukorejo

    PREVENTION OF RADICALISM IN THE ERA OF GLOBALIZATION TROUGH DIGITALIZATION OF PANCASILA EDUCATION

    No full text
    Digitalization has brought significant changes in various aspects of life, including education. Therefore, efforts to prevent radicalism need to be adapted into the context of digitalization of education to confront the existing challenges. This aims to review the importance of the digitalization of Pancasila education as a strategy toprevent radicalism in the era of globalization. Through the descriptive research method, the data was collected from various literature sources that are relevant to the topic. This case shows that the digitalization of Pancasila education can be an effective tool in the prevention of understanding of radicalism in the era of globalization. Digitization enables broader access to Pancasila education materials, facilitating interactions and collaboration between students, and enables the development of content that is relevant to social and cultural realities. In addition, the digitalization of Pancasila education can encourage students to develop critical and analytical thinking skills in dealing with widespread information in the digital space. With the use of proper technology, Pancasila education can teach critical values, pluralism, tolerance, and independence to think which is an important basis in preventing the understanding of radicalism. However, there are also challenges that need to be overcome in implementing the digitalization of Pancasila education. Adequate technological infrastructure is needed, training for educators, as well as effective monitoring and surveillance to prevent the spread of radical content in the digital room. Therefore, the digitalization of Pancasila education has the great potential in the prevention of understanding of radicalism in the era of globalization. By utilizing technology wisely, Pancasila education can become an important instrument in forming a generation that has a strongunderstanding of national values, tolerance, and unity in the face of the challenges of radicalism in the world that are increasingly connected digitally

    MEMULAI LANGKAH KECIL UNTUK GENERASI BARU

    Get PDF
    Bagi masayarakat perkotaan, sekolah merupakan hal yang biasa, dan tidak perlu ada usaha yang besar untuk mendapatkan pendidikan di sekolah tersebut. Namun untuk anak-anak di daerah pelosok, banyak sekali yang menjadi rintangan untuk dapat bersekolah dan mendapatkan pendidikan, mulai dari faktor motivasi, dukungan, dan bahkan sarana prasarana sekolah itu sendiri. Himpunan Mahaiswa Teknik Industri (HMTI) Universitas Sangga Buana melihat fenomena tersebut sebagai masalah dan mengusulkan kegiatan Pengabdian Masyarakat (PKM) untuk menangani masalah tersebut. PKM dilakukan di MI Al-Kautsar Kec. Blubur Limbangan, Garut selama 3 hari dengan metode pemberian bantuan baik secara fisik maupun moril. Kegiatan PKM ini hanya merupakan suatu langkah kecil yang dapat dilakukan oleh para mahasiswa HMTI, namun semoga dapat memberikan dampak yang besar bagi pendidikan dan masa depan generasi penerus bangsa Indonesia

    Evaluation of a quality improvement intervention to reduce anastomotic leak following right colectomy (EAGLE): pragmatic, batched stepped-wedge, cluster-randomized trial in 64 countries

    Get PDF
    Background Anastomotic leak affects 8 per cent of patients after right colectomy with a 10-fold increased risk of postoperative death. The EAGLE study aimed to develop and test whether an international, standardized quality improvement intervention could reduce anastomotic leaks. Methods The internationally intended protocol, iteratively co-developed by a multistage Delphi process, comprised an online educational module introducing risk stratification, an intraoperative checklist, and harmonized surgical techniques. Clusters (hospital teams) were randomized to one of three arms with varied sequences of intervention/data collection by a derived stepped-wedge batch design (at least 18 hospital teams per batch). Patients were blinded to the study allocation. Low- and middle-income country enrolment was encouraged. The primary outcome (assessed by intention to treat) was anastomotic leak rate, and subgroup analyses by module completion (at least 80 per cent of surgeons, high engagement; less than 50 per cent, low engagement) were preplanned. Results A total 355 hospital teams registered, with 332 from 64 countries (39.2 per cent low and middle income) included in the final analysis. The online modules were completed by half of the surgeons (2143 of 4411). The primary analysis included 3039 of the 3268 patients recruited (206 patients had no anastomosis and 23 were lost to follow-up), with anastomotic leaks arising before and after the intervention in 10.1 and 9.6 per cent respectively (adjusted OR 0.87, 95 per cent c.i. 0.59 to 1.30; P = 0.498). The proportion of surgeons completing the educational modules was an influence: the leak rate decreased from 12.2 per cent (61 of 500) before intervention to 5.1 per cent (24 of 473) after intervention in high-engagement centres (adjusted OR 0.36, 0.20 to 0.64; P < 0.001), but this was not observed in low-engagement hospitals (8.3 per cent (59 of 714) and 13.8 per cent (61 of 443) respectively; adjusted OR 2.09, 1.31 to 3.31). Conclusion Completion of globally available digital training by engaged teams can alter anastomotic leak rates. Registration number: NCT04270721 (http://www.clinicaltrials.gov)
    corecore