10 research outputs found
Hygiene and Sanitation at Bubur Harisah in Gresik Regency
Food is a basic human need that must be fulfilled every day. Food preparation and serving should be done with appropriate processing so that the food can be utilized by the human body. Bubur Harisah is a special food of Gresik Regency which be sought after by people because of its health benefits. The research was conducted to identify the condition of hygiene and sanitation and the quality of Eschericia coli bacteria in bubur harisah based on Permenkes RI Nomor 1096 Tahun 2011 tentang Higiene Sanitasi Jasaboga. The research was done by observational method and cross sectional research design. The sample of the research was taken by non probability as 8 porridge harisah seller in Gresik Regency. Data collection was done by filling out questionnaires, observations, and laboratory tests. The result of the assessment of the hygiene and sanitation condition in bubur harisah that there are 4 sellers (50%) who did not fulfill the test of physical condition of hygiene and sanitation with percentage below 93%. There is 1 seller (12.5%) with positive sample test of bacteria Escherichia coli. Observation results test of physical condition show that condition of hygiene and sanitation of porridge harisah have not fulfill standard. The conclusion of this study is that there was bacteria Escherichia coli in the sample of bubur harisah. The suggestion for this research is that food traders should improve hygiene and sanitation conditions and conduct food handler training which is further supervised and supervised by the health office of Gresik Regency
Hubungan Antara Kadar Asam Urat dengan Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Tuberculosis Paru
Tuberculosis lungs is disease infectious disease caused by bacteria Mycobacterium tuberculosis. TB disease still become threat health Indonesian society which leads to illness , disability and death tall so that need exists countermeasures. Research objectives know connection between rate sour tendon with obedience drink medication in pulmonary TB patients. Study This is study retrospective analytic observational with approach cross sectional, with use analysis Research Chi square test statistics conducted at the Ambarawa Community Health Center (BALKESMAS) in October 2022. Population all moderate pulmonary TB patients undergo treatment at BALKESMAS Ambarawa. Research sample This of the total population namely 30 patients. Results from 30 respondents there is rate sour veins in patients Tuberculosis lungs there is enhancement rate sour tendon namely 11 respondents that is man with average levels sour urate 7.08 mg/dL (6 respondents ), female with average level 6.41 mg/dL (5 respondents ). Based on forever drink drug obtained that amount patient with treatment 3 months 57%, 2-3 months 30%, and 1 month 13%. Based on characteristics that kind sex men 53% and kind sex women 47%. Based on characteristics age category teenagers 23%, adults 50% elderly 27%. Based on obedience drink anti-tuberculosis drugs by 28 respondents or 93.34% of total number of respondents . Whereas For respondents who did not obedient drink drug namely 2 respondents or 6.06%. Chi square test results on compliance status drink medicine, type gender, age No showing connection significant (P0.05) against rate sour veins in patients Tuberculosis lungs. Research conclusions This No There is connection rate sour tendon with obedience drink medication in pulmonary TB patients, This caused by TB Treatment consists of over 2 stages that is intensive and advanced, function system immunity body relate with age, history of medication, obesity, consumption purines , and alcohol.Tuberkulosis paru merupakan penyakit menular yang diakibatkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit TBC masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat Indonesia yang berujung pada kesakitan, kecatatan, dan kematian tinggi sehingga perlu adanya penanggulangan. Tujuan penelitian mengetahui hubungan antara kadar asam urat dengan kepatuhan minum obat pada pasien TBC paru. Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif analitik observasional dengan pendekatan cross sectional, dengan menggunakan analisis statistik uji Chi square Penelitian dilakukan di Balai Kesehatan Masyarakat Ambarawa (BALKESMAS) bulan Oktober 2022. Populasi semua pasien TBC paru yang sedang menjalani pengobatan di BALKESMAS Ambarawa. Sampel penelitian ini dari total keseluruhan populasi yaitu 30 pasien. Hasil dari 30 responden terdapat kadar asam urat pada pasien Tuberkulosis paru terdapat peningkatan kadar asam urat yaitu 11 responden yaitu laki-laki dengan rata-rata kadar asam urat 7,08 mg/dL (6 responden), perempuan dengan kadar rata-rata 6.41 mg/dL (5 responden). Berdasarkan lamanya minum obat didapatkan bahwa jumlah pasien dengan pengobatan 3 bulan 57%, 2-3 bulan 30%, dan 1 bulan 13%. Berdasarkan karakteristik yang jenis kelamin laki-laki 53% dan jenis kelamin perempuan 47%. Berdasarkan karakteristik umur kategori remaja 23%, dewasa 50% lansia 27%. Berdasarkan kepatuhan minum obat anti tuberculosis sebesar 28 responden atau 93.34 % dari jumlah total responden. Sedangkan untuk responden yang tidak patuh minum obat yaitu 2 responden atau 6.06 %. Hasil uji Chi square pada status kepatuhan minum obat, jenis kelamin, usia tidak menunjukan hubungan signifikan (P0,05) terhadap kadar asam urat pada pasien Tuberkulosisi paru. Kesimpulan penelitian ini tidak ada hubungan kadar asam urat dengan kepatuhan minum obat pada pasien TBC paru, hal ini disebabkan oleh Pengobatan TBC terdiri atas 2 tahapan yaitu intensif dan lanjut, fungsi sistem imunitas tubuh berhubungan dengan usia, Riwayat medikasi, obesitas, konsumsi purin, dan alkohol
Gambaran Faktor Risiko Kontaminan Biologi pada Uji Lingkungan di RSU “Y” Surabaya
Hospitals as a place of health care and workplace have a variety of potential hazards that can harm health. One of the efforts of the hospital environment can be done by conducting supervision and inspection. The purpose of this research, to describe the risk factors of biological contaminants in the environmental test results conducted in Surabaya General Hospital "Y". This research was descriptive research with a cross-sectional approach. This research uses secondary data of the laboratory test results of BBTKLPP Surabaya in 2015-August 2017, as well as literature from several sources to support the data available. Data were analyzed in a descriptive and presented in the form of tables and graphs. The results of biological examinations on air space, food and beverage, medical device swab, air conditioner, and clean water in unqualified conditions. Only the quality of the wall swab and floor can be said to be good and qualified. Public hospital "Y" Surabaya is still not qualified in terms of quality microbiology tests based on the decree of the Minister of Health of the Republic of Indonesia number 1204 the year 2014 on health requirements of the hospital environment. A thorough evaluation is necessary to improve the quality of microbiology in the environment in the hospital Y Surabaya, especially in areas with high risk such as surgical rooms and ICU
Correlation of climate factors and the number of SARS-CoV-2 cases at Semarang, Central Java
Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) is a new type of coronavirus that has symptoms of acute respiratory distress in general. In more severe, it can cause kidney failure, pneumonia, and death. Environmental conditions that cannot be anticipated, such as climate factors, can have an impact on the transmission and survival of viruses, including the severe acute respiratory syndrome (SARS) viruses, which are responsible for the emergence of respiratory diseases. This research is a quantitative study using an ecological approach with secondary data from the Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (temperature, humidity, and precipitation), and SARS-CoV-2 cases were sourced from the Semarang City COVID-19 Task Force in 2021 were univariate and bivariate analyzing. The highest temperature average occurs in October (29.8 ⁰C), the humidity average occurs in February (91.4%), and the average precipitation occurs in February (1,130 mm). Analysis of the correlation found that there was a correlation between the SARS-CoV-2 cases with humidity (p=0.000; r=-0.245) and temperature (p=0.016; r=-0.127), but there was no correlation between precipitation (p=0.403; r=-0.044). Analysis of the influence of meteorological elements related to temperature, humidity, and precipitation on the incidence of COVID-19 in Semarang City in 2021, it can be concluded that there is correlation between temperature and humidity on COVID-19 cases except for precipitation
Pendampingan Edukasi Penyakit Tuberkulosis, Penggunaan Obat TB, Hand Hygiene dan Etika Batuk di Kelurahan Bangetayu Wetan
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dengan tujuan untuk membantu memberi pendampingan dan edukasi mengenai pencegahan Penyakit Tuberkulosis (TB) kepada masyarakat Kelurahan Bangetayu Wetan. Hal ini dilakukan karena risiko penyebaran penyakit Tuberkulosis, Penggunaan Obat TB, Hand Hygiene dan Etika Batuk. Tuberculosis merupakan penyakit menular yang menyerang paru-paru dan disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan edukasi dengan pendekatan sosialisasi dan diskusi kepada masyarakat Kelurahan Bangetayu Wetan, Waktu Pelaksanaan 26 Juli 2023. Kegiatan ini memberikan penjelasan kepada masyarakat terkait penyakit tuberkulosis, Penggunaan obat TB, Etika Batuk dan Hand hygiene yang dapat mencegah penularan penyakit tuberkulosis. Hasil ini menunjukkan bahwa edukasi melalui sosialisasi dan diskusi menggunakan metode secara langsung kepada masyarakat efketif meningkatkan pemahaman dan minat masyarakat dalam ikut mencegah penyakit tuberkulosis. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat berkelanjutan sehingga masyarakat dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga derajat kesehatan dan angka Tuberkulosis berkurang. 
Respon dan Dampak Sosial Masyarakat Desa Tawangargo Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang Terhadap Keberadaan Industri Penetasan Ayam Cobb PT. Wonokoyo
Perusahaan industri peternakan khususnya yang bergerak
dalam breeding farm di Indonesia tidak hanya memiliki
potensi yang penting dalam pengembangan usaha budidaya
broiler, tetapi juga mempunyai prospek yang sangat
menjanjikan. Semakin maju dunia perunggasan menjadikan
industri perunggasan di Indonesia semakin gencar melakukan
peningkatan hasil produksinya baik secara kualitas maupun
kuantitas. Perusahan industri peternakan yang bergerak dalam
industri penetasan diantaranya adalah PT. Wonokoyo Jaya
Corporindo. PT. Wonokoyo Jaya Corporindo memiliki 8
cabang industri yang terletak di 3 kota antara lain Malang,
Pasuruan, dan Surabaya. Salah satu industri yang terletak di
Malang berada di Desa Tawangargo Kecamatan Karangploso
Kabupaten Malang.
Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah mengetahui
bagaimana respon dan dampak masyarakat desa sekitar dengan
adanya industri penetasan PT. Wonokoyo yang berada di Desa
Tawangargo Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang.
Manfaat dari penelitian ini yaitu untuk masyarakat sendiri
guna menyadarkan akan pentingnya industrialisasi khususnya
industrialisasi pedesaan setempat. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode penelitian kualitatif, penelitian
menggunakan teori respon dan dampak, sampel atau sumber
informasi pada penelitian ini adalah ketua cabang industri PT.
Wonokoyo Malang sebagai pengelola usaha penetasan di Desa
Tawangargo Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang,
masyarakat Desa Tawangargo dan salah satu pihak pemerintah
desa setempat yaitu bapak kepala desa. Sedangkan untuk
penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan
metode purposive sampling. Kemudian untuk teknik analis
data menggunakan teknis analisis data kualitatif dengan jenis
deskriptif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa masyarakat Desa
Tawangargo sebagian besar 23 orang dari 29 orang informan
menyatakan bahwa hubungan dengan pihak pengelola terjalin
dengan baik. Artinya bahwa masyarakat tidak merasa
terganggu oleh berbagai aktivitas industri yang dilakukan.
Pihak pemerintah desa selaku lurah juga mendukung dengan
berdirinya industri penetasan tersebut karena dapat membuka
peluang kerja bagi masyarakat desa sekitar. Selain terjalinnya
hubungan baik masyarakat juga dapat turut bergabung untuk
terjun dalam dunia peternakan dan turut serta membangun
peternakan yang lebih baik. Usaha peternakan tidak dapat
lepas dari pencemaran, meskipun masih ada sebagian kecil
informan yang masih merasakan polusi dari udara pihak
pengelola telah berupaya dengan keras guna mengurangi
polusi yang mengganggu masyarakat sekitar, sehingga
masyarakat sekitar dapat hidup dengan sehat dan tentram.
Beberapa langkah yang di ambil dari industri untuk menangani
pencemaran yaitu membuang DOC berkualitas rendah dan
mati ke dalam sumur khusus yang telah dibuat jauh dari
pemukiman warga Desa Tawangargo, sehingga dapat
mengurangi penyebaran penyakit, selain itu limbah telur
candling atau infertil di jual ke pengepul di Pasuruan yang
akan di manfaatkan sebagai pakan ikan, dan untuk feces
dilakukan pengolahan yang nantinya akan dimanfaatkan
sebagai pupuk. Pembersihan feces dilakukan setiap hari
sehingga dapat meminimalisir bau yang dapat mencemari
masyarakat sekitar Desa Tawangargo
Disimpulkan bahwa keberadaan industri sangat diterima
dengan baik bagi masyarakat sekitar dan juga pemerintah
setempat, selain itu industri penetasan juga membawa dampak
yang lebih positif dalam membuka peluang kerja dan dapat
memperbaiki perekonomian masyarakat desa sekitar. Saran
dari hasil penelitian ini industri diharapkan selalu melakukan
crosscheck terhadap polusi yang di hasilkan pada kegiatannya.
Selain pengecekan pada polusi sebaiknya industri juga
melakukan program kesehatan pada masyarakat desa sekitar
sehingga tidak terdapat penyebaran penyakit akibat adanya
kegiatan industri
HIGIENE DAN SANITASI PADA MAKANAN BUBUR HARISAH DI KABUPATEN GRESIK
Makanan adalah kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi setiap
harinya. Usaha pengelolaan makanan yang baik adalah dengan menerapkan dasardasar
higiene dan sanitasi makanan.Bubur harisah merupakan makanan khas
Kabupaten Gresik yang banyak dicari masyarakat karena khasiatnya bagi
kesehatan menurut kepercayaan setempat. Kondisi higiene dan sanitasi pada
makanan bubur harisah yang baik dapat mencegah terjadinya kontaminasi.
Penelitian dilakukan untuk mengetahui kondisi higiene dan sanitasi serta kualitas
bakteri Escherichia coli dalam makanan bubur harisah.
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kondisi higiene dan sanitasi
pada makanan bubur harisah berdasarkan Permenkes RI Nomor 1096 Tahun 2011
tentang Higiene Sanitasi Jasaboga. Penelitian dilakukan dengan metode
observasional dan rancangan penelitian cross sectional. Sampel penelitian diambil
secara non probability sebanyak 8 pedagang bubur harisah di Kabupaten Gresik.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengisian kuesioner, observasi, dan uji
laboratorium.
Hasil penilaian kondisi higiene dan sanitasi pada makanan bubur harisah
berdasarkan karakteristik penjamah sebagian besar adalah berusia >50 tahun
(50%), jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki (75%) dengan tingkat pendidikan
terakhir terbanyak adalah perguruan tinggi (62,5%) dengan jurusan terbanyak
adalah sarjana pendidikan agama islam dan lama berjualan terbanyak antara 11-20
tahun (50%). Kondisi higiene penjamah dan sanitasi sarana prasarana telah sesuai
dengan peraturan terkait. Terdapat 4 pedagang (50%) yang tidak memenuhi uji
kelaikan fisik higiene dan sanitasi makanan bubur harisah dengan persentase
dibawah 93%. Terdapat 1 pedagang (12,5%) yang uji sampelnya mengandung
bakteri Escherichia coli. Secara keseluruhan terdapat 1 pedagang yang tidak
memenuhi kesesuaian Permenkes RI nomor 1096 tahun 2011 tentang Higiene
Sanitasi Jasaboga golongan A1.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah masih terdapat bakteri Escherichia
coli dalam sampel yang diteliti. hasil observasi uji kelaikan fisik menunjukkan
kondisi higiene dan sanitasi yang belum memenuhi standar. Sebaiknya para
pedagang makanan meningkatkan kondisi higiene dan sanitasi serta melakukan
pelatihan penjamah makanan yang selanjutnya dibina dan diawasi pihak dinas
kesehatan Kabupaten Gresik
Analisis Risiko Kadar Enzim SGOT dan SGPT pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2
Diabetes mellitus is a group of metabolic diseases that occur due to abnormalities in insulin secretion and/or insulin action. In type 2 diabetes mellitus there is a decrease in glucose absorption by the body due to insulin resistance. Energy metabolism from glucose is processed through the synthesis of fatty acids in the liver (cytosol). The process that occurs continuously causes the accumulation of lipids in the liver or "fatty liver" so it is necessary to check the levels of transaminase enzymes which include SGOT and SGPT. The purpose of this study was to analyze the levels of SGOT and SGPT enzymes in patients with type 2 diabetes mellitus using the analytical observational method. The results of the examination of SGOT and SGPT levels from 30 patients who were taken randomly at Dr. Soetomo Surabaya will be analyzed with bar graphs and diagrams. Of 30 random samples, 20 samples (66.67%) had SGOT levels above the normal value, and 12 samples (40%) had SGPT with results above normal values. This study concludes that there is an increase in the levels of SGOT and SGPT enzymes in patients with type 2 diabetes mellitus.Diabetes mellitus merupakan kelompok penyakit metabolik yang terjadi akibat kelainan sekresi insulin dan/atau kerja insulin. Pada diabetes mellitus tipe 2 terjadi penurunan penyerapan glukosa oleh tubuh akibat resistensi insulin. Metabolisme energi dari glukosa diproses melalui sintesis asam lemak di dalam hati (sitosol). Proses yang terjadi secara terus menerus menimbulkan terjadinya akumulasi lipid pada liver atau “fatty liver” sehingga perlu dilakukan pemeriksaan kadar enzim transaminase yang meliputi SGOT dan SGPT. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kadar enzim SGOT dan SGPT pada penderita Diabetes mellitus tipe 2 dengan metode observasional analitik. Hasil pemeriksaan kadar SGOT dan SGPT dari 30 pasien yang diambil secara acak di RSUD Dr. Soetomo Surabaya akan dianalisis dengan grafik batang dan diagram. Dari 30 sampel acak didapatkan hasil sebanyak 20 sampel (66,67%) kadar SGOT diatas nilai normal dan 12 sampel (40%) SGPT dengan hasil diatas nilai normal. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa terdapat kenaikan nilai kadar enzim SGOT dan SGPT pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Keywords: Diabetes Mellitus, Liver, AST, AL
Kualitas Media Agar Darah Manusia dan Domba pada Pertumbuhan Streptococcus β hemolyticus: Quality of Human and Sheep Blood Agar Media on the Growth of Streptococcus β hemolytic
Sheep blood agar (ADD) is a growth medium for identifying pathogenic bacteria and is a standard medium for microbiological examination. Some countries experience difficulties multiplying ADD due to several factors, so another alternative is needed: using human blood agar (ADM) as a substitute. This study examines the feasibility of ADM as an alternative medium to replace ADD in growing Streptococcus β hemolyticus. This study used sheep and human blood agar, which were then observed at 24 and 48 hours of incubation to show differences in hemolysis in diameter. At 24 hours, the average hemolytic diameter of ADM did not show hemolysis (0.00mm) and was different from ADD (0.40mm). ,10mm). Based on the above results, in the future, it is necessary to control other variables that might influence, such as Hb and age of erythrocytes, agar thickness, pH used, and planting techniques (strict) to obtain maximum growth results
Design of a Lightning Strike Counter Tool in the Mojosari ULP Distribution Network Based on IoT : Desain Alat Penghitung Sambaran Petir Pada Jaringan Distribusi ULP Mojosari Berbasis IoT
The electricity distribution system faces frequent interruptions or blackouts, including those caused by lightning strikes. Given Indonesia's tropical climate and high humidity, lightning strikes are common. This study addresses the need for a real-time lightning strike monitoring tool for the electricity distribution network. Leveraging internet of things (IoT) technology, a lightning strike counter was designed using ACS712, DHT11, and LDR sensors, with data processing conducted by ESP32. The results were displayed on a 16x2 LCD and sent via telegram message. Observations and analysis demonstrated the accuracy of the ASS712 sensor to be 95.2%, the DHT11 sensor to be 98.5%, and the functionality of the LDR sensor. Consequently, the developed tool provides valuable insights for monitoring lightning strikes and evaluating grounding density in the distribution network