469 research outputs found
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMANFAATAN LINGKUNGAN BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII DI SMP N 1 JALAKSANA KABUPATEN KUNINGAN
Atri Khodijah M. (58440944) : “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Belajar Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VII Di SMP N 1 Jalaksana Kabupaten Kuningan”
Skripsi ini dilatar belakangi oleh temuan di lapangan dimana kondisi kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Jalaksana memiliki karakteristik lingkungan belajar yang relatif sangat mendukung untuk proses belajar mengajar. Hal ini dikarenakan letak SMP Negeri 1 Jalaksana tidak jauh dari jalan Kabupaten, lokasi sekolahnya juga tidak begitu ramai dari pemukiman penduduk. Hasil belajar siswa di SMP Negeri 1 Jalaksana khususnya di kelas VII menunjukan hasil belajar yang relatif baik. Namun, dalam tata letak kelas tidak strategis, karena letak kelas VII sangat berdekatan dengan lapangan basket, kondisi di dalam kelas kurang mendukung seperti pengaturan tempat duduk, penempatan alat kebersihan yang kurang baik dan kurangnya kesadaran guru untuk memperhatikan kebersihan lingkungan sebelum memulai kegiatan belajar mengajar.
Tujuan peneliti an ini adalah untuk memperoleh kejelasan data tentang (1) Pemanfaatan Lingkungan Belajar dalam proses belajar IPS kelas VII di SMP N 1 Jalaksana-Kuningan (2)Respon siswa kelas VII di SMP N 1 Jalaksana-Kuningan terhadap pembelajaran dengan menggunakan media lingkungan pada mata peajaran IPS (3) Hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS di SMP N 1 Jalaksana-Kuningan dengan pemanfaatan lingkungan belajar.
Lingkungan belajar merupakan suatu konteks fisik, sosial, dan psikologis yang dalam konteks tersebut anak belajar dan memperoleh perilaku baru. Pengakuan popular akan peran guru dalam memanfaatkan lingkungan belajar baik fisik maupun non fisik dalam proses belajar mengajar khususnya dalam meningkatkan hasil belajar siswa sangatlah lazim dilakukan karena untuk menciptakan kondisi pemebelajaran yang kondusif.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Adapun Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif didapat melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi dan studi kepustakaan. Untuk data kualitatif didapat melalui penyebaran lembar angket.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemanfaatan lingkungan belajar pada mata pelajaran IPS telah dilakukan dan diterapkan oleh guru IPS di SMP N 1 Jalaksana Kabupaten Kuningan, ini terlihat jelas dengan hasil yang diperoleh adalah 47,25% (cukup). Respon siswa kelas VII di SMP N 1 Jalaksana Kabupaten Kuningan terhadap pembelajaran dengan menggunakan media lingkungan pada mata pelajaran IPS responya baik, ini terlihat jelas dengan hasil yang diperoleh adalah 44,5% (cukup). Hasil belajar siswa kelas VII di SMP N 1 Jalaksana Kabupaten dengan menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar lebih meningkat hal ini dinyatakan oleh guru mata pelajaran IPS kelas VII sendiri melalui proses wawancara, dan hal ini juga terlihat jelas dari data hasil belajar siswa
Pengaruh Motivasi Bermain Sepak Bola Melalui Representasi Serial Animasi Captain Tsubasa The Movie Terhadap Siswa
Tujuan penelitian ini adalah untuk Pengaruh motivasi bermain sepak bola melalui representasi dalam serial animasi Captain Tsubasa The Movie terhadap siswa kelas VII SMP N 22 Kota Jambi. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Dengan menggunakan metode analisis atau disebut juga Content analysis yang berarti mengkaji pesan-pesan dalam media yang akan menghasilkan suatu kesimpulan tentang kecenderungan isi, tema dan lain sebagainya. Penelitian kualitatif deskriptif merupakan analisis isi yang menggambarkan secara detail suatu teks tertentu. Hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa representasi motivasi bermain sepak bola yang terkandung dalam serial animasi Captain Tsubasa The Movie 1-2 terhadap siswa termasuk dalam kategori sangat baik dengan besaran persentase sebesar 85% yang mana nilai tersebut berada dalam rentang interval antara 81-100%. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah representasi motivasi bermain sepak bola yang terkandung dalam serial animasi Captain Tsubasa The Movie 1-2 terhadap siswa kelas VII SMP N 22 Kota Jambi termasuk dalam kategori sangat baik dengan besaran persentase sebesar 85% yang mana nilai tersebut berada dalam rentang interval antara 81-100%.
Kata kunci: Motivasi, Sepak bola, Captain Tsubasa The MovieTujuan penelitian ini adalah untuk Pengaruh motivasi bermain sepak bola melalui representasi dalam serial animasi Captain Tsubasa The Movie terhadap siswa kelas VII SMP N 22 Kota Jambi. Jenis penilitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Dengan menggunakan metode analisis atau disebut juga Content analysis yang berarti mengkaji pesan-pesan dalam media yang akan menghasilkan suatu kesimpulan tentang kecenderungan isi, tema dan lain sebagainya. Penilitian kualitatif deskriptif merupakan analisis isi yang menggambarkan secara detail suatu teks tertentu. Hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa representasi motivasi bermain sepak bola yang terkandung dalam serial animasi Captain Tsubasa The Movie 1-2 terhadap siswa termasuk dalam kategori sangat baik dengan besaran porsentase sebesar 85% yang mana nilai tersebut berada dalam rentang interval antara 81-100%. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah representasi motivasi bermain sepak bola yang terkandung dalam serial animasi Captain Tsubasa The Movie 1-2 terhadap siswa kelas VII SMP N 22 Kota Jambi termasuk dalam kategori sangat baik dengan besaran porsentase sebesar 85% yang mana nilai tersebut berada dalam rentang interval antara 81-100%.
Kata kunci: Motivasi, Sepak bola, Captain Tsubasa The Movi
Galactic cosmic rays on extrasolar Earth-like planets: II. Atmospheric implications
(abridged abstract) Theoretical arguments indicate that close-in terrestial
exoplanets may have weak magnetic fields. As described in the companion article
(Paper I), a weak magnetic field results in a high flux of galactic cosmic rays
to the top of the planetary atmosphere. We investigate effects that may result
from a high flux of galactic cosmic rays both throughout the atmosphere and at
the planetary surface. Using an air shower approach, we calculate how the
atmospheric chemistry and temperature change under the influence of galactic
cosmic rays for Earth-like (N_2-O_2 dominated) atmospheres. We evaluate the
production and destruction rate of atmospheric biosignature molecules. We
derive planetary emission and transmission spectra to study the influence of
galactic cosmic rays on biosignature detectability. We then calculate the
resulting surface UV flux, the surface particle flux, and the associated
equivalent biological dose rates. We find that up to 20% of stratospheric ozone
is destroyed by cosmic-ray protons. The reduction of the planetary ozone layer
leads to an increase in the weighted surface UV flux by two orders of magnitude
under stellar UV flare conditions. The resulting biological effective dose rate
is, however, too low to strongly affect surface life. We also examine the
surface particle flux: For a planet with a terrestrial atmosphere, a reduction
of the magnetic shielding efficiency can increase the biological radiation dose
rate by a factor of two. For a planet with a weaker atmosphere (with a surface
pressure of 97.8 hPa), the planetary magnetic field has a much stronger
influence on the biological radiation dose, changing it by up to two orders of
magnitude.Comment: 14 pages, 9 figures, published in A&
Galactic cosmic rays on extrasolar Earth-like planets I. Cosmic ray flux
(abridged abstract) Theoretical arguments indicate that close-in terrestial
exoplanets may have weak magnetic fields, especially in the case of planets
more massive than Earth (super-Earths). Planetary magnetic fields, however,
constitute one of the shielding layers that protect the planet against
cosmic-ray particles. In particular, a weak magnetic field results in a high
flux of Galactic cosmic rays that extends to the top of the planetary
atmosphere. We wish to quantify the flux of Galactic cosmic rays to an
exoplanetary atmosphere as a function of the particle energy and of the
planetary magnetic moment. We numerically analyzed the propagation of Galactic
cosmic-ray particles through planetary magnetospheres. We evaluated the
efficiency of magnetospheric shielding as a function of the particle energy (in
the range 16 MeV E 524 GeV) and as a function of the planetary
magnetic field strength (in the range 0 {M} 10
). Combined with the flux outside the planetary magnetosphere, this
gives the cosmic-ray energy spectrum at the top of the planetary atmosphere as
a function of the planetary magnetic moment. We find that the particle flux to
the planetary atmosphere can be increased by more than three orders of
magnitude in the absence of a protecting magnetic field. For a weakly
magnetized planet (), only particles with energies
below 512 MeV are at least partially shielded. For a planet with a magnetic
moment similar to Earth, this limit increases to 32 GeV, whereas for a strongly
magnetized planet (), partial shielding extends up to 200
GeV. We find that magnetic shielding strongly controls the number of cosmic-ray
particles reaching the planetary atmosphere. The implications of this increased
particle flux are discussed in a companion article.Comment: 10 pages, 9 figures; accepted in A&
Forward Neutrinos from Charm at Large Hadron Collider
The currently operating FASER experiment and the planned Forward Physics
Facility (FPF) will detect a large number of neutrinos produced in
proton-proton collisions at the LHC. In addition to neutrinos from pion and
kaon decays, a significant contribution is expected from the decay of charmed
hadrons, particularly for electron and tau neutrino flavors. In this work, we
investigate two QCD formulations for the production of charm quarks in
collisions: the next-to-leading order collinear factorization and the
-factorization approach. We use state of the art fragmentation schemes to
obtain hadron cross-sections and validate them against corresponding LHCb data.
These calculations are then used to predict the forward neutrino flux from
charm hadron decays. We further scrutinize the impact of varying QCD
parameters, such as scales, the selection of parton distribution functions, and
the modeling of fragmentation, on these predictions. We find that the
measurement of forward neutrino flux will serve as a complementary tool to
probe QCD dynamics and will offer valuable insights for astroparticle physics.Comment: 25 pages, 12 figure
Problematika pembelajaran ¬al-insya’ al-muwajjah kelas viii di Madrasah Tsanawiyah Muslimat Nahdhatul Ulama palangka raya (مشكلات تدريس الإنشاء الموجة فى الفصل الثامن فى المدرسة المتوسطة مسلمات نهضت العلماء بالنكارايا)
يهدف هذا البحث لوصف كيفيّة تدريس الإنشاء الموجة فى الفصل الثامن في المدرسة المتوسطة مسلمات نهضة العلماء. وما هي الحلول التي تقوم بها المدرسة للتغلب على هذه المشكلات.
يستخدم هذا البحث طريقة البحث الكيفي النوعي. مع تقنيات جمع البيانات من خلال الملاحظة و المقابلات و الوثائق. وأما تقنيات تحليل البيانات من خلال جمع البيانات و تقليل البيانات و عرض البيانات و الاستنتاج. وأما تقنيات تحقق بيانات من خلال المقارنة بين بيانات الملاحظات و المقابلات و الوثائق.
وأما نتائج البحث أن مشكلات تدريس الإنشاء الموجة في الفصل الثامن في المدرسة المتوسطة مسلمات نهضة العلماء بالنكارايا تنقسم إلى قسمين هما مشكلة لغوية وغير لغوية. أما المشكلة اللغوية هي: 1) قليل حفظ الطلاب فى المفردات، 2) عدم معرفة الطلاب لقواعد اللغة العربية 3) عدم معرفة الطلاب على الكتابة العربية الصحيحة. وأم مشكلات غير اللغوية: 1) عدم وجود الكتب المدرسية 2) عدم وجود حماسة الطلاب 3) قليل وقت تدريس الإنشاء الموجة 4) خلفية تعليمية للطلاب 5) عدم وجود البيئة العربية 6) قليل مدرس اللغة العربية 7) طريقة التعلم الرتيب 8) لا تستخدم المدرسة وسائل التدريس. الحلول التي تقوم بها المدرسة للتغلب على هذه المشكلات: 1) حفظ المفردات 2) شرح القواعد مرارا ثم إعطاء التدريبات الكتابية 3) توجيه الطلاب لكتابة بشكل صحيح، 4) إعطاء الفرصة للطلاب لطرح الأسئلة خارج الفصل 5) طلاب الطلاب الذين يتخرجون من المدرسة الإبتدائية العامة أو الطلاب الذين لا يفهمون مباشرة فى الفصل.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana problematika pembelajaran al-insya al-muwajjah kelas VIII di MTs Muslimat NU Palangka Raya. Serta solusi apa yang dilakukan oleh guru untuk mengatasi problematika tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data melalui pengumpulan data, pengurangan data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik pengabsahan melalui perbandingan data pengamatan, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa problematika pembelajaran al-insya al-muwajjah kelas VIII di MTs Muslimat NU Palangka Raya terbagi menjadi dua yaitu problematika linguistik dan non-linguistik. probelmatika linguistik : 1) kurangnya perbendaharaan kosa kata arab siswa, 2) kurangnya pengetahuan siswa terhadap kaidah tata bahasa Arab, 3) kurangnya pengetahuan siswa terhadap penulisan arab yang benar. Problematika non linguistik: 1)tidak tersedianya buku paket siswa, 2)kurangnya minat belajar siswa, 3) waktu belajar yang sedikit, 4)latar belakang pendidikan siswa, 5) kurangnya suasana belajar, 6) jumlah tenaga pengajar yang sedikit, 7) metode pembelajaran yang monoton, 8) guru tidak pernah menggunakan media pembelajaran. Solusi guru untuk mengatasi probelamtika tersebut : 1) hapalan kosa kata, 2) menjelaskan kaidah berulangkali kemudian pemberian tugas tertulis 3) membimbing siswa untuk menulis dengan benar, 4) memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya diluar kelas, 5) membimbing siswa yang berlatar belakang sd atau siswa yang tidak mengerti secara langsung
Warm tachyonic inflation in warped background
We analyze warm tachyonic inflation, proposed in the literature, but from the
viewpoint of four dimensional effective action for tachyon field on a non-BPS
D3-brane. We find that consistency with observational data on density
perturbation and validity of effective action requires warped compactification.
The number of background branes which source the flux is found to be of the
order of 10 in contrast to the order of in the standard cold
inflationary scenario.Comment: 9 pages, RevTe
Sister chromatid exchange in peripheral blood lymphocytes as a possible breast cancer risk biomarker: A study of Iranian patients with breast cancer
Introduction: Sister chromatid exchanges (SCEs) can be induced by variousgenotoxic treatments, suggesting that SCEs refl ect a DNA repair process and it may be a good index for assessment of genomic instability. However, the occurrence of genetic instability and in particular, of spontaneous SCEs has been strongly linked to cancer. Several chromosomal regions and many genes have been implicated in breast cancer.Materials and Methods: Blood samples were obtained from 31 Iranian breast cancer patients and 11 healthy women. SCE was measured in peripheral blood lymphocytes by adding to Ham’sF10 medium in presence of PHA, BrdU (5-bromo-deoxy Uridine) fl uorochrome Hoechst 33258, exposure to UV light and Giemsa staining. Then, SCE frequencies of patient and control groups were compared by the Mann-Withney U-test.Results: Signifi cantly difference was observed between two groups (
A Comparison Between AMS 700 and Coloplast Titan: A Systematic Literature Review
There are only two three-piece inflatable penile prostheses (IPP) available to patients in the American market: the AMS (American Medical Systems) 700 series (Boston Scientific, Massachusetts) and the Coloplast Titan® series (Coloplast, Minnesota), and data comparing the two are scant. The aim of our study was to summarize the current scientific evidence comparing the two. A systematic literature review was conducted on PubMed. A 10-year filter was placed to include only studies published after Coloplast launched the Titan Touch® release pump. Eligibility criteria included articles discussing specifically the AMS 700 and Coloplast Titan® models. Further searches for studies on patient/partner satisfaction were conducted. Abstracts were reviewed to include studies focusing specifically on the models we are studying and studies on patient satisfaction using the Erectile Dysfunction Inventory of Treatment Satisfaction (EDITS) questionnaire. The Coloplast device demonstrated slightly greater resistance to the stimulated forces of penetration and gravity. Coloplast implants coated with vancomycin/gentamicin had the highest infection rate followed by the AMS penile prosthesis and the rifampin/gentamicin coating had the lowest infection rate. Prosthesis durability and survival were similar between both brands. Overall satisfaction was high but comparisons are inconsistent. The literature is inconclusive about which device is superior. We suggest randomized, multicenter, prospective studies to help further elucidate the highlights of each product
- …