Cerdas Sifa Pendidikan
Not a member yet
147 research outputs found
Sort by
Peran Mini Soccer dalam Gaya Hidup Kalangan Pegawai Kantoran di Kota Jambi
Mini soccer semakin populer di kalangan pegawai kantoran di Kota Jambi sebagai bagian dari gaya hidup modern. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana mini soccer mendukung gaya hidup pegawai kantoran, baik dari aspek kesehatan, hubungan sosial, hobi, rekreasi, maupun fleksibilitas waktu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam kepada pegawai kantoran yang aktif bermain mini soccer serta pengelola lapangan mini soccer di Kota Jambi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis tematik, dimana data yang telah dikumpulkan akan dikoding dengan bantuan aplikasi Nvivo12 kemudian dikelompokkan berdasarkan tema-tema tertentu yang relevan dengan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mini soccer memiliki kontribusi dalam mendukung gaya hidup kalangan pegawai kantoran di Kota Jambi. Aktivitas ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana olahraga untuk menjaga kebugaran fisik, tetapi juga menjadi wadah untuk membangun interaksi sosial, mempererat hubungan antarpegawai, dan juga sebagai media untuk menyalurkan hobi dalam format yang lebih fleksibel. Dengan demikian, mini soccer bukan hanya sekadar olahraga, tetapi juga menjadi bagian penting dari gaya hidup kalangan pegawai kantoran di Kota Jambi.
Kata Kunci: Mini soccer, Gaya Hidup, Pegawai Kantoran.Mini soccer semakin populer di kalangan pegawai kantoran di Kota Jambi sebagai bagian dari gaya hidup modern. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana mini soccer mendukung gaya hidup pegawai kantoran, baik dari aspek kesehatan, hubungan sosial, hobi, rekreasi, maupun fleksibilitas waktu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam kepada pegawai kantoran yang aktif bermain mini soccer serta pengelola lapangan mini soccer di Kota Jambi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis tematik, dimana data yang telah dikumpulkan akan dikoding dengan bantuan aplikasi Nvivo12 kemudian dikelompokkan berdasarkan tema-tema tertentu yang relevan dengan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mini soccer memiliki kontribusi dalam mendukung gaya hidup kalangan pegawai kantoran di Kota Jambi. Aktivitas ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana olahraga untuk menjaga kebugaran fisik, tetapi juga menjadi wadah untuk membangun interaksi sosial, mempererat hubungan antarpegawai, dan juga sebagai media untuk menyalurkan hobi dalam format yang lebih fleksibel. Dengan demikian, mini soccer bukan hanya sekadar olahraga, tetapi juga menjadi bagian penting dari gaya hidup kalangan pegawai kantoran di Kota Jambi.
Kata Kunci: Mini soccer, Gaya Hidup, Pegawai Kantoran
Analisis Status Gizi dan Kebutuhan Energi Peserta Didik Usia 13-15 Tahun
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis status dan kebutuhan gizi peserta didik SMP Albanna Denpasar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode survei. Populasi penelitian adalah seluruh peserta didik di SMP Albanna Denpasar, dengan sampel sebanyak 120 peserta didik kelas VIII (VIIIA–VIIIF). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 18 peserta didik (15%) tergolong kurus, 65 peserta didik (54%) memiliki status gizi normal, 4 peserta didik (3%) mengalami kelebihan berat badan, dan 33 peserta didik (28%) masuk kategori obesitas. Rata-rata kebutuhan kalori harian adalah 1926,42 kkal, terdiri dari kebutuhan karbohidrat sebesar 481,61 gram (1926,42 kkal), protein 120,40 gram (481,61 kkal), dan lemak 89,19 gram (802,68 kkal). Temuan ini mengindikasikan ketidakseimbangan asupan gizi, ditandai oleh tingginya proporsi peserta didik dalam kategori kurus dan obesitas. Ketidaksesuaian antara kebutuhan energi dan asupan kalori berpotensi menyebabkan kondisi gizi yang tidak ideal. Oleh karena itu, perlu perhatian bersama dari pihak sekolah, guru, dan orang tua. Sekolah diharapkan menerapkan kebijakan kantin sehat, guru PJOK memberikan edukasi gizi kepada siswa, dan orang tua menyediakan makanan bergizi di rumah maupun untuk bekal sekolah. Kolaborasi ini penting untuk mendukung tercapainya status gizi yang optimal dan membentuk pola hidup sehat pada peserta didik.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis status dan kebutuhan gizi peserta didik SMP Albanna Denpasar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode survei. Populasi penelitian adalah seluruh peserta didik di SMP Albanna Denpasar, dengan sampel sebanyak 120 peserta didik kelas VIII (VIIIA–VIIIF). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 18 peserta didik (15%) tergolong kurus, 65 peserta didik (54%) memiliki status gizi normal, 4 peserta didik (3%) mengalami kelebihan berat badan, dan 33 peserta didik (28%) masuk kategori obesitas. Rata-rata kebutuhan kalori harian adalah 1926,42 kkal, terdiri dari kebutuhan karbohidrat sebesar 481,61 gram (1926,42 kkal), protein 120,40 gram (481,61 kkal), dan lemak 89,19 gram (802,68 kkal). Temuan ini mengindikasikan ketidakseimbangan asupan gizi, ditandai oleh tingginya proporsi peserta didik dalam kategori kurus dan obesitas. Ketidaksesuaian antara kebutuhan energi dan asupan kalori berpotensi menyebabkan kondisi gizi yang tidak ideal. Oleh karena itu, perlu perhatian bersama dari pihak sekolah, guru, dan orang tua. Sekolah diharapkan menerapkan kebijakan kantin sehat, guru PJOK memberikan edukasi gizi kepada siswa, dan orang tua menyediakan makanan bergizi di rumah maupun untuk bekal sekolah. Kolaborasi ini penting untuk mendukung tercapainya status gizi yang optimal dan membentuk pola hidup sehat pada peserta didik.
Pengaruh Latihan Circuit Training Terhadap Daya Tahan Atlet Pencak Silat Tanjung Jabung Timur
Dalam pencak silat, daya tahan merupakan komponen fisik yang sangat penting, terutama untuk mempertahankan atlet dalam kondisi terbaik mereka selama pertandingan. Namun, atlet pencak silat Kabupaten Tanjung Jabung Timur dalam Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) Jambi 2023 menunjukkan daya tahan yang kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari secara empiris bagaimana latihan circuit meningkatkan daya tahan atlet pencak silat. Diharapkan hasilnya akan membantu pelatih dan atlet membuat rencana latihan yang lebih baik untuk meningkatkan daya tahan fisik mereka. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain One Group Pretest-Posttest Design. Sampel dalam penelitian ini adalah 20 atlet pencak silat Tanjung Jabung Timur, yang terdiri dari atlet laki-laki dan perempuan. Perlakuan berupa latihan circuit training terstruktur selama 6 minggu dengan frekuensi 3 kali seminggu (total 18 sesi). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji-t untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest dan posttest. Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan bahwa terjadi peningkatan rata-rata skor dari 36,21 menjadi 38,44, menunjukkan peningkatan sebesar 2,23 poin. Hasil uji-t menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0.00, yang lebih kecil dari 0.05, serta nilai t-hitung sebesar 13.055 yang lebih besar dari t-tabel 1.7291. Hasil ini menunjukkan bahwa latihan circuit training memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan daya tahan atlet pencak silat. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa latihan circuit training merupakan metode latihan yang efektif dalam meningkatkan daya tahan atlet pencak silat.
Kata kunci : Circuit Traning, Daya Tahan, Pencak Sila
Implementasi Kurikulum Merdeka pada Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan di SMP Negeri 16 Kerinci
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi Kurikulum Merdeka dalam proses pembelajaran PJOK di SMP Negeri 16 Kerinci. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, karena fokus penelitian ini tidak pada angka, melainkan menggambarkan secara mendalam situasi yang terjadi di lapangan. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 16 Kerinci yang berlokasi di Semerap, Kecamatan Danau Kerinci Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Kurikulum Merdeka telah mulai dipahami oleh guru PJOK, meskipun masih dalam tahap penyesuaian. Guru terus berupaya mempelajari penerapan kurikulum baru ini dengan mempersiapkan rencana pembelajaran dan modul ajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Kurikulum Merdeka yang menekankan kebebasan belajar dan diferensiasi pembelajaran, sangat berbeda dengan Kurikulum 2013 yang berorientasi pada kompetensi, sehingga menuntut guru untuk menyesuaikan metode mengajar dan asesmen secara berkala. Namun, masih terdapat kendala di lapangan, salah satunya adalah belum semua guru mengikuti pelatihan implementasi Kurikulum Merdeka. Oleh karena itu, pemahaman dan penguasaan terhadap kurikulum ini perlu dilakukan secara bertahap, agar pelaksanaannya dapat berjalan optimal dan memberikan dampak positif bagi proses belajar siswa.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi Kurikulum Merdeka dalam proses pembelajaran PJOK di SMP Negeri 16 Kerinci. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, karena fokus penelitian ini tidak pada angka, melainkan menggambarkan secara mendalam situasi yang terjadi di lapangan. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 16 Kerinci yang berlokasi di Semerap, Kecamatan Danau Kerinci Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Kurikulum Merdeka telah mulai dipahami oleh guru PJOK, meskipun masih dalam tahap penyesuaian. Guru terus berupaya mempelajari penerapan kurikulum baru ini dengan mempersiapkan rencana pembelajaran dan modul ajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Kurikulum Merdeka yang menekankan kebebasan belajar dan diferensiasi pembelajaran, sangat berbeda dengan Kurikulum 2013 yang berorientasi pada kompetensi, sehingga menuntut guru untuk menyesuaikan metode mengajar dan asesmen secara berkala. Namun, masih terdapat kendala di lapangan, salah satunya adalah belum semua guru mengikuti pelatihan implementasi Kurikulum Merdeka. Oleh karena itu, pemahaman dan penguasaan terhadap kurikulum ini perlu dilakukan secara bertahap, agar pelaksanaannya dapat berjalan optimal dan memberikan dampak positif bagi proses belajar siswa
Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Driblling Sepak Bola pada Siswa SMA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran Discovery Learning dalam meningkatkan hasil belajar keterampilan dribbling sepak bola siswa kelas XI IPS SMA Negeri 9 Merangin. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam dua siklus, dengan subjek penelitian sebanyak 24 siswa. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi aktivitas siswa dan tes keterampilan dribbling. Indikator keberhasilan ditentukan melalui ketuntasan belajar klasikal sebesar ≥75%. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar yang signifikan setelah penerapan model Discovery Learning. Pada kondisi pra tindakan, hanya 21% siswa yang mencapai ketuntasan belajar. Setelah tindakan pada siklus I, tingkat ketuntasan meningkat menjadi 58%, namun belum memenuhi indikator keberhasilan. Tindakan dilanjutkan ke siklus II, dan diperoleh hasil ketuntasan sebesar 100% atau seluruh siswa telah memenuhi kriteria yang ditetapkan. Peningkatan ini menunjukkan bahwa penerapan model Discovery Learning mampu mendorong keterlibatan aktif siswa dan membantu mereka dalam memahami konsep gerak dribbling secara mandiri melalui proses penemuan. Dengan demikian, model pembelajaran Discovery Learning terbukti efektif dalam meningkatkan hasil belajar keterampilan dribbling sepak bola siswa.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran Discovery Learning dalam meningkatkan hasil belajar keterampilan dribbling sepak bola siswa kelas XI IPS SMA Negeri 9 Merangin. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam dua siklus, dengan subjek penelitian sebanyak 24 siswa. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi aktivitas siswa dan tes keterampilan dribbling. Indikator keberhasilan ditentukan melalui ketuntasan belajar klasikal sebesar ≥75%. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar yang signifikan setelah penerapan model Discovery Learning. Pada kondisi pra tindakan, hanya 21% siswa yang mencapai ketuntasan belajar. Setelah tindakan pada siklus I, tingkat ketuntasan meningkat menjadi 58%, namun belum memenuhi indikator keberhasilan. Tindakan dilanjutkan ke siklus II, dan diperoleh hasil ketuntasan sebesar 100% atau seluruh siswa telah memenuhi kriteria yang ditetapkan. Peningkatan ini menunjukkan bahwa penerapan model Discovery Learning mampu mendorong keterlibatan aktif siswa dan membantu mereka dalam memahami konsep gerak dribbling secara mandiri melalui proses penemuan. Dengan demikian, model pembelajaran Discovery Learning terbukti efektif dalam meningkatkan hasil belajar keterampilan dribbling sepak bola siswa
Hubungan Olahraga Dan Kesehatan Mental
Penelitian ini mengeksplorasi hubungan antara partisipasi dalam olahraga dan kesehatan mental melalui kajian literatur. Meskipun olahraga telah lama dikenal memiliki manfaat fisik, dampaknya terhadap kesehatan mental baru-baru ini mendapatkan perhatian lebih. Kajian ini menganalisis literatur yang membahas bagaimana olahraga mempengaruhi kesehatan mental, baik secara positif maupun negatif, menggunakan data dari artikel jurnal, buku, dan laporan penelitian yang diterbitkan dalam 20 tahun terakhir. Hasil kajian menunjukkan bahwa olahraga secara umum memiliki dampak positif yang signifikan terhadap kesehatan mental, termasuk pengurangan gejala depresi dan kecemasan, peningkatan suasana hati, rasa percaya diri, dan kualitas tidur. Selain itu, olahraga dapat membantu mengatasi stres dan meningkatkan fungsi kognitif. Faktor-faktor seperti jenis olahraga, intensitas, durasi, dan frekuensi partisipasi mempengaruhi manfaat yang dirasakan. Namun, ada juga tantangan dan potensi dampak negatif seperti risiko cedera, tekanan kompetitif, dan burnout pada atlet intensif. Penting untuk mengoptimalkan manfaat olahraga sambil meminimalkan risikonya. Kajian ini menegaskan pentingnya olahraga sebagai intervensi efektif untuk kesehatan mental, serta perlunya pendekatan seimbang dan terinformasi untuk mengelola risiko. Rekomendasi penelitian lebih lanjut mencakup investigasi longitudinal tentang efek jangka panjang olahraga pada kesehatan mental dan studi mekanisme psikologis di balik manfaatnya.Penelitian ini mengeksplorasi hubungan antara partisipasi dalam olahraga dan kesehatan mental melalui kajian literatur. Meskipun olahraga telah lama dikenal memiliki manfaat fisik, dampaknya terhadap kesehatan mental baru-baru ini mendapatkan perhatian lebih. Kajian ini menganalisis literatur yang membahas bagaimana olahraga mempengaruhi kesehatan mental, baik secara positif maupun negatif, menggunakan data dari artikel jurnal, buku, dan laporan penelitian yang diterbitkan dalam 20 tahun terakhir. Hasil kajian menunjukkan bahwa olahraga secara umum memiliki dampak positif yang signifikan terhadap kesehatan mental, termasuk pengurangan gejala depresi dan kecemasan, peningkatan suasana hati, rasa percaya diri, dan kualitas tidur. Selain itu, olahraga dapat membantu mengatasi stres dan meningkatkan fungsi kognitif. Faktor-faktor seperti jenis olahraga, intensitas, durasi, dan frekuensi partisipasi mempengaruhi manfaat yang dirasakan. Namun, ada juga tantangan dan potensi dampak negatif seperti risiko cedera, tekanan kompetitif, dan burnout pada atlet intensif. Penting untuk mengoptimalkan manfaat olahraga sambil meminimalkan risikonya. Kajian ini menegaskan pentingnya olahraga sebagai intervensi efektif untuk kesehatan mental, serta perlunya pendekatan seimbang dan terinformasi untuk mengelola risiko. Rekomendasi penelitian lebih lanjut mencakup investigasi longitudinal tentang efek jangka panjang olahraga pada kesehatan mental dan studi mekanisme psikologis di balik manfaatnya
Survei Percaya Diri Peserta Ekstrakurikuler dalam Bermain Tenis Meja pada Siswa Sekolah Menengah Pertama
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui percaya diri peserta ekstrakurikuler dalam bermain Tenis Meja di SMP Negeri 12 Sungai Penuh. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode survei dan teknik pengumpulan datanya menggunakan angket. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh peserta ekstrakurikuler tenis meja SMP Negeri 12 Sungai Penuh yang terhitung sebanyak 15 orang. Hasil penelitian menunjukkan, percaya diri peserta ekstrakurikuler dalam bermain tenis meja pada aspek internal kategori baik sebanyak 7 orang dengan persentase 47%, kategori cukup baik sebanyak 8 orang dengan persentase 53%. Percaya diri peserta ekstrakurikuler dalam bermain tenis meja pada aspek eksternal kategori baik sebanyak 8 orang dengan persentase 53%, kategori cukup baik sebanyak 2 orang dengan persentase 13%, kategori kurang baik sebanyak 5 orang dengan persentase 33%. Percaya diri peserta ekstrakurikuler dalam bermain tenis meja pada kategori baik sebanyak 8 orang dengan persentase 53%, kategori cukup baik sebanyak 3 orang dengan persentase 20%, kategori kurang baik sebanyak 4 orang dengan persentase 27%. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah percaya diri peserta ekstrakurikuler dalam bermain tenis meja di SMP Negeri 12 Sungai Penuh kategori baik sebanyak 8 orang dengan persentase 53%.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui percaya diri peserta ekstrakurikuler dalam bermain Tenis Meja di SMP Negeri 12 Sungai Penuh. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode survei dan teknik pengumpulan datanya menggunakan angket. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh peserta ekstrakurikuler tenis meja SMP Negeri 12 Sungai Penuh yang terhitung sebanyak 15 orang. Hasil penelitian menunjukkan, percaya diri peserta ekstrakurikuler dalam bermain tenis meja pada aspek internal kategori baik sebanyak 7 orang dengan persentase 47%, kategori cukup baik sebanyak 8 orang dengan persentase 53%. Percaya diri peserta ekstrakurikuler dalam bermain tenis meja pada aspek eksternal kategori baik sebanyak 8 orang dengan persentase 53%, kategori cukup baik sebanyak 2 orang dengan persentase 13%, kategori kurang baik sebanyak 5 orang dengan persentase 33%. Percaya diri peserta ekstrakurikuler dalam bermain tenis meja pada kategori baik sebanyak 8 orang dengan persentase 53%, kategori cukup baik sebanyak 3 orang dengan persentase 20%, kategori kurang baik sebanyak 4 orang dengan persentase 27%. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah percaya diri peserta ekstrakurikuler dalam bermain tenis meja di SMP Negeri 12 Sungai Penuh kategori baik sebanyak 8 orang dengan persentase 53%
Upaya Meningkatkan Proses Belajar Passing Atas Bola Voli Melalui Model Pembelajran Problem Based Learning pada Siswa SMK N 1 Sarolangun
Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam meningkatkan proses belajar passing atas bola voli pada siswa SMK Negeri 1 Sarolangun. Model PBL merupakan pendekatan pembelajaran yang mendorong siswa untuk aktif terlibat dalam pemecahan masalah, penelitian mandiri, dan kolaborasi dalam mencari solusi. Metode penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (classroom action research). Proses penelitian menunjukkan bahwa penerapan model PBL secara signifikan meningkatkan kualitas proses belajar passing atas bola voli pada siswa SMK Negeri 1 Sarolangun. Proses dari analisis data dalam penelitian dapat dikethui pada pra-siklus, siswa yang tuntas nilai nya sebanyak 11 siswa (36%) dari 30 siswa, dengan nilai rata-rata 70-79 dan 80-100. Setelah dilaksanakan perbaikan pembelajaran pada siklus I, jumlah siswa yang tuntas nilai nya menjadi 13 siswa (43%) dengan nilai rata-rata 70-79 dan 80-100. Pada siklus II diketahui bahwa semua siswa berproses tuntas nilai nya, dengan perolehan nilai rata-rata 70-79 dan 80-100. Berdasarkan pada proses ini maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran problem based learning (PBL) dapat menuntaskan proses pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan.Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam meningkatkan proses belajar passing atas bola voli pada siswa SMK Negeri 1 Sarolangun. Model PBL merupakan pendekatan pembelajaran yang mendorong siswa untuk aktif terlibat dalam pemecahan masalah, penelitian mandiri, dan kolaborasi dalam mencari solusi. Metode penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (classroom action research). Proses penelitian menunjukkan bahwa penerapan model PBL secara signifikan meningkatkan kualitas proses belajar passing atas bola voli pada siswa SMK Negeri 1 Sarolangun. Proses dari analisis data dalam penelitian dapat dikethui pada pra-siklus, siswa yang tuntas nilai nya sebanyak 11 siswa (36%) dari 30 siswa, dengan nilai rata-rata 70-79 dan 80-100. Setelah dilaksanakan perbaikan pembelajaran pada siklus I, jumlah siswa yang tuntas nilai nya menjadi 13 siswa (43%) dengan nilai rata-rata 70-79 dan 80-100. Pada siklus II diketahui bahwa semua siswa berproses tuntas nilai nya, dengan perolehan nilai rata-rata 70-79 dan 80-100. Berdasarkan pada proses ini maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran problem based learning (PBL) dapat menuntaskan proses pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan.
Kata Kunci Passing atas bola voli, problem based learnin
Pengembangan Pelontar Shuttlecock Sebagai Alat Latihan Netting
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses pengembangan alat pelontar shuttlecock sebagai alat bentu latihan netting. Model pengembangan dalam penelitian ini menggunakan ADDIE. Data yang diperoleh dalam pengembangan pelontar shuttlecock ini berupa data kualitatif dan data kuantitatif.Data kualitatif diperoleh dari hasil tanggapan, kritik, dan saran. Penelitian ini telah menghasilkan sebuah alat untuk latihan teknik dasar dalam olahraga bulutangkis yaitu alat pelontar shuttlecock sebagai alat latihan netting. Data hasil validasi dari penelitian Pengembangan pelontar shuttlecock olahraga bulutangkis menunjukkan persentase yaitu 94% dari ahli materi dan berdasarkan uji coba kelompok kecil didapatkan persentase sebesar 93%, dan uji coba kelompok besar sebesar 87%. Hasil penelitian ini menunjukkan penilaian alat pelontar shuttlecock secara keseluruhan adalah “sangat baik” sebagai alat latihan teknik dalam olahraga bulutangkis.
Kata kunci: Pelontar ShuttlecockTujuan penelitian ini untuk mengetahui proses pengembangan alat pelontar shuttlecock sebagai alat bentu latihan netting. Model pengembangan dalam penelitian ini menggunakan ADDIE. Data yang diperoleh dalam pengembangan pelontar shuttlecock ini berupa data kualitatif dan data kuantitatif.Data kualitatif diperoleh dari hasil tanggapan, kritik, dan saran. Penelitian ini telah menghasilkan sebuah alat untuk latihan teknik dasar dalam olahraga bulutangkis yaitu alat pelontar shuttlecock sebagai alat latihan netting. Data hasil validasi dari penelitian Pengembangan pelontar shuttlecock olahraga bulutangkis menunjukkan persentase yaitu 94% dari ahli materi dan berdasarkan uji coba kelompok kecil didapatkan persentase sebesar 93%, dan uji coba kelompok besar sebesar 87%. Hasil penelitian ini menunjukkan penilaian alat pelontar shuttlecock secara keseluruhan adalah “sangat baik” sebagai alat latihan teknik dalam olahraga bulutangkis.
Kata kunci: Pelontar Shuttlecoc
Pengaruh Latihan Variasi Lompat Gawang Terhadap Power Otot Tungkai Ekstrakurikuler Bola Voli Siswa SMA
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui berapa besar pengaruh latihan lompat gawang terhadap power otot tungkai pada peserta ekstrakurikuler bola voli putri SMA Negeri 4 Muaro Jambi. Jenis penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dalam penelitian terdapat satu kelompok eksperimen yang sengaja diberikan perlakuan. Adapun rancanagan penelitian ini menggunakan rancangan One Group Pretest-Postest Design yaitu kelompok yang diberikan perlakuan, tetapi sebelum perlakuan diberikan terlebih dahulu test awal (pretest), dan kemudian diakhiri dengan test akhir (posttest). Dari hasil analisis data tabel pada tabel uji-t pada data tes awal dan test akhir diperoleh pengujian hipotesis thitung peserta ekstrakurikuler bola voli sebesar 7 untuk a 0,05 dan derajat kebebasan (df) = 12 – 1 = 11 diperoleh nilai t tabel (0,05 : 20) = 1,7 dengan demikian t hitung (7) > t tabel = (1,7) sehingga Ha : ( X1≠X2) diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh variasi latihan terhadap hasil latihan lompat gawang pada peserta ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 4 Muaro Jambi.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui berapa besar pengaruh latihan lompat gawang terhadap power otot tungkai pada peserta ekstrakurikuler bola voli putri SMA Negeri 4 Muaro Jambi. Jenis penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dalam penelitian terdapat satu kelompok eksperimen yang sengaja diberikan perlakuan. Adapun rancanagan penelitian ini menggunakan rancangan One Group Pretest-Postest Design yaitu kelompok yang diberikan perlakuan, tetapi sebelum perlakuan diberikan terlebih dahulu test awal (pretest), dan kemudian diakhiri dengan test akhir (posttest). Dari hasil analisis data tabel pada tabel uji-t pada data tes awal dan test akhir diperoleh pengujian hipotesis thitung peserta ekstrakurikuler bola voli sebesar 7 untuk a 0,05 dan derajat kebebasan (df) = 12 – 1 = 11 diperoleh nilai t tabel (0,05 : 20) = 1,7 dengan demikian t hitung (7) > t tabel = (1,7) sehingga Ha : ( X1≠X2) diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh variasi latihan terhadap hasil latihan lompat gawang pada peserta ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 4 Muaro Jambi