11 research outputs found

    PERGURUAN TINGGI BERBADAN HUKUM (PTN-BH)

    Get PDF
    Sejak dibentuknya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (UU Dikti) memberikan kewenangan pada Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) untuk melakukan pengelolaan kelembagaan secara mandiri yang tidak hanya pada otonomi akademik melainkan juga pada otonomi non-akademik, termasuk otonomi pengelolaan keuangan. Untuk itu tulisan ini dibuat dalam rangka menelaah sejauh manakah otonomi pengelolaan keuangan pada PTN-BH. Penelitian ini menggunakan menggunakan metode yuridis normatif sebagai metode utama dan metode yuridis empiris sebagai pendukung, sumber data yang dipergunakan yaitu data sekunder dan data primer, dan dianalisis secara kualitatif. Hasil analisis menunjukan bahwa: Eksistensi PTN-BH dalam perspektif otonomi pendidikan tinggi ditinjau dari Undang-Undang Pedidikan Tinggi telah memiliki kedudukan tersendiri, kehadirannya merupakan suatu keniscyaan serta kebutuhan ilmu pengetahuan yang dapat memperkuat kedudukan PTN-BH dalam melaksanakan otonominya. Otonomi yang dimaksud tertuang dalam Pasal 64 ayat (1) Undang-Undang Pendidikan Tinggi, bahwa dalam otonomi pendidikan di PTN-BH hanya meliputi bidang akademik dan non akademik. Juga ditemukan bahwa Otonomi pengelolaan keuangan PTN-BH merupakan salah satu bentuk pelimpahan kewenangan secara delegasi yang didasarkan pada Statuta PTN-BH. Salah satu bentuknya adalah pemisahan harta kekayaan PTN-BH dari kekayaan Negara yang menimbulkan banyak akibat hukum

    The impact of late follicular progesterone level on in vitro fertilization-intracytoplasmic sperm injection outcome: Case-control study

    Get PDF
    Background: Studies have been conducted to improve the pregnancy rate through the in vitro fertilization (IVF) and intracytoplasmic sperm injection (ICSI) program. In recent years, researchers have been focusing on finding impact of high progesterone level on endometrial receptivity. However, data on whether progesterone level also affects the quality of the embryo is still limited. Objective: The aim is to assess the effect of late follicular progesterone level on the outcome of in vitro fertilization-intracytoplasmic sperm injection (IVF-ICSI). Materials and Methods: This was a case-control of 245 women who underwent in vitro fertilization cycle at Halim Fertility Center, Indonesia. The outcomes assessed were number of oocytes retrieved (OR), maturation rate (MR), fertilization rate (FR), number of good embryos (GE), number of fair embryos (FE), and number of poor embryos (PE). The progesterone (P4) and estradiol (E2) levels were analyzed on the day of human chorionic gonadotropin injection. Serum progesterone level was divided into three groups: 1. low progesterone (≤ 0.50 ng/ml), 2. normal progesterone (0.51-1.50 ng/ml), and 3. high progesterone (> 1.50 ng/ml). All outcomes were compared amongst the groups. Results: Significant differences occurred between progesterone level on the day of human chorionic gonadotropin administration. The number of OR in group 1, 2, and 3 were 8.41 ± 5.88 vs. 12.99 ± 8.51 vs. 17.58 ± 9.52, respectively. Conclusion: Progesterone level on the day of human chorionic gonadotropin injection may have an impact on the outcome of IVF-ICSI. Key words: Intracytoplasmic sperm injection, Embryo, Progesterone, In vitro fertilization

    Upaya Pencegahan Stunting Melalui Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Mengenai Pentingnya Gizi dan Pola Asuh Anak di Desa Ngambarsari

    Get PDF
    Stunting merupakan salah satu masalah yang dialami oleh para balita akibat terganggunya asupan gizi sejak masa kehamilan sehingga dapat menghambat perkembangan anak dan memberikan efek negatif jangka panjang. Tujuan kegiatan ini adalah untuk membantu mencegah angka kejadian stunting di Desa Ngambarsari sejalan dengan penurunan persentase pernikahan dini, perceraian, dan tingkat kemiskinan. Kegiatan ini dilakukan melalui aktivitas pengukuran di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), baik posyandu remaja maupun balita, serta pemberian pre-test dan post-test pada kelas untuk ibu hamil. Indikator keberhasilan pada setiap kegiatan antara lain, posyandu remaja minimal dihadiri 60% dari jumlah remaja di setiap dusun, posyandu balita minimal dihadiri 60% dari jumlah balita di setiap dusun, dan kelas ibu hamil dihadiri oleh 14 ibu hamil. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pada posyandu balita, rata-rata di setiap dusun terdapat satu balita yang mengalami stunting. Pada posyandu remaja terdapat masalah gizi anemia khususnya pada remaja putri, yaitu sebanyak 15%. Pada kelas ibu hamil didapatkan peningkatan pengetahuan terkait materi yang diberikan dengan rata-rata nilai pre-test sebesar delapan menjadi sembilan saat post-test. Kegiatan sosialisasi pencegahan stunting dengan sasaran ibu balita, ibu hamil, dan remaja dapat membantu mencegah kejadian stunting dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat di Desa Ngambarsari. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi kegiatan yang berkelanjutan agar seluruh masyarakat dapat memahami permasalahan stunting dan pencegahannya

    Upaya dan Tindakan Hukum : Dalam Kasus Penyalahgunaan Kewenangan

    No full text
    viii, 189 hlm. ; 23 cm

    How dangerous the Indonesian recession due to COVID-19 pandemic: review policy and strategy to recovery

    No full text
    This paper aimed to examine the severity of the recession experienced by Indonesia during the COVID-19 outbreak that has hit Indonesia, which has been going on for almost a year. For the discussion to be more focused, this study focuses on the government's policy and strategy efforts that have been implemented to overcome this crisis. To achieve the target of this study, we first collected preliminary reading material by reviewing articles about recession due to pandemics to obtain sufficient information related to the study plan. After the opening section is over, we next provide an overview of how we can convey an understanding of the recession and the reasons behind it. We then proceed to the middle of the study to conclude what findings are relevant. Before completing the results, we confirm that the findings of this study are valid and reliable. Finally, the findings can be summarized as follows: Recession has hit the national economy so that the government has adopted a policy of allocating fresh funds as a stimulus to the most affected residents. Another strategy from the government is to work with outside parties on systems to anticipate Covid-19 and face the risk of a domestic recession

    Effects of Sambiloto (Andrographis paniculata) Extract and Spirulina (Spirulina platensis) Administration on Ki-67 Protein Expression in the Colon Epithelial Cells of Plasmodium berghei-infected Mice

    No full text
    BACKGROUND: Malaria remains a global health concern and an endemic disease in Indonesia. Sambiloto (Andrographis paniculata) and spirulina (Spirulina platensis) are two potential antimalarial agents which act as antioxidants and antiinflammatories that can suppress morbidities during chronic inflammation in malaria, such as proliferation in the colon. This study aims to investigate the effects of A. paniculata extract and S. platensis administration on Ki-67 expression in medial colon epithelial cells of Plasmodium berghei-infected mice measured by H-score.METHODS: Thirty P. berghei-infected male Swiss-Webster mice were divided into five groups: negative controls (carboxymethyl cellulose/CMC); positive controls (dihydroartemisinin-piperaquine/DHP); A. paniculata extract alone (AP); A. paniculata extract in combination with S. platensis extract (AP+ES); and with S. platensis powder (AP+PS). All mice were infected with P. berghei on day 0. The treatment for each group were given 3 days before infection (D-3) until the day of infection (D0) for 28 days after infection. Colon tissues were processed with immunohistochemistry to detect Ki-67.RESULTS: A difference in Ki-67 expression was observed among the groups (p<0.01). The mean H-score for the CMC control group is 135.503±6.723. The lowest level of Ki-67 expression was observed in the AP+PS group (H-score= 110.941±7.079). AP group did not show a significant difference from the CMC group (p=0.514) and neither did the AP+ES group (p=0.234).CONCLUSION: In conclusion, administration of A. paniculata extract and S. platensis powder lowers Ki-67 expression in medial colon epithelial cells of P. berghei-infected mice.KEYWORDS: malaria, spirulina, Ki-67, Andrographis paniculata, Spirulina platensi
    corecore