100 research outputs found
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR KARIKATUR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS IV SDN JAJARTUNGGAL II SURABAYA
Abstrak: Hasil observasi memperlihatkan bahwa siswa kelas IV SDN Jajartunggal II Surabaya mengalami kesulitan dalam menulis narasi. Hal ini ditunjukkan dari jumlah 34 siswa dengan hasil belajar menulis hanya 30% siswa yang memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) Bahasa Indonesia yaitu 70. Kesulitan yang tampak adalah dalam pengembangan kalimat dan penggunaan ejaan dan tanda baca yang tepat. Faktor penyebab kesulitan siswa dalam menulis adalah guru belum menggunakan media yang tepat dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dalam penggunaan media gambar karikatur untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa kelas IV SDN Jajartunggal II Surabaya, hasil belajar menulis siswa, dan kendala-kendala dan cara mengatasinya.Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan sebanyak dua siklus. Setiap siklus terdiri dari atas tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan, serta refleksi. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, tes, dan cacatan lapangan. Data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian pada siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa persentase pelaksanaan pembelajaran adalah 100%. Sementara itu, nilai ketercapaian pada siklus I adalah 68 dan siklus II meningkat menjadi 83. Ketuntasan belajar klasikal hasil menulis siswa pada siklus I mencapai 41%. Sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 91%. Kendala-kendala yang dihadapi adalah suara guru yang kurang keras ketika menyampaikan materi dan telah diatasi dengan memperbesar volume suara. Dengan ini dinyatakan bahwa penggunaan media gambar karikatur dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa kelas IV SDN Jajartunggal II Surabaya. Oleh karena itu, disarankan kepada guru hendaknya dapat mencoba menggunakan media gambar karikatur untuk membantu meningkatkan keterampilan menulis siswa. Kata kunci: Media gambar karikatur, keterampilan menulis. Abstract: Observation results show that the fourth grade students of Jajartunggal II Elementary School of Surabaya have difficulty writing. It is shown from 34 the number of students with the learning outcomes of students to write of only 30% students who meet the KKM (minimum completeness criteria) Indonesian is 70. If asked to compose sentences, students are not capable of stringing a sentence using the correct spelling. Factors causing difficulty in writing a narrative of the student teachers not are using media in process the implementation of learning. The purpose of this study describing the implementation of learning in a school environment untilizing learning resources to enhance the writing skills of fourth grade students of Jajartunggal II Elementary School of Surabaya, write a of student laerning outcomes, and barriers and how to overcome them. The study used the design of classroom action research (CAR) conducted by two cycles. Each cycle consists of the planning, execution and observation, and reflection. The research data collection techniques using observation, testing, and field notes. The collected data was analyzed qualitatively and quantitatively. The results in the first cycle and second cycle showed that the percentage of implementation of 100%. Meanwhile, the value of achievement in the first cycle and the second cycle was 68%. increased to 83% Mastery learning students write a of classical results on the first cycle reached 41%. while in the second cycle increased to 91%. Constraints faced by the teacher is less loud when presenting the material, how to cope with the increasing noise to be more loudly. Concluded that the use the media image caricature to improve the writing skills of fourth grade students of Jajartunggal II Elementary School of Surabaya. Therefore, it is suggested that teachers should be able to take media image caricature to help improve students writing skills. Keyword: writing skill, image caricature media, studentāslearning result
APLIKASI NERACA AIR UNTUK MENENTUKAN BULAN BASAH DAN KERING DI KOTA PALEMBANG
Ketersediaan air di suatu wilayah dapat digambarkan dengan analisis neraca air. Prinsip analisis ini berdasarkan ketersediaan air hujan setelah dikurangi kehilangan air dari proses evapotranspirasi. Berdasarkan deskripsi tersebut, studi ini bertujuan untuk menentukan bulan basah dan kering di Kota Palembang menggunakan analisis neraca air dari data curah hujan dan evapotranspirasi. Studi ini menggunakan data selama 10 tahun terakhir (2010-2019) diperoleh dari dua stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (Kenten dan Sultan Mahmud Badaruddin II) di Kota Palembang. Proyeksi nilai evapotranspirasi menggunakan model Penman-Monteith. Tahapan analisis meliputi akumulasi dan polinomial orde 6, penurunan, dan pengurangan dari curah hujan dan evapotranspirasi. Hasil analisis data iklim dari stasiun Kenten menunjukkan rata-rata bulan basah dalam 10 tahun terakhir terjadi pada 1-166 dan 273-365 J-day, sedangkan bulan kering terjadi pada 167-272 J-day. Analisis data iklim dari Stasiun Sultan Mahmud Badaruddin II menunjukkan bulan basah terjadi pada 1-161 dan 284-365 J-day, sedangkan bulan kering tejadi pada 162-283 J-day. Analisis data dari stasiun Sultan Mahmud Badaruddin II menunjukkan waktu bulan basah yang lebih pendek dan bulan kering yang lebih panjang 15 hari dibanding Stasiun Kenten. Namun, kedua hasil dari stasiun tersebut menunjukkan bahwa bulan basah di Kota Palembang terjadi pada awal Januari hingga pertengahan Juni dan awal Oktober hingga akhir Desember, sedangkan bulan kering terjadi pada pertengahan Juni hingga awal Oktober
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR KARIKATUR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS IV SDN JAJARTUNGGAL II SURABAYA
Abstrak: Hasil observasi memperlihatkan bahwa siswa kelas IV SDN Jajartunggal II Surabaya mengalami kesulitan dalam menulis narasi. Hal ini ditunjukkan dari jumlah 34 siswa dengan hasil belajar menulis hanya 30% siswa yang memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) Bahasa Indonesia yaitu 70. Kesulitan yang tampak adalah dalam pengembangan kalimat dan penggunaan ejaan dan tanda baca yang tepat. Faktor penyebab kesulitan siswa dalam menulis adalah guru belum menggunakan media yang tepat dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dalam penggunaan media gambar karikatur untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa kelas IV SDN Jajartunggal II Surabaya, hasil belajar menulis siswa, dan kendala-kendala dan cara mengatasinya.Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan sebanyak dua siklus. Setiap siklus terdiri dari atas tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan, serta refleksi. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, tes, dan cacatan lapangan. Data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian pada siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa persentase pelaksanaan pembelajaran adalah 100%. Sementara itu, nilai ketercapaian pada siklus I adalah 68 dan siklus II meningkat menjadi 83. Ketuntasan belajar klasikal hasil menulis siswa pada siklus I mencapai 41%. Sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 91%. Kendala-kendala yang dihadapi adalah suara guru yang kurang keras ketika menyampaikan materi dan telah diatasi dengan memperbesar volume suara. Dengan ini dinyatakan bahwa penggunaan media gambar karikatur dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa kelas IV SDN Jajartunggal II Surabaya. Oleh karena itu, disarankan kepada guru hendaknya dapat mencoba menggunakan media gambar karikatur untuk membantu meningkatkan keterampilan menulis siswa. Kata kunci: Media gambar karikatur, keterampilan menulis. Abstract: Observation results show that the fourth grade students of Jajartunggal II Elementary School of Surabaya have difficulty writing. It is shown from 34 the number of students with the learning outcomes of students to write of only 30% students who meet the KKM (minimum completeness criteria) Indonesian is 70. If asked to compose sentences, students are not capable of stringing a sentence using the correct spelling. Factors causing difficulty in writing a narrative of the student teachers not are using media in process the implementation of learning. The purpose of this study describing the implementation of learning in a school environment untilizing learning resources to enhance the writing skills of fourth grade students of Jajartunggal II Elementary School of Surabaya, write a of student laerning outcomes, and barriers and how to overcome them. The study used the design of classroom action research (CAR) conducted by two cycles. Each cycle consists of the planning, execution and observation, and reflection. The research data collection techniques using observation, testing, and field notes. The collected data was analyzed qualitatively and quantitatively. The results in the first cycle and second cycle showed that the percentage of implementation of 100%. Meanwhile, the value of achievement in the first cycle and the second cycle was 68%. increased to 83% Mastery learning students write a of classical results on the first cycle reached 41%. while in the second cycle increased to 91%. Constraints faced by the teacher is less loud when presenting the material, how to cope with the increasing noise to be more loudly. Concluded that the use the media image caricature to improve the writing skills of fourth grade students of Jajartunggal II Elementary School of Surabaya. Therefore, it is suggested that teachers should be able to take media image caricature to help improve students writing skills. Keyword: writing skill, image caricature media, studentāslearning result
Kajian Pengaruh Penggunaan Lumpur Minyak Terhadap Konsentrasi Total Partikulat Tersuspensi (Tsp) Dan Sulfur Dioksida (So2) Dari Emisi Tanur Putar Industri Semen (Assessment of Oil Sludge Utilization Influence on Total Suspended Particulate)
Industri semen merupakan industri padat energi dengan memanfaatkan bahan bakar fosil. Beberapa pabrik semen mencari sumber energi alternatif mengingat cadangan bahan bakar fosil terbatas dengan harga yang meningkat. Di sisi lain, pengelolaan limbah sangat dibutuhkan sebagai dampak dari aktivitas perindustrian. Co-processing merupakan salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan memanfaatkan limbah industri sebagai sumber energi baru. Salah satu limbah yang dapat dimanfaatkan adalah lumpur minyak. Atas dasar deskripsi tersebut, tujuan penelitian ini untuk membandingkan konsentrasi Total Partikulat Tersuspensi (TSP) dan sulfur dioksida (SO2) yang diemisikan dari tanur industri semen saat menggunakan bahan bakar utama (batu bara) dan batu bara yang digabung dengan lumpur minyak, membandingkan konsentrasi setiap kondisi dengan nilai baku mutu yang berlaku, serta mengkaji karakteristik lumpur minyak sebagai bahan bakar alternatif. Pengambilan contoh uji dilakukan di salah satu industri semen yang telah memanfaatkan bahan bakar alternatif dengan mengacu pada standar Internasional EN 13284-1 dan ISO 7934. Konsentrasi rata-rata TSP dan SO2 saat penggunaan batu bara masing-masing diperoleh sebesar 31,48 dan 19,67 mg/Nm3, sementara saat penggunaan batu bara dan lumpur minyak masing-masing adalah 19,60 dan 12,21 mg/Nm3. Kedua konsentrasi berada di bawah ambang batas baku mutu emisi masing-masing. Dari hasil beberapa penelitian, kandungan terbesar lumpur minyak berupa senyawa-senyawa organik terutama hidrokarbon. Kandungan abu dalam lumpur minyak berkisar 1,88-18,51% dan kandungan sulfur berkisar 2,06-2,26% dari total persen berat, sehingga emisi TSP dan SO2 yang dihasilkan relatif rendah
PERENCANAAN SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH DOMESTIK KOTA BOGOR MENGGUNAKAN AIR HUJAN UNTUK DEBIT PENGGELONTORAN (Planning of Domestic Wastewater Sewerage in Bogor City Using Rainwater for Flushing Flowrate)
ABSTRAKSistem penyaluran air limbah merupakan bagian penting dalam sistem prasarana perkotaan. Tujuan penelitian ini merancang konfigurasi sistem penyaluran air limbah domestik dan memodifikasi sistem drainase skala mikro di Kota Bogor untuk memenuhi debit penggelontoran. Data penelitian berupa data sekunder dari instansi terkait, studi pustaka, dan hasil beberapa penelitian terdahulu. Perkiraan jumlah penduduk setiap kelurahan pada tahun perencanaan 2035 menggunakan metode geometrik. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dibangun pada dua lokasi yaitu IPAL 1 di Kelurahan Bantarjati dan IPAL 2 di Kelurahan Mekarwangi. Perencanaan blok pelayanan sebanyak 254 buah dan jumlah manhole sebanyak 334 buah. Perhitungan kebutuhan air bersih menghasilkan nilai debit jam puncak air limbah (Qjp) rata-rata sebesar 5,75 L/detik. Debit air bersih menghasilkan perkiraan sebesar 80% air limbah. Nilai Qp pada inlet IPAL 1 sebesar 0,59 m3/detik dengan diameter 900 mm, sedangkan nilai Qp pada inlet IPAL 2 sebesar 1,42 m3/detik dengan diameter 1000 mm. Pengaliran air limbah diusahakan secara gravitasi dengan kedalaman galian maksimum sebesar 6 m. Sistem drainase skala mikro dirancang untuk memenuhi debit penggelontoran. Perhitungan intensitas hujan terpilih menggunakan Metode Sherman. Titik penggelontoran sebanyak 53 titik dengan debit penggelontoran rata-rata sebesar 0,03 m3/detik. Debit saluran drainase rata-rata sebesar 0,25 m3/detik.ABSTRACTSewerage system is an important part of the urban infrastructure. The research objectives were to design a system configuration domestic wastewater sewerage and modify drainage systems in Bogor City for flushing discharge. The research used secondary data from relevant institutions, literature, and the results of previous researches. Estimated of the population of each village in 2035 used geometric method. Wastewater Treatment Plant (WWTP) would be constructed in two locations in Bantarjati and Mekarwangi Village. Planning of services area included 254 blocks and the number of manholes were 334. Clean water which produced peak hours flowrate (Qph) was 5.75 L/sec. Water flowrate produced an estimated of 80% wastewater flowrate. Q peak at the inlet of the WWTP 1 was 0.59 m3/sec with diameter of 900 mm, while Q peak at the inlet of the WWTP 2 was 1.42 m3/sec with diameter of 1000 mm. The stream of wastewater carried out by gravity with the maximum digging depth of 6 m. The system of micro-scale drainage was designed to supply flushing flowrate. Rainfall intensity calculation is done using the Sherman Method with period of 20 years rain repetition. Flushing points were 53 with flowrate average of 0.03 m3/sec. Drainage flowrate average was 0.25 m3/sec. Micro-scale drainage was designed rectangular. Result of the width and height average dimension were 0.43 m and 0.42 m, respectively
BIODEGRADASI RESIDU TOTAL PETROLEUM HIDROKARBON DI BAWAH KONSENTRASI 1% (W/W) HASIL PROSES BIOREMEDIASI (Biodegradation of Total Petroleum Hydrocarbons Residues below 1% Concentration (W/W) Using Bioremediation Process)
ABSTRAKSektor pertambangan minyak bumi dan gas cenderung menghasilkan limbah yang dipersepsikan sebagai salah satu sumber pencemaran lingkungan. Menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 128/2003, proses bioremediasi merupakan teknologi alternatif untuk meminimalisasi dan memulihkan lahan tercemar dengan melibatkan aktivitas mikroorganisme hingga persyaratan konsentrasi akhir limbah minyak bumi berupa Total Petroleum Hydrocarbons (TPH) kurang dari 1%. Pemilihan mikroorganisme indigenous pada konsentrasi substrat kecil diharapkan menghasilkan nilai saturasi substrat terkecil sehingga tingkat afinitas tertinggi dapat diperoleh. Tujuan penelitian ini mencari dan mengidentifikasi isolat mikroorganisme petrofilik dari contoh uji hasil proses bioremediasi pada konsentrasi TPH 1%, menentukan nilai parameter kinetika biodegradasi, dan mengaplikasikan mikroorganisme terpilih pada proses bioremediasi tipe landfarming. Tahap isolasi dan identifikasi bakteri indigenous menghasilkan isolat bakteri Pseudomonas putida AK.A dan Pseudomonas diminuta AK.B. Penentuan kinetika biodegradasi dilakukan pada setiap jenis isolat dan kultur tercampur. Nilai laju pertumbuhan spesifik (Āµ), laju pertumbuhan spesifik maksimum (Āµmax), konsentrasi setengah jenuh (KS), koefisien produksi sintesis sel (Y), laju utilisasi substrat spesifik (q), laju utilisasi substrat spesifik maksimum (qmax), dan koefisien kematian indigenous (kd) pada P. putida AK.A. berturut-turut sebesar 0,0679-0,0788/jam; 0,078/jam; 0,0152%; 0,1011; 0,6716-0,7794/jam; 0,76/jam; 0,0085/jam; P. diminuta AK.B sebesar 0,0754-0,0874/jam; 0,0873/jam; 0,0182%; 0,1246; 0,7458-0,8645/jam; 0,701/jam; 0,0058/jam; dan kultur tercampur sebesar 0,0825-0,0948/jam 0,0945/jam; 0,016%; 0,2257; 0,8160-0,9377/jam; 0,419/jam; 0,0035/jam. Kultur tercampur digunakan pada reaktor landfarming skala laboratorium. Berdasarkan hasil penelitian, isolat bakteri Pseudomonas dalam kultur tercampur dapat menurunkan konsentrasi TPH di bawah 1%, dengan efisiensi sebesar 87,4% dalam jangka waktu satu bulan.ABSTRACTThe mining sector of oil and gas are likely to generate waste wbich is perceived as a source of environmental pollution. According to āKeputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 128/2003ā (Environmental Ministry Decree), the process of bioremediation is an alternative technology to minimize and recover land which polluted by microorganism activities until the final requirements of petroleum waste concentration is less than 1%. Indigenous microorganisms elected on small substrate concentrations are expected to get the smallest saturation value of the substrate so the highest affinity level can be obtained. The purpose of the research sought and identified petrofilic microorganisms isolated by bioremediation process resulted of 1% Total Petroleum Hydrocarbons concentration, determined the value of biodegradation kinetic parameters, and applied the microorganisms selected on bioremediation process of landfarming. The isolation and identification of indigenous bacteria process produced Pseudomonas putida AK.A and Pseudomonas diminuta AK.B. Determination of biodegradation kinetics was performed on each isolate and mixed culture. The value of specific growth rate (Ī¼), maximum specific growth rate (Ī¼max), the concentration of half saturation (KS), the synthesis of cell production coefficient (Y), specific substrate utilization rate (q), maximum specific substrate utilization rate (qmax), and endogenous decay coefficient (kd) for P. putida AK.A are 0.0679-0.0788/hour; 0.078/hour; 0.0152%; 0.1011; 0.6716-0.7794/hour; 0.76/hour; 0.0085/hour; P. diminuta AK.B are 0.0754-0.0874/hour; 0.0873/hour; 0.0182%; 0.1246; 0.7458-0.8645/hour; 0.701/hour; 0.0058/hour; meanwhile for mix culture are 0.0825-0.0948/hour; 0.0945/hour; 0.016%; 0.2257; 0.8160-0.9377/hour; 0.419/hour; 0.0035/hour. The mixed culture bacteria was used on landfarming reactor. Based on the results, isolates of Pseudomonas bacteria in mixed cultures can reduce TPH concentrations below 1% at landfarming reactor
Pengaruh Sudut Inklinasi Plate-Settler terhadap Kecepatan Vertikal Proses Sedimentasi pada Pengolahan Limbah Cair Kertas
Pengolahan limbah cair industri kertas memberikan produk kontaminan yang berbahaya ketika dibuang ke lingkungan tanpa pengolahan. Beban kontaminan yang tinggi memberikan efek terhadap beratnya beban pengolahan limbah secara biologis. Kecepatan pengendapan merupakan salah satu komponen terpenting di dalam meningkatkan kinerja unit sedimentasi, antara lain melalui penggunaan plate-settler. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh penambahan plate-settler dalam berbagai variasi inklinasi. Metode penelitian ini dilakukan melalui pengamatan terhadap kecepatan jatuh partikel, dan estimasi kecepatan jatuh yang dipengaruhi oleh sudut inklinasi platesettler pada unit sedimentasi. Karakteristik limbah cair industri kertas menunjukkan kecenderungan membentuk flok dan memiliki kemampuan pengendapan yang tinggi yang ditunjukkan oleh penurunan lumpur sebesar 29,53 cm pada 2,5 menit pertama. Modifikasi mekanisme pengendapapan dapat menambahkan plate-settler untuk meningkatkan efisiensi reduksi partikel dengan sudut optimum sebesar 60o hingga 75o. Nilai ini menunjukkan sudut inklinasi plate-settler yang memengaruhi mekanisme penyisihan total padatan di dalam proses seimentasi, selain kecepatan vertikal partikel
KAJIAN PENGARUH PENGGUNAAN LUMPUR MINYAK TERHADAP KONSENTRASI TOTAL PARTIKULAT TERSUSPENSI (TSP) DAN SULFUR DIOKSIDA (SO2) DARI EMISI TANUR PUTAR INDUSTRI SEMEN (Assessment of Oil Sludge Utilization Influence on Total Suspended Particulate)
ABSTRAKIndustri semen merupakan industri padat energi dengan memanfaatkan bahan bakar fosil. Beberapa pabrik semen mencari sumber energi alternatif mengingat cadangan bahan bakar fosil terbatas dengan harga yang meningkat. Di sisi lain, pengelolaan limbah sangat dibutuhkan sebagai dampak dari aktivitas perindustrian. Co-processing merupakan salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan memanfaatkan limbah industri sebagai sumber energi baru. Salah satu limbah yang dapat dimanfaatkan adalah lumpur minyak. Atas dasar deskripsi tersebut, tujuan penelitian ini untuk membandingkan konsentrasi Total Partikulat Tersuspensi (TSP) dan sulfur dioksida (SO2) yang diemisikan dari tanur industri semen saat menggunakan bahan bakar utama (batu bara) dan batu bara yang digabung dengan lumpur minyak, membandingkan konsentrasi setiap kondisi dengan nilai baku mutu yang berlaku, serta mengkaji karakteristik lumpur minyak sebagai bahan bakar alternatif. Pengambilan contoh uji dilakukan di salah satu industri semen yang telah memanfaatkan bahan bakar alternatif dengan mengacu padaĀ standar internasional EN 13284-1 danĀ ISO 7934. Konsentrasi rata-rata TSP dan SO2 saat penggunaan batu bara masing-masing diperoleh sebesar 31,48 dan 19,67 mg/Nm3, sementara saat penggunaan batu bara dan lumpur minyak masing-masing adalah 19,60 dan 12,21 mg/Nm3. Kedua konsentrasi berada di bawah ambang batas baku mutu emisi masing-masing. Dari hasil beberapa penelitian, kandungan terbesar lumpur minyak berupa senyawa-senyawa organik terutama hidrokarbon. Kandungan abu dalam lumpur minyak berkisar 1,88-18,51% dan kandungan sulfur berkisar 2,06-2,26% dari total persen berat, sehingga emisi TSP dan SO2 yang dihasilkan relatif rendah.ABSTRACTCement industry needs lots of energy, which fulfilled by fossil fuel. Therefore, finding alternative energy should be encouraged. On the other side, there is a need to manage the waste as the result of industrial activities. One of the alternatives is co-processing, which is a process to recover the energy and waste for industrial production process. One of the waste that has been used is oil sludge. The purposes of this research were to compare the concentration of Total Suspended Particulate (TSP) and Sulfur dioxide (SO2) when they use coal only and coal which added by oil sludge, to compare the concentrations with the standard limit, also to characterize the oil sludge. Samples were taken at one of the cement industries that have used alternative fuelĀ according to international standard EN 13284-1 and ISO 7934. The average concentration of TSP and SO2 which only used coal were 31.48 and 19.67 mg/Nm3 respectively, while the TSP and SO2 concentration that used coal and oil sludge were 19.6 and 12.21 mg/Nm3, respectively. The concentration of TSP and SO2 were below the standard limit. The major content of oil sludge are organic compounds, especially hydrocarbon. In the oil sludge, ash content ranged between 1.88-18.51% and sulfur content ranged between 2.06-2.26% of the total weight, so the TSP and SO2 emissions may be produced in low concentration
- ā¦