12,550 research outputs found

    DESAIN DAN IMPLEMENTASI ALAT PENGUJI KUALITAS INTI STATOR BERBASIS KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PERKULIAHAN, HASIL PERENCANAAN DANPELAKSANAAN MEMBELIT MOTOR LISTRIK

    Get PDF
    Abstrak Belum tersedianya alat penguji inti stator di pasaran menyebabkantidak dilakukannya pengujian kualitas inti stator, baik pada perkuliahan maupun pada industri atau jasa perencanaan-perbaikan mesin listrik.Akibatnya kualitas inti stator tidak diketahui, sehinggakualitas hasil perkuliahan dan kinerja produknya tidakmaksimum.Pendekatan yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (riset and development).Hasil penelitian menunjukkan: (1) alat penguji inti stator mesin listrik berbasis komputer yang dihasilkan dapat membedakan inti stator rusak atau baikdan keputusannyaditampilkan di monitor komputer; (2) implementasi alat yang dihasilkan pada perkuliahan perencanaan-perbaikan mesin listrik,tingkat kelulusan mahasiswa87,50% dengan nilai rerata79,68 melampaui indikator keberhasilan yang ditetapkan. Kinerja produkhasil mahasiswa memilikiefisiensi minimum 75,97%, suhu maksimum 55,75ºC, dan slip maksimum 6,38%, juga melampaui indikator keberhasilan yang ditetapkan; dan (3) implementasi alat penguji inti stator di industriperencanaan-perbaikan mesin listrik, kinerja hasil produknya memiliki efisiensi 76,81%, suhu maksimum 58,00ºC, slip maksimum 5,30%, dan garansi 12 bulan, juga melampaui indikator keberhasilan yang ditetapkan dan hanya life-time sama dengan masa garansi. Pihak industri juga bersedia mengimplementasi-kan alat penguji inti stator pada proses produksi selanjutnya. Kesimpulan,alat penguji inti stator berbasis komputer yang dihasilkan dapat membedakan kualitas inti stator dan keputusan rusak atau baik ditunjukkan di monitor komputer; dapatmeningkatkan kualitas hasil perkuliahan; dan dapat meningkatkan kinerja produk yang dihasilkan mahasiswa dan pihak industri perencanaan-perbaikan mesin listrik. Kata kunci:Desain dan implementasi, alat pengujiinti stator, berbasis komputer, peningkatan, hasil kuliah, dan kinerjaproduk. Abstract Lack of stator core testers on the market did not cause the stator core quality testing, both in lectures and in the industrial or service-improvement planning electric machine. As        a result the quality of the stator core is unknown, so the quality of the lectures and the performance of their products is not the maximum. The approach used is a research and development (research and development). The results showed: (1) prober-based electrical machine stator core computer generated to distinguish the damaged stator core or both and the decision is displayed on a computer monitor; (2) implementation tools produced at the lecture plan-repair electrical machinery, 87.50% student graduation rate, with a mean value of 79.68% exceeds the specified indicators of success. Product performance results of students have a minimum efficiency of 75.97%, the maximum temperature of 55.75ºC, and maximum slip is 6.38%, well beyond the specified indicator of success; and (3) implementation of the stator core testers in planning industrial-electrical machinery repair, performance of the product has an efficiency of 76.81%, 58.00ºC maximum temperature, maximum slip is 5.30%, and the warranty of 12 months, well beyond the specified indicators of success and life-time just the same as the warranty period. The industry is also willing to implement the stator core testers in the production process further. Conclusion, prober-based stator core computer generated to distinguish the quality of the stator core and a decision either damaged or shown on a computer monitor; to improve the quality of the lectures, and to improve the performance of the products of students and party-planning industry repair electrical machines. Keywords: Design and implementation, stator core testers, computer-based, improvement, results of college, and product performance

    Aliran alokasi optimal dalam sistem antrian pararel

    Get PDF
    ABS TRAK Pemiasalahan batas waktu terakhir untuk mendapatkan pelayanan lengkap bagi pelanggan yang diijinkan masa ke dalam sistem suing menjadi kendala pada masalalt rnenempuh jarak optimal dan kontrol perijinan dalam sistem antrian paralel. Dalam hal ini pelanggan yang waktu tunggunya inelebihi batas waktu dipertimbangkan hi 1 ang. Sebuah pendekatan analisis seperti tmtuk permasalahan program non linier dan algoritma numerik yang efektif dan efisien untuk solusi aliran alokasi optimal disajikan, yang dilengkapi dengan dua contoh penei van algoritma untuk model WW1 dan model M/M/3. Solusi optimal ditentukan dalam bentuk formulasi untu

    The Impact of Integrated Pest Management Technology on Insecticide Use in Soybean Farming in Java, Indonesia: Two Models of Demand for Insecticides

    Get PDF
    This study aims to estimate the demand for insecticides in soybean farms in Java, Indonesia, and to analyze the impact of the integrated pest management (IPM) technology on insecticide use. It uses aggregate cross-section time series data during the period 1990-1998, when the IPM technology was disseminated in Indonesia. By using recursive and simultaneous equation models, it estimates the impact of the IPM technology on the demand for insecticides. The study finds that the IPM technology has reduced significantly the use of insecticides in soybean farming.

    PENGARUH PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PEMULIHAN (PMT-P) TERHADAP PERUBAHAN STATUS GIZI BALITA KEP UMUR 12 SAMPAI 36 BULAN DI WILAYAH PUSKESMAS SAMBI II KABUPATEN BOYOLALI

    Get PDF
    Golongan balita adalah paling rawan dan menderita bila terjadi krisis ekonomi terutama ancaman status gizinya sehingga dikhawatirkan muncul missing link I lost generation .Apabila bila ditunjang dengan kasus balita kurang energi dan protein (KEP).Sebagai antisipasi dampak ancaman status gizi dan kesehatan pada kelompok balita KEP,pemerintah Kabupaten Boyolali melalui program APBD II mempunyai program yang salah satu kegiatanya adalah PMT- P dengan sasaran anak balita (12-36 bulan) dengan memberikan suplemen gizi 360-430 kalori dan 9-11 gram protein dengan biaya Rp 1.500,- per orang perhari.Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perubahan status gizi anak umur 12-36 bulan sebelum dan sesudah PMT- P. Penelitian ini termasuk Pra eksperimental dengan menggunakan desain penelitian Pre and Post Test One Group Only .Populasi sekaligus sampel adalah semua anak yang berumur 12-36 bulan dengan kasus KEP yang berjumlah 52 anak.Hasil pengolahan dan analisis data dibantu dengan komputer soft ware SPSS Versi 10.0.Uji statistik dilakukan untuk menguji pengaruh PMT- P terhadap perbedaan status gizi anak sebelum dan sesudah dengan t-test for paired sample . Dari penelitian ini didapat kesimpulan bahwa status gizi anak sebelum dan sesudah berdasarkan indeks BB/U ada peningkatan rata-rata nilai z skor sebesar 0.18,demikian juga pada indeks BB/PB ada peningkatan sebesar 0.47.Namun nilai rata-rata z skor pada PB/U mengalami penurunan sebesar 0.52.Agar ada kesinambungan dalam pemberian PMP- P program APBD II. Kata Kunci: PMT- P Program APBD II,Status gizi,anak umur 12-36 bulan THE EFFECT OF RECOVERY ADDITIONAL FOOD GIVING (PMT- P)AGAINST THE CHANGES OF BALITA,S NUTRIENTOF KEP AGED 12 TO 36 MONTHS AT THE PUBLIC HEALTH CENTER AREA OF SAMBI II,BOYOLALI REGENCY The group of balita is the group that most seriously affected and suffered when the ecomomic crisis happen,particularly his/her nutrient status threat,so that there will appear a missing link/lost generation .Moreover,if this is supported by the case of Balita who less of Energy and Protein (KEP).As the anticipation against the effect of nutrient status and health threat in the balita group of KEP,the Government of Boyolali Regency through the APBD II Program has program which one of those is PMT- P with the target of balita/children under five (12-36 months) by giving nutrient supplement in the amount of 360 - 430 calories and 9 - 11 grams of protein which cost Rp 1.500,00 per person per day.The aim of this research is to know the change of nutrient status of children age 12-36 months before and after PMT- P. This research is included in Pra Experimental by using the research design of Pre and Post test One Group Only .The population and also the sample is all children aged 12-36 months with the case of KEP in the amount of 52 children.The result of data processing and analysis was assisted by software computer SPSS 10.0 version.Statistical test was conducted to examine the effect of PMT- P against the difference of children,s nutrient status before and after with t-test for paired sample . From this research,it can concluded that the children,s nutrient status before and after based on the index of BB/u increases with the average of children nutrient of z score is in the amount of 0,18,and also there is an increasing in index of BB/PB in the amount 0,47.However there is a reducing of z score average value in PB/U in the amount of 0,52 in order to make a continuity in giving PMP- P of APBD II Program. Keyword: PMT- P of APBD II Program,nutrient status,children aged 12-36 month

    PENGARUH METODE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR LAS DASAR PADA KOMPETENSI DASAR PEMILIHAN, PENGESETAN MESIN LAS DAN ELEKTRODA DI SMK N 2 KLATEN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk; (1) mengetahui pengaruh metode jigsaw terhadap keaktifan belajar dan prestasi belajar pelajaran las dasar pada kompetensi dasar pemilihan, pengesetan mesin las dan elektroda dengan menggunakan metode kooperatif model jigsaw di SMK Negeri 2 Klaten; (2) Mengetahui keaktifan siswa pembelajaran pengelasan dasar dengan menggunakan motode pembelajaran kooperatif model jigsaw;dan (3) Mengetahui perbedaan hasil belajar kelompok kontrol dan kelompok eksperimental dengan model pembelajaran jigsaw pada mata pelajaran pengelasan dasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen jenis quasi experiment. Penelitian dilakukan di SMK Negeri 2 Klaten dengan Kelas 2 Teknik Mesin (2MA) sebagai kelompok eksperimen dan Kelas 2 Teknik Mesin 2 (2MB) sebagai kelompok kontrol. Kelas 2MA sebagai kelompok eksperimen mengalami perlakuan dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative learning model jigsaw dalam kegiatan belajar mengajarnya. Pelaksanaan metode jigsaw di kelas eksperimen dibagi menjadi kelompok asal dan kelompok ahli pada proses pembelajaran. Kelas 2MB sebagai kelompok kontrol tetap menggunakan metode pembelajaran ceramah dan tanya jawab dalam kegiatan belajar mengajarnya. Instrumen yang digunakan adalah soal pilihan ganda dan lembar observasi. Analisis data yang digunakan adalah perhitungan mean, modus, median dan uji komparasi dengan uji t. Hasil penelitian ini adalah: (1) Keaktifan siswa kelas eksperimen model jigsaw 90% siswa sangat aktif dalam proses kegiatan pembelajaran. (2) Hasil belajar pada kelompok eksperimen yang menggunakan pembelajaran model jigsaw memperoleh nilai rata-rata 87,7. Nilai terbanyak yang diperoleh adalah pada pada skor/nilai 88. Nilai tengah dari data tersebut adalah pada skor/nilai 88. Nilai tertinggi 98, sedangkan nilai terendahnya 78; dan, (3) Perbedaan hasil belajar dihitung dengan uji beda t yang menghasilkan thitung < ttabel = 0.15616 < 1,990, jadi perhitungan menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kelompok eksperimental dengan menggunakan pembelajaran model jigsaw dan kelompok kontrol dengan menggunakan pembelajaran ceramah konvensional

    Pengembangan Dan Implementasi Perangkat Pembelajaran Berbasis Proyek

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan mengetahui dan mendeskripsikan:(1) kelayakan perangkat pembelajaran dengan Model Pembelajaran Berbasis Proyek sesuai kurikulum 2013, berorientasi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia dan Standar Industri Bidang Perbaikan Motor Listrik; dan (2) mengetahui dan mendeskripsikan perbedaan rata-rata hasil belajar PML yang dibelaj arkan dengan Model Pembelajaran Berbasis Proyek dan Model Pembelajaran Langsung. Metode penelitian Riset and Development (R&D). Penelitian diawali penyempurnaan perangkat pembelajaran hasil peneliti tahun 2013, dilanjutkan validasi ahli dan uji coba luas. Populasi dan sampel siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri dan Swasta di Jawa Timur.Kelas eksperimendibelajarkan dengan Model Pembelajaran Berbasis Proyek dan kelas kontrol dibelajarkan dengan Model Pembelajaran Langsung. Hasil penelitian menunjukkan validasi perangkat pembelajaran pada kategori sangat valid dan valid. Rata-rata hasil belajar ranah kognitif, afektif, dan psikomotor siswa kelas eksperimen berbeda signifikan dengan hasil belajar siswa kelas kontrol

    ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI SISTEM BASIS DATA UNTUK PENGELOLAHAN KARGO PADA PT. MEGA SEGARA

    Get PDF
    ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI SISTEM BASIS DATA UNTUK PENGELOLAHAN KARGO PADA PT. MEGA SEGARA - Analisis kargo, perancangan, basis data, pengelolaan karg

    Analisis Tentang Wali Adhal Dalam Pelaksanaan Perkawinan (Studi Penetapan Nomor 0029/Pdt.P/PA.Jmb)

    Get PDF
    The harmony to get married is Article 14 Compilation of Islamic Law. The article explains that the marriage guardian is the pillar that must exist to carry out the marriage. While Article 2 of the Minister of Religion Regulation No. 30/2005 concerning Judge Guardian regulates marriage guardians who do not meet the requirements, are unable or refused (adhal) then the marriage takes place with the guardian of the judge based on the decision of the Religious Court in the bride's residence. The purpose of this study is to find out, analyze the arrangements of marriage guardians who refuse marriage and the consideration of Religious Court Judges in the determination of guardians is for people who want to get married whose guardians refuse to marry. The formulation of this problem is 1) Is the reason the guardian nasab refused to marry his child justified or not according to religious law and legislation? 2) What is the basis for the judge's consideration to grant the application for the determination of guardians regarding case Number 0029 / Pdt.P / 2018 / PA.Jmb? This research method used is normative juridical and the approach used is a conceptual approach, legislation approach, and case approach. The results of this study there are no regulations that specify in detail and also clear what are the justified reasons whether or not a nasab guardian refused to marry. Article 2 of the Minister of Religion Regulation No. 30/2005 only explains the absolute authority of the Religious Courts to hear cases.   Abstrak Rukun untuk melangsungkan  perkawinan adalah Pasal 14 Kompilasi Hukum Islam. Pasal tersebut menjelaskan mengenai wali nikah adalah rukun yang harus ada untuk melaksanakan perkawinan. Sedangkan Pasal 2 Peraturan Menteri Agama Nomor 30 Tahun 2005 tentang Wali Hakim mengatur mengenai wali nikah yang tidak memenuhi syarat, berhalangan atau menolak (adhal)  maka pernikahannya dilangsungkan dengan wali hakim berdasarkan putusan Pengadilan Agama wilayah tempat tinggal mempelai wanita. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui, menganalisis pengaturan wali nikah yang menolak menikahkan dan pertimbangan Hakim Pengadilan Agama  dalam penetapan wali adhal bagi orang ingin menikah yang walinya menolak menikahkan. Rumusan masalah ini adalah 1) Apakah alasan wali nasab menolak menikahkan anaknya dibenarkan atau tidak menurut hukum agama dan  perundang-undangan? 2) Apa dasar pertimbangan hakim mengabulkan permohonan penetapan wali adhal perkara Nomor 0029/Pdt.P/2018/PA.Jmb? Metode penelitian ini yang digunakan yaitu yuridis normatif dan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan konseptual, pendekatan perundang-undangan, dan pendekatan kasus. Hasil penelitian ini tidak ada peraturan yang menyebutkan secara rinci dan juga jelas apa saja alasan yang dibenarkan atau tidaknya seorang wali nasab menolak untuk menikahkan. Pada Pasal 2 Peraturan Menteri Agama Nomor 30 Tahun 2005  hanya menjelaskan mengenai kewenangan absolut Pengadilan Agama untuk mengadili perkara
    corecore