13 research outputs found

    Analisis Saluran Tataniaga Nilam Untuk Mendukung Ekonomi Kerakyatan Dalam Pandangan Ekonomi Islam di Kabupaten Konawe

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui  saluran tataniaga nilam dan untuk mengetahui bagaimana analisis saluran tataniaga nilam di Kabupaten Konawe dalam pandangan ekonomi Islam. Pada penelitian ini, responden petani diambil secara sengaja (purposive sampling), dipilih responden 15 %  dari jumlah populasi sehingga jumlah petani responden adalah 20 orang petani, sedangkan responden 2 orang penyuling dan 3 orang pedagang dilakukan berdasarkan teknik bola salju (snowball sampling). Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa Proses saluran tataniaga nilam terdapat 2 jenis saluran tataniaga  yaitu : Pertama, Petani nilam menjual kepedagang pengumpul daun kemudian pengepul kePenyuling minyak nilam. Kedua, Petani daun nilam kering menjual langsung Penyuling minyak nilam. Berdasarkan analisis dari saluran tataniaga nilam di Kecamatan Anggaberi  Kabupaten Konawe tidak bertentangan dengan hukum Islam, baik dari produksi, harga, dan distribusinya karena dalam menjual hasil nilamnya ke pedagang pengumpul daun maupun langsung ke penyuling minyak nilan tidak ada unsur paksaan atau intimidasi. Untuk menegakkan prinsip tata niaga yang berdasarkan prinsip ekonomi Islam, maka praktek riba, gharar dan maisir harus dihilangkan. Ekonomi Islam dan ekonomi kerakyatan sesungguhnya mempunyai tujuan yang sama, yaitu kesejahteraan dan keadilan dalam ekonomi bagi semua orang. Sesungguhnya dapat dikatakan ekonomi Islam adalah ekonomi kerakyatan yang berjalan di atas norma-norma dan etika berlandaskan syariah

    Analisis Saluran Tataniaga Nilam Untuk Mendukung Ekonomi Kerakyatan Dalam Pandangan Ekonomi Islam di Kabupaten Konawe

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui  saluran tataniaga nilam dan untuk mengetahui bagaimana analisis saluran tataniaga nilam di Kabupaten Konawe dalam pandangan ekonomi Islam. Pada penelitian ini, responden petani diambil secara sengaja (purposive sampling), dipilih responden 15 %  dari jumlah populasi sehingga jumlah petani responden adalah 20 orang petani, sedangkan responden 2 orang penyuling dan 3 orang pedagang dilakukan berdasarkan teknik bola salju (snowball sampling). Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa Proses saluran tataniaga nilam terdapat 2 jenis saluran tataniaga  yaitu : Pertama, Petani nilam menjual kepedagang pengumpul daun kemudian pengepul kePenyuling minyak nilam. Kedua, Petani daun nilam kering menjual langsung Penyuling minyak nilam. Berdasarkan analisis dari saluran tataniaga nilam di Kecamatan Anggaberi  Kabupaten Konawe tidak bertentangan dengan hukum Islam, baik dari produksi, harga, dan distribusinya karena dalam menjual hasil nilamnya ke pedagang pengumpul daun maupun langsung ke penyuling minyak nilan tidak ada unsur paksaan atau intimidasi. Untuk menegakkan prinsip tata niaga yang berdasarkan prinsip ekonomi Islam, maka praktek riba, gharar dan maisir harus dihilangkan. Ekonomi Islam dan ekonomi kerakyatan sesungguhnya mempunyai tujuan yang sama, yaitu kesejahteraan dan keadilan dalam ekonomi bagi semua orang. Sesungguhnya dapat dikatakan ekonomi Islam adalah ekonomi kerakyatan yang berjalan di atas norma-norma dan etika berlandaskan syariah

    ISTEK AISYIYAH: Aktualisasi Pemikiran Progresif Komunitas Perempuan SULTRA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan menjelaskan pemikiran progresif Aisyiyah dalam bidang pendidikan serta bagaimana startegi Aisyiyah Sultra mengelola kesempatan dan memobilisasi kekuatannya untuk mewujudkan layananan pendidikan tinggi bagi masyarakat. Data-data penelitian ini diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen.  Seluruh data dianalisis dengan menggunakan paradigma Miles dan Huberman.  Merujuk pada data serta analisis yang dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1). Aisyiyah Sultra mampu dengan baik mendorong energi positif warganya untuk mengaktualkan ide menjadi monument sekaligus membuktikan diri sebagai perempuan berkarakter progressive, kerja keras, dan berbudaya filantropis. ISTEK adalah penanda identitas dan eksistensial bahwa Aisyiyah Sultra terus bergerak membangun kebaikan semesta. Ruang kesempatan poltik yang terbuka dimanfaatkan secara elegan untuk semakin maksimal dalam menunjukkan bakti kepada negeri. (2). Bahwa dalam faktanya Aisyiyah tidak memiliki fundamental ekonomi sebagai sumber pembiayaan, tidak kemudian menjadikannya lesu dara dan kehilangan semangat. Daya filantropi sebagai karakter DNA Aisyiyah di manage secara elegan oleh aktor dengan cara menyuntikkan narasi-narasi positif (framing) yang kemudian mampu memicu, melipatgandakan semangat berderma elemen Aisyiyah, sehingga dalam waktu dua tahun, ISTEK sebagai penanda gerakan dan pikira progresif Aisyiyah di bidang pendidikan terwujud.  (3). Sebagai perguruan tinggi pertama di Indonesia Timur yang diinisiasi oleh organ perempuan, ISTEK merupakan bukti ril bahwa Aisyiyah adalah komunitas perempuan yang tidak hanya progresif dalam ide, tetapi sekaligus dapat menunjukkan kemampuannya untuk merubah momen menjadi monument

    MASYARAKAT MADANI DAN PESANTREN: PERAN PESANTREN DALAM MEMBENTUK SANTRI SEBAGAI AGENT OF CIVIL SOCIETY

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan mengungkap bagaimana Pesantren dalam membentuk santri sebagai agent of civil society yang mengimplementasikan nilai-nilai keislaman yang nasionalis, beradab dan berpengetahuan serta menjadi bagian masyarakat yang dapat menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang menjelaskan beberapa fenomena yang terjadi di pesantren dalam menyiapkan generasi nasionalis religius sebagai agent of civil society. Metode ini dilakukan dengan wawancara dan observasi lapangan pada pondok pesantren Al-Anbawi dan pondok pesantren Salsabila Al-Muttaqin di Sulawesi Tenggara. Hasil yang ditemukan menunjukkan peran penting Pondok Pesantren dalam membentuk karakter santri  melalui: (1) pemahaman secara komprehensif kepada santri tentang kesetaraan dan pluralitas; (2) sikap toleransi (tasamuh); (3) Santri dibekali konsep demokrasi permusyawaratan sebagai wujud kekeluargaan; (4) peningkatan kualitas santri dengan mengajarkan berbagai lifskill, sehingga diharapkan para santri kelak mendapat peran lebih luas di masyarakat sekaligus sebagai penggerak civil society

    Existence of Local Wisdom Based on Pancasila Values Amidst the Dynamics of Global Issues

    Get PDF
    This study aims to analyze and describe local wisdom in the form of the traditional game Pacu Tabang Duck along with Pancasila values that can be explored in it, amidst the onslaught of dynamics of global issues. Pacu tabang ducks is a typical tradition of Luak fifty which consists of the district of fifty cities and the city of Payakumbuh. This study used a qualitative design with a descriptive method. Research data were collected through observation, in-depth interviews and documentation studies. The research findings show that (1) the tradition of spurring tabang itiak is a hereditary tradition in the luak fifty community; (2) the existence of the pacu tabang itiak tradition can be maintained because of the Pancasila values contained therein. The implementation of the duck racing tradition is not only a tradition of the local community but through local government policy, this tradition has become a tourist calendar event for the fifty cities and towns of Payakumbuh so that it attracts tourists to attend and witness it every year. The implementation of the Pacu Tabang Duck tradition brings economic blessings to the local community because of the large number of tourists who attend

    Campus teaching: an effort to enchance the primary education quality in remote area

    Get PDF
    The purpose of this study was to describe the activities, roles, challenges, and opportunities of Batch 3 of the campus teaching program. This research was qualitative and employed descriptive methods. The study was conducted in SDN 08 Lubuk Dalam, Siak Regency, Riau. This study's informants were field supervisors and students of the campus teaching program, as well as the principal, teachers, and a number of students of SDN 08 Lubuk Dalam. Observation, in-depth interviews, and documentation research were employed to collect data. Moreover, source triangulation was utilized for the technical testing of data validity. According to the study's result, the activities and duties of the campus teaching program included literacy, numeracy, administration, and technology adaptation. These programs all contribute to improving student literacy and numeracy, learning motivation, and implementing the school's Minimum Competency Assessment. In addition, there are also challenges and opportunities in the campus teaching program at the school, including the location of the school, which is in a remote area. Access to the school is very challenging because it has to go through the oil palm plantation road; internet access at the school location and the non-existent electricity network are challenging, so school activities rely on generators. In contrast, the opportunities analyzed include the high tolerance at SDN 08 Lubuk Dalam among the diverse ethnicities, cultures, and religions that are strong in the school environment and the high teaching and learning spirit of the students and teachers amid challenges and limitations.This research contributes as evaluation material for schools

    Analisis Kebijakan Mutasi Asn Pasca Pilkada Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 Perspektif Fiqh Siyasah

    Get PDF
    Mutations for the State Civil Apparatus are commonplace in an organization or government agency. However, the mutation policy that was carried out after the Pilkada in Muna Regency was considered a technical, administrative and political phenomenon. The aims of this study are (1) to identify the mechanism for post-election mutations in Muna Regency; (2) Identifying the legal implications of the ASN mutation policy after the Regional Head Election in the Muna Regency government based on Article 72 paragraph (2) of Law number 10 of 2016 (3) Identifying Fiqh Siyasah's views regarding the ASN Mutation Policy after the Regional Head Election in Regional Government Muna District. The results of this study indicate that (1) In practice, the mutations carried out after the Regional Head Election are based on the needs of employees in a State Civil Apparatus employee office, this is done for the distribution of State Civil Apparatus Employees evenly and fairly; (2) Implementation of mutations according to the law, mutations are carried out on functional officials while what is meant in Article 72 of Law number 10 of 2016 are structural officials and functional officials who get additional tasks; (3 Mutation policy in Fiqh Siyasah can be done and occurred during the time of the Prophet Muhammad until the Caliphate of Umar Bin Al-Khattab

    Implementasi Karakter Integritas Berbasis Budaya Sekolah pada Peserta Didik Usia Dini

    Get PDF
    Budaya sekolah merupakan sarana yang dapat dimaksimalkan dalam implementasi karakter. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi karakter integritas pada peserta didik berbasis budaya sekolah dan faktor pendukung dan penghambat impementasi karakter integritas berbasis budaya sekolah di SD Muhammadiyah Boarding School Prambanan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis penelitian deskriptif dengan subjek penelitian antara lain kepala sekolah, guru kelas, dan peserta didik SD Muhammadiyah Boarding School Prambanan pemilihan subjek menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan aktivitas pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi karakter integritas berbasis budaya melalui 3 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap perencanaan dimana kepala sekolah dan seluruh pihak terkait membuat perencanaan yang tercantum di dalam kurikulum sekolah, tahap pelaksanaan dilakukan melalui 3 lapisan budaya sekolah yaitu lapisan artefak fisik dan non fisik, lapisan nilai dan keyakinan, dan lapisan asumsi, dan tahap evaluasi melihat dan menilai sikap dan kemampuan peserta didik dalam melaksanakan berbagai kegiatan yang menunjang karakter integritas. Faktor pendukungnya yaitu sumber daya manusia, lingkungan sekolah, sarana dan prasarana, dan orangtua. Faktor penghambat komunikasi, latar belakang peserta didik yang berbeda, dan pergaulan peserta didik

    Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila di Persekolahan untuk Memperkokoh Rasa Kebangsaan Anak

    Get PDF
    Indonesia merupakan negara multikultural, yang tergambar dari semboyan negara, “bhinneka tunggal ika”. Kebhinnekaan tersebut potensial menimbulkan  konflik jika tidak disikapi dengan bijak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui nilai-nilai pancasila di Persekolahan untuk memperkokoh rasa kebangsaan anak. Artikel ini menggunakan metode literature review dalam menganalisis masalah dan mencarikan solusinya. Pengumpulan data dilakukan melalui kajian literatur berupa teori-teori dan hasil penelitian mengenai permasalahan terkait. Temuan penelitian menelusuri bahwa Negara majemuk seperti indonesia (negara kebangsaan) hanya bisa bertahan kalau kemajemukan itu dihormati. Perbedaan hendaknya tidak dijadikan kelemahan dalam membangun persatuan Indonesia justru merupakan modal sosial yang menjadikan negara Indonesia bersifat khas dan unik di mata dunia jika dikelola dengan baik. Di Indonesia, kebersamaan nilai terungkap dalam pancasila sehingga pancasila sebagai dasar dan ideologi negara merupakan perekat yang menyatukan perbedaan dalam realitas sosial yang ada. Pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan solusi dalam mencegah terjadinya konflik yang dilatarbelakangi oleh keberagamaan. PKn sebagai pendidikan multikultural berperan menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila, yang dikenal sebagai dasar dan ideologi negara. Pancasila merupakan bagian integral dalam Pendidikan kewarganegaraan yang berfungsi membentuk warga negara yang baik, cerdas, toleran, pluralis dan humanis

    Children See, Children Do: Pendidikan Karakter Berbasis Nilai Moral Pancasila

    No full text
    Minat terhadap pendidikan karakter meningkat, namun belum cukup untuk membuktikan efektivitas dari upaya pendidikan karakter di berbagai jenis dan budaya sekolah dalam membangun peradaban yang berkarakter dan menjunjung nilai moral Pancasila di Indonesia. Artikel ini menguraikan sebuah studi di beberapa Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah khususnya di kelas rendah yakni kelas 1 dan 2 di Bandung dan Kendari. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yang mencoba menjelaskan dan menguji konsep keteladanan Aristotelian melalui  pendekatan teori pembelajaran sosial Albert Bandura melalui observasi dan wawancara mendalam pada 15 orang partisipan guru.  Artikel ini diharapkan memberikan kontribusi pada pengembangan pendidikan karakter di Indonesia dengan mengadopsi pendekatan kebajikan nilai moral anak sesuai karakter moral Pancasila melalui keteladanan sesuai konsep childreen see, childreen do
    corecore