11 research outputs found
Implementasi Perbaikan Layanan Menggunakan Metode Analisis Bertahan (Survival Analysis) pada PT Mitra Nasional Kualitas
Keeping customer satisfaction are important thing to maintain customer loyalty by implementing Customer Relationship Management (CRM). CRM is the main objective to improve customer retention through improved customer satisfaction. Provide appropriate services to gain customer satisfaction. Given appropriate services based on customer ratings of the importance of the level of service variables. In addition, service evaluation is done by applying the method of survival analysis, information on the decline gets customer satisfaction based on customer retention. The purpose of this study was to assess the variables that are important to customer service. Then, the implementation needed to build a recovery service is based on the 4P's of marketing aspects of the company. Research at the National Quality Partners, Ltd. Jakarta, show resulting in customers assess the reliability and security attributes of the service is very important variable. Decline in retention rates and survival rates as well as the slope indicates the level of danger that companies need to do a recovery service. recovery services performed by approaching the 4P's of marketing with services variables that are considered important. then be sorted by priority service which should be rectified by the company using the Analysis Hierarchy Process (AHP)
ANALISIS POTENSI BUDIDAYA RUMPUT LAUT DENGAN SIG YANG DISESUAIKAN RENCANA ZONASI WILAYAH PESISIR DAN PULAU PULAU KECIL (RZWP3K)
Wilayah Indonesia terdiri dari kurang lebih 70% lautan yang kaya akan
berbagai jenis sumber keragaman hayati. Salah satunya adalah rumput laut yang
merupakan komoditas perikanan yang sangat potensial untuk dikembangkan
didaerah pesisir yang mempunyai nilai penting bagi masyarakat Indonesia. Rumput
laut jenis Eucheuma cottonii doty atau Kapaphycus alvarezzii merupakan jenis yang
banyak dibudidayakan diperairan pulau Nunukan dengan menggunakan metode
long line dengan membentangkan tali sepanjang 25m lalu diikatkan pada pondasi
apung guna menahan rentangann tali yang nantinya akan dijadikan sebagai tempat
bibit rumput laut. permasalahan yang sering terjadi disana yaitu hasil panen
gagal/rusak dikarenakan daerah perairan yang kurang layak, terjadi gesekan antara
para nelayan dengan petani rumput laut yang disebabkan oleh aktivitas budidaya
rumput laut yang mengganggu aktivitas penangkapan ikan dan menghalangi akses
transportasi karna penanaman yang dilakukan pada jalur penyeberagan atau
perlintasan kapal dan speed boat.
Untuk mendapatkan area yang berpotensi sebagai tempat budidaya rumput
laut dilakukan melalui perhitungan algoritma sebagai penduga dari data yang
didapatkan dilapangan berupa Arus, Salinitas, pH, Kecerahan, Total Suspended
Solid (TSS), Oksigen Terlarut dan Suhu terhadap citra landsat 8 dan Sentinel-2.
Dengan menggunakan metode AHP untuk menentukan bobot dari tiap masing�masing parameter serta dilakukan analisis SIG untuk menghasilkan area yang
berpotensi budidaya rumput laut lalu disesuaikan dengan peta Rencana Zonasi
Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau Kecil (RZWP3K).
Dari hasil pengolahan, didapatkan parameter SPL dengan kelas 24-30oC.
Paremeter oksigen terlarut dengan kelas >7 mg/l. Parameter salinitas dengan kelas
>25, 25-28 dan 28-34. Parameter TSS dengan kelas >25 dan 25-80. Parameter pH
dengan kelas 6,5-8,5. Parameter arus dengan kelas 10-25 dan 25-40. Parameter
kecerahan 3-5 m. setelah melakukan overlay tiap parameter, didapatkan 3 kelas
pada peta potensi budidaya rumput laut. Kelas sangat sesuai dengan luasan
41994,349 ha, kelas sesuai denga luasan 25501,814 ha dan kelas tidak sesuai
dengan luasan 1289,592 ha yang tersebar dilautan Pulau Nunukan. Setelah itu
dilakukan proses overlay antara peta potensi budidaya rumput laut dengan peta
RZWP3K didapatkan hasil kelas sangat sesuai dengan luas 10930,911 ha dan kelas
sesuai 4747,566 ha terhadap kawasan budidaya rumput laut yang ada pada peta
RZWP3K
The integrated management plan for Segara Anakan-Cilacap, Central Java, Indonesia
Coastal zone management, Development projects, Resource management, Segara Anakan, Cilacap, Indonesia,
IMPLEMENTASI PERBAIKAN LAYANAN MENGGUNAKAN METODE ANALISIS BERTAHAN (SURVIVAL ANALYSIS) PADA PT MITRA NASIONAL KUALITAS
ABSTRACT Keeping customer satisfaction are important thing to maintain customer loyalty by implementing Customer Relationship Management (CRM). CRM is the main objective to improve customer retention through improved customer satisfaction. Provide appropriate services to gain customer satisfaction. Given appropriate services based on customer ratings of the importance of the level of service variables. In addition, service evaluation is done by applying the method of survival analysis, information on the decline gets customer satisfaction based on customer retention. The purpose of this study was to assess the variables that are important to customer service. Then, the implementation needed to build a recovery service is based on the 4P's of marketing aspects of the company. Research at the National Quality Partners, Ltd. Jakarta, show resulting in customers assess the reliability and security attributes of the service is very important variable. Decline in retention rates and survival rates as well as the slope indicates the level of danger that companies need to do a recovery service. recovery services performed by approaching the 4P's of marketing with services variables that are considered important. then be sorted by priority service which should be rectified by the company using the Analysis Hierarchy Process (AHP). Keywords: customer relationship management, survival analysis, service variable, 4P’s of marketing, AH
Evaluasi Layanan Pelanggan Berbasis Quality Function Deployment (Qfd) Studi Kasus: PT. Mitra Nasional Kualitas, Jakarta
Facing the problem of market condition dan competition shifting, lack of sufficient information about customers' needs dan firm competencies are challenges to business organizations. Customers have requirements that they do not reveal dan causing the firm's failure of meeting the customers' satisfaction. Therefore, firms need to manage their relationship toward customer, so as to gain a better customer insight by implementing the Customer Relationship Management approach. This research is aiming at evaluating service quality to meet customer's satisfaction dan planning an improvement for service quality based on customers' judgment at Mitra Nasional Kualitas Jakarta, Ltd using Quality Function Deployment concept. The voice of customers is identified using questionnaire dan translated into service requirements by building a House of Quality matrix. In the end, evaluation results show that these service attributes: suitableness of limit order dan special discount for loyal customer got improvement proportion point as 1.7 dan indicate these service attribute have not met the customers' satisfaction yet. The service recovery can be done by improving the quality of staffs' service attitude, performance of office staff dan distribution staff dan goodness of information flow as well
Academic Manuscripts for Penaeid Shrimp in West Kalimantan
This report is under the SEAFDEC/UNEP/GEF Project on “Establishment and Operation of a Regional System of Fisheries Refugia in the South China Sea and Gulf of Thailand”Academic Manuscripts for Penaeid Shrimp in West Kalimantan, IndonesiaUNEP/GE
SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI DAN ILMU KOMPUTER 2020
Inovasi Teknologi merupakan salah satu teknologi unggulan yang menentukan masakini dan masa depan umat manusia, semakin penting untuk dikuasai pemahaman,pengetahuan, pemanfaatannya, serta penciptaannya. Kaitannya yang erat dengan berbagaisektor ekonomi, pariwisata, pendidikan, sosial budaya, pertanian, perikanan, dan wirausahaterurama untuk sektor tersier dan kwarter, menempatkan inovasi teknologi sebagai komoditistrategi dalam pembangunan nasional. Ada negara yang meluncurkan konsep pembangunannasionalnya yang berisikan inovasi teknologi, dimana itu bukan hanya sebagai sebuahperangkat pendukung ataupun yang lainnya, tetapi telah meningkat menjadi penggerakutama mekanisme pembangunan seluruh sektor ekonomi nasional.Bertolak dari sisi pemanfaatan inovasi teknologi, selain dimaksudkan untuk memacutumbuhnya penguasaan inovasi teknologi, sasaran utamanya adalah pemanfaatan yangberdayaguna, berhasil guna, ekonomis, berkualitas, serta bertanggungjawab. Sasaran inihanya dapat tercapai jika terjalin hubungan yang serasi diantara pelaku-pelaku yang terkaitkerjasama yang terkoordinasi. Dan yang berperan dalam kemajuan dari inovasi teknologiyaitu technopreneur. Dimana technopreneur haruslah sangat berperan aktif dalammendukung ataupun mewujudkan inovasi teknologi yang terbaru dan berkembang di eraindustri 4.0
Indonesia Assessment 1991
Proceedings of Indonesia Update Conference, August 1991, Indonesia Project, Department of Economics and Department of Political and Social Change, Research School of Pacific Studies, AN
PROFIL ORGANISASI PERKUMPULAN AHLI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM INDONESIA
Perkumpulan Ahli Bimbingan dan Konseling Islam merupakan organisasi profesi keahlian bagi Penyuluh serta Konselor Islam, sekaligus organisasi yang memediasi Program Studi- Program Studi BPI/BKI (Bimbingandan Penyuluhan Islam serta Bimbingan dan Konseling Islam di selurug Indonesia. Organisasi ini menjadi jawaban yang bisa mengakomodir berbagai pihak yang selama ini gelisah terhadap keberlangsungan Program Studi tersebut. Melalui organsasi in, diatur berbagai ketentuan terkait pengembangan akademik dan profesionalisme para alumni serta profesi Penyuluh, Guru Pembimbing, Konselor Islam yang akan memantapkan status keprofesiannya di berbagai bidang kehidupan. Organisasi ini sudah diinisasi sejak 2013 di Semarang tetapi belum berhasil, kemudian di Bandung tahun 2014 berhasil melahirkan Aspro BKPI (Asosiasi Profesi Bimbingan Konseling dan Penyuluhan Islam), dan akhirnya di Surabaya juga menginisasi forum Program Studi pada tahun 2015, akan tetapi tidak berhasil, baru pada tahun 2016, setelah melalui komunikasi dan diskusi, berhasil mendeklarasikan ABKI (Asosiasi Bimbingan dan Konseling Islam. Dan kemudian tahun 2017 berhasil melantik susunan pengurus Pimpinan Pusat di Yogyakarta. Dan berubah nama menjadi PABKI (Perkumpulan Ahli Bimbingan dan Konseling Islam, pasca dikeluarkannya ijin dari Kementerian Hukum dan Ham Republik Indonesia