85 research outputs found

    Seed Germination of Avicennia Marina (Forsk.) Vierh. by Pericarp Removal Treatment

    Full text link
    Avicennia marina is one species used for building coastal ecosystem stabilization in Surabaya shores because of its tolerance to high salinity level and resistance to wave energy. Their existence is threatened by various factors i.e. land conversion, pollution and interisland bridge existence. Growth of A. marina is currently limited by seed dormancy. In an effort to increase propagation efficiency, seed viability and vigor were compared based on collection dates and pericarp removal methods. The results showed no relationship between salinity levels of soaking water or seed buoyancy and seed viability or seed vigor. Collection dates may influence seed viability and vigor. Seeds collected in October and November germinated more quickly than those collected in December, although there were no differences in total germination. Hand-peeled seeds germinated more slowly than soaked seeds for all collections, but with no differences in total germination. Seeds collected in October and November grew more vigorously than those collected in December

    Struktur Lentisel Pada Pneumatofor Avicennia Marina: Sebagai Alat Pengantar Oksigen Pada Akar Mangrove

    Get PDF
    Telah dilakukan penelitian terhadap lentisel pneumatofor Avicennia marina menggunakan mikroskop cahaya dan mikroskop pemindai electron untuk mengetahui keterkaitan perkembangan dan struktur dari fungsi lentisel sebagai alat pengantar oksigen pada akar mangrove. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur lentisel bervariasi dalam hal ukuran dan morfologi, mulai dari bentuk seperti kawah dengan jaringan lunak di bagian tengahnya. Lentisel tersusun dari jaringan pelengkap yang tersusun atas sel-sel berdinding tipis dan membentuk ruang-ruang interseluler. Sel-sel tersebut mengandung lignin yang terdeteksi positif dengan pewarnaan sfranin. Dalam pertumbuhannya, sel-sel pelengkap merusak lapisan peridermis dan selanjutnya lentisel berfungsi sebagai bagian dari sistem saluran penghantaran udara

    PERANAN MUSANG (Paradoxurus hermaphroditus F. Cuvier)DALAM PROSES REGENERASI AREN (Arenga pinnata (Wurmb) Merr)DITINJAU DARI ASPEK VIABILITAS BIJI

    Get PDF
    Musang merupakan satwa liar yang berperan dalam proses propagasi biji aren. Proses pencernaan musang berpengaruh terhadap perkecambahan dan dormansi biji. Pohon aren Mempunyai manfaat yang serba guna. Peranan musang P.r.doxurus herm.phroditus) dalam propagasi biji aren (Areng. pinn.t.) belum banyak diungkapkan melalui Penelitian. Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui perbedaan viabilitas biji aren yang berasal d~r~ kotoran musang dengan biji aren unduhan yang dikena~ perlakuan mekanis sebelum ditanam. Metode yang dipakai adalah menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 kelompok perlakuan yaitu (1)dari kotoran musang; (2) diampelas; (3) disiram air panas; dan (4) disiram air dingin. Untuk teknik analisanya menggunakan Uji XZ dan Uji C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara proporsional biji aren dari kotoran musang mempunyai Prosentase perkecambahan lebih besar (85%) dibandingkan biji unduhan dengan perlakuan mekanis sebelum ditanam. XZ Dari hasil uji dan UJi C didapatkan adanya perbedaan viabilitas antara biji aren dari kotoran musang dengan biji aren unduhan yang dikenai perlakuan diampelas, disiram air panas, atau disiram air dingin

    SEED GERMINATION OF Avicennia marina (Forsk.) Vierh. BY PERICARP REMOVAL TREATMENT

    Get PDF
    Avicennia marina is one species used for building coastal ecosystem stabilization in Surabaya shores because of its tolerance to high salinity level and resistance to wave energy. Their existence is threatened by various factors i.e. land conversion, pollution and interisland bridge existence.  Growth of A. marina is currently limited by seed dormancy. In an effort to increase propagation efficiency, seed viability and vigor were compared based on collection dates and pericarp removal methods. The results showed no relationship between salinity levels of soaking water or seed buoyancy and seed viability or seed vigor. Collection dates may influence seed viability and vigor. Seeds collected in October and November germinated more quickly than those collected in December, although there were no differences in total germination. Hand-peeled seeds germinated more slowly than soaked seeds for all collections, but with no differences in total germination. Seeds collected in October and November grew more vigorously than those collected in December

    Effects of Plant Media And Fertilization on The Growth of Orchid Plant (dendrobium sylvanum rchb. F.) in Acclimatization Phase

    Get PDF
    This study was to evaluate the effect of plant media variation, time of fertilization, and combination of both on the growth of orchid plant Dendrobium sylvanum Rchb. f. in acclimatization phase. This study was designed using 6x4 factorial experimentation. The first factor was the variation of plant media: charcoals, coconut husk, bagasse, mixing of charcoal and coconut husk, combination of charcoal and bagasse, combination of coconut husk and bagasse. The second factor was fertilization time: no fertilization, 7 day-fertilization, 14 day-fertilization, and 20 day-fertilization for three months. The data were analysed by using Two Way MANOVA (α = 5%) and Duncan test. Based on the results, there were differences between media variation and fertilization time on the increase of leaf length and width, stem diameter, and root length of Dendrobium orchid in acclimatization phase. Combination of bagasse and coconut husk media showed the best result on media treatment. The best of fertilization time was 14 days. Moreover, the best of interaction between media and fertilization time showed by the combination of bagasse and coconut husk with 14 days-fertilization

    Quantity essential oil from rose callus leaf (Rosa hybrid L. variety Hybride tea purple): Results of light elicitation

    Get PDF
    Essential oil from rose petals roses are very small, the average ranged from 0.01 to 10.0%. Local Americana beauty red roses and roses Holand from Cipanas contains oil rose about 0.08 to 0.14%, with citronellol 27.23 % and geraniol 16.18%, in East Java (Batu) content of local Rosa hybrida varieties Hybride Tea purple containing β-citronellol 21.07 % and Geraniol 0.18 % In Indonesia, produce rose essential oil is low, compared rose essential oil of Kashmir and Bulgarian. The essential rose oil research try to improve the callus of rose leaf with elicitation abiotic. This Research of essential oil in rose leaf callus induced by elicitor Long exposures (0 hours / day, 12 hours / day and 24 hours / day) and light intensity (1200 Lux and 2400 Lux). Formation of the results obtained Geraniol need light. The content is highest Citronellol in the dark treatmen

    Pemanfaatan Tanaman Tembakau (Nicotiana Tabacum) Toleran Genangan pada Cekaman Genangan secara Periodik sebagai Bahan Bioinsektisida yang Ramah Lingkungan

    Get PDF
    Dalam dunia pertanian di negara kita saat ini pemanfaatan pestisida kimia sebagai agen pembunuh hama penyerang tanaman semakin meningkat dosis dan frekuensi pemakaiannya Pestisida kimia digunakan karena pestis ida tersebut mudah didapat dan sangat cepat serta arnpuh memberantas harna. Akan tetapi penggunaan pestisida kimia juga dapat menimbulkan dampak negatif bagi tanaman maupun bagi lingkungan sekitar tanaman serta berdarnpak negatif juga bagi manusia. Berdasarkan dampak yang ditimbulkan dari penggunaan pestisida kimia tersebut maka, perlu dilakukan penelitian untuk mendapatkan bioinsektisida dengan menggunakan bahan-bahan yang tersedia di Indonesia yang ramah lingkungan. Salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai bioinsektisida adaJah tembakau (Nicotiana tabacum). Untuk menjaga keberJangsungan dan ketersedian tembakau sebagai bahan baku bioinsektisida maka kuaiitas dan budidaya tembakau merupakan parameter penting yang harus diperhatikan. Salah satu kendala dalam kegiatan budidaya tembakau adalah hujan yang turon tidak menentu. Selain itu, kendala lain adalah terjadinya intensitas hujan yang tinggi. Pada daerah tropis dengan eurah hujan yang tinggi seringkali terjadi genangan baik yang bersifat temporer maupun yang berlangsung dalam periode yang relatif lama. Sehingga tanaman tembakau toleran genangan perlu dikaji untuk mendapatkan kualitas tanaman yang optimal sebagai stok untuk bahan baku bioinsektisida. Dalam kondisi tercekam seperti genangan tanaman tembakau memiliki senyawa bioaktif yang meningkat seperti nikotin. Sehingga penelitian ini bertujuan mengetahui aplikasi bioinsektisida tanaman tembaku toleran pada eekaman genangan seeara periodik pada daya hambat maupun daya bunuh insekta penggangu tanaman. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah raneangan aeak lengkap dengan 3 kali ulangan. Konsentrasi ekstrak yang digunakan adalah 9 konsentrasi ekstrak daun ketapang (Terminalia catappa) dan 1 kontrol, kemudian dari 10 konsentrasi yang akan diujikan selama 3 hari dieari nilai ambang batas bawah LC10 dan ambang batas atas LC90 serta LC50, pengamatan pola mortalitas, persentase pembentukan pupa serta uji kandungan antifeedant. Hasil penelitian adalah (1) Ekstrak daun Tembakau berpotensi sebagai insektisida nabati.; (2) Ekstrak daun tembakau berpengaruh terhadap mortalitas Spodoptera litura instar 3 dan didapatkan LC50 didapatkan pada konsentrasi 47% (47 gr/100 ml) dalam kurun waktu 48 jam pengamatan. Target luaran adalah Jurnal Intemasional dan Seminar Intemasional dan produk biopestisida ekstrak daun tembakau

    MENGEMBANGKAN ANATOMI TUMBUHAN SEBAGAI KAJIAN BIOLOGI YANG MENARIK DAN BERMANFAAT DALAM BERBAGAI ASPEK KEHIDUPAN

    Get PDF
    Biologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang banyak memegang peranan penting dalam pendidikan dan pembangunan berwawasan lingkungan. Ilmu biologi menjadi ilmu dasar (basic science) dari berbagai ilmu pengetahuan terapan (applied science) seperti Kedokteran, Farmasi, Pertanian termasuk Perikanan, Peternakan dan yang lainnya. Untuk memfungsikan dengan baik, maka ilmu pengetahuan ini harus selalu dikaji dan dikembangkan agar bermanfaat bagi kehidupan manusia. Ilmu pengetahuan berkembang karena hakikat manusia yang serba ingin tahu. mengembangkan ilmu pengetahuan tidak harus berawal dari nol, melainkan bisa dari hasil penelitian orang lain asal sesuai dengan karakteristik sains itu sendiri. Biologi bagian dari sains dasar yang memiliki karakteristik yang sama dengan ilmu sains lainnya

    Ammonia Removal Using Coconut Shell Based Adsorbent: Effect of Carbonization Duration and Contact Time

    Get PDF
    The preparation of adsorbent using activated coconut shell was investigated at carbonization duration and adsorption contact time.  The coconut shell was activated using physical and chemical activation.  This research focused on variation of physical activation such as carbonization. The carbonization had two steps, there are high temperature and medium temperature. This research used 500oC at high temperature and 220oC at medium temperature. The duration of medium temperature was varied in 1, 2, and 4 hours. The chemical activation used H3PO4. The ammonia concentration of simulated wastewater around 6000 mg/l. The acclimatization period was 8 d. The coconut shell ability for ammonia removal was observed after acclimatization period in 0, 2, 4, 6, and 8d.  The effect of carbonization period and contact time on ammonia adsorption of dairy simulated wastewater was discussed in this research. This research used anaerobic digestion with 10 liter of volume. The concentration of ammonia was measured with nessler methods. Carbonization duration and contact time increased the adsorption capacity. From the obtained result of adsorption isotherm, the Langmuir equation was the best fit for all carbonization period, especially 4-hour carbonization period

    Growth responses of Rhizophora apiculata Blume in different soil and sediment conditions

    Get PDF
    Abstract. This study aims to determine the growth response of Rhizophora apiculata against inundation and different sediment thickness as adaptation strategies. This research was conducted in Wonorejo Mangrove Conservation District Rungkut, Surabaya, Indonesia (07º18'32.7 "S and 112º48'59.1" U). The parameters used include plant height, number of branches and number of leaves. The treatment includes waterlogging and 2 control conditions. The treatment includes thick sediment control, and 2 cm, 4 cm and 8 cm sediment thickness. This study is an experimental research using RAL factorial (4x2). Data were analyzed using factorial ANOVA, followed by Tukey's test 5%. The results of this study indicate that the growth of R. apiculata in waterlogging treatment showed significantly effect on plant height, number of leaves and number of branches. While the thickness of the sediment treatment showed significant influence on the height of R. apiculata. But in terms of number of branches and leaves, the thickness of the sediment did not showed any significant effect. The interaction between thickness of sediment and waterlogged conditions in pools and land showed significant effect on plant height, while on number of leaves and number of branches, their interaction in pools showed no significant effect
    • …
    corecore