116 research outputs found

    Peningkatan Produksi Dan Protein Kedelai Dengan Aplikasi Bokasi Dan Rhizo-Plus Di Lahan Podsolik Merah Kuning

    Full text link
    Efforts to increase production and soy protein are often constrained by the condition of land that are sour that cause failure in the form of nodules which is the organ to tie up nitrogen air. Fermented organic material which is fermented by microorganisms Efectif useful to enrich the soil, while the rhizo-plus is a useful microbe fertilizers increase the yield through the appropriate rhizobium strains. Microorganisms contained in the fermented and rhizo-plus to increase the supply of the element of N and P for plants. This study aims to determine the influence of fermented and rhizo-plus in increasing production and protein content of soybeans. Treatments consisted of a single factor that is prepared in a randomized group design Perfect .The treatments were: chemical fertilizer application (A1), the application rhizo-plus +1 / 2 SP36 + KCl (A2), fermented application (A3), and the application of fermented + rhizo-plus (A4). Each treatment was repeated three times. Data were analyzed with ANOVA and if there are differences in the median value of treatment followed by Least Significant Difference test (LSD), each at level 5%. Results showed the application fermented and rhizo-plus did not affect significantly to the number of branches per plant, number of books per plant and number of nodules per plant. Applications fermented in combination with rhizo-plus (A4) gives results of seeds per plant and per plot is more severe compared with other treatments ie weighing 32.39 g per plant and 6:48 kg per plot. While the application of chemical fertilizers alone (A1), Rhizo-plus + ½ SP-36 + KCl (A2), and fermented (A3), not significantly different, ie, each weighing 4.68 kg and g 23:39, 21:27 and 4:25 g kg; 27.68 g and 4.68 kg. Applications rhizo-plus +1 / 2 SP36 + KCl on soybean plants (A2) has a higher soy protein content compared with other treatments which is equal to 28.21%, while the other applications in a row A1 = 26.22%, A3 = 25.60%; and A4 = 26.92%. Protein content of the results of this research is still relatively low compared with soy in general description

    Gambaran Perilaku Keluarga Tentang Pencegahan Malaria di Desa Tembung Tahun 2015

    Full text link
    Malaria is a disease caused by the parasite plasmodium, which is transmitted through mosquito bites. In the human body these parasites multiply in the liver, and then infect red blood cells. Symptoms - Symptoms of malaria include fever clinical. These symptoms usually appear between 10-15 days after a bite by a mosquito. Malaria is a major health problem in the area trpois and sub-tropics. The purpose of this study was to determine the behavior of the family on the prevention of malaria in the village of Dusun IV Tembung. The method used in this research is descriptive which aims to create a picture of a situation objectively. This research needs to be carried out an analysis of the data collected. The population in the study the whole family in the village of Dusun IV Tembung. Total population is 125 households. The number of samples taken in this study is 95 people. Identification of family behavior on the prevention of malaria using 18 questions in the form of a closed question. The results showed the majority of respondents who have less knowledge of 68 people (71.58%), minority quite as many as 15 people (15.78%), the majority of respondents who have a lack of as many as 45 people (47.37%) minority enough 34 (35.78%), the majority of respondents who have less action as many people (23:15%), minority quite as many as 33 people (34.73%) in the prevention of malaria in the village of Dusun IV Tembung. The results of the study of knowledge, attitudes, and actions of the majority of respondents supported the poor category criteria respondents with the majority of primary school graduates, resources of the family and also work only BHL flat - families with low economic price

    Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue di Desa Rantau Rasau II Kecamatan Rantau Rasau Tahun 2015

    Full text link
    Pada tahun 2014 wilayah kerja Puskesmas Rantau Rasau memiliki kasus DBD terbanyak diKabupaten Tanjung Jabung Timur dan desa Rantau Rasau II sebanyak 12 kasus DBD dari 39kasus di Kecamatan Rantau Rasau. Karakteristik daerah dan penduduk yang masih engganmelakukan pemberantasan sarang nyamuk Demam Berdarah Dengue di lingkungannyamenjadi faktor tingginya kasus DBD tersebut. Adapun sebagai tujuan penelitiannya adalahmengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat dalam pemberantasansarang nyamuk Demam Berdarah Dengue di desa Rantau Rasau II Kecamatan Rantau RasauTahun 2015.Penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional.Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Puskesmas Rantau Rasau, penelitian dilakukan padabulan Februari tahun 2015 dengan jumlah sampel 103 responden.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 103 responden dalam penelitian inidiketahui perilaku responden yang kurang baik dalam PSN-DBD, yaitu 68 (66,0%)responden,pengetahuan responden kurang baik, yaitu 56 (54,4%) responden, sikap kurang baik, yaitu56 (54,4%) responden, peran petugas kesehatan kurang baik, yaitu 63 (61,2%) responden.Hasil uji statistik diperoleh hasil ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan diperolehp-value = 0,002 , sikap diperoleh nilai p-value = 0,000 dan peran petugas kesehatan diperolehp-value = 0,000 dengan perilaku responden terhadap pemberantasan sarang nyamuk DemamBerdarah Dengue.Perilaku responden dalam pemberantasan sarang nyamuk Demam Berdarah Dengue di desaRantau Rasau II sangat dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, sikap dan peran petugas dalamprogram PSN-DBD. Sehingga perlu dilakukan komitemen yang kuat antara masyarakat danpetugas kesehatan setempat untuk mengubah perilaku masyarakat

    Analisis Potensi Wilayah Pengembangan Ternak Ruminansia di Kabupaten Lamongan

    Full text link
    Kabupaten Lamongan memiliki potensi yang cukup besar di dalam mengembangkan sektor peternakannya. Fenomena ini terlihat dari kontribusi sektor terhadap pembentukan PDRB pertanian dan wilayah yang selalu meningkat antar waktu. Tujuan utama dari penelitian ini adalah (1) menentukan komoditas ternak ruminansia yang dapat diunggulkan berdasarkan dukungan sumberdaya wilayah yang dimiliki oleh Kabupaten Lamongan; dan (2) mengidentifikasi wilayah mikro yang dapat dijadikan sebagai basis pengembangan peternakan. Penelitian dilakukan pada tanggal 12 sampai dengan 30 Oktober 2018 di wilayah administratif Kabupaten Lamongan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitis statistik dan deskriptif dengan data sekunder yang dihimpun merupakan data berkala selama periode tujuh tahun yaitu dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2017 yang bersumber dari beberapa instansi terkait. Variabel yang diamati di dalam penelitian ini meliputi variabel populasi ternak, Lahan pertanian, Rumahtangga pertanian, Fasilitas pelayanan peternakan dan Variabel pendukung. Model perhitungan dalan penelitian ini meliputi: (a) Analisis LQ (Location Quotient), (b) pendugaan ketersediaan sumber pakan, (c) perhitungan daya tampung wilayah, (d) indeks spesialisasi Rumah Tangga Pertanian. Berdasarkan seluruh analisis yang dilakukan terhadap ketersediaan sumberdaya dan keterbatasan yang dimiliki oleh Kabupaten Lamongan maka wilayah pengembangan ternak ruminansia dapat diarahkan kepada beberapa wilayah dan beberapa subsistem; subsistem budidaya dan pasca panen (pengolahan). Wilayah pengembangan ternak meliputi Kecamatan Mantup, Tikung, Ngimbang, Sambeng, Modo, Solokuro dan Paciran sebagai sentra pengembangan subsistem budidaya, sementara Sukorame, Deket dan Babat sebagai wilayah ekspansinya. Sementara subsistem pengolahan dapat diarahkan terutama kepada Turi dan Paciran. Meskipun kedua wilayah ini tidak direncanakan untuk menjadi wilayah pengembangan sektor pertanian, tetapi subsistem pengolahan produk ternak tentunya masih dapat dilakukan. Upaya ini dapat dijustifikasi karena subsistem pengolahan tidak membutuhkan lahan sebagai basis produksinya, melainkan keterkaitan antar wilayah

    Peranan Hukum Adat Dalam Pembangunan Dan Pembentukan Kitab Undang-undang Hukum Pidana Nasional

    Get PDF
    Concept of Device of Criminal Code National (RKUHPNAS) have been compiled by since year 1972. But hitherto our state still go into effect the governmental KUHP heritage of Dutch colonial. in KUHP National which we dream of this, see that compiler team wish to strengthen the role of customary law in development and forming punish the national. This matter is seen in additional crime fallout. Conception the RKUHPNAS mention the respective sanction with the custom obligation. And so it is with coalescence of crime target which one of them is sliver related/relevant with the customary law existence

    Perbedaan Pengaruh Premedikasi Berbagai Dosis Klonidin Terhadap Respon Kardiovaskuler Pada Laringoskopi Dan Intubasi Endotrakhea

    Full text link
    Background: Laryngoscopy and endotracheal intubation are mostly done in general anesthesia. Both of these often lead to sympathetic reflex and excessive simpatoadrenal the hemodynamic and cardiovascular response, including the increase in heart rate, systolic blood pressure, diastolic blood pressure, oxigen demand on the heart muscle, the amount of catecholamines in the circulation blood vessel, tachycardia, and dysrhythmias. Clonidine is known as an antihypertensive drug that was used in reducing cardiovascular responses due to laryngoscopy and endotracheal intubation.Aim: Proved the existence of differences in the influence of various doses of clonidine premedication on cardiovascular responses to laryngoscopy and endotracheal intubation.Method: A retrospective observational study with cross sectional design. Data derived from secondary data with a sample of 72 patients. Patients who had inclusion and exclusion criteria were randomized in to 3 groups. Group I was given Clonidine 1μg/kg, Group II was given Clonidine 2μg/kg, and Group III was given Clonidine 3μg/k intravenously. Systolic blood pressure, diastolic blood pressure, mean arterial pressure and heart rate were recorded in the 1st, 3rd, and 5th minutes after intubation. Data analysis using statistic analysis program for computer.Result: There were significant differences (p<0,05) in reducing systolic blood pressure, and arteri mean pressure between 3 groups that were given clonidine 1μg/kg, 2μg/kg, 3μg/kg in the 1st, 3rd, and 5th minutes after intubation. The significant differences (p<0,05) on diastolic blood pressure was found only in the 3rd and 5th minute. Whereas, in the heart rate showed the significant differences only in the 1st, and 3rd minute.Conclusion: There are differences in response of systolic blood pressure, diastolic blood pressure, arteri mean pressure, and the similarities in heart rate between 1μg/kg, 2μg/kg, 3μg/kg clonidine administration at laryngoscopy and endotraheal intubation.Key Words Clonidine, laryngoscopy, intubation endotrakhea, cardiovascular responses

    Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue di Desa Rantau Rasau II Kecamatan Rantau Rasau Tahun 2015

    Full text link
    Pada tahun 2014 wilayah kerja Puskesmas Rantau Rasau memiliki kasus DBD terbanyak diKabupaten Tanjung Jabung Timur dan desa Rantau Rasau II sebanyak 12 kasus DBD dari 39kasus di Kecamatan Rantau Rasau. Karakteristik daerah dan penduduk yang masih engganmelakukan pemberantasan sarang nyamuk Demam Berdarah Dengue di lingkungannyamenjadi faktor tingginya kasus DBD tersebut. Adapun sebagai tujuan penelitiannya adalahmengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat dalam pemberantasansarang nyamuk Demam Berdarah Dengue di desa Rantau Rasau II Kecamatan Rantau RasauTahun 2015.Penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional.Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Puskesmas Rantau Rasau, penelitian dilakukan padabulan Februari tahun 2015 dengan jumlah sampel 103 responden.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 103 responden dalam penelitian inidiketahui perilaku responden yang kurang baik dalam PSN-DBD, yaitu 68 (66,0%)responden,pengetahuan responden kurang baik, yaitu 56 (54,4%) responden, sikap kurang baik, yaitu56 (54,4%) responden, peran petugas kesehatan kurang baik, yaitu 63 (61,2%) responden.Hasil uji statistik diperoleh hasil ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan diperolehp-value = 0,002 , sikap diperoleh nilai p-value = 0,000 dan peran petugas kesehatan diperolehp-value = 0,000 dengan perilaku responden terhadap pemberantasan sarang nyamuk DemamBerdarah Dengue.Perilaku responden dalam pemberantasan sarang nyamuk Demam Berdarah Dengue di desaRantau Rasau II sangat dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, sikap dan peran petugas dalamprogram PSN-DBD. Sehingga perlu dilakukan komitemen yang kuat antara masyarakat danpetugas kesehatan setempat untuk mengubah perilaku masyarakat

    Penerapan Metode Pembelajaran Role Playing untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar

    Full text link
    Latar belakang penelitian ini adalah guru menggunakan metode bercerita dalam menyampaikan materi pada mata pelajaran IPS. Pembelajaran cenderung berorientasi pada guru, sehingga kurang terjalin interaksi antara guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa. Hal ini mengakibatkan kurangnya motivasi belajar pada siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas. Hasil belajar siswa juga belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan. Kondisi tersebut membutuhkan suatu pembelajaran yang dapat menyelaraskan ranah kognitif, afektif dan psikomotor yaitu dengan menerapkan metode pembelajarn role playing pada mata pelajaran IPS. Metode role playing diterapkan karena dapat membangun semangat dan antusiasme siswa dalam pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN Kedunggempol, Mojokerto. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, angket dan tes hasil belajar siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi guru dan siswa, motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan suatu peningkatan pada setiap aspek tujuan penelitian yang dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode role playing pada pembelajaran IPS dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas V SDN Kedunggempol, Mojokerto

    Wajib Simpan Rahasia Kedokteran Versus Kewajiban Hukum Sebagai Saksi Ahli

    Get PDF
    Hubungan antara dokter dan pasien dilandasi rasa kepercayaan sehingga pasien bersedia menceritakan segala hal tentang penyakitnya. Informasi yang diketahui oleh dokter pada saat melakukan pemeriksaan maupun segala sesuatu yang diceritakan oleh pasien tersebut dikenal sebagai rahasia kedokteran dan wajib disimpan. Dokter akan menghadapi situasi yang dilematis jika kewajiban untuk menyimpan rahasia kedokteran ini dihadapkan dengan kewajiban dokter yang lain yaitu memberikan bantuan hukum sebagai saksi ahli di persidangan.The relationship between a doctor and patient based on a sense of trust so that the patient is willing to tell everything which is related to illness. All information that known by the doctor at the time of examination as well as those information that described by the patient are known as medical secrets. They must be kept as secret. Doctors will face a dilemma situation if the obligation to keep medical secret is confronted with other obligations that provide legal aid as an expert witness in court
    • …
    corecore