442 research outputs found

    Pembaruan Hukum Islam dalam Terapan dan Perundang-undangan di Indonesia

    Get PDF
    Based on the IMPRES No. 1 of 1991 dated June 10, 1991 jo. Ministerial Decision of Religious Affairs No. 154 of 1991 Date July 22, 1991, Islamic Law Applies nationally and where possible be used as guidelines and implemented by community and religious court judges throughout Indonesia. In setting decisions, the judges based on the Compilation of Islamic Law. Given the changes and reforms brought by KHI will require an analysis of the nuances and established Islamic law reforms contained therein, including that on the registration of marriages and permits polygamy. The idea of renewal of Islamic law in Indonesia has basically been pioneered in a long time and it happens among Muslims own relatively intense pull between the traditionalists / conservatives are so attached to the School of schools of jurisprudence on the one hand and the modernists who break away from the bonds schools of fiqh on the other. The traditional jurist does not require the registration of marriages, while in KHI recording it is a necessity and the marriage is not registered in the view does not have the force of law. Permit polygamy according to traditional Islamic law strictly without reservations may even allow polygamy are less likely to be responsible, while in KHI polygamy is seen as an emergency exit and skill must be with the permission of the court and the conditions are stringent. The foundation of the constitutional ideal and KHI is the Pancasila and the 1945 Constitution. It\u27s a presidential decree published in the preamble and in the general explanation KHI. It was conceived as part of the national legal system that ensures the survival of religion based on belief in the Almighty God who simultaneously embodies the legal awareness and Indonesia. This is in accordance with article 29 paragraph 1 of the 1945 Constitutio

    L1 Usage in English Teaching: Students’ Perspective

    Get PDF
    This study aims to explore the usage of L1 in teaching English based on the students’ perspectives. The study employed questionnaire and interview to obtain the data about the students’ perspectives on the usage of L1 in EFL classroom, the proper contexts where the lecturer must use L1, and whether there are differences from the low and high achiever students’ perspectives. There are 163 participants from English education students contribute to this study and 37 of them are interviewed. The results suggest that the students have positive attitude toward the using of Bahasa Indonesia as the students first language (L1) in their English classroom, particularly when the lecturers explaining difficult linguistic concept and clarifying their instructions. There is no different opinion between the low and high achiever students toward the using of L1 in the teaching and learning process. They all agree that Bahasa Indonesia as the students’ first language still holds an important role in the process of learning foreign languages

    Upaya peningkatan prestasi belajar IPA dengan model pembelajaran kooperatif stad dan TGT (Team Game Tournament) pada siswa kelas IX SMP 2 Long Ikis

    Get PDF
    Selama ini pembelajaran IPA di kelas IX SMP 2 Long Ikis kurang ada variasi model-model pembelajaran yang dipilih oleh pengajar. Hal tersebut diduga yang menjadi penyebab rendahnya prestasi belajar. Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk mengatasi hal tersebut, yang dilakukan dalam 2 siklus, masing-masing dengan 4 tahap yaitu, perencanaan, implementasi tindakan, observasi dan refleksi. Pembelajaran dilakukan dengan model pembelajaran koopertif STAD dan dipadu dengan kooperatif TGT pada materi bioteknologi, listrik statik dan listrik dinamis. Hasil penelitian menunjukkan upaya peningkatan hasil belajar, dengan indikator sebagi berikut :sebagai data kualitatif terdapat (1) Keaktifan siswa dalam mengikuti diskusi kelompok, karena telah memenuhi kriteria yang ditetapkan (100%) siswa aktif. (2) Motivasi belajar siswa meningkat kategori sedang ketika mengikuti kompetisi atau perlombaan (3) Tanya jawab antar siswa meningkat, terlihat dalam persiapan turnamen. Sebagai data kuantitatif dilihat dari nilai ulangan harian yang diperoleh selama diadakan penelitian tindakan kelas mengalami peningkatan yaitu sebagai pembanding sebelum diadakan penelitian ulangan harian sebelumnya tercapai tuntas (diatas KKM sebanyak 17 siswa tuntas dari 25 siswa) setelah silkus I menjadi 19 siswa dan setelah siklus II tercapai 22 siswa tuntas dari 25 siswa

    DAMPAK PSIKOLOGIS PANDEMI COVID 19 PADA MAHASISWA

    Get PDF
    Pandemi COVID-19 yang telah terjadi lebih dari satu tahun memberikan pengaruh psikologis pada mahasiswa akibat pembatasan sosial dengan pembelajaran jarak jauh. Siswa selama periode pandemi ternyata menunjukkan tingkat kecemasan, depresi dan stress yang jauh lebih tinggi dibandingkan siswa pada masa-masa normal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran stress dan sumber stress akibat pandemi seperti kehidupan akademik, pembatasan sosial, beban tugas, dan takut tertular covid pada mahasiswa Universitas Cenderawasih. Jenis penelitian menggunakan survey cross sectional, yang dilaksanakan Juni – Juli 2021. Sampel sebanyak 308 mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat yang diambil menggunakan teknik propotional simple random sampling. Analisis data menggunakan  Uji Kruskall-Wallis. Mayoritas mahasiswa mengalami tingkat stress sedang sebanyak 187 (60,71%) dan tingkat stress tinggi sebanyak 66 (21,43%). Sebanyak 142 (60,2%) mahasiswa perempuan mengalami tingkat stress sedang dan sebanyak 57 (24,1%) mengalami stress tinggi. Sebanyak 45 (62,5%) mahasiswa laki-laki mengalami tingkat stress sedang dan hanya 9 (12,5%) yang mengalami stres tinggi. Usia 18-29 mengalami stres tinggi sebanyak 66 orang dan usia 18-35 sebanyak 187 orang mengalami stress sedang. Mahasiwa yang mengikuti perkuliahan di Kota Jayapura 142 (60,4%) mengalami stress sedang dan sebanyak 57 (24,3%) mengalami stress tinggi. Hasil uji Kruskall Wallis menemukan variabel persepsi takut tertular covid-19 (p=0,0001), pembatasan sosial (p=0,0001), hubungan dengan dosen (0,0047) dan proses belajar selama pandemi (p=0,0002) memiliki hubungan yang bermakna dengan tingkat stress mahasiswa selama pandemi covid 19. Mengingat mayoritas mahasiswa merasa stress selama pembelajaran daring, maka diperlukan upaya untuk mencegah berkembangnya stress menjadi depresi dan frustasi

    Investasi Online Reksadana: Aspek Hukum dan Perlindungan Bagi Investor selaku Konsumen

    Get PDF
    Penelitian ini bermaksud untuk memahami dan menjelaskan pangaturan hukum terkait investasi online reksadana di Indonesia serta aspek perlindungan hukumnya terhadap investor selaku konsumen. Studi ini menggunakan metode penelitian hukum normative dengan mengkaji data sekunder dalam bentuk bahan hukum primer dan sekunder yang didukung oleh data wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam konteks Indonesia, investasi online reksadana tidak diatur secara spesifik dalam aturan yang khusus, namun tersebar dalam sejumlah peraturan perundang-undangan. Demikian pula dengan aspek perlindungan hukum terhadap investor selaku konsumen reksadana online, antara lain: 1. Berdasarkan Undang-Undang Pasar Modal, awalnya invesatsi reksadana diawasi dan dilindungi oleh Bapepam-LK, yang kemudian dibubarkan dan dialihkan fungsinya ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 2. Berdasarkan Undang-Undang tentang Otoritas Jasa Keuangan dan aturan turunannya, bentuk perlindungan hukum terhadap konsumen dilakukan secara preventif dan represif oleh OJK. 3. Berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Konsumen, bentuk perlindungan dilakukan melalui Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) yang kemudian membentuk Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) di tingkat daerah

    The Important Role of Career Planning and Development In Human Resource Development (Study of Literature)

    Get PDF
    Career planning and development is a planning process that allows employees to identify career goals and paths leading to these goals or objectives. Career planning and development programs provide opportunities for employees to explore their interests, desires and career choices within the company, because through this process employees can look for ways to improve themselves in order to develop their skills and abilities to achieve targeted positions. For this reason, management must seriously pay attention to and treat employees by respecting their potential and achievements. Use of direction and process paths and career development in accordance with the needs and interests of employees and the company towards mutual benefit. The process and career development must be able to provide assurance to employees that is more transparent and guaranteed and can grow and develop all employees' abilities, intellect, insight, motivation and dedication to the job position they hold. Through this process and career development, efforts can be made to guide employees towards "the right in the right place"

    Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang HIV/AIDS pada Remaja Kota dan Desa di Provinsi Papua

    Get PDF
    Papua berkontribusi pada 15% kasus baru HIV di Indonesia dengan prevalensi HIV pada remaja usia 15-24 sebesar 3%. Penyebab epidemi HIV di Papua disebabkan rendahnya tingkat pendidikan dan pengetahuan tentang HIV. Tujuan penelitian Untuk mengetahui perbandingan pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV/AIDS pada remaja di kota dan di desa di Provinsi Papua. Metode penelitian Menggunakan Desain penelitian cross sectional. Sampel Berjumlah 194 siswa di SMA Negeri 4 Kota Jayapura dan SMA N 1 Kab Keerom Provinsi Papua. Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Uji statistik menggunakan Uji Mann Whitney. Hasil penelitian Menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan remaja di kota dan desa tentang HIV/AID’s pada kategori tinggi paling rendah  hanya 20,1% dibandingkan dengan tingkat pengetahuan pada kategori sedang 24,7 %  dan  rendah 55,2 %. Remaja di kota paling banyak pada kategori tingkat pengetahuan sedang sementara remaja di desa paling banyak pada kategori tingkat pengetahuan tinggi. Sikap remaja di kota dan didesa memiliki kategori sikap positif tentang pencegahan HIV/ AID’s. Remaja di kota dan desa terdapat perbedaan tingkat pengetahuan P value (0,006) < 0,05 dan sikap P value (0,020) > 0,05   tentang HIV/ AID’s

    DETERMINANT ANALYSIS OF STUNTING INCIDENCE OF TODDLERS AGED 12-59 MONTHS IN WEST AND EAST KOYA VILLAGES, JAYAPURA CITY

    Get PDF
    Double burden atau masalah gizi ganda salah satunya ditandai dengan tingginya prevalensi stunting. Prevalensi stunting pada balita di Indonesia yakni 27,7%. Prevalensi stunting di Papua sebesar 29,5%. Sedangkan data prevalensi kota Jayapura yakni sebesar 22,9%. Kebaruan penelitian ini karena meneliti tentang determinan kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan di Kelurahan Koya Barat dan Timur Kota Jayapura. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan rancangan penelitian cross sectional study. Sampel penelitian ini berjumlah 100 responden balita usia 12-59 bulan di kelurahan koya barat dan timur yaitu sebanyak 769 balita. Wawancara mengggunakan kuesioner dan recall 24 jam untuk menilai keragaman pangan. Uji statistik yang digumakan untuk melihat hubungan yaitu uji chi-square (x2) dan uji Fisher Exact jika nilai expect countnya 5%. Hasil penelitian diperoleh bahwa balita yang mengalami stunting sebanyak 13 orang (13,0%) dan yang tidak stunting sebanyak 87 orang (87,0%). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa variabel keragaman pangan (p-value=0,024) signifikan berhubungan dengan kejadian stunting, sedangkan pendidikan ibu (p-value=0,763), pekerjaan ibu (p-value=0,120), pemberian ASI Eksklusif (p-value=0,765), status imunisasi (p-value=0,509), dan penyakit infeksi (p-value=0,367) tidak signifikan berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan di Kelurahan Koya Barat dan Timur Kota Jayapura. Kesimpulan penelitian ini yaitu keragaman pangan berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan di Kelurahan Koya Barat dan Timur Kota Jayapura.Kata kunci: Determinan; Stunting; Balita 12-59 bulan AbstractDouble burden or double nutrition problem, one of which is characterized by a high prevalence of stunting. The majority of stunting in children under five in Indonesia is 27.7%. The bulk of stunting in Papua is 29.5%. Meanwhile, the prevalence data for Jayapura city is 22.9%. The novelty of this study is because it examines the determinants of stunting incidence in toddlers aged 12-59 months. This study aims to determine the determinants of stunting incidence in toddlers aged 12-59 months in West and East Koya Villages of Jayapura City. The type of research used is observational research with a cross-sectional study design. The sample of this study was 100 respondents under the age of 12-59 months in the west and east Koya villages, namely 769 toddlers. Interviews used 24-hour questionnaires and recall to assess food diversity. The statistical tests used to see the relationships are the chi-square test (x2) and the Fisher Exact test if the expected count value is 5%. The results of the study obtained 13 children (13.0%) children who were not stunted (87.0%) and 87 people who were not checked (87.0%). The results of the bivariate analysis showed that the variables of food diversity (p-value = 0.024) were significantly related to the incidence of stunting, while maternal education (p-value = 0.763), maternal occupation (p-value = 0.120), exclusive breastfeeding (p-value = 0.765), immunization status (p-value = 0.509), and infectious diseases (p-value = 0.367) were not significantly associated with the incidence of stunting in toddlers aged 12-59 months in West and East Koya Villages, Jayapura City. This study concludes that food diversity is related to the incidence of stunting in toddlers aged 12-59 months in West and East Koya Villages, Jayapura City.Keywords: Determinants; Stunting; Toddlers 12-59 month

    Legal Protection for Consumers Who Use Electronic Wallets (E-Wallets) As a Means of Payment

    Get PDF
    This research aims to explore and analyze the legal protection of e-wallet applications as a means of payment, as well as factors that influence the use of e-wallets in transactions. The research method used is normative legal research, which relies on the analysis of library materials and secondary data, taking into account the suitability between the theory applied and the relevant legal aspects. The results of this study indicate that to achieve legal protection against e-wallet applications as a means of payment there are two significant things. The first is the legal protection given to customers in cases of data leakage, regulated in Law Number 8 Year 1999 concerning Consumer Protection. Second, the obligations of digital wallet service providers to customers related to financial losses are regulated in Article 7 Letter f of the Consumer Protection Law
    • …
    corecore