68 research outputs found

    Penerapan word wall game quis berpadukan classroom untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar biologi

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk: 1) meningkatkan motivasi belajar biologi siswa; 2) meningkatkan prestasi belajar biologi siswa melalui implementasi Word Wall Game Quis berpadukan Classroom. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, subjek penelitian adalah siswa kelas XI MIPA 1 yang berjumlah 28 orang. Objek dalam penelitian ini adalah motivasi belajar dan prestasi belajar biologi. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yang terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Data motivasi belajar dikumpulkan melalui angket motivasi belajar dan data prestasi belajar siswa dikumpulkan melalui tes prestasi belajar. Data yang telah terkumpul, kemudian dianalisis secara diskriptif. Hasil penelitian menunjukkan: 1) terjadi peningkatan motivasi belajar Biologi siswa kelas XI MIPA 1 SMA N 1 Petang tahun pelajaran 2020/2021. Rata-rata motivasi belajar Biologi siswa sebesar 80,15 dengan kategori tinggi pada siklus I, dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 85,85 dengan kategori sangat tinggi; 2) terjadi peningkatan prestasi belajar biologi siswa kelas XI MIPA 1 SMA N 1 Petang tahun pelajaran 2020/2021 melalui implementasi Wordwall Game Quis berpadukan Classroom. Rata-rata prestasi belajar biologi siswa sebesar 21,43 dengan kategori sangat kurang pada siklus I, dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 84,00 dengan kategori sangat baik. The research was aimed at: 1) improving students’ Biology motivation learning, 2) improving students’ prestation in learning biology passed through implementation of powerpoint aided inquiry method. The research was classroom action research. The subject of this research was students in XI MIPA 1. It consisted of 28 students. The object in the research was learning motivation and biologi learning’s achievement result. The research was done in two cycles, each cycle consisted of four steps: planning, action performance, observation and reflection. Learning motivation data was collected through learning motivation questioneres and student learning achievement result data was collected through learning achievement. The collected data was then analysed descriptively. Research result showed that: 1) there was improvement of students motivation of learning Biology in XI IPA 2 class of SMA N 1 Petang in 2018/2019. Mean score of Biology learning motivation of the students was 80,85 as it was very well level category in the first cycle and it increased in the second cycle into 85,85 with excellent category. 2) There was an improvement of students prestation in learning biology at XI IPA 2 class of SMA N 1 Petang in 2020/2021. Through the implementation Wordwall Game Quis and Classroom Combination method. The mean score of student prestation in learning biology was 21,43 as it was sufficient level category in the first cycle and increased in the second cycle into 84.00 with an excellent level category

    EFEKTIVITAS METODE OLSI (OWN IT, LEARN IT, SHARE IT) DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar Biologi siswa kelas XI IPA 4 SMA Negeri 1 Petang tahun pelajaran 2021/2022 dengan implementasi metode OLSI. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, dengan subjek penelitian siswa kelas XI MIPA 4 yang berjumlah 33 orang. Objek penelitian ini adalah motivasi belajar dan prestasi belajar biologi. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, tahapan tiap siklus yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data motivasi belajar menggunakan angket motivasi belajar dan data prestasi belajar menggunakan tes prestasi belajar, selanjutnya dianalisis secara diskriptif. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan motivasi belajar Biologi siswa kelas XI IPA4 SMAN 1 Petang tahun pelajaran 2021/2022 dilihat dari peningkatan rerata motivasi belajar Biologi siswa sebesar 79,98 (kategori tinggi) pada siklus I, menjadi 86,63 (kategori sangat tinggi) pada siklus II. Selain itu, terjadi peningkatan prestasi belajar biologi siswa kelas XI MIPA 4 SMA N 1 Petang tahun pelajaran 2021/2022 melalui implementasi metode OLSI. Dilihat dari peningkatan rerata prestasi belajar biologi siswa sebesar 73,03 (kategori cukup) pada siklus I, meningkat menjadi 89.00 (kategori sangat baik) pada siklus II. This study aims to increase learning motivation and learning achievement in Biology class XI IPA 4 SMA Negeri 1 Petang for the 2021/2022 academic year by implementing the OLSI method. This research is a classroom action research, with 33 students in class XI MIPA 4 as subjects. The object of this research is learning motivation and achievement in learning biology. This research was conducted in two cycles, the stages of each cycle were planning, implementing, observing and reflecting. The data collected are learning motivation using a learning motivation questionnaire and learning achievement data using a learning achievement test, then analyzed descriptively. The results showed that there was an increase in the motivation to study Biology, seen from the increase in the average student motivation to study Biology by 79.98 (high category) in cycle I, to 86.63 (very high category) in cycle II. In addition, there was an increase in biology learning achievement for class XI MIPA 4 SMAN 1 Petang for the 2021/2022 academic year through the implementation of the OLSI method. Judging from the increase in the average student achievement in biology by 73.03 (enough category) in cycle I, it increased to 89.00 (very good category) in cycle II

    Pelayanan Kefarmasian dan Pemahaman Penggunaan Obat Rasional (POR) di Kota Denpasar: Pharmaceutical Services and The Understanding of Rational Use of Medicine (RUM) in Denpasar City

    Get PDF
    The pharmaceutical practice is essential in giving health information services, and this is because of the lack of knowledge about the rational use of medicine (RUM) in the community. This study aimed to see the relationship between pharmaceutical services with the understanding of RUM. This study uses a cross-sectional survey design. The number of samples used was 97. Data were collected from January to February 2020 in Denpasar City using a questionnaire. Data were analyzed using the binary logistic test. The results showed that excellent pharmaceutical services are drug queuing-collection systems (61.9%) and completeness of the equipment used (38.1%). Most people understand the RUM must adjust to the patient's condition (93.8%). The pharmaceutical services provide a significant relationship with the understanding of RUM (P<0.05). Pharmaceutical services of the drug queue system and completeness of the equipment can improve patients' knowledge of RUM of clinical conditions. The comprehensiveness of the drug and the pharmacist's readiness needs special attention in developing information patent-generic drug. Therefore, it is necessary to evaluate the presence and the right number of pharmacists in providing pharmaceutical services in the community.Praktek kefarmasian sangat penting dalam pelayanan informasi kesehatan karena kurangnya pengetahuan tentang penggunaan obat rasional (POR) di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pelayanan kefarmasian dengan pemahaman POR. Penelitian ini menggunakan desain survei cross-sectional. Jumlah sampel yang digunakan adalah 97. Data dikumpulkan dari bulan Januari-Februari 2020 di Kota Denpasar menggunakan kuesioner. Data dianalisis menggunakan uji binary logistic. Hasil penelitian menunjukkan bahwa layanan farmasi yang sangat baik adalah sistem pengambilan antrean obat (61.9%), dan kelengkapan peralatan yang digunakan (38.1%). Kebanyakan orang memahami bahwa POR harus menyesuaikan dengan kondisi klinis pasien (93.8%). Pelayanan kefarmasian memberikan hubungan yang signifikan dengan pemahaman POR (P<0.05). Praktek kefarmasian mengenai sistem antrean obat dan kelengkapan peralatan dapat meningkatkan pengetahuan pasien mengenai POR tentang kondisi klinis. Ketersediaan obat dan kesiapan apoteker perlu mendapatkan perhatian khusus dalam mengembangkan informasi obat paten-generik. Karena itu, perlu dievaluasi kehadiran dan jumlah apoteker yang tepat dalam memberikan pelayanan kefarmasian di masyaraka

    Persepsi Sakit dan Pemahaman Penggunaan Obat Rasional (POR) di Kota Denpasar

    Get PDF
    Persepsi akan memunculkan perilaku sakit dalam mengambil tindakan dengan melakukan pengobatan sendiri, sehingga dapat menyebabkan pemahaman penggunaan obat menjadi tidak rasional. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan persepsi sakit dengan pemahaman penggunaan obat rasional di Kota Denpasar. Penelitian ini menggunakan rancangan survei cross-sectional. Jumlah sampel yang digunakan sebesar 97. Data dikumpulkan dari bulan Januari–Februari 2020 di Kota Denpasar menggunakan kuesioner. Data dianalisis menggunakan uji binary logistic. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi sakit dengan pemahamam pemahaman penggunaan obat rasional (P<0.05). Persepsi sakit mengenai kondisi tubuh (36.4%) atau keadaan rasa sakit (32.4%) memiliki nilai paling besar, sedangkan pemahamm POR paling tinggi kesalahan adalah mengenai obat batuk, obat panas, obat diare tidak perlu diminum sampai habis jika gejalanya sudah hilang (50.5%) dan semua obat diminum setelah makan (26.8%). Kondisi tubuh terutama dalam hal tidak dapat melakukan aktivitas dan keluhan rasa sakit akan menyebabkan masyarakat mencari suatu pengobatan, sehingga hal ini dapat mengakibatkan pemahaman mengenai POR terutama mengenai gejala simtomatis dan penggunaan obat. Oleh karena itu, perlu pemberian informasi yang tepat tentang obat ketika masyarakat mencari pengobatan untuk mengatasi keluhan yang dirasakan

    Characterization and Screening Active Phytochemical Compounds of 70% Ethanol Extract of Mahogany Seed (Swietenia mahagoni Jacq.)

    Get PDF
    One of the herbal medicinal plants in Indonesia with antidiabetic activity is mahogany (Swietenia mahagoni Jacq.). Differences in plant parts used, extraction methods, and solvents during the extraction process will result in different characterization, quantity, and active phytochemical compounds in the extract. This study aimed to determine the content of active phytochemical compounds and extract characteristics of mahogany seed that fit the standards. Extracts were made using the maceration method with 70% ethanol solvent, then extract was characterized, and phytochemicals of active compounds were screened using reagents according to each group of compounds' test method. 50.16 g of 70% ethanol extract of mahogany seeds produced in this study had a solid form, characteristic odor, bitter taste, and brown color. The extract has the characteristics of water content, total ash content, acid insoluble ash content, water-soluble extracts content, and soluble ethanol extracts content according to the standard. Several classes of active compounds were identified qualitatively in the extract, which are flavonoids, phenolics, terpenoids, steroids, glycosides, and saponins. It appears that 70% ethanol extract of mahogany seed has a characterize extract that meets the standards and contains several active phytochemical compounds as potential antidiabetic agents

    Pengaruh Promosi dan Loyalitas Nasabah Terhadap Peningkatan Tabungan Arisan Kanti Utama Pada PT. BPR Sukawati Pancakanti Cabang Pembantu di Kabupaten Gianyar

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh promosi dan loyalitas nasabah secara parsial dan simultan terhadap peningkatan tabungan pada PT. BPR Sukawati Pancakanti Cabang Pembantu Gianyar. Teknik pengambilan sampel, dilakukan dengan menggunakan accidental sampling sebanyak 95orang  responden. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, kuesioner dan studi dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa promosi dan loyalitas nasabah berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap peningkatan tabungan pada PT. BPR Sukawati Pancakanti Cabang Pembantu Gianyar

    Kehadiran Apoteker dan Implementasi Good Pharmacy Practice (GPP) di Apotek Kota Denpasar

    Get PDF
    Good pharmacy practice (GPP) is a pharmaceutical service standard that has not been implemented well enough because the presence of pharmacists still lacks in pharmacies. This study aims to see the relationship between the presence of pharmacists and the implementation of GPP. This study uses a cross-sectional survey design. Data were collected in February-April 2019 in Denpasar City using a questionnaire and analyzed using a binary logistic test. The results showed the presence of pharmacists had a significant influence on the implementation of GPP (P <0.05). The presence of pharmacists at the pharmacy increases the safety of the drug procurement system through official channels and interactions with patients regardless of social status. Special attention is needed to improve reporting of drug side effects and patient medical records through practice schedules that are in line with pharmaceutical service standards.Good pharmacy practice (GPP) merupakan standar pelayanan kefarmasian yang belum dilaksanakan dengan cukup baik. Hal ini ditunjukkan dari kehadiran apoteker masih kurang di apotek. Tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan kehadiran apoteker dengan implementasi GPP. Penelitian ini menggunakan rancangan survei cross-sectional. Data dikumpulkan pada bulan Februari-April 2019 di Kota Denpasar menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji binary logistic. Hasil penelitian menunjukkan Kehadiran apoteker memberikan pengaruh yang signifikan terhadap implementasi GPP (P<0.05). Kehadiran apoteker di apotek meningkatkan keamanan sistem pengadaan obat melalui jalur resmi dan interaksi dengan pasien tanpa melihat status sosial. Perlu perhatian khusus untuk meningkatkan pelaporan efek samping obat dan pencatatan medis pasien melalui jadwal praktik yang sesuai dengan standar pelayanan kefarmasian &nbsp

    Analisis Pengaruh Pengalaman terhadap Perilaku Konsumen Mobile Games Menggunakan Technology Acceptance Model (Studi pada Pemain Clash Of Clan di Indonesia)

    Get PDF
    Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuka pasar yang lebih luas serta memudahkan perusahaan-perusahaan startup untuk memasuki pasar baru tersebut dengan produk-produk baru yang inovatif. Salah satu pasar yang berkembang dengan pesat dalam satu dekade terakhir adalah pasar mobile games. Indonesia pada tahun 2015 tercatat sebagai salah satu negara yang memiliki jumlah pemain mobile games tertinggi dengan menempati posisi 24 di seluruh dunia dan posisi pertama di negara Asia Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis variabel-variabel apa saja yang berperan pada keputusan konsumen dalam mengkonsumsi produk mobile games, dimana selanjutnya penelitian ini menggunakan objek pemain Clash of Clan yang merupakan salah satu mobile games terlaris pada tahun 2015. Sebanyak 170 sampel responden diminta untuk mengisi kuisioner online yang kemudian dianalisis menggunakan alat analisis Partial Least Square. Variabel yang diujikan pada penelitian ini meliputi: Prior Experience, Perceived Usefulness, Attitude toward Use, Perceived Ease of Use, dan Intention to Use. Perceived Usefulness, Attitude toward Use, dan Perceived Ease of Use merupakan variabel yang diperoleh dari Technology Acceptance Model yang kemudian digunakan sebagai variabel mediasi hubungan Prior Experience terhadap Intention to Use pada penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Prior Experience tidak memiliki pengaruh secara langsung terhadap Intention to Use, dimana variabel ini kemudian dapat mempengaruhi secara tidak langsung dengan menggunakan mediasi Attitude toward Use. Perceived Usefulness dan Perceived Ease of Use tidak mampu memediasi hubungan variabel Prior Experience terhadap Intention to Use, walaupun ditemukan adanya pengaruh dari Prior Experience terhadap kedua variabel tersebut

    Health belief model and the understanding of rational use of medicines

    Get PDF
    Community perception is an experience that causes a different understanding of treatment. Differences in people's perceptions of drug safety will affect their attitudes towards rational use of medicines (RUM). Therefore, it is necessary to do an in-depth measurement of public perceptions. The purpose of this study was to determine the relationship between community perceptions through the health belief model (HBM) with the understanding of (RUM). This study used a cross-sectional design with 97 samples in Denpasar City, Bali, Indonesia. Data collection was conducted from November 2019 to January 2020 using a questionnaire and analyzed using binary logistic tests. The results showed that perceptions based on perceived susceptibility perceived severity, health motivation, perceived benefits, and self-efficacy did not provide a significant relationship with the understanding of RUM (p>0.05). Perceived barriers provide significant results on the understanding of RUM (p<0.05). Health perceptions in allergy reporting and awareness of drug use based on clinical conditions and selection of alternatives increase understanding of rational drug use. The drug-taking procedure needs to be done quickly and according to the provisions to appropriately use the medication. Therefore, health workers' role is essential in providing complete services and information about drugs in health care, especially in symptomatic drugs

    Penerapan Metode Inkuiri dengan Media Power Point Berbasis Mandiri untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Biologi pada Materi Sistem Kekebalan Tubuh Manusia

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk (1) meningkatkan motivasi belajar Biologi; (2) meningkatkan prestasi belajar Biologi siswa dengan menerapkan metode inkuiri dengan pembuatan powerpoint mandiri. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas, dengan subyek seluruh siswa kelas XI IPA3 SMA N 1 Petang tahun pelajaran 2015/2016, berjumlah 26 orang, sedangkan obyek penelitian adalah motivasi dan prestasi belajar Biologi. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri atas 4 tahapan yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Data motivasi belajar diperoleh menggunakan angket motivasi belajar pada skala Likert (1-5) dan data prestasi belajar siswa dikumpulkan dengan tes prestasi belajar yang disusun berbentuk tes objektif, skala 100. Data dianalisis menggunakan statistik diskriptif, dengan hasil-hasil penelitian sebagi berikut, yaitu 1) terjadi peningkatan motivasi belajar Biologi siswa kelas XI IPA3. Rata-rata motivasi belajar Biologi, sebesar 80,15 (kategori tinggi) pada siklus I, dan terjadi peningkatan pada siklus II menjadi 85,85 (kategori sangat tinggi). 2) Terjadi peningkatan prestasi belajar Biologi siswa kelas XI IPA3 melalui implementasi metode inkuiri melalui pembuatan powerpoint, yaitu pada siklus I rata-rata prestasi belajar Biologi siswa sebesar 68.40 (kategori cukup), dan terjadi peningkatan pada siklus II menjadi 89.00 (kategori sangat baik)
    • …
    corecore