179 research outputs found
Directorate General Of Islamic Community Guidance Practice Regulation Number: Dj.Ii/542 Year 2013 In Increasing The Family Resilience Of West Palu Society Through Marriage Guidelines
Problems in the household ark will eventually stymie the noble ideals of marriage. In this regard, this study is concerned to increase family resilience in the West Palu sub-district through self-collective marriage guidance based on the Directorate General of Islamic Community Guidance Regulation Number DJ. II/542 of 2013. In order to obtain a comprehensive study of the research problem, this study employs a combination of qualitative and quantitative methods. According to the study's findings, the implementation of premarital guidance for prospective brides at the KUA in West Palu District provided benefits but was ineffective. Thus, solution efforts must be made by referring to and following the guidelines for implementing premarital guidance, both in terms of material content and implementation patterns, as well as the existence of institutional support for the Indonesian Ministry of Religion as a budget provider and other institutions, and including premarital guidance as a mandatory requirement in marriage registration requirements.Keywords: Regulation; Family Resilience, Marriage Guidanc
Efektivitas Undang-Undang No. 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf Pasal 28, 29, 30 Mengenai Wakaf Uang di Kota Banjarmasin
Muh. Arief Budiman: Efektivitas Undang-Undang No. 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf Pasal 28, 29, 30 Mengenai Wakaf Uang di Kota Banjarmasin di bawah bimbingan I: Prof. Dr. H. Fahmi Al- Amruzi, M.Hum dan II: Dr. H. Jalaluddin, M.Hum, pada Pascasarjana IAIN Antasari Banjarmasin 2016\ud
Wakaf merupakan pranata dalam keagamaan Islam yang sudah mapan. Dalam hukum Islam, wakaf termasuk dalam kategori ibadah kemasyarakatan (ijtimaiyyah) dan sebagai suatu lembaga keagamaan disamping berfungsi sebagai ibadah kepada Allah juga berfungsi sosial. Salah satu amanat Undang-undang No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf adalah dengan diberlakukannya wakaf uang, namun setelah lebih 11 tahun pasca di undangkannya peraturan perwakafan di Kota Banjarmasin belum terlihat hasil dari tujuan amanat undang-undang tersebut.\ud
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektivitas Undang-undang No. 41 tahun 2004 tentang wakaf Pasal 28, 29, 30 mengenai wakaf uang di kota Banjarmasin dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terhadap efektivitas Undang-undang No. 41 tahun 2004 tentang wakaf Pasal 28, 29, 30 mengenai wakaf uang di kota Banjarmasin. Penelitian ini merupakan penelitian hukum empiris, yang bersifat bersifat deskriptif kualitatif. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologis. Dalam pengambilan data penulis menggunakan teknik wawancara, setelah data terkumpul penulis melakukan teknik pengolahan data yang meliputi editing, klasifikasi sistematis, dan interpretasi. Kemudian untuk mendapatkan kesimpulan akhir, data tersebut dianalisis secara kualitatif berdasarkan teori yang berkaitan dengan efektivitas hukum.\ud
Dari hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa efektivitas Undang-undang No. 41 tahun 2004 tentang wakaf Pasal 28, 29, 30 mengenai wakaf uang di kota Banjarmasin maka belum dikatakan efektif. Karena praktek wakaf uang di Kota Banjarmasin tidak ada dan kalaupun ada dalam penerapan wakaf uang belum sesuai dengan amanat undang-undang tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas Undang-undang No. 41 tahun 2004 tentang Wakaf Pasal 28, 29, 30 mengenai wakaf uang di kota Banjarmasin, maka faktor yang mempengaruhi adalah faktor penyelenggara hukum, faktor sarana dan fasilitas, faktor kesadaran masyarakat dan faktor kebudayaan. Dari keempat faktor tersebut ada faktor yang paling berpengaruh terhadap efektivitas Undang-undang No. 41 tahun 2004 tentang wakaf Pasal 28, 29, 30 mengenai wakaf uang di kota Banjarmasin yaitu faktor penegak hukum/ penyelenggara hukum dalam hal ini Kementrian Agama Kota Banjarmasin.\ud
Kata Kunci\ud
Efektivitas, undang-undang, wakaf uang
DEVELOPMENT OF BASIC MOVEMENT MODEL BASED ON INTERACTIVE MULTIMEDIA FOR ELEMENTARY STUDENTS
This study aims to develop basic movement model based on interactive multimedia for elementary school students. This research and development presented in the form of interactive multimedia. The research method used is research and development using 10 steps from Borg and Gall While the subject of this research is the first grade students of elementary school. This study begins with the needs analysis, planning, product development, try out, revision, and final product. The result of this research showed that this product is appropriate for students in grade 1. It was confirmed by the test results of small group and large group that elucidate that the entire of models can be carried well. Consequently, it is showed that this model is essentially and effectively used by the first grader of elementary school students in increasing their ability especially in basic motor skills.Gain score obtained average score 0,59 which means that the comparison between pre-test score and post-test score differences is medium.
Keywords: Development, Basic Movement, Interactive Multimedia, Elementary Schoo
PENDEKATAN HUMANIS BERBASIS KEBUTUHAN KHUSUS (Studi di SLBN No.537 Kota Palopo Provinsi Sulawesi Selatan
Abstrak:
Pendektan Humanis memiliki peranan sangat penting dalam membimbing peserta didik yang berkebutuhan
khusus(ABK). Seorang Guru dalam melaksanakan tugasnya tidak cukup menguasai bahan ajar dan memiliki
kemampuan teknis edukatif semata, tetapi juga harus menguasai dan mampu mengimplementasikan model
pendekatan humanis dalam proses pembelajaran sehingga menjadi sosok panutan bagi peserta didik, keluarga,
maupun masyarakat. Mengimplementasikan pendekatan humanis dalam pembelajaran akan menggerakkan dan
mendorong peserta didik dalam belajar sehingga peserta didik tersebut benar-benar dapat menguasai bidang ilmu
yang diajarkan. Karena itu guru harus mampu menerapkan model pendekatan humanis terhadap peserta didik agar
dapat memperoleh pembinaan yang sesuai dengan bakat yang dimilikinya.
Implementasi model pendekatan Humanis pada setiap mata pelajaran di Sekolah Luar Biasa (SLB) perlu
dirancang dan didesain sedemikian rupa sehingga tumbuh dan berkembang sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik yang berkebutuhan khusus (ABK). Hal ini merupakan suatu usaha untuk
mengembangkan sistem pembinaan di sekolah dan sistem pembelajaran yang efektif dan efisien. Pendekatan Humanis
dalam pembelajaran merupakan salah satu metode yang dapat diterapkan dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Model Pendekatan Humanis tersebut dalam proses pembelajaran termasuk salah satu faktor yang dapat menentukan
keberhasilan belajar peserta didik yang berkebutuhan khusus. Karena pendekatan humanis tersebut bertitik tolak
pada aspek psikologis dilihat dari pertumbuhan dan perkembangan anak yang memiliki kebutuhan khusus.
Pendekatan ini dilakukan sebagai strategi yang dipandang tepat untuk memudahkan peserta didik yang berbasis
kebutuhan khusus dalam memahami pelajaran.
Pendekatan Humanis di Sekolah Luar Biasa (SLB) menjadi penting, karena dilihat dari sudut psikologi
setiap anak yang sekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB) memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam menerima
pelajaran. Oleh karena itu diperlukan model pendekatan humanis yang sesuai potensi dan kemampuan anak didik
yang berbasis kebutuhan khusus.
Kata Kunci: Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), SLB Bara Kota Palopo, Hu
The Effect of Pyrolysis Temperature on Sawdust-Biomass Activated Carbon Using NaOH and NaCl Activators
The biomass pyrolysis refers to the process of heating and degradation of biomass to promising sustainable energy production. For our study, we selected the pyrolysis process to compose the biomass. Pyrolysis reactor (PR) was carried out to process carbonation of sawdust using activated carbon. The yield from this sawmill ranges from 20–40% of the volume of logs, depending on the diameter of the logs being sawed. Sawdust is put into the pyrolysis reactor, and pyrolysis is carried out at temperatures of 300, 325, 350, and 375 °C for 1 hour. The pyrolysis product, in the form of carbonated sawdust biomass, is produced using the activators NaOH and NaCl through an activation process. The adsorbent was then filtered, neutralized, and set at 110 °C for 3 hours. Based on the research that has been carried out, the quality of activated carbon is affected by increasing the pyrolysis temperature. Activation with 15% NaOH increases bound carbon levels, similar to 35% NaCl, but 35% NaCl causes a decrease in fixed carbon levels at 400 °C. Activation with 15% NaOH produces a pore morphology with the largest pore size of 7.17 μm, while activation with 35% NaCl produces activated carbon with impurities at a pore size of 7.80 μm. Study results can form the basis for obtaining fuel, chemicals, and environmental improvements
IMPLEMENTASI ALGORITMA K-MEDOIDS UNTUK CLUSTERING WILAYAH TERINFEKSI KASUS COVID-19 DI DKI JAKARTA
In early March 2019, Indonesia was hit by the Covid-19 (Corona) outbreak. The increase in the number of patients infected with the Covid-19 virus is increasing day by day and is already difficult to control. Jakarta is no exception. To prevent the increase in cases of COVID-19, it is necessary to create a cluster or grouping of certain areas (Urban village) based on the number of positive, treated, recovered, died and isolated. This grouping will assist the DKI Jakarta government in providing appropriate handling according to the Urban village pattern. The data that will be used as a research study is the data on the distribution of the status of infected cases of Covid-19 in DKI Jakarta Province on May 20, 2021. The K-Medoids algorithm is a method that can determine a set of clusters among a group of data that is close to an object. Based on the research studies that have been carried out, it can be concluded that in the data mining technique, the total grouping of Covid-19 infected cases based on urban areas in DKI Jakarta Province uses the k-medoids algorithm with three clusters. Cluster 0, cluster 1, cluster 2. The highest Covid-19 infected cases in DKI Jakarta Province are shown in cluster 3 with 31 regions. The results of this grouping research will assist the DKI Jakarta government in providing appropriate handling according to the Urban village pattern. K-Medoids can be implemented using large amounts of data with complex attributes
The Use of Small Group Discussion in Teaching Reading Comprehension at Junior High School
The background of this research is that the use of the small group discussion method is more effective than the preaching method in teaching reading comprehension. understanding because they can read more comprehensively with their friends in small groups and then discuss the information they have read. The purpose of this study was to determine the effect of student learning outcomes by using small group discussions in learning reading comprehension. This study uses a quantitative method by giving tests, namely pre-test and post-test to twenty eighth grade students at SMP Muhammadiyah Camba. This research applied a pre-experimental design. The test given to students is in the form of multiple-choice in the form of narrative text reading. The results of this study indicate that the experiment conducted by the researcher on students affects learning outcomes by Using Small Group Discussions in teaching reading comprehension. The average value in the pre-tests is 49.25 while the post-tests have an average value of 82.75. It was provided in the value of the t-test (8.152) which was greater than the value of the t-table (2.093). It indicated that there were significant differences, this is also indicated H1 was accepted and H0 was rejected
ANALYZING CHALLENGES IN GRAMMATICAL KNOWLEDGE FOR EFL STUDENTS: Descriptive Quantitative Study
This research aimed to find out what challenges were faced by EFL students at the English Department Muhammadiyah University of Makassar in their grammatical knowledge. This research used descriptive quantitative. The population of this research was the fourth semester of the English Department Muhammadiyah University of Makassar. The sample or the subject of this research was 50 students taken by accidental sampling technique. The researcher used the questionnaire as the instrument of this research. The result showed that challenges were mostly found by the students in developing their grammatical knowledge were: do not know how to organize the sentences to be a good paragraph, lack of self-confident, lack of vocabularies, lack of tenses and the biggest challenges were learning environment was too crowded, limited of time and lack of facilities
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN DENGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DI KABUPATEN INDRAGIRI HULU
ABSTRAK
Penyediaan infrastruktur dahulu merupakan tanggung jawab penuh pemerintah.
Pemerintah sebagai pelaksana pembangunan berkeinginan agar masyarakat terlibat dalam
pembangunan, tetapi keikutsertaan masyarakat selama ini merupakan hasil pengarahan dari
pemerintah bukan inisiatif masyarakat sendiri. Sehingga kebijakan pembangunan selama
ini kurang memberi peluang berkembangnya partisipasi masyarakat. Kurang tersedianya
infrastruktur perdesaan di Desa Kerubung Jaya salah satu penyebabnya adalah kurangnya
partisipasi masyarakat sehingga perlu paradigma baru dalam pembangunan, salah satunya
yang diwujudkan melalui Program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak
Bidang Infrastruktur Perdesaan (PKPS BBM-IP). Pelaksanaan program yang melibatkan
partisipasi masyarakat mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan
diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan pembangunan infrastruktur perdesaan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bentuk dan tingkat partisipasi
masyarakat pada setiap tahap kegiatan dalam pembangunan infrastruktur perdesaan pada
PKPS BBM-IP di Desa Kerubung Jaya Kabupaten Indragiri Hulu. Untuk mencapai tujuan
tersebut maka sasaran yang harus dicapai meliputi analisis karakteristik masyarakat yang
berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur perdesaaan, analisis bentuk partisipasi
masyarakat dengan menggunakan teknik analisis kualitatif deskriptif, analisis tingkat
partisipasi masyarakat dengan menggunakan analisis pembobotan sedangkan analisis
keterkaitan antara karakteristik masyarakat dengan partisipasi yang masyarakat lakukan
dalam setiap tahap kegiatan menggunakan teknik analisis tabulasi silang (crosstab). Teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling
dan purposive sampling. Berdasarkan hasil perhitungan, besarnya sampel yang diambil
dalam penelitian ini yaitu 67 responden yang merupakan masyarakat Desa Kerubung Jaya.
Responden yang akan diwawancarai pada penelitian ini antara lain: instansi terkait seperti
dari Bappeda, Bapemades, Dinas PU Kimpraswil, Camat, Konsultan, Kepala Desa, Ketua
Organisasi Masyarakat Setempat (OMS).
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu teridentifikasinya bentuk dan tingkat
partisipasi masyarakat dalam setiap tahap kegiatan. Berdasarkan perhitungan melalui cross
tabs diperoleh kesimpulan bahwa karakteristik masyarakat memiliki keterkaitan dengan
bentuk partisipasi yang masyarakat lakukan dalam setiap tahap kegiatan. Namun jenis
kelamin, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan saja yang memiliki keterkaitan dengan
partisipasi masyarakat sedangkan umur dan tingkat penghasilan tidak memiliki keterkaitan
dengan partisipasi masyarakat di Desa Kerubung Jaya. Pada tahap perencanaan, bentuk
partisipasi yang masyarakat lakukan diantaranya menghadiri pertemuan, keaktifan warga
dan memberikan usulan dengan tingkat partisipasi masyarakat pada tingkat konsiliasi yang
dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, umur dan jenis pekerjaan. Pada tahap pelaksanaan,
bentuk partisipasi yang masyarakat lakukan antara lain keterlibatan dalam pekerjaan fisik
dan bentuk sumbangan yang diberikan dengan tingkat partisipasi masyarakat pada tingkat
disimulasi yang dipengaruhi oleh jenis pekerjaan. Pada tahap pemeliharaan, bentuk
partisipasi yang masyarakat lakukan diantaranya keterlibatan dalam pemeliharaan dengan
tingkat partisipasi masyarakat pada tingkat pemberdayaan yang dipengaruhi umur dan jenis
pekerjaan. Untuk ke depannya masyarakat dengan segala sumber daya yang dimiliki harus
berparistisipasi dalam pembangunan infrastruktur perdesaan.
Kata Kunci: karakteristik masyarakat, bentuk dan tingkat partisipas
Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja Perawat di RS. Dr. Tadjuddin Chalik Makassar
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan disiplin kerja perawat di RS.Dr. Tadjuddin Chalid Makassar.Desain penelitian menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan crosssectional.Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling dimana semua populasi dipakai sebagai sampel penelitian. Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 102 orang.Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan pengisian kuesioner serta analisis statistik menggunakan ujichi-squaredengan tingkat kemaknaan p α 0,05) terhadap disiplin kerja meliputi balas jasa (p value=0,140), pengawasan melekat (p value=0,135),pemberian sanksi (p value=0,550), ketegasan (p value=0,140) serta hubungan kemanusiaan (p value=0,290).
Saran untuk penelitian inibagi pihak manajemen Rumah sakit agar lebih memperhatikan disiplin kerja perawat terutama dalamhal variabel penelitian iniyang tidak signifikan serta selalu melakukan inovasi terkait managemen SDM terkhusus perawat untuk selalu meningkatkan kedisiplinan kerja perawat agar meningkatkan kualitas Rumah sakit
- …