19 research outputs found

    PENGGUNAAN RANGKAIAN FILTRASI FM2FV UNTUK MENURUNKAN KADAR KEKERUHAN DAN COLIFORM AIR HUJAN DI RS BETHESDA YOGYAKARTA TAHUN 2012

    Get PDF
    Abstract Rainwater is one of the most potential sources for water supply which can be used for everyday purposes, including in hospitals. Rainwater relatively has good quality, however, in the harvesting process, i.e. by collecting the water pouring from the roof, pollutants may be brought and affecting the quality of the rainwater. Filtration by using multimedia filter and ultraviolet disinfection (FM2FV) prior to the use of rainwater is one effort that can be applied to tackle that problem. The study was held in Bethesda Hospital of Yogyakarta, and was aimed to know the influence of the use of the filtration series in decreasing turbidity and coliform by employing a pre-test posttest with control group designed experiment. The rainwater sample was collected by using integrated sampling method from five collection points, and the subsequent examination of turbidity and coliform were conducted in the Health Laboratory Office of Yogyakarta. Between each replications, in order to clean the filtration mediums, the series were washed before be used again. The results showed that after the data were tested by using multivariate anova (manova), it was found that the aggregated p value was <0.05, meaning that the filration process was significant in declining both the turbidity level and coliform number between the treatment and control groups. In the treatment group the turbidity and coliform decreased as much as 68,17 % and 95,11 %, respectively. Keywords : rainwater harvesting, water filtration, ultra violet, turbidity, coliform Intisari Air hujan merupakan salah satu sumber air alternatif yang paling potensial, yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari termasuk di rumah sakit. Air hujan mempunyai kualitas yang relatif baik namun dalam proses pemanenannya (rainwater harvesting), yaitu dengan cara mengumpulkan air yang mengucur dari atap, polutan dapat masuk sehingga mengakibatkan turunnya kualitas air hujan tersebut. Filtrasi dengan filter multimedia, serta disinfeksi menggunakan ultra violet (FM2FV) sebelum air hujan tersebut digunakan, adalah salah satu upaya untuk menanggulangi masalah tersebut. Penelitian yang berlokasi RS Bethesda Yogyakarta ini, bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaaan rangkaian filtrasi tersebut dalam menurunkan kadar kekeruhan dan coliform. Eksperimen yang digunakan menggunakan desain pre test-post test with control group. Sampel air hujan diperoleh dengan metoda integrated sampling dari lima lokasi pengumpulan. Pemeriksaan kadar kekeruhan dan coliform dilakukan di Balai Laboratorium Kesehatan Yogyakarta. Tiap sebelum dilakukan replikasi, media filtrasi dicuci bersih terlebih dahulu sebelum digunakan kembali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah diuji menggunakan uji multivariate anova (manova), secara bersama-sama nilai signifikansi menunjukkan kurang dari 0,05, yang berarti penggunaan rangkaian filtrasi berpengaruh secara bermakna terhadap penurunan kadar kekeruhan dan coliform di antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen kadar kekeruhan turun sebesar 69,17 % dan coliform turun sebesar 95,11%. Kata Kunci : pemanenan air hujan, penyaringan air, ultra violet, kekeruhan, colifor

    Formulasi Dan Evaluasi Sifat Sensoris Dan Fisikokimia Flakes Komposit Dari Tepung Tapioka, Tepung Konjac (Amorphophallus Oncophyllus) Dan Tepung Kacang Hijau (Phaseolus Radiatus L.)

    Full text link
    Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sifat sensoris dan fisikokimia (kadar air, abu, protein, lemak, karbohidrat, serat pangan,daya serap air, daya patah dan kekerasan) dari flakes komposit berbahan baku tapioka, tepung kacang hijau dan tepung konjacdengan berbagai formula dan evaluasi gizi dengan produk komersial. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)dengan satu faktor yaitu variasi formula. Formula yang digunakan dari perbandingan tapioka, tepung kacang hijau dan tepungkonjac adalah (50:40:10; 50:47:3; 40:50:10; 40:57:3). Data dianalisis secara statistik dengan One Way ANOVA, apabila hasil yangdiperoleh ada beda nyata, maka dilanjutkan dengan uji DMRT (α = 0,05). Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa variasi formulayang tidak memberikan pengaruh pada uji sensoris flakes komposit, kecuali pada rasa flakes komposit dengan formulatapioka:tepung kacang hijau tepung konjac (50:40:10). Pada kadar air, memiliki perbedaan yang signifikan akibat pengaruh daripati dan serat, kadar abu tidak menunjukkan pengaruh signifikan akibat perlakuan suhu tinggi dengan waktu yang cukup lama. Padakadar protein dipengaruhi oleh penambahan tepung kacang hijau, lemak lebih dipengaruhi oleh bahan tambahan pangan dankarbohidrat menunjukkan perbedaan kandungan akibat pencampuran tepung. Kandungan serat pangan menunjukkan pengaruh yangsignifikan akibat kandungan serat pada bahan baku. Pada uji daya serap air, daya patah dan kekerasan variasi formula flakeskomposit menunjukkan pengaruh yang signifikan. Pada proses pengolahan tidak mempengaruhi Perubahan jumlah kandungannutrisi makro seperti protein, lemak dan karbohidrat

    Kajian Karakteristik Fisikokimia Tepung Sorghum (Sorghum Bicolor L.) Varietas Mandau Termodifikasi Dengan Variasi Lama Perendaman Dan Konsentrasi Asam Asetat

    Full text link
    Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh variasi lama waktu perendaman dan konsentrasi asam asetat yang digunakanterhadap karakteristik fisik (viskositas, swelling power, dan derajat putih) dan karakteristik kimia (kadar air, kadar gula reduksi,kadar protein terlarut dan kadar tanin) dari tepung sorghum (Sorghum bicolor L.) varietas Mandau termodifikasi yang dihasilkan.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Faktorial (RAF) yang terdiri dari dua faktor, yaitu lama perendaman (30 menit, 60menit, 90 menit) dan konsentrasi asam asetat yang digunakan (0,00%, 0,05%, 0,10%, 0,15%) (v/v). Data dianalisis secara statistikdengan Two Way ANOVA, apabila hasil yang diperoleh ada beda nyata, maka dilanjutkan dengan uji DMRT dengan tingkatsignifikasi 0,05. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peningkatan konsentrasi asam asetat memberikan perbedaan yang nyataterhadap kenaikan kadar gula reduksi, penurunan kadar protein terlarut, kenaikan derajat putih, kenaikan viskositas dan kenaikanswelling power. Namun tidak memberikan perbedaan yang nyata terhadap kadar air dan kadar tanin. Peningkatan lama perendamanmemberikan perbedaan yang nyata terhadap kenaikan kadar air, kadar gula reduksi, penurunan kadar protein terlarut, kenaikanderajat putih, kenaikan viskositas dan kenaikan swelling power. Namun tidak memberikan perbedaan yang nyata terhadap kadartanin

    Kajian Karakteristik Fisikokimia Tepung Sukun (Artocarpus Communis) Termodifikasi Dengan Variasi Lama Perendaman Dan Konsentrasi Asam Asetat

    Full text link
    Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh lama perendaman dan konsentrasi asam asetat terhadapkarakteristik fisikokimia tepung sukun meliputi: viskositas, derajat putih, swelling power, kadar air dan gula reduksi.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Faktorial terdiri dari dua faktor yaitu konsentrasi asam asetat (0,05; 0,1dan 0,15%) dan lama perendaman (30, 60 dan 90 menit). Data dianalisis secara statistik dengan Two Way ANOVA, jikaterdapat pebedaan nyata antar perlakuan maka kemudian dilanjutkan dengan uji Duncans Multiple Range Test (DMRT)pada α = 0,05. Hasil penelitian yang didapat ialah semakin besar konsentrasi asam asetat berpengaruh secara signifikanterhadap peningkatan viskositas, derajat putih, kadar air dan gula reduksi, namun tidak berpengaruh nyata terhadappeningkatan swelling power. Lama perendaman berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan viskositas, derajatputih, swelling power, kadar air dan gula reduksi.

    Kajian Karakteristik Fisikokimia Tepung Sukun (Artocarpus Communis) Termodifikasi Dengan Variasi Konsentrasi Dan Lama Perendaman Asam Laktat

    Full text link
    Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi dan lama perendaman asam laktat terhadap karakteristikfisikokimia tepung sukun termodifikasi. Rancangan percobaan berupa rancangan acak faktorial dengan dua faktor yaitu variasikonsentrasi asam laktat (0%, 0,5%, 1%, dan 1,5%) dan variasi lama perendaman asam laktat (30 menit, 60 menit, 90 menit). Datayang diperoleh dari analisis kadar air, gula reduksi, swelling power, viskositas, dan derajat putih. Hasil dari penelitian ini adalahpeningkatan konsentrasi asam laktat memberikan pengaruh terhadap penurunan gula reduksi, swelling power¸ viskositas, danpeningkatan derajat putih. Peningkatan lama perendaman memberikan pengaruh terhadap penurunan gula reduksi dan peningkatanderajat putih. Interaksi antara konsentrasi asam laktat dan lama perendaman memberikan pengaruh terhadap kadar air

    HUBUNGAN INTENSITAS PENCAHAYAAN DAN PENATAAN KAMAR DENGAN TINGKAT KONSENTRASI BELAJAR DI RUMAH KOS PUTRI KAJOR, NOGOTIRTO, GAMPING, SLEMAN, YOGYAKARTA

    No full text
    Rumah kos menyewakan kamar yang digunakan untuk tinggal sementara, di mana bagi maha- siswa perantau, tempat itu merupakan rumah ke dua karena hampir segala jenis kegiatan di- lakukan di dalamnya termasuk aktifitas belajar yang membutuhkan konsentrasi. Berdasarkan survei pendahuluan di rumah kos putri yang berada di belakang kampus Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, diperoleh rerata hasil pengukuran pencahayaan sebesar 24,81 lux dan sebagian besar penataan barang di kamar-kamar kos tersebut kurang tepat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara intensitas pencahayaan dan penataan kamar dengan ting- kat konsentrasi belajar di Rumah Kos Putri Kajor dengan melakukan penelitian survei dengan pendekatan cross sectional. Ada 60 kamar kos yang diteliti dengan 60 orang penghuni sebagai responden yang diambil secara purposive. Intensitas cahaya diukur dengan lux meter, penataan ruang dinilai dengan check list, dan konsentrasi belajar diketahui melalui kuesioner. Hasil pene- litian menunjukkan bahwa kamar kos yang pencahayaannya memenuhi syarat hanya 46,7% dan yang penataannnya baik hanya 48,3 %, diketahui pula bahwa responden yang konsentrasi belajarnya buruk lebih banyak dibandingkan dengan yang baik. Analisis dengan menggunakan uji korelasi rank Spearman pada taraf signifikansi 5 % menyimpulkan bahwa intensitas pencaha- yaan dan penataan kamar, secara bermakna berhubungan erat dan positif dengan konsentrasi belajar, yaitu masing-masing dengan koefisien sebesar 0,991 dan 0,951, dengan semua nilai p < 0,001

    Study of the distribution of fosfomycin antibiotic in sows colostrum

    Get PDF
    El uso de antibióticos (ATB) por vía sistémica en cerdas en producción durante el peri-parto es una práctica frecuente y poco racional, la cual se realiza con el objetivo de “disminuir la carga bacteriana” a la cual van a ser sometidos los lechones neonatos. No existe en la bibliografía estudios sobre la distribución de ATB en calostro o leche de cerda. El objetivo del trabajo fue estudiar la distribución del ATB fosfomicina disódica (FOS) en calostro y leche de cerda. FOS fue analizada por HPLC MS-MS. Las concentraciones de FOS tuvieron un rango máximo y mínimo de 1,60 ± 0,89 y 0,34 ± 0,16 μg/ml respectivamente. El consumo promedio de fosfomicina de la camada fue de 0,27 mg/kg equivalente a 1,35 % de la dosis terapéutica oral de fosfomicina en cerdos. El porcentaje promedio de dosis de fosfomicina eliminada por calostro fue de 1,8 %. Dicho ATB podría ser utilizado en la cerda durante el parto-lactancia con cierta seguridad para el lactante. No obstante, se debería analizar el verdadero impacto de las concentraciones de FOS obtenidas en calostro para determinar los efectos de la droga sobre la implantación de la microbiota intestinal del lechón lactante.The use of antibiotics (ATB) in sows during peripartum is a common practice in commercial pig farms. The aim of this practice is to reduce the bacterial load at which the suckling piglet will be exposed at birth. In the bibliography, there are not any studies on the distribution of fosfomycin in colostrum and milk sow. In this work we focus on the study of the distribution of disodium-fosfomycin antibiotic in colostrum and milk sow. Fosfomycin (FOS) concentrations were analyzed by HPLC MS-MS method. Calostral concentration shows a range of 1.60 ± 0.89 and 0.34 ± 0.16 μg/ml between farrow and 10 h after the birth of the first piglet. The average consumption of litter fosfomycin was 0.27 mg/kg, equivalent to 1.35 % of the oral therapeutic dose in pigs. The percentage of IM dose of fosfomycin eliminated by colostrum was 1.8 %. Also, disodium-fosfomycin could be used during farrow-lactation in the sow with some safety measures for piglet suckling. However, the impact of the concentrations of FOS in colostrum should be analyzed to determine the effects of the drug on the intestinal microbiota implantation of the suckling piglet.Facultad de Ciencias Veterinaria

    Study of the distribution of fosfomycin antibiotic in sows colostrum

    Get PDF
    El uso de antibióticos (ATB) por vía sistémica en cerdas en producción durante el peri-parto es una práctica frecuente y poco racional, la cual se realiza con el objetivo de “disminuir la carga bacteriana” a la cual van a ser sometidos los lechones neonatos. No existe en la bibliografía estudios sobre la distribución de ATB en calostro o leche de cerda. El objetivo del trabajo fue estudiar la distribución del ATB fosfomicina disódica (FOS) en calostro y leche de cerda. FOS fue analizada por HPLC MS-MS. Las concentraciones de FOS tuvieron un rango máximo y mínimo de 1,60 ± 0,89 y 0,34 ± 0,16 μg/ml respectivamente. El consumo promedio de fosfomicina de la camada fue de 0,27 mg/kg equivalente a 1,35 % de la dosis terapéutica oral de fosfomicina en cerdos. El porcentaje promedio de dosis de fosfomicina eliminada por calostro fue de 1,8 %. Dicho ATB podría ser utilizado en la cerda durante el parto-lactancia con cierta seguridad para el lactante. No obstante, se debería analizar el verdadero impacto de las concentraciones de FOS obtenidas en calostro para determinar los efectos de la droga sobre la implantación de la microbiota intestinal del lechón lactante.The use of antibiotics (ATB) in sows during peripartum is a common practice in commercial pig farms. The aim of this practice is to reduce the bacterial load at which the suckling piglet will be exposed at birth. In the bibliography, there are not any studies on the distribution of fosfomycin in colostrum and milk sow. In this work we focus on the study of the distribution of disodium-fosfomycin antibiotic in colostrum and milk sow. Fosfomycin (FOS) concentrations were analyzed by HPLC MS-MS method. Calostral concentration shows a range of 1.60 ± 0.89 and 0.34 ± 0.16 μg/ml between farrow and 10 h after the birth of the first piglet. The average consumption of litter fosfomycin was 0.27 mg/kg, equivalent to 1.35 % of the oral therapeutic dose in pigs. The percentage of IM dose of fosfomycin eliminated by colostrum was 1.8 %. Also, disodium-fosfomycin could be used during farrow-lactation in the sow with some safety measures for piglet suckling. However, the impact of the concentrations of FOS in colostrum should be analyzed to determine the effects of the drug on the intestinal microbiota implantation of the suckling piglet.Facultad de Ciencias Veterinaria

    Penggunaan Rangkaian Filtrasi FM2FV untuk Menurunkan Kadar Kekeruhan dan Coliform Air Hujan di RS Bethesda Yogyakarta Tahun 2012

    No full text
    Rainwater is one of the most potential sources for water supply which can be used for everydaypurposes, including in hospitals. Rainwater relatively has good quality, however, in the harvesting process, i.e. by collecting the water pouring from the roof, pollutants may be brought andaffecting the quality of the rainwater. Filtration by using multimedia filter and ultraviolet disinfection (FM2FV) prior to the use of rainwater is one effort that can be applied to tackle that problem.The study was held in Bethesda Hospital of Yogyakarta, and was aimed to know the influence ofthe use of the filtration series in decreasing turbidity and coliform by employing a pre-test posttest with control group designed experiment. The rainwater sample was collected by using integrated sampling method from five collection points, and the subsequent examination of turbidityand coliform were conducted in the Health Laboratory Office of Yogyakarta. Between each replications, in order to clean the filtration mediums, the series were washed before be used again.The results showed that after the data were tested by using multivariate anova (manova), it wasfound that the aggregated p value was &lt;0.05, meaning that the filration process was significantin declining both the turbidity level and coliform number between the treatment and controlgroups. In the treatment group the turbidity and coliform decreased as much as 68,17 % and95,11 %, respectively
    corecore