90 research outputs found

    Menyimak Relasi Kekuasaan dalam Kartun

    Get PDF
    As a main medium for political struggle, cartoon contains a well-designed apparatus for conveying set of messages. The usesage of semiotics and critical discourse analysis allows us to uncover its political design. This article demonstrates the USAge of those analytical tool to scrutinize an episode of Panji Koming cartoon serial from the daily Kompas

    Penanganan Permasalahan Lalulintas Di Kota Pekalongan Dengan Menggunakan Program Emme/2

    Full text link
    Program EMME/2 (equilibre multimodal, multimodal equilibrium) merupakan program pemodelan jaringan jalan yang sangat flexibel digunakan untuk implementasi dan aplikasi dalam perencanaan dan manajemen lalulintas perkotaan maupun regional, dilengkapi dengan fungsi dan atribut untuk memberikan perilaku tertentu pada jaringan jalan. Penelitian ini mencoba melakukan kajian mengenai penanganan permasalahan lalulintas di Kota Pekalongan terhadap permasalahan lalulintas yang ada, melalui skenario simulasi pemecahan masalah dengan pemodelan lalulintas dengan menggunakan Program EMME/2. Penanganan dilakukan dengan lima skenario, yaitu skenario pengaturan sudut parkir di tepi jalan (on street parking), skenario pengaturan arus lalulintas jalan satu arah, skenario pelebaran jalan, skenario pembuatan jalan lingkar utara, dan skenario pembuatan jalan lingkar selatan. Hasil pemodelan kondisi sekarang (existing) menunjukkan bahwa ruas jalan yang bermasalah dengan tingkat rasio V/C lebih besar dari 0,85 terjadi pada Jln. Gajahmada, Jln. Urip Sumoharjo, Jln. Merdeka, Jln. Pemuda, Jln. KH. Mas Mansyur, Jln. Sudirman, Jln. Setia Budi, Jln. Dr. Sutomo, Jln. Hayam Wuruk, Jln. Hasanudin, Jln. Sultan Agung, Jln. Manggis, Jln. Nusantara, Jln. Seruni, Jln. Jlamprang, dan Jln. Dharma Bakti. Hasil pemodelan skenario pengaturan sudut parkir dari 45° menjadi 0° akan menurunkan rasio V/C dan meningkatkan kecepatan perjalanan pada ruas jalan yang diatur, tetapi berdampak terhadap penurunan kinerja jalan lain, yaitu Jln. KH. Mas Mansyur, Jln. Urip Sumoharjo, Jln. Seruni, Jln. Jlamprang, Jln. Sudirman, Jln. Dharma Bhakti, Jln. Dr. Sutomo dan Jln. Pemuda. Skenario pengaturan jalan satu arah juga akan menaikkan kinerja jalan terhadap ruas jalan yang diatur, tetapi berdampak terhadap penurunan kinerja ruas jalan lain, yaitu Jln. KH. Mas Mansyur, Jln. Jend. Sudirman, Jln. Urip Sumoharjo, Jln. Gajahmada, Jln. Dr. Setia Budi, Jln. Seruni, Jln. Jlamprang, dan Jln. Dharma Bhakti. Skenario pelebaran jalan akan menaikkan kapasitas jalan sehingga terjadi penurunan rasio V/C pada ruas jalan yang dilakukan pelebaran, tetapi berdampak terhadap ruas jalan lain, yaitu di Jln. Nusantara, Jln. Merdeka, dan Jln. Argopuro dengan rasio V/C ratio lebih besar dari 0,85. Skenario pembuatan jalan lingkar selatan lebih baik daripada pembuatan jalan lingkar utara namun demikian pembuatan kedua jalan lingkar tersebut akan mengurangi permasalahan lalulintas pada ruas jalan nasional (Pantura). Kata

    Hubungan Kualitas Kepemimpinan Dan Tanggung Jawab Dengan Produktivitas Kerja Di Kecamatan Kota Tangerang

    Get PDF
    Hubungan Kualitas Kepemimpinan dan Tanggung Jawab dengan Produktivitas Kerja Pegawai Kota Tangerang. Tujuan mengetahui (1). Hhubungan kualitas kepemimpinan (2). Tanggung jawab (3). Produktivitas kerja pegawai. Metode penelitian dengan survei model korelasional. Populasi seluruh pegawai  yang berjumlah 140 orang. Pengambilan sampel dengan Proportionate Random Sampling dengan rumus Slovin, dengan tingkat error 0,05% diperoleh sampel 103,70 = 100 responden. Instrumen Instrumen divalidasi menggunakan analisis butir, reliabilitas instrumen diukur menggunakan rumus varians. Analisis statistik dengan regresi sederhana maupun berganda. Uji hipotesis 0,05. Kesimpulan: (1). Hubungan positif, korelasi ry.1 = 0,648 > r-tabel (r-tabel= 0,195 pada α = 0,05 dan rtabel = 0,256 pada α = 0,01). (2). Hubungan menjadi positif dan signifikan dengan produktivitas kerja maka korelasi ry.2 = 0,717 > r-tabel (r-tabel = 0,195 pada α = 0,05 dan rtabel = 0,256 pada α = 0,01). (3). Hubungan signifikan dengan kualitas kepemimpinan dan Tanggung jawab secara bersama-sama Produktif  dengan korelasi ry.1.2 = 0,719> rtabel (rtabel = 0,195 pada α = 0,05 dan rtabel = 0,256 pada α = 0,01).  Katakunci : Kualitas Kepemimpinan, Tanggung Jawab, Produktivitas Kerj

    PENANGANAN PERMASALAHAN LALULINTAS DI KOTA PEKALONGAN DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM EMME/2

    Get PDF
    Abstrak Program EMME/2 (equilibre multimodal, multimodal equilibrium) merupakan program pemodelan jaringan jalan yang sangat flexibel digunakan untuk implementasi dan aplikasi dalam perencanaan dan manajemen lalulintas perkotaan maupun regional, dilengkapi dengan fungsi dan atribut untuk memberikan perilaku tertentu pada jaringan jalan. Penelitian ini mencoba melakukan kajian mengenai penanganan permasalahan lalulintas di Kota Pekalongan terhadap permasalahan lalulintas yang ada, melalui skenario simulasi pemecahan masalah dengan pemodelan lalulintas dengan menggunakan Program EMME/2. Penanganan dilakukan dengan lima skenario, yaitu skenario pengaturan sudut parkir di tepi jalan (on street parking), skenario pengaturan arus lalulintas jalan satu arah, skenario pelebaran jalan, skenario pembuatan jalan lingkar utara, dan skenario pembuatan jalan lingkar selatan. Hasil pemodelan kondisi sekarang (existing) menunjukkan bahwa ruas jalan yang bermasalah dengan tingkat rasio V/C lebih besar dari 0,85 terjadi pada Jln. Gajahmada, Jln. Urip Sumoharjo, Jln. Merdeka, Jln. Pemuda, Jln. KH. Mas Mansyur, Jln. Sudirman, Jln. Setia Budi, Jln. Dr. Sutomo, Jln. Hayam Wuruk, Jln. Hasanudin, Jln. Sultan Agung, Jln. Manggis, Jln. Nusantara, Jln. Seruni, Jln. Jlamprang, dan Jln. Dharma Bakti. Hasil pemodelan skenario pengaturan sudut parkir dari 45° menjadi 0° akan menurunkan rasio V/C dan meningkatkan kecepatan perjalanan pada ruas jalan yang diatur, tetapi berdampak terhadap penurunan kinerja jalan lain, yaitu Jln. KH. Mas Mansyur, Jln. Urip Sumoharjo, Jln. Seruni, Jln. Jlamprang, Jln. Sudirman, Jln. Dharma Bhakti, Jln. Dr. Sutomo dan Jln. Pemuda. Skenario pengaturan jalan satu arah juga akan menaikkan kinerja jalan terhadap ruas jalan yang diatur, tetapi berdampak terhadap penurunan kinerja ruas jalan lain, yaitu Jln. KH. Mas Mansyur, Jln. Jend. Sudirman, Jln. Urip Sumoharjo, Jln. Gajahmada, Jln. Dr. Setia Budi, Jln. Seruni, Jln. Jlamprang, dan Jln. Dharma Bhakti. Skenario pelebaran jalan akan menaikkan kapasitas jalan sehingga terjadi penurunan rasio V/C pada ruas jalan yang dilakukan pelebaran, tetapi berdampak terhadap ruas jalan lain, yaitu di Jln. Nusantara, Jln. Merdeka, dan Jln. Argopuro dengan rasio V/C ratio lebih besar dari 0,85. Skenario pembuatan jalan lingkar selatan lebih baik daripada pembuatan jalan lingkar utara namun demikian pembuatan kedua jalan lingkar tersebut akan mengurangi permasalahan lalulintas pada ruas jalan nasional (Pantura). Kata-kata kunci : Permasalahan lalulintas, Program EMME/2, Skenario penanganan permasalahan lalu-lintas

    PENANGANAN PERMASALAHAN LALULINTAS DI KOTA PEKALONGAN DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM EMME/2

    Get PDF
    Abstrak Program EMME/2 (equilibre multimodal, multimodal equilibrium) merupakan program pemodelan jaringan jalan yang sangat flexibel digunakan untuk implementasi dan aplikasi dalam perencanaan dan manajemen lalulintas perkotaan maupun regional, dilengkapi dengan fungsi dan atribut untuk memberikan perilaku tertentu pada jaringan jalan. Penelitian ini mencoba melakukan kajian mengenai penanganan permasalahan lalulintas di Kota Pekalongan terhadap permasalahan lalulintas yang ada, melalui skenario simulasi pemecahan masalah dengan pemodelan lalulintas dengan menggunakan Program EMME/2. Penanganan dilakukan dengan lima skenario, yaitu skenario pengaturan sudut parkir di tepi jalan (on street parking), skenario pengaturan arus lalulintas jalan satu arah, skenario pelebaran jalan, skenario pembuatan jalan lingkar utara, dan skenario pembuatan jalan lingkar selatan. Hasil pemodelan kondisi sekarang (existing) menunjukkan bahwa ruas jalan yang bermasalah dengan tingkat rasio V/C lebih besar dari 0,85 terjadi pada Jln. Gajahmada, Jln. Urip Sumoharjo, Jln. Merdeka, Jln. Pemuda, Jln. KH. Mas Mansyur, Jln. Sudirman, Jln. Setia Budi, Jln. Dr. Sutomo, Jln. Hayam Wuruk, Jln. Hasanudin, Jln. Sultan Agung, Jln. Manggis, Jln. Nusantara, Jln. Seruni, Jln. Jlamprang, dan Jln. Dharma Bakti. Hasil pemodelan skenario pengaturan sudut parkir dari 45° menjadi 0° akan menurunkan rasio V/C dan meningkatkan kecepatan perjalanan pada ruas jalan yang diatur, tetapi berdampak terhadap penurunan kinerja jalan lain, yaitu Jln. KH. Mas Mansyur, Jln. Urip Sumoharjo, Jln. Seruni, Jln. Jlamprang, Jln. Sudirman, Jln. Dharma Bhakti, Jln. Dr. Sutomo dan Jln. Pemuda. Skenario pengaturan jalan satu arah juga akan menaikkan kinerja jalan terhadap ruas jalan yang diatur, tetapi berdampak terhadap penurunan kinerja ruas jalan lain, yaitu Jln. KH. Mas Mansyur, Jln. Jend. Sudirman, Jln. Urip Sumoharjo, Jln. Gajahmada, Jln. Dr. Setia Budi, Jln. Seruni, Jln. Jlamprang, dan Jln. Dharma Bhakti. Skenario pelebaran jalan akan menaikkan kapasitas jalan sehingga terjadi penurunan rasio V/C pada ruas jalan yang dilakukan pelebaran, tetapi berdampak terhadap ruas jalan lain, yaitu di Jln. Nusantara, Jln. Merdeka, dan Jln. Argopuro dengan rasio V/C ratio lebih besar dari 0,85. Skenario pembuatan jalan lingkar selatan lebih baik daripada pembuatan jalan lingkar utara namun demikian pembuatan kedua jalan lingkar tersebut akan mengurangi permasalahan lalulintas pada ruas jalan nasional (Pantura). Kata-kata kunci : Permasalahan lalulintas, Program EMME/2, Skenario penanganan permasalahan lalu-lintas

    Struktur Kesucian, Hijrah dan Ruang Queer: Analisa terhadap Perilaku Mahasiswa Bercadar

    Full text link
    Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan kasus mahasiswi yang menggunakan cadar di wilayah kampus perguruan tinggi, dan berhadapan dengan larangan Pimpinan perguruan tinggi tersebut. Penelitian menggunakan metode kualitatif, dilakukan pada tahun 2018 pada beberapa Universitas Islam Negeri (UIN) di wilayah Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Sumber data berasal dari observasi dan wawancara pada mahasiswi pengguna cadar. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam, dan snow-ball. Triangulasi dilakukan untuk memperkuat keabsahan data dan informasi yang diperoleh. Analisa terhadap data dan fakta di lapangan dikembangkan berdasarkan teori struktur kesucian yang dikembangkan dari teori struktur perasaan (structure of feeling). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku berpakaian cadar mahasiswi didorong oleh semangat berubah atau hijrah untuk menjadi atau merasa suci. Mereka tidak dapat berkompromi dengan aturan kampus, karena tidak dapat memilah antara ruang privat dan ruang publik. Mereka memiliki logika ruang yang unik, yakni semua ruang sebagai tempat penegakan syariah

    Enhancement of electronic and charge transport properties of NiPc by potassium-tetrasulpho group

    Get PDF
    a b s t r a c t We report significant enhancement in the electronic properties of nickel phthalocyanine (NiPc) by attaching a potassium-tetrasulpho functional group to synthesize its water soluble derivative nickel (II)4,4 0 ,4 00 ,4' 00 potassium-tetrasulphophthalocyanine (K 4 NiTSPc). To study the potential of this organic compound for electronics applications, Au/K4NiTSPc/Ag diodes have been fabricated and their electronic parameters have been calculated. The mobility and conductivity of the device have been found to be 1.5 Â 10 À 4 cm 2 V À 2 S À 1 and 2.5 Â 10 NiTSPc has shown much better electronic properties as compared to NiPc reported in the literature, which makes it a promising candidate for its potential use in electronics applications

    Dead on arrival in a low-income country: results from a multicenter study in Pakistan

    Get PDF
    BACKGROUND: This study assessed the characteristics of dead on arrival (DOA) patients in Pakistan. METHODS: Data about the DOA patients were extracted from Pakistan National Emergency Department Surveillance study (Pak-NEDS). This study recruited all ED patients presenting to seven tertiary care hospitals during a four-month period between November 2010 and March 2011. This study included patients who were declared dead-on-arrival by the ED physician. RESULTS: A total of 1,557 DOA patients (7 per 1,000 visits) were included in the Pak-NEDS. Men accounted for two-thirds (64%) of DOA patients. Those aged 20-49 years accounted for about 46% of DOA patients. Nine percent (n = 72) of patients were brought by ambulance, and most patients presented at a public hospital (80%). About 11% of DOA patients had an injury. Factors significantly associated (p \u3c 0.05) with ambulance use were men (adjusted odds ratio [aOR] = 2.72), brought to a private hospital (OR = 2.74), and being injured (aOR = 1.89). Cardiopulmonary resuscitation (CPR) was performed on 6% (n = 42) of patients who received treatment. Those brought to a private hospital were more likely to receive CPR (aOR = 2.81). CONCLUSION: This study noted a higher burden of DOA patients in Pakistan compared to other resourceful settings (about 1 to 2 per 1,000 visits). A large proportion of patients belonging to productive age groups, and the low prevalence of ambulance and CPR use, indicate a need for improving the prehospital care and basic life support training in pakistan
    corecore