19 research outputs found

    Pola Asuh kaum Bangsawan Lalu-Baiq dalam Membentuk Karakter Anak di Desa Padamara Kabupaten Lombok Timur

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk pola asuh yang diterapkanoleh kaum bangsawan Lalu-Baiq dalam mendidik karakter anak di Desa Padamara Kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui cara yang diterapkan oleh kaum bangsawan Lalu-Baiq dalam membentuk pendidikan karakter anakdi Desa Padamara Kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriftif dengan pendekatan naturalistik. Penelitian ini dilakukan di desa Padamara Kabupaten Lombok Timur selama kurang lebih 4 bulan terhitung dari bulan Januari sampai dengan April. Subjek penelitian ini adalah masyarakat kaum bangsawan Lalu-Baiq yang berjumlah 11 orang yang ada di desa Padamara. Penarikan informan dilakukan dengan cara snowball sampling. Teknik dan instrumen pengumpulan data adalah peneliti sendiri, lembar observasi, pedoman wawancara, dokumentasi, dan expert judgment. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi dan pemeriksaan teman sejawat melalui diskusi. Data yang sudah valid dianalisis secara deskriptif, dengan langkah-langkah: 1) reduksi data, 2) abstraksi data, dan 3) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa. 1) Pola asuh yang diterapkan oleh kaum bangsawan dalam membentuk karakter anak yaitu dengan pola asuh otoriter dan demokratis. Pola asuh otoriter bahwa anak dituntut untuk selalu patuh terhadap orang tua, orang tua memegang peranan penting dalam semua tindakan yang akan dilakukan oleh anak, sedangkan anak hanya sebagai pelaksananya saja. sikap orang tua yang sebagai pengatur, pengamat, dan sangat mencemaskan anak membuat anak tidak mandiri karena selalu disetir oleh orang tuanya. Sedangkan pola asuh demokratis yakni anak diberikan peranan penting dalam mengemukakan pendapatnya dalam keluarga; 2) Cara yang dilakukan orang tua kaum bangsawan Lalu-Baiq dalam menanamkan nilai karakter yaitu, dengan memberikan contoh-contoh teladan yang dimiliki oleh orang tua yang diajarkan sejak anak masih kecil hingga anak tumbuh dewasa. Penanaman nilai-nilai karakter ini tidak terlepas dari kontrol orang tua, baik anak ada di lingkungan keluarga maupun berada di lingkungan masyaraka

    ANALISIS OPINI AUDIT WAJAR TANPA PENGECUALIAN DENGAN BAHASA PENJELASAN DAN PENGARUH OPINI TERHADAP PERGERAKAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN LQ 45

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami opini audit wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan serta mengetahui pengaruh bahasa penjelasan, yang terdiri atas inkonsistensi, going concern perusahaan, penyimpangan SAK, penekanan suatu hal, keterlibatan auditor lain, laporan audit atas laporan keuangan komparatif serta data keuangan yang diharuskan Bapepam, terhadap pergerakan harga saham perusahaan LQ 45. Metode penelitian menggunakan metode dokumentasi dan studi pustaka. Pengujian dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda. Dengan 36 opini audit sebagai sampel, penelitian ini menghasilkan persamaan Y' = 4,171 – 239 X1 – 494 X2 - 164 X3 – 214 X4 + e. Koefisien regresi yang diperoleh bernilai negatif yang berarti jika perusahaan mendapatkan opini audit yang disertai dengan bahasa penjelasan, maka akan menyebabkan harga saham perusahaan menurun. Berdasarkan hasil yang diperoleh, semua kondisi-kondisi bahasa penjelasan tersebut secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap pergerakan harga saham. Namun, secara parsial, hanya bahasa penjelasan mengenai penekanan suatu hal yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham

    KEWASPADAAN DINI KEJADIAN LEPTOSPIROSIS DI DESA SELANDAKA KECAMATAN SUMPIUH KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2013

    Get PDF
    ABSTRAK Leptospirosis di Kabupaten Banyumas mulai dilaporkan sejak tahun 2010 sebanyak satu kasus. Tahun 2011 meningkat menjadi 5 kasus, 2012 sebanyak 3 kasus dan sampai dengan bulan Juli 2013 sebanyak 3 kasus. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi rodensia jenis tikus sebagai hewan penular leptospirosis dan keberadaan bakteri Leptospira pada tikus dan manusia. Penelitian ini merupakan survei potong lintang, lokasi penelitian di Desa Selandaka Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas pada bulan Juli 2013. Pengumpulan data dilakukan dengan penangkapan tikus dan cecurut, serta penjaringan kasus leptospirosis. Pemeriksaan sampel ginjal tikus dan darah manusia dilakukan dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di Instalasi Bakteriologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara. Analisis data secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan keberhasilan penangkapan tikus dalam rumah lebih besar (10,67%) daripada luar rumah (9,33%). Tikus yang tertangkap Rattus tanezumi sebanyak 10 ekor dan 5 ekor cecurut Suncus murinus. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan tidak ditemukan bakteri Leptospira pada tikus, cecurut maupun serum penderita suspek leptospirosis

    SPATIAL DISTRIBUTION OF DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER CASES IN BANYUMAS DISTRICT, CENTRAL JAVA PROVINCE

    Get PDF
    ABSTRAK Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia yang perlu mendapat perhatian serius karena di beberapa daerah masih sering terjadi kejadian luar biasa. Kabupaten Banyumas merupakan salah satu daerah dengan kasus DBD selalu tinggi setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan distribusi spasial DBD di Kabupaten Banyumas berdasarkan lokasi, ketinggian, tata guna lahan dan kepadatan penduduk serta pola kasus berdasarkan curah hujan. Kajian ini dilakukan dengan penelusuran data sekunder kasus DBD di Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas. Data peta topografi skala 1: 25000 diperoleh dari Bakosurtanal dan Bappeda Kabupaten Banyumas. Proses pengolahan data dan analisis spasial DBD secara tumpang susun menggunakan aplikasi Arc Gis.10. Hasil penelitian menunjukkan jumlah kasus DBD tahun 2012 sebanyak 200 kasus, tersebar hampir di setiap kecamatan (75%). Kluster kasus DBD terdapat di wilayah Purwokerto Timur, Purwokerto Selatan dan Purwokerto Utara yang merupakan daerah dataran rendah (12 -250) mdpl, lingkungan permukiman dekat persawahan, area perkotaan dengan permukiman padat penduduk. Secara spasial kasus DBD terzonasi di wilayah dataran rendah dengan pemukiman padat penduduk dekat persawahan. Kasus DBD meningkat pada saat musim hujan tinggi antara Januari –Mei

    Formulating Oil Emulgel of Nyamplung (Calophyllum inophyllum L) with Variations of HPMC and Activity Testing for Incision in Rabbit New Zealand

    Get PDF
    Emulgel is an emulsion of both O/W and W/O which is made into a gel by mixing it with a gelling agent. One of the gelling agents that is often used is HPMC because it can produce a clear gel, easily soluble in water, and has low toxicity. Nyamplung oil has wound healing activity by stimulating cell proliferation and the production of collagen and GAG (glycosaminoglycans). The purpose of this study was to find out that nyamplung (Calophyllum inophyllum L) oil can be made into a good emulgel preparation, has the effect of healing cuts, to determine the effect of variations in HPMC concentration on the physical quality and stability of the emulgel, and in accelerating the healing of cuts. This study used three formulas containing 1%, 2%, and 3% HPMC plus one control formula. Emulgel is made by mixing emulsion with gel and contains 1% nyamplung oil, then physical quality tests are carried out : organoleptic, homogeneity, pH, adhesion, dispersibility, viscosity test, emulgel type test, stability test. The wound healing activity test was carried out on the back of New Zealand rabbits. The percentage of treatment results were statistically analyzed. The results showed that all nyamplung oil emulgel formulas could be made ini emulgel preparations, had good physical quality and stability and had the effect of wound healing. The effect of gelling agent concentration affects the speed of wound healing. The result of the most optimal wound healing activity test is the formula 2

    Pertambangan di Tanah Bumbu: dampak hidrologis dan solusi

    Get PDF
    Kalimantan Selatan merupakan wilayah dengan indeks kualitas lingkungan hidup (IKLH) paling buruk di Pulau Kalimantan. Penilaian pada tiga tahun terakhir menunjukkan nilainya meningkat, namun masih di bawah rerata nasional. Pada tahun 2017 nilainya sedikit diatas rerata nasional (66,46), yakni sebesar 69,38. Penyebab utama rendahnya kualitas lingkungan tersebut adalah kualitas air dan kualitas tutupan lahan yang buruk. Kondisi ini merupakan dampak dari aktifitas pertambangan yang tidak terkontrol dengan baik.Salah satu wilayah di kalimantan Selatan dengan aktifitas pertambangan yang tinggi adalah Tanah Bumbu. Menurut data Walhi (tahun 2015) tercatat bahwa usaha pertambangan batubara yang mengajukan izin sebanyak 37, namun yang lolos izin hanya 4. Izin pinjam pakai kawasan hutan sekitar 15.654 ha, kenyataannya yang digunakan mencapai 152.036 ha. Sebuah pelanggaran yang amat serius. Fakta lapangan  menunjukkan bahwa aktivitas pertambangan tanpa izin ini dilakukan secara masif.Aktivitas pertambangan akan meninggalkan tumpukan tanah dan lobang-lobang bekas galian yang dibiarkan terbuka begitu saja. Salah satu dampak yang ditimbulkan adalah dampak hidrologis. Dampak tersebut antara lain adalah sedimentasi yang dapat menyebabkan pendangkalan sungai, terganggunya infiltrasi air hujan yang dapat menurunkan pasokan air tanah, dan pencemaran air.Kegiatan pemerintah daerah untuk mengatasi hal tersebut adalah pengawasan izin usaha, naturalisasi sungai, dan pemantauan kualitas lingkungan. Pemantauan dan pengawasan usaha pertambangan yang ketat menurunkan aktivitas pertambangan yang serampangan. Naturalisasi memperbesar volume sungai untuk menampung air limpasan, dan memperlancar aliran ke laut. Pemantauan kualitas lingkungan dapat mengetahui sumber pencemaran, mengendalikan, dan melakukan penindakan kepada pelaku pencemaran.   Kata kunci: pertambangan, dampak hidrologis, Tanah Bumbu

    Komunikasi Interpersonal dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa

    Get PDF
    Abstract: The purpose of this study was to look at interpersonal communication that can affect the increase in learning motivation of students of the Faculty of Da'wah and Communication, State Islamic University of Raden Fatah Palembang. The research method uses quantitative research with a simple linear regression research design with a population of 2759 students with sampling using the slovin formula obtained 350 students. The research results show the equation Y = 43.361+0.341, thus interpersonal communication has a positive value of 43.361. then learning motivation will increase by 0.341 in learning activities. As well as the contribution of the interpersonal communication variable, namely 97%, to student learning motivation, thus it is very important for lecturers to build interpersonal relationships with students so that motivation in learning can run according to the goals of Higher Education.   Keywords: Interpersonal Communication, Learning MotivationTujuan penelitian ini untuk melihat komunikasi interpersonal yang dapat mempengaruhi peningkatan motivasi belajar mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang. Metode penelitian menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian regresi linier sederhana dengan populasi sebanyak 2759 mahasiswa dengan pengambilan sampel menggunakan rumus slovin diperoleh 350 mahasiswa. Hasil penelitian terlihat persamaan Y = 43.361+0.341 dengan demikian komunikasi interpersonal nilainya positif sebesar 43.361. maka motivasi belajar akan meningkat sebesar 0.341 dalam kegiatan pembelajaran. Serta kontribusi variabel komunikasi interpersonal yakni 97% terhadap motivasi belajar mahasiswa, dengan demikian sangat penting dosen membangun hubungan interpersonal dengan mahasiswa agar motivasi dalam belajar dapat berjalan sesuai dengan tujuan dari Perguruan Tinggi

    Komunikasi Interpersonal dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa

    Get PDF
    Abstract: The purpose of this study was to look at interpersonal communication that can affect the increase in learning motivation of students of the Faculty of Da'wah and Communication, State Islamic University of Raden Fatah Palembang. The research method uses quantitative research with a simple linear regression research design with a population of 2759 students with sampling using the slovin formula obtained 350 students. The research results show the equation Y = 43.361+0.341, thus interpersonal communication has a positive value of 43.361. then learning motivation will increase by 0.341 in learning activities. As well as the contribution of the interpersonal communication variable, namely 97%, to student learning motivation, thus it is very important for lecturers to build interpersonal relationships with students so that motivation in learning can run according to the goals of Higher Education.   Keywords: Interpersonal Communication, Learning MotivationTujuan penelitian ini untuk melihat komunikasi interpersonal yang dapat mempengaruhi peningkatan motivasi belajar mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang. Metode penelitian menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian regresi linier sederhana dengan populasi sebanyak 2759 mahasiswa dengan pengambilan sampel menggunakan rumus slovin diperoleh 350 mahasiswa. Hasil penelitian terlihat persamaan Y = 43.361+0.341 dengan demikian komunikasi interpersonal nilainya positif sebesar 43.361. maka motivasi belajar akan meningkat sebesar 0.341 dalam kegiatan pembelajaran. Serta kontribusi variabel komunikasi interpersonal yakni 97% terhadap motivasi belajar mahasiswa, dengan demikian sangat penting dosen membangun hubungan interpersonal dengan mahasiswa agar motivasi dalam belajar dapat berjalan sesuai dengan tujuan dari Perguruan Tinggi

    Spot survey leptospirosis dan reservoar yang berpotensi menularkan di kecamatan Kuwarasan kabupaten Kebumen tahun 2017

    Get PDF
    Jawa Tengah merupakan provinsi endemis leptospirosis, bahkan pada tahun 2015 menduduki peringkat pertama kasus terbanyak di Indonesia. Sebanyak 20 kota/kabupaten di Jawa Tengah rutin melaporkan adanya kasus leptospirosis. Kabupaten Kebumen merupakan salah satu daerah baru yang melaporkan kasus leptospirosis pada tahun 2017. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko penularan serta keberadaan reservoar yang tertangkap dan berpotensi menularkan leptospirosis. Penelitian ini merupakan studi observasional dengan desain potong lintang. Lokasi penelitian di Kabupaten Kebumen sedangkan penangkapan reservoar dilakukan di Desa Mangli Kecamatan Kuwarasan berdasarkan pada laporan kasus terakhir. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Maret 2017 dengan wawancara kasus probable serta penangkapan reservoar menggunakan perangkap hidup (single live trap) sebanyak 150 buah selama 2 malam berturut-turut di lingkungan permukiman dan sekitarnya. Data dianalisis secara deskriptif dalam bentuk tabel dan gambar. Hasil penelitian menunjukkan jumlah kasus leptospirosis yang diwawancara sebanyak 9 orang. Sebagian besar kasus leptospirosis (78%) adalah petani/buruh tani dan terkena di sawah pada saat panen. Selain pekerjaan, faktor risiko utama yang berkontribusi yaitu adanya luka terbuka pada kaki, tidak memakai APD pada saat bekerja dan adanya kontak dengan genangan air dalam waktu yang cukup lama. Reservoar yang tertangkap dalam penelitian ini adalah tikus dan cecurut sebanyak 26 ekor dengan species Bandicota indica, Rattus tanezumi, Mus musculus dan Suncus murinus. Hasil pemeriksaan PCR menunjukkan 1 ekor tikus positif bakteri leptosira patogen dan ditemukan pada jarak < 100 meter dengan titik kasus. Hal ini menunjukkan potensi risiko penularan leptospirosis di lokasi tersebut. Perlunya sosialisasi peningkatan kewaspadaan leptospirosis dan tindakan pengendalian reservoar khususnya tikus dan cecurut baik di dalam rumah, sawah maupun lingkungan sekitarnya

    PENGGUNAAN UP FLOW ANAEROB BIOFILTER DALAM MENURUNKAN KADAR BOD AIR LIMBAH TAHU DI DESA NGEPOS KECAMATAN TEGALREJO KABUPATEN MAGELANG

    Get PDF
    Industri rumah tangga tahu di desa Ngepos Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang memproduksi tahu rata-rata setiap hari mencapai 60 kg kedelai. Air limbah tahu pada industri tahu memiliki kadar BOD antara 1577,13-1954,63 mg/l, sementara kadar BOD maksimum yang diperbolehkan untuk air limbah industri berdasarkan keputusan Gubernur Jawa Tengah No. 10 Tahun 2004 adalah 150 mg/l. Up flow anaerob biofilter adalah salah satu unit pengolahan air limbah rumah tangga individual secara biologis yang dapat menurunkan kandungan senyawa organik dan kadar BOD. Jenis media akan mempengaruhi penurunan kadar BOD oleh up flow anaerob biofilter. Penelitian ini bertujuan mengetahui penggunaan up flow anaerob biofilter dalam menurunkan kadar BOD air limbah tahu. Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment dengan rancangan pretest-posttest with control group. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jenis media up flow anaerob biofilter dan variabel terikatnya adalah kadar BOD. Variabelpengganggu yang dikendalikan dalam penelitian ini adalah pH, suhu, lama kontak, lama pemakaian, debit aliran dan jenis mikroorganisme. Uji statistik yang digunakan yaitu uji paired sample t-test untuk menguji perbedaan kadar BOD antar perlakuan kemudian untuk mengetahui dari perbedaan manakah yang paling signifikan dari ketiga perlakuan digunakan uji LSD. hasil penelitian ini adalah : rata-rata kadar BOD sebelum perlakuan adalah 1776,53 mg/l dan setelah perlakuan tanpa media menjadi 1125,14 mg/l (prosentase penurunan 37,35%), media bio-ball menjadi 253,75 mg/l (prosentase penurunan 85,70%) dan media batu kerikil menjadi 608,16 mg/l (prosentase penurunan 65,73%). Hal ini menunjukkan bahwa efektifitas up flow anaerob biofilter media bio-ball adalah 48,35% dan media batu kerikil 28,38%. disimpulkan ada perbedaan penurunan kadar BOD yang nyata antara up flow anaerob biofilter tanpa media, media bio-ball dan media batu kerikil (p = 0,0001). Kata Kunci: up flow anaerob biofilter, kadar BOD, bio-ball, batu kerikil, air limbah tah
    corecore