1,700 research outputs found

    Analisis Kelas Kemmapuan Lahan di Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen Propinsi Jawa an: 1) mengetahui kelas kemampuan lahan daerah penelitian dan 2) mengetahui faktor-faktor dominan yang berpengaruh terhadap kelas kemampuan lahan di daerah penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dan analisa laboratorium. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data karakteristik lahan meliputi: kedalaman efektif tanah, tekstur tanah, permeabilitas tanah, pH tanah, drainase tanah, erosi, kemiringan lereng, batu besar, batu kecil dan muka air tanah. Metode pengambilan sampel dengan menggunakan metode stratified sampling dengan strata satuan lahan, sedangkan metode analisa data dengan menggunakan pengharkatan atau sekoring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) daerah penelitian mempunyai tiga kelas kemampuan lahan, yaitu kelas V (agak jelek), IV (sedang) dan kelas III (agak baik). Kelas kemampuan lahan V mempunyai nilai/skor 01, kelas kemampuan lahan IV mempunyai skor 2-4 dan kelas kemampuan lahan III mempunyai nilai 6-7. Kelas kemampuan lahan V (agak jelek) tersebar di satuan lahan S1 IV Lm P, S1 IV Lm Tg, S2 IV Lm P dan S2 IV Lm Tg. Kelas kemampuan lahan IV (sedang) tersebar di satuan lahan S1IV Rg H, S1 IV Lm H, S3 III Lm P dan S3 III Lm Tg. Kelas kemampuan lahan III (agak baik) tersebar di satuan lahan F1 II AI P dan F1 II AI Tg dan 2) faktor dominan yang berpengaruh terhadap tiap-tiap kelas kemampuan lahan adalah: faktor yang paling menguntungkan terhadap kemampuan lahan kelas V (agak jelek) adalah drainase tanah cepat dan yang paling merugikan adalah kemiringan lereng 26-28 %, tingkat erosi berat dan muka air tanah, yaitu < 50 cm, faktor yang paling menguntungkan terhadap kemampuan lahan kelas IV (sedang) adalah drainase tanah cepat dan yang paling merugikan adalah kemiringan lereng, yaitu 27-28 %, tingkat erosi berat dan muka air tanah yang dangkal, yaitu < 50 cm untuk satuan lahan S1IV Rg H dan S1 IV Lm H sedangkan untuk satuan lahan S3 III Lm P dan S3 III Lm Tg faktor yang paling merugikan adalah muka air tanah. Faktor yang paling menguntungkan terhadap kelas kemampuan lahan III adalah permeabilitas tanah dan pH tanah dan yang paling merugikan adalah muka air tanah yang dangkal, yaitu < 50 cm untuk satuan lahan S3 III Lm S

    Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Mata Uang Pada Siswa Tunagrahita Ringan Melalui Metode Simulasi Berbelanja di Kantin Sekolah pada Siswa Kelas IV

    Get PDF
    Kelemahan dalam memberikan informasi kepada siswa seringkali terjadi pada saat pelaksanaan proses&nbsp; pembelajaran, dengan demikian dalam merancang dan menyusun pengajaran melibatkan banyak pertimbangan, tidak hanya apa yang akan dipelajari siswa, tetapi juga bagaimana siswa menggunakan apa yang dipelajari serta kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran.Rendahnya pemahaman siswa pada mata pelajaran Matematika&nbsp;&nbsp; terutama dalam materi membaca permmateri mengenal nilai mauta uang, ini terlihat dari ketidak mampuan siswa dalam menyelesaikan tes awal pada soal latihanmengenal nilai mata uang . Adapun hasil tes awal ini diikuti oleh sebanyak&nbsp; 3&nbsp; orang siswa kelas IV Tunagrahita ringan&nbsp; SDLB Negeri&nbsp; Banda aceh&nbsp; telah terungkap bahwa&nbsp; hasil&nbsp; dari&nbsp;&nbsp;&nbsp; tes awal diperoleh skor nilai ketuntasan keseluruhan 33,33&nbsp; % yang dikatagorikan sangat kurang dengan nilai rata-rata kelas dicapai adalah&nbsp; 57. Dari keseluruhan siswa hanya 1 orang siswa yang mencapai nilai KKM minimum yang ditentukan, yaitu 70. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan mengenal nilai mata uang melalui metode simulasi berbelanja di kantin sekolah pada anak tunagrahita ringan kelas IV SDLB Negeri Banda Aceh. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). yang terdiri atas 2 siklus dengan tahapan setiap siklusnya terdiri dari kegiatan perencanaan, melakukan tindakan, observasi serta refleksi. Data dalam penelitian ini adalah berdasarkan hasil tes, observasi,. Dari hasil analsis diperoleh data bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDLB Negeri Banda Aceh berjumlah 3 orang siswa dengan berbagai tingkat kemampuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan metoda berbelanja di kanti sekolah Dapat meningkatkan kemampuan mengenal nilai mata uang.&nbsp; Hal ini terbukti dengan meningkatnya jumlah siswa yang tuntas dalam belajar yaitu dari 33,33 % sebelum pembelajaran berlangsung, menjadi 66,67 % pada siklus I, dan 100 % pada siklus II. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metoda simulasi berbelanja di kantin sekolah dapat meningkatkan kemampuan mengenal uang pada siswa tunagrahita ringan kelas IV SDLB Negeri&nbsp; Banda Aceh

    Developing a Numerical Water Quality Model for Brewster Lake

    Get PDF
    The purpose of this research study was to develop an advanced two-dimensional process-oriented numerical water quality model for Brewster Lake that incorporates the physical, chemical, and biological interactions that occur within the lake. The study included measuring and obtaining the basic physical, chemical, and biological characteristics of the lake to develop the model and appropriate initial and boundary conditions. Two rounds of measurements, one in the beginning of June and one at the end of July 2013, of the physical and chemical variables were conducted and were used to develop and calibrate the model. A hydrodynamic analysis of the lake\u27s watershed was completed using a mass balance approach over water. A set of process-oriented water quality mathematical equations that incorporates the water chemical and biological interactions was developed. The finite element solution will result in predicted values for the lake\u27s water quality parameters as a function of time and varying environmental conditions. It is anticipated that the results of this computer modeling will aid the Pierce Cedar Creek Institute staff in decision-making related to the management and planning of Brewster Lake and its watershed

    The potential of Symbiont Ba cteria in Melo melo Gastropod found in Pekalongan Waters as a source of MDR antibacterial active compound

    Get PDF
    The increasing resistance of many pathogenic microorganisms against antibiotics compounds creates an alarming issue in medical world. This concern has created research opportunities in new antibiotics compounds as alternative options. The gastropod Melo melo is a species whose main diet consists of other smaller gastropods. However, Melo-melo does not have any self-defense mechanism save for its thin shell. To protect itself from various pathogenic bacteria existing in its food, Melo melo produces secondary metabolites, which are suspected to contain bioactive compounds with antibacterial properties. This fact puts Melo melo as a marine biota with potential as a source of new antibacterial compounds. This research aims to discover the potency of symbiont bacteria in the gastropod Melo melo with capabilities in producing Multi-drug resistant (MDR) antibacterial compounds. Samples of Melo melo are collected from the vicinity of Pekalongan waters, Central Java, Indonesia. This research begins with the isolation of symbiont bacteria, screening of symbiont bacteria with potency in MDR antibacterial activities, antibacterial test, and isolation of MDR clinical pathogenic bacteria. These protocols are then followed by antibacterial sensitivity test, and identification of bacterial species active against MDR by biochemical test and molecular analysis. Molecular analyses are carried out sequentially by DNA extraction, DNA amplification by PCR, and DNA sequencing. Results of 16S rDNA are analyzed using Genetix program and then followed by sequence analysis of the 16S rDNA. In this research, 11 bacteria in Melo melo are isolated and there are 4 isolates which show antibacterial activities against MDR bacteria from Pseudomonas sp. and Enterobacter sp species. Molecular analysis of the most active isolates identifies that isolate PM 26 matches in characteristics with Brevibacterium celere strain KMM 3637 with 89% homology match. On the other hand, biochemical test shows that isolate PM 26 is identical with Bacillus sp. This research concludes that symbiont bacteria found in Melo melo possess antibacterial activities against bacteria of MDR strain

    Memposisikan Abdul Karim Jamak sebagai Ulama Asia Tenggara dari Kerinci, Jambi, Indonesia

    Full text link
    Abdul Karim Jamak almost straight into a discussion of the religious phenomenon in Kerinci, Sumatra and even in Southeast Asia. His activities are mostly done in Kerinci, as a place that is quite difficult to reach once, to be controversial with many additional stories about him. This study wants to explore the biography of Abdul Karim Jamak and his role in Islamic missionary activity, and to describe some of the results of the research before about this an Islamic ulama of the Kerinci. The results of this study itself show that controversial stories about Jamaah Islamiyah led by Abdul Karim is not an Islamic deviant splinter group. In fact, Abdul Karim plays an important role in islamization and could be positioned as one of the scholars of the archipelago, and even Southeast Asia ulama from Kerinci, Indonesia

    ANALISIS USAHA PETERNAKAN BURUNG PUYUH DI DESA GAJAHAN KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR

    Get PDF
    Peternakan burung puyuh ini merupakan salah satu alternatif yang tepat dalam menciptakan lapangan kerja dan upaya peningkatkan pendapatan bagi penduduk desa Gajahan dan judul dari penelitian ini adalah ”ANALISIS USAHA PETERNAKAN BURUNG PUYUH DI DESA GAJAHAN KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR”. Tujuan penelitian (1) untuk mengetahui pendapatan peternak yang diperoleh dari usaha peternakan burung puyuh, (2) untuk mengetahui daerah asal pekerja di peternakan burung puyuh (3) mengetahui daerah pemasaran hasil burung puyuh.(4) untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap usaha peternakan burung puyuh, (5) untuk mengetahui faktor yang berpengaruh pendapatan usaha peternakan burung puyuh, Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei,di mana semua informasi yang dikumpulkan dari responden menggunakan teknik wawancara langsung di lapangan dengan alat bantu kuesioner.Metode yang digunakan untuk menentukan daerah penelitian adalah purposive sampling yaitu menentukan daerah penelitian berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu.Penentuan responden yaitu semua peternak dan pekerja yang berjumlah 32 peternak dan 69 pekerja pada usaha peternakan burung puyuh. Pengumpulan data meliputi data primer dan data sekunder.Analisis data yang digunakan yaitu analisis tabel frekuensi dan analisis tabel silang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan kotor yang diperoleh peternak burung puyuh per bulan Rp. 4.400.000,00 sedangkan pendapatan bersih per bulan Rp. 2.000.000,00. Daerah asal pekerja yang terbanyak terdapat di daerah desa Bolon (30,43 %) dan desa Gedongan (24,64 %) sedangkan desa lain kurang dari (5 %).Di daerah desa Bolon dan desa Gedongan masih sedikit lapangan pekerjaan dan masih banyak pengangguran. Daerah pemasaran yang terbanyak terdapat di daerah Salatiga 38,46 % per bulan dan daerah Boyolali 30,76 % per bulan.Daerah Salatiga dan Boyolali banyak terdapat pengepul dan akses pengirimin barang ke pelabuhan lebih dekat dibandingkan daerah Surakarta,Klaten. Faktor yang mempengaruhi terhadap usaha peternakan burung puyuh yaitu modal,tenaga kerja,luas lahan.Semakin besar modal, tenaga kerja,luas lahan yang dimiliki semakin besar pula pengaruhnya terhadap usaha peternakan burung puyuh.Modal awal yang dikeluarkan peternak Rp 4.143.000,00.Luas lahan berukuran 200 – 300 meter persegi atau lebih. Faktor yang berpengaruh pendapatan usaha peternakan burung puyuh yaitu hasil ternak dan pemasaran. Semakin banyak hasil ternak dan pemasaran maka semakin banyak pula pendapatan yang diperoleh

    Komputasi Metode Newton Raphson dengan Software R untuk Estimasi Parameter Model Regresi Logistik Ordinal Terboboti Secara Geografis (RLOTG)

    Get PDF
    Model regresi merupakan representasi hubungan antara variabel bebas terhadap variabel respon. Variabel respon yang memiliki kategori digunakan dalam model regresi logistik untuk menghitung peluangnya. Model regresi logistik untuk variabel respon yang memiliki tingkatan adalah model regresi logistik ordinal. Model RLOTG merupakan model regresi logistik ordinal yang dipengaruhi letak geografis lokasi pengamatan. Estimasi parameter pada model diperlukan untuk menentukan nilai populasi berdasarkan sampelnya. Terkadang estimasi parameter tidak dapat diperoleh secara analitik karena sistem persamaan yang terlibat didalamnya sulit ditentukan penyelesaiannya, oleh karena itu digunakan pendekatan numerik. Tujuan penelitian ini adalah melakukan komputasi metode Newton Raphson untuk estimasi parameter model RLOTG. Komputasi dilakukan dengan software R. Pada penelitian ini dibuat algoritme iterasi untuk estimasi parameter model RLOTG dan penerapannya untuk tingkat angka insiden demam berdarah dengue (DBD) di Kota Semarang. Hasil estimasi parameter model RLOTG diperoleh dengan algoritme Newton Raphson V_(m+1)=V_m-〖h^(-1)〗_m g_m dengan m adalah banyaknya iterasi yang diperlukan. Hasil lainnya bahwa software R dapat digunakan mengestimasi parameter model RLOTG dengan membentuk sintaks program dengan perintah while. Sintaks program mempermudah proses estimasi parameter pada setiap lokasi pengamatan. Eksperimentasi dilakukan dengan menggunakan dua nilai awal yang berbeda, dan diperoleh bahwa iterasi dengan nilai awal nol lebih lambat dibandingkan nilai awal dengan hasil estimasi parameter model regresi logistik ordinal. Kata Kunci: komputasi, Newton Raphson, software R, estimasi parameter, RLOTG

    Menuju sejarah Sumatra; Antara Indonesia dan dunia

    Get PDF
    Resensi buku karya&nbsp;Anthony Reid, Menuju sejarah Sumatra; Antara Indonesia dan dunia. Jakarta: KITLV-Jakarta, Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2010, 434 pp. ISBN 9789794617755.&nbsp

    IBADAH PENGANUT TAREKAT : STUDI TENTANG AFILIASI MADHHAB FIKIH TAREKAT QADIRIYAH WA NAQSHABANDIYAH, SHIDDIQIYYAH DAN SHADHILIYAH DI JOMBANG

    Get PDF
    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Pada kasus-kasus tertentu ibadah ritual penganut tarekat di Jombang berlainan dengan madhhab Shafi'i. Ada dua kemungkinan; Pertama, mengikuti pendapat mursyid tarekat. Kedua, mengikuti pendapat dari tiga madhhab Sunni lain. Afiliasi madhhab fikih mereka secara garis besar dapat ditipologikan menjadi tiga varian; madhhab Shafi'i, madhhab Murshidi dan madhhab Nadiri. Dalam pada itu tarekat di Jombang dapat dikategorikan ke dalam dua varian; Tarekat Konvensional dan Tarekat Fenomenal. Tarekat konvensional merupakan institusi tarekat yang tidak terdapat ajaran madhhab Murshidi. Sedangkan tarekat fenomenal merupakan institusi tarekat yang terdapat ajaran madhhab Murshidi. (2) Afiliasi madhhab fikih penganut tarekat ditentukan tiga hal mendasar, yaitu genealogi pengetahuan fikih sebelumnya, pendidikan dan berbagai literatur fikih yang dibaca, serta pendapat mursyid dan ajaran tarekatnya. Oleh sebab itu, penganut tarekat di Jombang dapat dikelompokkan menjadi tiga lapisan; Pertama, Lapisan penganut Taqlidi : Tidak cukup mengerti madhhab fikih dan dalilnya. Kedua, Lapisan penganut Ittiba'i : Cukup mengerti madhhab Shafi'i dan Murshidi beserta dalilnya. Ketiga, Lapisan penganut Tarjihi: Cukup mengerti madhhab Shafi'i, Murshidi dan Nadiri, ada upaya membandingkan dan mengambil pendapat yang paling kuat
    • 

    corecore