ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN MASALAH NYERI AKUT PADA IBU POST SECTIO CAESAREA (SC) DI RUANG MAWAR RUMAH SAKIT ISLAM JEMURSARI

Sectio Caesarea (SC) merupakan proses persalinan dengan membuat insisi pada bagian uterus melalui dinding abdomen. Akibatnya banyak ibu post SC yang mengeluh nyeri pada bagian abdomen. Hal ini dikarenakan terputusnya jaringan yang mengakibatkan jaringan terbuka dan terjadi robekan pada abdomen. Penelitian study kasus bertujuan mengeksplorasi asuhan keperawatan pada klien dengan masalah nyeri akut pada klien post SC. Desain penelitian menggunakan metode study kasus, subyek yang digunakan adalah 2 klien post SC dengan masalah yang sama yaitu nyeri akut. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, study dokumentasi pengumpulan hasil dari pemeriksaan diagnostik. Hasil study kasus ini menunjukkan setelah dilakukan asuhan keperawatan kepada 2 klien selama 3 hari di rumah sakit, dengan mengajarkan tekhnik relaksasi dan distraksi nafas dalam yang bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri. Didapatkan hasil nyeri yang dirasakan oleh kedua klien dapat berkurang dan ibu mampu menyerapkan latihan tersebut secara mandiri jika nyeri timbul kembali. Disimpukan bahwa selama 3-4 kali kunjungan adalah masalah dapat teratasi dengan cara mengajarkan klien untuk melakukan tekhnik relaksasi dan distraksi nafas dalam yang bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri. Saran untuk klien diharapkan klien dapat tetap menjaga kondisi fisiknya yang mampu mengatasi rasa nyeri jika timbul kembali

Alien Registration- Bouchard, Zelia (Sanford, York County)

https://digitalmaine.com/alien_docs/3528/thumbnail.jp

The penality of politics, penality in contemporary Italy 1970-2000

The thesis is a socio-legal account of Italian penality between 1970 and 2000. It analyses the Italian experience as a critical case study with which to test David Garland, Alessandro De Giorgi and Nicola Lacey’s theories of punishment in contemporary Western polities. It argues that Italian penality is not sufficiently explained by reference to Garland or De Giorgi’s meta theories of ‘late modern’ and ‘post-Fordist’ punishment. Lacey’s institutional analysis provides a better framework, if modified to allow for the centrality of political dynamics in Italy. The thesis argues that Italian penality is a ‘volatile penal equilibrium’, whose ‘differential punitiveness’ is marked by oscillations between repression and leniency. The thesis provides an institutional analysis of Italian punishment, investigating in turn the Italian political economy, political culture and state-citizen relations, judicial contributions to penal trends, and the punishment of non-EU migrants. The thesis argues that Italian penality can be systematised by reference to political dynamics, in particular political conflict and political dualisms. Political conflict can broadly be defined as conflict between political interests, ranging from parties through to broader political groups such as families; dualisms are tensions produced by opposing institutional dynamics. The thesis analyses these conflicts and dualisms in terms of penal pressures, either in favour of penal exclusion or moderation. Italy’s institutional structure incorporates political conflict, and fosters structural tensions. The result is that Italy’s volatile political equilibrium is conveyed through its institutions to the penal realm, producing a volatile penal equilibrium. Ultimately, the Italian case study demonstrates that contemporary theories of penality should explicitly incorporate political dynamics and their institutional anchorage. Italian penality can be analysed in terms of the nature of the state and its institutions and inclusion and exclusion from political belonging. Contemporary theories would profit from incorporating this analysis

Tourism: Panacea or poision? - Exploring the phenomenon of tourism development in Goa (India)

El fenómeno turístico se ha convertido en uno de los elementos mas relevantes como factor de dinamización y desarrollo en los países emergentes. El presente trabajo se ha centrado en la influencia que ha tenido y tiene en una zona concreta de India, la región de Goa, la interrelación del fenómeno turístico con la cultura y la economía de la zona, analizando los perfiles diferenciales con otras zonas de India y con otras zonas similares en el resto del mundo.Universidad de Málaga. Campus de Excelencia Internacional Andalucía Tech

Punishment, authority and political economy:Italian challenges to western punitiveness

This article explores the challenges that Italy poses for existing analyses of western punishment. These ‘challenges’ are visible at the penal level and in relation to the variables used to explain contemporary penal trends. In this article I argue that Italian penality cannot be understood in terms of unequivocal ‘punitiveness’ or unequivocal ‘moderation’. Italian trends betray a co-existence and alternation of repression and leniency, whose incidence I trace in penal reform and legislation. I explore the issue of waning state sovereignty and its presumed contribution to increasing punitiveness, explaining why the evolution of the Italian state does not fit this narrative. I argue that Italy is a contested state, whose penal law can be sidelined by the informal norms with which it co-exists. I also ask whether Italian penality can be explained by reference to political economy. I argue that Italy’s hybrid political economy challenges the methodological approach that predicts punitiveness or moderation by reference to political economic evolution. I conclude by explaining why politics – political dynamics, institutions and culture – is the key organizing principle with which to systematize contemporary Italian penality. I argue that political dynamics should likewise be reconsidered by, and integrated into, existing analyses of western punishment. </jats:p

Alien Registration- Boulanger, Zelia (Lewiston, Androscoggin County)

https://digitalmaine.com/alien_docs/30680/thumbnail.jp

Openness to Diversity and Challenge: Assessment of Undergraduate Attitudes and Experiences in the College of Agriculture at Kansas State University.

This research used survey data to measure baseline levels of (1) openness to diversity and (2) diversity experience for students enrolled in the College of Agriculture at Kansas State University in Fall semester, 2004. The study also used regression analysis to identify and quantify the determinants of student openness to diversity and challenge and the level of experience with diversity. Regression results found that the determinants of openness to diversity and challenge included: experience with diversity, gender, size of hometown, enrolled credit hours, desire to obtain an advanced degree, outside work experience, and major field of study. Student experience with diversity was defined as a measure of the degree to which students have interacted with individuals who are different from themselves in race, ethnicity, philosophy of life, politics, religious beliefs, race, or a different country. The level of experience with diversity was found to be statistically associated with participation in courses and workshops in diversity, ethnicity, urban background, parent education levels, and desire to obtain an advanced degree, and major field of study. The major implication of the statistical results is that there is an opportunity to influence student openness to diversity and challenge, since: (1) experience with diversity was shown to be a highly statistically significant determinant of openness to diversity and challenge, and (2) the levels of diversity experience in the College of Agriculture were low. Therefore, enhanced programming for diversity appreciation and understanding as part of the university experience is likely to provide higher measurable levels of openness to diversity and challenge among students and graduates of the College. The identification of student characteristics associated with openness to diversity allows students, faculty, and administrators information useful for addressing the planning, implementation, and consequences of institutional diversity programming.Teaching/Communication/Extension/Profession,

Alien Registration- Fournier, Zelia (Fort Fairfield, Aroostook County)

https://digitalmaine.com/alien_docs/35972/thumbnail.jp

ANALISIS KONFLIK ANTARA KONTRAKTOR DENGAN PEKERJA DALAM PROYEK KONSTRUKSI DI DILI, TIMOR - LESTE

Pada proyek konstruksi, konflik merupakan hal yang tidak dapat dihindari akibat sifat dinamis dari lingkungan proyeknya. Konflik tersebut harus diselesaikan dengan cara yang tepat untuk meminimalkan pengaruh buruknya terhadap usaha-usaha pencapaian sasaran proyek. Oleh karenanya, identifikasi terhadap konflik yang berpotensi terjadi menjadi sangat penting untuk dilakukan guna pengelolaan konflik secara efektif. Penelitian ini dilakukan dengan membuat kuesioner yang berisi tentang parameter penyebab konflik, solusi dari konflik, dan akibat terjadinya konflik terhadap organisasi. Kuesioner ini diberikan kepada kontraktor dan pekerja dalam proyek konstruksi yang sedang berjalan di Dili, Timor-Leste. Data kemudian diolah dan dianalisis dengan nilai mean, standar deviasi dan uji-t. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor yang perlu diperhatikan pada penyebab konflik menurut kontraktor dan pekerja adalah sama yaitu kondisi alat kerja yang sering rusak dengan nilai mean 3,13 dan 3,35 dengan hasil uji T sig 2- tailed hitung 0,000 < 0,05 sehingga tolak H๐ dan terdapat perbedaan dari penyebab konflik. Sedangkan faktor yang harus diperhatikan dalam solusi dari konflik menurut kontraktor dan pekerja adalah sama yaitu pembagian kerja disesuaikan dengan keahlian tiap pekerja dengan nilai mean 4,70 dan 4,12 dengan hasil Uji T signifikansi 2-tailed hitung 0,010 < 0,05 sehingga tolak H๐ dan terdapat perbedaan dari solusi konflik. Dan akibat terjadinya konflik terhadap organisasi menurut kontraktor adalah bersemangat menyelesaikan setiap pekerjaan yang diberikan dan menurut pekerja adalah dapat menghasilkan ide-ide yang lebih baik. Pada analisis uji-t, nilai signifikan t yang didapatkan hasilnya 0,311 > 0,05 sehingga terima H๐ dan persepsi responden tidak ada perbedaan dalam kategori akibat terjadinya konflik terhadap organisasi

PENGARUH PENGGUNAAN BERBAGAI JENIS ALAT KONTRASEPSI TERHADAP KELAHIRAN DI KOTA SURABAYA

Salah satu masalah yang dihadapi negara-negara berkembang seperti Indonesia adalah masalah pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi dan persebaran penduduknya yang tidak merata. Kelahiran semakin bertambah setiap tahunnya sehingga pemerintah melakukan program keluarga berencana dengan menggunakan alat kontrasepsi untuk menekan pertumbuhan penduduk. Alat kontrasepsi merupakan suatu cara atau metode untuk mencegah pembuahan pada wanita sehingga tidak terjadi kehamilan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah alat kontrasepsi berpengaruh terhadap kelahiran dan faktor mana yang paling berpengaruh. Data dikumpulkan dengan metode dokumen yang diambil dari Badan Pusat Statistik Kota Surabaya dan Kantor Keluarga Berencana di Surabaya. Analisis regresi ganda digunakan untuk mengetahui pengaruh penggunaan berbagai jenis alat kontrasepsi terhadap kelahiran. Model yang diperoleh tidak bagus, dan karena data berupa gabungan time series dan cross section, maka digunakan analisis regresi data panel. Model terbaik yang diperoleh dari hasil analisis adalah: Y = 2601.826 + 0.178 IUD + 14.754 MOP &ndash; 2.999 MOW &ndash; 2.755 IMP + 0.014 SUNTIK + 0.1 PIL +0.078 KONDOM + 921.59 DIUD + 6905.987 DMOP + 10676 DMOW + 1082.027 DIMP + 1234.922 DSUNTIK + 185.107 DPIL &ndash; 551.558 DKONDOM + 307.075 DTHN2008 &ndash; 903.653 DTHN2009 &ndash; 672.365 DTHN2010 &ndash; 402.345 DTHN2011 &ndash; 98.877 DTHN2012 &ndash; 43.711 DTHN2013