Pada proyek konstruksi, konflik merupakan hal yang tidak dapat dihindari
akibat sifat dinamis dari lingkungan proyeknya. Konflik tersebut harus
diselesaikan dengan cara yang tepat untuk meminimalkan pengaruh buruknya
terhadap usaha-usaha pencapaian sasaran proyek. Oleh karenanya, identifikasi
terhadap konflik yang berpotensi terjadi menjadi sangat penting untuk dilakukan
guna pengelolaan konflik secara efektif.
Penelitian ini dilakukan dengan membuat kuesioner yang berisi tentang
parameter penyebab konflik, solusi dari konflik, dan akibat terjadinya konflik
terhadap organisasi. Kuesioner ini diberikan kepada kontraktor dan pekerja dalam
proyek konstruksi yang sedang berjalan di Dili, Timor-Leste. Data kemudian
diolah dan dianalisis dengan nilai mean, standar deviasi dan uji-t.
Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor yang perlu diperhatikan pada
penyebab konflik menurut kontraktor dan pekerja adalah sama yaitu kondisi alat
kerja yang sering rusak dengan nilai mean 3,13 dan 3,35 dengan hasil uji T sig 2-
tailed hitung 0,000 < 0,05 sehingga tolak H๐ dan terdapat perbedaan dari
penyebab konflik. Sedangkan faktor yang harus diperhatikan dalam solusi dari
konflik menurut kontraktor dan pekerja adalah sama yaitu pembagian kerja
disesuaikan dengan keahlian tiap pekerja dengan nilai mean 4,70 dan 4,12 dengan
hasil Uji T signifikansi 2-tailed hitung 0,010 < 0,05 sehingga tolak H๐ dan
terdapat perbedaan dari solusi konflik. Dan akibat terjadinya konflik terhadap
organisasi menurut kontraktor adalah bersemangat menyelesaikan setiap
pekerjaan yang diberikan dan menurut pekerja adalah dapat menghasilkan ide-ide
yang lebih baik. Pada analisis uji-t, nilai signifikan t yang didapatkan hasilnya
0,311 > 0,05 sehingga terima H๐ dan persepsi responden tidak ada perbedaan
dalam kategori akibat terjadinya konflik terhadap organisasi