Perancangan Sistem 5 Meja Posyandu Berbasis Web sebagai Hasil Penelitian Dosen Program Studi Sistem Informasi UMN

Kesehatan sudah menjadi isu yang cukup besar di dalam masyarakat Indonesia dengan salah satu fokus utama yaitu kondisi kesehatan ibu dan anak. Fasilitas kesehatan di Indonesia yang paling dekat dengan masyarakat adalah puskesmas dan posyandu. Posyandu bertujuan untuk membantu pemerintah dalammendata dan memantau kondisi kesehatan ibu dan anak dengan harapan dapat meminimalisir tingkat kematian bayi dan ibu melahirkan. Proses pelaksanaanposyandu yang dilakukankan minimal 1 bulan sekali menerapkan sistem 5 meja yang terdiri dari meja 1 pendaftaran, meja 2 penimbangan, meja 3 pencatatan, meja4 penyuluhan, dan meja 5 pelayanan kesehatan. Proses ini bisa menjadi lebih optimal jika dibantu oleh sistem sehingga seluruh aktifitas di setiap meja dapat terekam dengan baik. Sistem 5 meja posyandu dirancang menggunakan metode UCD ( User Centred Design ) dan pada kegiatan magang ini memiliki tujuan akhirnya untuk menghasilkan user interface untuk sistem yang sudah dapat menampilkan fitur ­ fitur yang dapat diakses oleh para pengguna. Secara keseluruhan, desain sistem Posyandu 5 Meja berbasis web bertujuan untuk meningkatkan pemberian layanan kesehatan di Indonesia dengan menyediakan platform digital yang nyaman untuk mengelola layanan Posyandu dan meningkatkan kualitas perawatan

Implementasi Metode TOPSIS dan SMART terhadap Program Posyandu Daerah Tangerang Selatan

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengimplementasikan sistem pendukung keputusan (Decision Support System) dengan metode Technique for Order Preference by Similarity to Solution (TOPSIS) dan Simple Multi-Attribute Rating Technique (SMART) pada Posyandu di daerah Tangerang Selatan. Posyandu sendiri merupakan unit pelayanan kesehatan masyarakat di Indonesia yang disediakan oleh pemerintah setempat untuk ibu dan anak. Sistem DSS ini menggunakan metode TOPSIS untuk menggunakan fitur ranking dan memilih alternatif terbaik berdasarkan kritera yang sudah di sepakati dengan posyandu setempat. Metode ini mengukur jarak pada setiap alternatif dengan solusi ideal positif dan solusi ideal negatif, lalu ada penghitungan nilai preferensi relative yang dapat menentukan ranking. Selain itu metode SMART digunakan untk pemberian bobot pada setiap kriteria yang sudah ditentukan. Bobot ini akan memberikan kontribusi dalam penghitungan nilai akhir untuk alternatif. Kesimpulan dari implementasi DSS dengan metode TOPSIS dan SMART pada Posyandu di daerah Tangerang Selatan ini memberikan manfaat yang signifikan dalam membantu pengambilan keputusan berdasarkan hasil ranking yang maksimal berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan. Dengan demikian, diharapkan hasil dari penelitian ini akan adanya peningkatan kualitas pelayanan Posyandu yang lebih baik dan mendukung serta kesehatan masyarakat secara keseluruhan

Sexta declaración de la Selva Lacandona (2005)

InSURgência: revista de direitos e movimentos sociais. Brasília: IPDMS; PPGDH/UnB; Lumen Juris, vol. 1, n. 1, janeiro-junho de 2015, p. 214-241

Corporate social responsibility: The good, the bad and the ugly

In this article I critically analyze contemporary discourses of corporate social responsibility and related discourses of sustainability and corporate citizenship. I argue that despite their emancipatory rhetoric, discourses of corporate citizenship, social responsibility and sustainability are defined by narrow business interests and serve to curtail interests of external stakeholders. I provide an alternate perspective, one that views discourses of corporate citizenship, corporate social responsibility, and sustainability as ideological movements that are intended to legitimize and consolidate the power of large corporations. I also problematize the popular notion of organizational 'stakeholders'. I argue that stakeholder theory of the firm represents a form of stakeholder colonialism that serves to regulate the behavior of stakeholders. I conclude by discussing implications for critical management studies

Voices of the Governed: towards a theory of the translocal

In this article I want to interrogate the political, economic, and social conditions that enable the extraction of natural and mineral resources from Indigenous and rural communities in Africa, the Americas, and the Asia-Pacific. The end of direct colonialism and the emergence of the development state did not necessarily translate into forms of local sovereignty for these communities who bore the brunt of development. I describe the emergence of resource wars in the postcolonial era and how organizational technologies of extraction, exclusion and expulsion lead to dispossession and death. I conclude by discussing possibilities of resistance and develop the notion of translocal resistance where local actors most affected by development are able to forge a series of temporary coalitions with international and national groups in an attempt to promote some form of participatory democracy. The article advance debates on postcolonialism by developing theoretical insights from translocal modes of resistance that open up new analytical spaces marked by particular configurations of market, state and civil society actors

Zapata lives!: histories and cultural politics in southern Mexico

This richly detailed study chronicles recent political events in southern Mexico, up to and including the July 2000 election of Vicente Fox. Lynn Stephen focuses on the meaning that Emiliano Zapata, the great symbol of land reform and human rights, has had and now has for rural Mexicans. Stephen documents the rise of the Zapatista rebellion in Chiapas and shows how this rebellion was understood in other parts of Mexico, particularly in Oaxaca, giving a vivid sense of rural life in southern Mexico. Illuminating the cultural dimensions of these political events, she shows how indigenous Mexicans and others fashioned their own responses to neoliberal economic policy, which ended land reform, encouraged privatization, and has resulted in increasing socioeconomic stratification in Mexico. Mixing original ethnographic material drawn from years of fieldwork in Mexico with historical material from a variety of sources, Stephen shows how activists have appropriated symbols of the revolution to build the contemporary political movement. Her wide-ranging narrative touches on the history of land tenure, racism, gender issues in the Zapatista movement, local political culture, the Zapatista uprising of the 1990s and its aftermath, and more. A significant addition to our knowledge of social change in contemporary Mexico, Zapata Lives! also offers readers a model for engaged, activist anthropology

La internet como arma de contrapeso al poder

Hace aproximadamente dieciocho años los zapatistas generan ingeniosas formas de comunicación que han provocado en todo el mundo distintas manifestaciones de apoyo. La Internet se ha convertido en un medio poderoso para desterritorializar su lucha y, de esa manera, colocarla en la opinión pública mundial. El ciberespacio es el lugar donde se generan redes mediante la interacción, el diálogo y el debate con diversos actores de la sociedad. Hoy existen distintos espacios y formas para hacer contrapeso y enfrentar al poder desde la cotidianidad de la gente y las colectividades