69 research outputs found

    PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN PENGUJIAN GENERATOR BEBAN RESISTIF

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk membuat media pembelajaran Trainer beban listrik resistif sebagai alat uji generator dan menguji tingkat kelayakannya. Media pembelajaran ini digunakan pada mata kuliah Praktikum Teknik Tenaga Elektrik pembelajaran pengujian generator di Departemen Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI Konsentrasi Listrik Tenaga. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu Kuantitatif dengan pendekatan Research And Development. Objek penelitian ini adalah media pembelajaran pengujian generator yang dibuat dalam bentuk trainer beban resistif. Tahap pembuatan produk meliputi (1) Studi Pendahuluan, (2) Desain, (3) Validasi oleh ahli materi dan media, (4) Pengujian, (5) Revisi, dan (6) Uji coba pengguna. Tahapan pembuatan dilakukan dengan melibatkan tenaga ahli. Sedangkan pengujian kelayakan media pembelajaran dilakukan dengan melibatkan tenaga ahli materi, ahli media dan uji coba pengguna oleh mahasiswa. Hasil penelitian ini yaitu terealisasinya Trainer beban resistif untuk pengujian generator. Kinerja trainer menunjukan bahwa kelayakan media pembelajaran trainer beban resistif ini masuk dalam kategori sangat layak. Hasil ini diperoleh berdasarkan validasi isi oleh ahli materi, validasi konstruk oleh ahli media pembelajaran dan uji pengguna oleh mahasiswa di Departemen Teknik Elektro FPTK UPI Konsentrasi Listrik Tenaga. Kata Kunci : Trainer beban resistif, Generator, Media Pembelajaran. This study aims to make resistive electric load trainer learning media as generator test equipment and test the level of feasibility. This learning media is used in the Electrical Engineering Practicum subject of generator testing learning in the Department of Electrical Engineering Education, FPTK UPI, Electric Power Concentration. The method used in this research is Quantitative with Research And Development approach. The object of this research is generator testing learning media made in the form of resistive load trainers. The product manufacturing phase includes (1) Preliminary Study, (2) Design, (3) Validation by material and media experts, (4) Testing, (5) Revision, and (6) User testing. The stages of making are done by involving experts. While testing the feasibility of learning media is done by involving material experts, media experts and user trials by students. The results of this study are the realization of resistive load trainers for generator testing. The trainer's performance shows that the feasibility of the resistive load trainer learning media falls into the very decent category. These results are obtained based on content validation by material experts, construct validation by instructional media experts and user tests by students in the Department of Electrical Engineering FPTK UPI Electric Power Concentration. Keywords: Resistive load trainers, generators, learning media

    MENINGKATKAN KEMAMPUAN NATURALIS ANAK MELALUI PEMANFAATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan naturalis anak Tk Labschool UPI dan rendahnya kemampuan guru dalam menggunakan pemanfaatan lingkungan alam sekitar sebagai media pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan naturalis anak melalui pemanfaatan lingkungan alam sekitar. Kecerdasan seringkali dimaknai sebagai kemampuan memahami sesuatu dan kemampuan berpendapat. Dalam hal ini kecerdasan diapahami sebagai kemampuan intelektual yang menekankan logika dalam memecahkan masalah. Setiap anak di dunia ini memiliki berbagai kecerdasan dalam tingkat dan indikator yang berbeda. Kecerdasan naturalis memliki peran yang sangat besar dalam kehidupan. Pengetahuan anak mengenai alam, hewan dan tumbuh-tumbuhan dapat mengantarkan mereka keberbagai profesi strategis, seperti dokter hewan, insinyur pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, ahli farmasi, ahli geodesi, geografil, ahli lingkungan dan lain sebagainya. Memanfaatkan lingkungan alam sekitar dengan membawa anak-anak untuk mengamati lingkungan akan menambah keseimbangan dalam kegiatan belajar. Artinya belajar tidak hanya terjadi di ruangan kelas namun juga di luar ruangan kelas dalam hal ini lingkungan sebagai sumber belajar yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan fisik, keterampilan sosial, dan budaya, perkembangan emosional serta intelektual anak. Pelaksanaan peningkatan kemampuan naturalis anak melaui pemanfaatan lingkungan alam sekitar memberikan dampak yang positif bagi anak khususnya anak kelompok B (kepik) yang menjadi subjek penelitian. Penarikan kesimpulan ini diambil dari hasil observasi yang dilakukan leh peneliti selama kagiatan berlangsung pada setiap tindakan yang diambil oleh peneliti disetiap siklusnya baik itu terhadap aktivitas guru maupun terhadap aktivitas anak yang setiap tindakannya terus mengalami peningkatan. Perencanaan pembelajaran yang dirancang oleh peneliti dan guru memberikan kontribusi yang nyata dalam setiap peningkatan proses pembelajarannya. Proses pembelajaran yang terdiri dari tahapan-tahapan yang mengharuskan siswa untuk terlibat lagsung dalam pelaksanaanya. Setiap aktivitas anak ditinjau secara langsung baik oleh guru maupun oleh peneliti walaupun masih banyak kendala yang dialami. Perbaikan dan refleksi dijadikan sebuah solusi untuk mengatasi semua kendala yang dialami pada saat penelitian berlangsung.;---This research is motivated by the low ability children naturalist Tk Labschool UPI and the low capacity utilization of teachers in using the natural environment as a learning medium. This study aims to improve the ability of children through the utilization naturalist surrounding natural environment. Intelligence is often interpreted as the ability to understand something and capabilities found. In this case the intelligence diapahami as intellectual ability that emphasizes logic in solving problems. Every child in this world has a variety of intelligence in different levels and indicators. Naturalist discount enormous role in life. Knowledge of children about nature, animals and plants can deliver them to control every aspect of strategic professions, such as veterinarians, agricultural engineers, plantation, forestry, marine, pharmacists, experts geodesy, geografil, environmentalists and others. Utilizing the natural environment by bringing the children to observe the environment will add balance in learning activities. This means that learning occurs not only in the classroom but also outside the classroom in this regard the environment as a learning resource that greatly influence the development of the physical, social skills, and cultural, emotional and intellectual development of children. Implementation of children through increased capacity utilization naturalist natural surroundings provide a positive impact for children, especially children in group B (ladybugs), which became the subject of research. The conclusion drawn from the results of observations made during kagiatan leh researchers take place on any action taken by the researchers in each cycle both on the activity of the teacher and the children activities that every action is constantly increasing. Lesson plans designed by researchers and teachers make a significant contribution in any improvement of the learning process. The learning process that consists of stages that require students to engage lagsung in practice. Each child's activity is reviewed directly by the teacher as well as by researchers although there are still many constraints experienced. Repair and reflection used as a solution to overcome all constraints experienced during the study

    IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BASKETBALL LIKE GAMES UNTUK MENGEMBANGKAN POLA GERAK DASAR LEMPAR DAN TANGKAP PADA PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLABASKET : penelitian tindakan kelas di SDN Kampung Sawah 02 kabupaten Bogor

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan mengungkapkan apakah implementasi pembelajaran basketball like games dapat mengembangkan pola gerak dasar lempar dan tangkap pada pembelajaran permainan bolabasket. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V A di SDN Kampung Sawah 02 Kabupaten Bogor. Dengan menggunakan desain penelitian atau langkah-langkah penelitian tindakan yaitu perencanaan atau planning, tindakan atau acting, pengamatan atau observing, dan refleksi atau reflecting. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, GPAI, catatan lapangan, dokumentasi, dan evaluasi. Pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah implementasi pembelajaran basketball like games dapat mengembangkan pola gerak dasar lempar dan tangkap pada pembelajaran permainan bolabasket. Berdasarkan hasil penelitian didapat hasil proses pembelajaran siswa pada pra observasi 47.91%, pada siklus 1 tindakan 1 56,54%, siklus 1 tindakan 2 63,24%, siklus 2 tindakan 1 69,93%, dan pada siklus 2 tindakan 2 77,22%. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah dengan penerapan basketball like games maka pola gerak dasar lempar dan tangkap dalam pembelajaran permainan bolabasket akan semakin meningkat dan tentunya saran yang diberikan yaitu untuk meningkatkan pola gerak dasar lempar dan tangkap dalam kegiatan pembelajaran permainan bolabasket yang sudah jelas terbukti peningkatannya dengan menerapkan basketball like games serta untuk lebih meningkatkan lagi pada hasil yang optimal dilakukan dengan siklus berikutnya ----------This study aims to reveal whether the implementation of learning games like basketball can develop patterns of basic motion throwing and catching on learning basketball game. The method used in this research is a classroom action research method (Classroom Action Research). The research was conducted at the VA grade students at SDN 02 Kampung Sawah Bogor Regency. By using the design of the study or research steps such as planning or action planning, action or acting, or observing observation, and reflection or reflecting. The instrument used in this study is the observation sheet, GPAI, field notes, documentation, and evaluation. Solving the problem in this research is the implementation of learning games like basketball can develop patterns of basic motion throwing and catching on learning basketball game. Based on the research results obtained in the learning process of students pre observation 47.91%, in cycle 1 measures 1 56,54%, in cycle 1 measures 2 63,24%, in cycle 2 measures 1 69,93%, and in cycle 2 measures 2 77,22%.Based on the results of data processing and analysis, the conclusion from this research is the application of basketball like games then the motion patterns basic throwing and catching in learning the game basketball will be increased and of course, the advice given is to increase the motion patterns basic throwing and catching in learning activities basketball games are already clearly evident improvement by applying the basketball like games as well as to further enhance the optimal results performed with subsequent cycles

    TINJAUAN YURIDIS KRIMINOLOGIS TERHADAP ‘HOOLIGANISME’ OLEH MASSA SUPORTER SEPAKBOLA DIHUBUNGKAN DENGAN PASAL 170 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA

    Get PDF
    Pada awalnya nama Hooligan ini diberikan oleh media-media Inggris untuk para suporter sepak bola yang melakukan huru-hara pada tahun 1950-an disaat Inggris mengalami kemajuan liga domestik. Sedangkan istilah Hooliganisme itu sendiri adalah perilaku nakal dan brutal yang di lakukan oleh suporter sepak bola karena terlalu bersemangat dalam menunjukan fanatismenya terhadap club yang didukungnya dengan tindakan seperti berkelahi, merusak fasilitas umum dan intimidasi. Permasalahan hukum yang akan dikaji adalah faktor-faktor terjadinya Hooliganisme, siapakah yang harus bertanggung jawab secara penuh dihubungkan dengan pasal 170 KUHP, dan upaya penanggulangannya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan spesifikasi penelitian deskriptif analitis. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif, dengan tahap penelitian kepustakaan dan lapangan serta metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian skripsi ini adalah yuridis kriminologis yang bertujuan untuk memperoleh sebab-sebab terjadinya kejahatan dan cara menanggulanginya melalui proses analisis menggunakan peraturan hukum, asas-asas hukum, teori-teori hukum, dan pengertian hukum. Hasil penelitian telah menunjukan bahwa faktor yang penyebab terjadinya Hooliganisme adalah lemahnya penegakan hukum dari pihak berwajib baik itu aparat hukum maupun panitia pelaksana pertandingan yang kurang tegas dalam mengatasi massa suporter sepak bola sehingga tidak menimbulkan efek jera dan rasa bersalah pada setiap pelaku, sehingga mereka cenderung mengulangi prilaku tersebut. Pertanggung jawaban atas tindakan Hooliganisme ini tidak selalu dibebankan kepada pihak individu pelaku dengan pasal 170 KUHP saja, karena jika terjadi di dalam stadion pada saat berlangsungnya pertandingan itu menjadi daerah hukum bagi Peraturan Organisasi Kode Disiplin PSSI dan pertanggung jawabannya di bebankan kepada pihak peserta pertandingan atau club yang di dukung dan organisasi suporter itu sendiri. Upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulanginya dengan melakukan pembinaan terhadap massa suporter yang dapat dilakukan dengan berbagai cara pada berbagai kesempatan dengan melibatkan masyarakat, karena akan sangat pecuma penanggulangan dari penegak hukum saja jika tidak ada kesadaran dari masyarakat itu sendiri. Kata kunci : Hooligan, Hooliganisme, kekerasan massal, massa suporter, sepakbol

    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keuntungan Pengepul Rongsok di Kota Cirebon

    Get PDF
    Pengepul rongsok di Kota Cirebon ini mempunyai perbedaan keuntunganyang cukup besar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tingkatpendidikan, lama usaha, jenis produk, dan modal usaha terhadap pendapatanpengepul rongsok di Kota Cirebon. Metode penelitian ini adalah deskriptifkuantitatif. Populasi penelitian ini seluruh pengepul rongsok di Kota Cirebon danjumlah sempel sebanyak 40 pengepul rongsok. Teknik analisis data menggunakanregresi linier berganda dengan metode Ordinary Least Squares (OLS). Hasil penelitian Menunjukan bahwa secara bersama-sama variabel tingkatpendidikan, lama usaha, dan modal usaha berpengaruh signifikan terhadapkeuntungan pengepul rongsok di Kota Cirebon. Secara parsial variabelpendidikan, lama usaha, dan modal usaha berpengaruh positif dan signifikanterhadap keuntungan pengepul rongsok di Kota Cirebon. Sementara itu, variabeljenis produk berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keuntunganpengepul rongsok di Kota Cirebon. Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya meningkatkan pendidikan yangtinggi untuk pengepul rongsok dan pemerintah harus membuat kebijakan berupapendampingan atau penyuluhan agar para pengepul rongsok di Kota Cirebon agartetap menjalankan usaha walaupun keadaan perekonomian sedang pasang surut.Selain itu, lembaga keuangan bank maupun non bank dapat memberikan pinjamanmodal dengan suku bunga yang rendah agar pengepul rongsok dapat menjalankanusahanya dengan baik dan meningkatkan keuntungannya

    地域経済統合の収束状況に関する比較研究 : ヨーロッパとアセアン

    Get PDF
    There was a fundamental change in international relations after World War II; regionalization as a part of economic integration among neighboring countries has since become a trend, with the goal of improving the welfare of all citizens concurrently. Instilling deeper economic integration, according to Baldwin and Wyplosz (2006), will contribute to medium- and long-term economic performance. Generally speaking, economic integration will improve efficiency, increase GDP per worker, and provide more investment per worker. From this point, the capital per labor ratio starts to rise towards new, higher-equilibrium value and faster growth of output per worker. Long-term effects from economic integration are faster knowledge creation and absorption. Since the economic crisis in 1997, ASEAN has shown interest in developing policies to set up greater regional exchange rate stability (Bayoumi, Eichengreen and Mauro, 2000) and the Eurozone was seen as the ideal example. The story of crisis however repeated in the area of most developed countries situated or Eurozone. A decade after the Euro, the crisis has erupted in the Eurozone, suggesting that common currency might be less attractive. Before being pulled into the crisis that exploded in 2007, the Eurozone demonstrated stability; however, fallout from the crisis made it clear that the euro had been unprepared for such severe conditions (Lapavitsas et al, 2010).……広島大学(Hiroshima University)博士(学術)Philosophydoctora

    PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MULTIMEDIA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK BANDUNG TIMUR

    Get PDF
    Salah satu penyebab rendahnya kualitas pembelajaran fisika adalah rendahnya motivasi belajar siswa. Penelitian yang dilakukan di SMK Bandung Timur pada sampel kelas X Otomotif 2 menunjukkan bahwa 91,2 persen memandang fisika sebagai mata pelajaran yang menakutkan dan 8,8 persen memandang menyenangkan. Persepsi atas pembelajaran fisika yang membosankan dan menakutkan telah menyebakan hal ini. Untuk memecahkan persoalan tersebut telah dilakukan penelitian di SMK Bandung Timur dengan menerapkan pembelajaran fisika berbasis multimedia. Data hasil penelitian diolah dan dianalisis dengan menggunakan bantuan program aplikasi perangkat lunak SPSS. Hasilnya seperti yang dijelaskan dalam skripsi ini bahwa berdasarkan hasil penelitian ternyata pembelajaran fisika berbasis multimedia sangat berpengaruli terhadap motivasi belajar siswa. Kondisi belajar yang menyenangkan dan tidak membosankan seperti adanya tampilan simulasi pada pembelejaran fisika berbasis multimedia memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa. Kemudahan siswa untuk memahami konsep fisika yang diajarkan serta tampilan simulasi telah mempengaruhi siswa untuk fokus dalam belajar. Adapun kemampuan siswa untuk menarik kesimpulan mempengaruhi terpacunya siswa untuk berprestasi

    PENGUKURAN KINERJA SUPPLY CHAIN DENGAN PENDEKATAN METODE SCOR (SUPPLY CHAIN OPERATIONS REFERENCE) STUDI KASUS DI PT XYZ

    Get PDF
    Indonesia's non-migas industries will play a key role in improving economic impact for the country, as it is consistent with the gross domestic product (wb) of non-migas industries. In the meantime, there are some negative effects that are mitigated, one of which is to the environment, in which a company must be required to increase its corporate performance in order to keep up with the competition and still look at the impact of the environment. As for the method of supply chain management using scor approach methods. Because beyond getting a knowledge of the company's performance from the intermal process, measuring performance using company scor methods has also been able to recognize the company's environmental performance, it can also increase attention to a wide range of negaific impacts that would affect the life cycles of the company's xyz corporation, a packaged alcohol corporation that already has food and environmental security standards, Yet this company has never been able to consolidate green supphy chain management. The company's repairs on this study have yet to be determined by researchers measuring the kincing of the supply chain using scor method approaches, which, in turn, have been supported by ahp sound and value in standardization by snorm DE Boer to get more accurate results. From the calculations presented at trafic light, the company's performance of 89 31 means that the company's performance is good but there are 4 kpi units of 21 PI that fall in the red category which means that all four must be made in the red category With the cooperation of both verbal and non-verbal partners, socializing with their employees can also replace energy-efficient sensors. And exercised regular control over the raw materials and the correct scheduling flow of information and material flow

    Factors Related Work Load Stress Among Migrant Semi-Skilled Workers in Messaieed Qatar

    Get PDF
    Stress is a condition arising from the gap between the demands generated by the transaction between individual and environment with resources of the biological, psychological, or social system. This study aims to determine factors that led to the stress of Indonesian semi-skill migrant workers in Messaieed Qatar. Method using descriptive analytical study with cross-sectional design. The study sample was 70 respondents of semi skill Indonesia migrant workers in Messaieed Qatar. The results showed a relationship between physical condition with the level of stress (p value=0.000 with r=0.407), the better of physical condition the milder levels of stress. There is a relationship between psychological burden with the level of stress (p value=0.01 with r=0.305), the lighter of psychological burden the milder level of stress. There is no relationship between extreme weather with the level of stress (p value=0.252 with r=0.139). There is a relationship between workload with the level of stress (p value=0.001 with r=0.379), the lighter workload the milder level of stress. There was a relationship between neighborhood conditions with stress level (p value=0.000 with r=0.541), the better condition of the neighborhood the milder level of stress. Recommendations of this study are Messaieed Medical Center to provide counseling and education about stress, how to reduce the stress on their own and social support. Companies where the respondents worked need to make some modifications of the environment such as conducted sport activities, a regular of spiritual tutorial activities, and other positive activities

    The Problems of The Marriage Age Changing in Indonesia in the Perspectives of Muslim Jurists and Gender Equality

    Get PDF
    The rules regarding the age limit for marriage as contained in Article 7 of Law no. 1 of 1974, which states that the minimum age of marriage for men is 19 years and for women is 16 years. These rules were amended through law no. 16 of 2019, which stipulates that the age limit for marriage, both for men and women, are in the same age, 19 years old. This change is intended to bring benefits of marriage minimizes the conflict in the household. But in fact, the changing age limit for marriage still creates some problems; for example, not a few Muslims view that in Islam, there are no provisions regarding age limits and there are dispensations for those forced to marry under a predetermined age. This research aims to find out the problematics of the law on changing the age limit for marriage. The research approach used qualitative with descriptive analysis methods and literature review. The results of the study indicate that there are several problems regarding the age limit between First, Islamic law does not stipulate a minimum age for marriage, so that some people do not heed the provision; Second, there are some rules regarding dispensation for those who want to get married at the age of 19 by putting forward to the court. This is an opportunity to violate the regulations; Third, changes to the law that have raised the age limit for marriage, in reality, in society, have not been able to stop the rate of early-age marriage
    corecore