1,202 research outputs found

    UPAYA GURU DALAM MEMOTIVASI BELAJAR SISWA DAN PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDN PAGIRIKAN III KABUPATEN INDRAMAYU

    Get PDF
    Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Pada kenyataannya, pemberian motivasi ini tidaklah mudah dibutuhkan kemampuan dan keterampilan guru dalam memberikan motivasi belajar kepada peserta didik. Sebelum memberikan motivasi belajar, seorang guru seyogyanya memahami terlebih dahulu karakteristik latar belakang kultur dan ekonomi orang tua peserta didik, disamping itu juga guru harus memahami apa yang menjadi motif peserta didik untuk belajar dan lain sebagainya. Sehingga pada akhirnya guru dapat memahami dari aspek mana dia harus memulai memberikan motivasi belajar dan dengan cara apa. Untuk meneliti ada tidaknya pengaruh Upaya Guru PAI dalam memberikan Motivasi terhadap Peningkatan prestasi belajar peserta didik, penulis menetapkan tiga pertanyaan penelitian yaitu 1) Bagaimana upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam memotivasi belajar siswa di SDN Pagirikan III Desa Pagirikan Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu? 2) Bagaimana prestasi belajar siswa bidang studi Pendidikan Agama Islam di SDN Pagirikan III Desa Pagirikan Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu? dan 3)Berapa besar pengaruh upaya Guru PAI dalam memotivasi belajar siswa terhadap prestasi siswa di SDN Pagirikan III Desa Pagirikan Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu?. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif dengan populasi 151 orang dan sampel 83orang siswa SDN Pagirikan III Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu. berdasarkan hasil penelitian tersebut, penulis melakukan analisis data dengan menggunakan rumus product moment. Kesimpulan yang penulis dapatkan adalah 1)Usaha guru dalam memotivasi belajar siswa di SDN Pagirikan III dapat dinyatakan baik, hal ini dibuktikan dengan adanya upaya guru yang maksimal dalam melakukan berbagai bentuk kegiatan yang mengarah pada pemberian motivasi kepada peserta didik seperti memberikan tugas PR, menggunakan metode mengajar yang bervariasi, dan guru memberikan perhatian yang maksimal kepada siswa supaya siswa tersebut dapat meningkatkan motivasi belajarnya dalam bentuk reward dan punishment. 2) Realitas prestasi siswa di SDN Pagirikan III Kecamatan Pasekan secara umum cukup baik hal ini dilihat dari nilai raport bidang studi PAI semester 1 memperoleh rata-rata 6,90. 3) Usaha guru dalam memotivasi belajar siswa secara objektif cukup berpengaruh terhadap prestasi PAI siswa. Hal itu terbukti dari perhitungan korelasi variabel x dan variabel y adalah memperoleh angka 0,68. Angka tersebut dapat presentasikan menjadi 26,68 yang berarti bahwa besarnya pengaruh variable upaya guru dalam memberikan motivasi terhadap peningkatan prestasi belajar mata pelajaran PAI adalah sebesar 26,68%. Dengan demikian, masih ada sekitar 73,32% factor lainnya yang dapat mempengaruhi besarnya prestasi mata pelajaran PAI selain upaya- upaya yang dilakukan guru

    Penerapan Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi terhadap Pelaku Tindak Pidana Perbankan pada Bank Sulawesi Utara (Studi Putusan Nomor: 383/PID.B/2011/PN.MDO

    Get PDF
    The birth of new forms of crime are so complex as non-conventional crime is corruption, banking, money laundering, corporate crime, cybercrime and others is a consequence of the development of science and technology that can generate positive and negative impacts. Relating to corruption cases in Indonesia, legally Manado District Court Decision No. 383 / Pid.B / 2011 / PN.MND interesting to study, especially from the aspect of suitability public prosecutor charges that apply Law No. 31 of 1999 as amended by Law No. 20 of 2001 on Corruption Eradication by defendant Anivolvia Damal, SH who commit criminal acts of corruption at the bank where he works and suitability considerations judges in imposing criminal defendant by Article 14 of Law No. 31 of 1999 as amended by Law No. 20 of 2001 on Corruption Eradication. The problems discussed in this paper there are two: the first related  to  the suitability of  the prosecution  charges that  apply Law No.  31  of  1999  as amended by Law No. 20 Year 2001 on Eradication of Corruption with the actions of the defendant who committed the crime of banking and related conformity second  rationale judges in imposing criminal defendant by Article 14 of Law No. 31 of 1999 as amended by Law No. 20 of 2001 on Corruption Eradication

    Kebijakan Formulasi Penyidikan Tindak Pidana Terorisme

    Get PDF
    Terrorism is a crime against humanity and civilization and is one serious threat to the sovereignty of every country. As a manifestation of the handling and handling of terrorist acts of terrorism the Indonesian government established national legislation. Referring to international conventions and legislation relating to terrorism, the government issued Government Regulation in Lieu of Law No. 1 of 2002, which was then approved by the House of Representatives into Law No. 15 of 2003 on Combating Terrorism Crimes. Along with the enactment of the Act on Criminal Acts of Terrorism, it appears that some of the weaknesses of the Act is one of them that is related to the process of investigation in Article 26 Paragraph 2 of the Law on Combating Terrorism Criminal which is considered too long process to the exclusion that the criminal act of terrorism is Extra Ordinary Crime (extraordinary crime). Based on the above description of the issues discussed there are 2 (two), namely: First, Is the formulation of the investigation policy in Law Number 15 Year 2003 on the Eradication of Criminal Acts of Terrorism can prevent the occurrence of criminal acts of terrorism. Second, how is the formulation policy of investigation in the Anti-Terrorism Penal Code in the future

    Hubungan Kesediaan Pendedahan Kendiri kepada Kaunselor Dengan Kesediaan untuk Mendapat Pertolongan Kaunselor di Kalangan Pelajar Laki-Laki Sekolah Menengah Kebangsaan (Laki-Laki) Methodist Kuala Lumpur

    Get PDF
    Kajian ini dijalankan untuk melihat hubungan kesediaan pendedahan kendiri kepada kaunselor dengan kesediaan mendapat pertolongan kaunselor di kalangan pelajar laki-laki Sekolah Menengah Kebangsaan (Laki-Laki) Methodist Kuala Lumpur. Kajian ini juga melihat kecenderungan pelajar memilih orang yang signifikan dengan diri mereka untuk membuat pendedahan kendiri kepada orang yang signifikan tersebut dengan kesediaan pendedahan kendiri kepada kaunselor. Subjek kajian terdiri daripada 148 orang pelajar yang telah mendapat perkhidmatan kaunseling di sekolah tersebut. Alat ukuran yang digunakan ialah soal selidik yang diubahsuai dan The Self-Disclosure Questionnaire yang dibentuk oleh Jourard dan Lasakow (1958). Alat Statistikal yang digunakan untuk menganalisis data ialah korelasi Spearman dan ANOVA satu hala. Dapatan kajian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kesediaan pendedahan kendiri kepada kaunselor dengan kesediaan mendapat pertolongan kaunselor. Didapati juga, tidak terdapat perbezaan yang signifikan antara kesediaan pendedahan kendiri kepada kaunselor dengan kesediaan pendedahan kendiri kepada rakan laki-laki. Walau bagaimanapun hasil kajian menunjukkan terdapat perbezaan yang signifikan antara kesediaan pendedahan kendiri kepada kaunselor dengan kesediaan pendedahan kendiri kepada ibu, bapa dan rakan perempuan di kalangan pelajar. Sehubungan dengan keputusan kajian yang diperolehi, beberapa implikasi dan cadangan telah dikemukakan

    Pengembangan Sorgum Manis untuk Mendukung Desa Mandiri Energi di Kabupaten Karanganyar dan Wonogiri

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji respon tanaman sorgum manis terhadap beberapa cekaman lingkungan seperti suhu tinggi, kekeringan, salinitas, dan alumunium, sehingga didapatkan varietas sorgum manis yang cocok dibudidayakan di lahan kering atau lahan marginal lainnya. Penelitian dilakukan di laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan Bioteknologi, Fakultas Pertanian UNS, mulai bulan Agustus sampai dengan Oktober 2010. Bahan dan alat yang digunakan meliputi benih sorgum varietas Numbu, Sweet, Kawali, inkubator, PEG (polyethylene glycol), Al2(SO4)3, NaCl, petridish, dan kapas. Penelitian ini terdiri atas beberapa percobaan. Penelitian I dilakukan untuk mengetahui ketahanan beberapa varietas sorgum manis terhadap suhu tinggi; Penelitian II untuk mengetahui ketahanan beberapa varietas sorgum manis terhadap cekaman kekeringan; Penelitian III untuk mengetahui ketahanan beberapa varietas sorgum manis terhadap cekaman alumunium; dan Penelitian IV untuk mengetahui ketahanan beberapa varietas sorgum manis terhadap cekaman salinitas. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang disusun secara faktorial, yang meliputi faktor varietas sorgum manis, suhu, konsentrasi PEG, konsentrasi Al2(SO4)3, dan konsentrasi NaCl. Variabel yang diamati meliputi kecepatan berkecambah, daya kecambah, tinggi tajuk, dan panjang akar. Data dianalisis dengan Anova dan dilanjutkan dengan uji Duncan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada: Penelitian I, varietas Numbu mempunyai kecepatan kecambah dan daya kecambah yang lebih tinggi dibanding kedua varietas lainnya dan suhu sampai dengan 32 oC masih memberikan pertumbuhan yang baik terhadap sorgum manis. Penelitian II, menunjukkan bahwa varietas Numbu memberikan kecepatan kecambah, daya kecambah, tinggi tajuk dan panjang akar tertinggi kedua varietas lainnya, dan konsentrasi PEG sampai dengan 20 g/l masih memberikan pertumbuhan yang baik terhadap sorgum manis. Penelitian III, memberikan hasil bahwa varietas Numbu mempunyai tinggi tajuk tertinggi, konsentrasi Al2(SO4)3 200 ppm sudah memberikan cekaman terhadap pertumbuhan tajuk, sedangkan konsentrasi Al2(SO4)3 100 ppm sudah memberikan cekaman terhadap pertumbuhan akar tanaman sorgum manis. Penelitian IV, menunjukkan bahwa varietas Numbu memberikan kecepatan kecambah, daya kecambah, dan tinggi tajuk tertinggi, konsentrasi NaCl 8 g/l sudah memberikan penekanan terhadap kecepatan kecambah, konsentrasi NaCl 12 g/l memberikan penekanan terhadap daya kecambah, sedangkan cekaman terhadap pertumbuhan tajuk dan akar sorgum manis sudah terjadi pada konsentrasi NaCl 4 g/l

    PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN PENGELASAN SMAW 1F-4F UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK TEKNIK PAL SURABAYA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran teknik pengelasan SMAW posisi 1F-4F yang memenuhi kriteria layak yang divalidasi oleh ahli materi, ahli media, ahli bahasa sebelum diujicoba lapangan, untuk meningkatkan hasil belajar dan respon siswa pada kegiatan pembelajaran teknik pengelasan kelas XI di SMK Teknik PAL Surabaya. Prosedur penelitian pengembangan ini menggunakan pengembangan 4D model dengan tahapan sebagai berikut : Define (Perencanaan), Design (Perancangan), Develop (Pengembangan), Disseminate (Penyebarluasan) dengan desain penelitian one group pretest-posttest design. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari satu kelas yaitu kelas XI TL A dengan jumlah 36 siswa. Proses pengumpulan data menggunakan metode tes, yaitu pengumpulan data menggunakan tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) setelah diberi perlakuan (media pembelajaran), angket kelayakan media pembelajaran dan angket respon siswa. Uji validitas instrument dilakukan dengan menggunakan pendapat validator ahli materi, ahli media, dan ahli bahasa. Teknik analisis data hasil belajar menggunakan analisis N-Gain Score dan data respon siswa dengan analisis persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa. (1) Media pembelajaran memperoleh nilai 92% dari validator ahli materi, 87% dari validator ahli media, 79% dari validator ahli bahasa dengan rata-rata 85% termasuk dalam kategori sangat layak sehingga media pembelajaran layak digunakan dalam proses pembelajaran. (2) Perhitungan N-Gain Score dari hasil pretest dan posttest memperoleh nilai 0,613 yang berarti terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada kategori peningkatan sedang. (3) Respon siswa masuk dalam kategori baik dengan persentase sebesar 77%. Kata Kunci : Pengembangan, Media Pembelajaran, Hasil Belajar, Respon Sisw

    DEVELOPMENT OF KNIFE EYES ON THE MAKING PROCESS OF ORGANIC BURNING PROCESS OF 7 LITERS FOR UMKM

    Get PDF
    The planning and design of the blades mixer for the organic slurry dough mixer is the application of the sciences obtained in real college. The main purpose of making blades mixer for this slurry dough mixer is to get an effective, efficient blades mixer design and higher quality organic slurry. With the making of this blades mixer, it is expected to contribute positively in the middle industry engaged in the food industry. The author designed several forms of modeling of blades mixer capable of stirring the organic pulp mixture with a capacity of 7 liters. The blades mixer are planned to use 304 steinless steel Austenitic material. For a planned blades mixer rotation of 35 rpm, and to achieve such a large rotation, pulleys and gearboxes (reducers) take an important role to achieve the planned rotation. The treatment carried out for this organic slurry dough mixer can be in the form of planned and unplanned treatments. With this report, it is expected to be able to add knowledge in the field of engineering

    Study Of Water-In-Diesel Emulsion Stabilized By Surfactant

    Get PDF
    The emulsified fuel is generally describe as an emulsion of water in standard diesel with special additives ,surfactants to stabilize the system. The main driving forces to emulsification fuel alternative are fuel efficiency and environmental impact
    corecore