44 research outputs found

    REGRESI PANEL TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA KABUPATEN/KOTA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

    Get PDF
    The main problems that developing countries facing especially Indonesia is the problem of job-field limitations. Increasing the number of people followed by increasing labor force will increase unemployment if it does not balance with increasing in job opportunities. Some research has been conducted to examine factors that affect the unemployment rate, especially open unemployment. The open unemployment may differ from one area to another, as well as changes from time to time, so open unemployment level problems are more accurately analysed using the panel data regression. A significant factor affecting the open unemployment rate in the Southeast Nusa Province is the percentage of the poor and the percentage of the working people 15 years old above high school

    EDUCATIONON FOR SUSTAINABLE DEVELOPMENT DENGAN PENERAPAN GREEN BEHAVIOR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS, DISPOSISI BERPIKIR KRITIS, DAN KESADARAN KEBERLANJUTAN SISWA KELAS 4 SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    Education for Sustainable Development (ESD) merupakan program yang diintegrasikan dalam pembelajaran IPA yang diimplementasikan dengan penerapan Green Behavior di sekolah dasar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh penerapan ESD yang diintegrasikan dalam pembelajaran IPA yang diimplementasikan dengan penerapan Green Behavior terhadap Keterampilan berpikir kritis, disposisi berpikir kritis dan kesadaran keberlanjutan siswa sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode Pre-Eksperimental dengan desain single group designs (one group pretest-posttest design). Sampel penelitian terdiri dari 47 siswa kelas 4 sekolah dasar, dimana dalam pelaksanaan siswa mengikuti pembelajaran dengan pendekatan ESD yang diikutsertakan dalam kegiatan Green Behavior yang dilakukan secara rutin di sekolah dan di rumah atau lingkungan sekitar. Data penelitian dikumpulkan menggunakan instrumen penelitian berupa soal tes pilihan ganda untuk mengukur keterampilan berpikir kritis, instumen skala sikap disposisi berpikir kritis dan instumen skala sikap kesadaran keberlanjutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan ESD yang diintegrasikan dalam pembelajaran IPA yang diimplementasikan dengan penerapan Green Behavior terdapat peningkatan yang signifikan terhadap keterampilan berpikir kritis dan kesadaran keberlanjutan, tetapi tidak terdapat peningkatan yang signifikan terhadap disposisi berpikir kritis siswa sekolah dasar. Penelitian ini berimplikasi pada keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran juga memberikan kesempatan untuk siswa dalam menciptakan kondisi untuk berpikir kritis dan mempertimbangkan solusi ketika berhadapan dengan masalah keberlanjutan

    EVALUASI LAJU ANGKUTAN SEDIMEN DASAR DI PARIT BANSIR KOTA PONTIANAK STUDI KASUS: JALAN PERDANA SAMPING AYANI MEGAMALL

    Get PDF
    Sedimentasi merupakan masalah yang selalu timbul di beberapa sungai di Indonesia, demikian pula hal nya sungai yang ada di Kalimatan Barat tepatnya di parit bansir Kota Pontianak. Sedimentasi dapat berupa sedimen melayang (suspended load) dan sedimen dasar (bed load) Laju sedimentasi didasarkan pada karateristik sedimen yang terdiri dari ukuran parikel, berat jenis, dan kecepatan jatuh. Data yang digunakan adalah dataĀ  primer berupa data hidrometri. Karakteristik sedimen di parit bansir memiliki gradasi partikel Ā berkisar 0,0873 mm ā€“ 0,1091 mm dan Ā 0,4076 mm ā€“ 0,9022 mm dengan karaterisik cenderung tanah liat berpasir. Analisa perhitungan menggunakan metode sesaat untuk menghitung sedimen melayang (suspended load) dan metode MPM digunakan untuk menganalisis sedimen dasar (bed load). Penelitian ini dilakukan pada 4 titik, yaitu titik 1 (muara), titik 2 (hilir), titik 3 (tengah) dan titik 4 (hulu). Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa angkutan sedimen dasar di titik 1 sebesar 0,0464 ton/hari, di titik 2 sebesar 0,0239 ton/hari, titik 3 sebesar 0,0464 ton/hari, titik 4 sebesar 0.0465 ton/hari. Sedangkan hasil analisis sedimen melayang (suspended load) dengan metode sesaat dengan hasil di titik 1 sebesar 0,0425 ton/hari, titik 2 sebesar 0,0494 ton/hari, titik 3 sebesar 0,0980 ton/hari, titik 4 sebesar 0,0411 ton/hari.Kata kunci : Angkutan Sedimen Parit Bansir, Metode Meyer Peter Muller, Metode Sesaat

    KOEFESIEN KORELASI PERHITUNGAN KECEPATAN ARUS PELAMPUNG DAN CURRENT METER

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya kecepatan aliran. Faktor koreksi Pelampung dan korelasi kecepatan arus dengan menggunakan pelampung dan Current meter dalam bentuk persamaan empiris. Kecepatan rata-rata aliran maksimum Currrent meter dengan jarak 1-5 meterĀ  pada saat kondisi pasang sebesarĀ  0.022 m/det, 0.022 m/det, 0.012 m/det, 0.009 m/det, 0.009 m/det. sedangkan pada saat kondisi surut jarak kecepatan rata-rata jarak 1-5 meter Current meter 0.022 m/det 0.022 m/det, 0.012 m/det, 0.011 m/det, 0.016 m/det. Kecepatan rata-rata pelampung maksimum saat kondisi pasang dengan jarak 1-5 meter adalah 0.004 m/det, 0.004 m/det, 0.009 m/det 0.007 m/det, 0.012 m/det, dan pada saat kondisi surut jarak 5-1 meter sebesar, 0.003 m/det, 0.003 m/det, 0.005 m/det, 0.004 m/det, 0.006 m/det. Faktor koreksi pelampung sebesar 0.91. korelasi persamaan regresi linear pengukuran pelampung dan Current meter pada saat kondisi Pasang ) = -12.545 dan Pelampung ) = 0.015 dan nilai R2 Sebesar 0.9393, R sebesar 0.967. Sedangkan untuk kondisi Surut di peroleh Persamaan persamaan Current meterĀ  ) = -16.366 Ā dan Pelampung Ā  ) = 0.0215 dan nilai R2 sebesar 0.9862 dan nilai R sebesar 0.993 dengan bentuk regresi logaritma.Ā  Ā Kata kunci: Kecepatan, Korelasi, Pelampung, Pengukuran parit Raya Sungai

    DETEKSI GEN SHV PADA ISOLAT KLINIK Escherichia coli PENGHASIL EXTENDED SPECTRUM BETAāˆ’LACTAMASES (ESBLs) DENGAN METODE POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR) DARI URIN PASIEN DI RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA

    Get PDF
    Abstrak Escherichia coli penghasil Extended Spectrum Beta Lactmases (ESBLs) bertanggungjawab terhadap terjadinya wabah infeksi nosokomial, peningkatan morbiditas dan mortalitas, serta peningkatan biaya kesehatan. Enzim yang diproduksi oleh gen SHV dari bakteri mampu menghidrolisis antibiotik sefotaksim dan seftazidim. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi gen SHV pada isolat klinik E. coli penghasil ESBLs dari urin pasien yang merupakan koleksi Laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUD Dr. Soetomo Surabaya pada bulan Januari-Februari 2014. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional deskriptif dengan pendekatan molekuler. Deteksi gen SHV menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) yang kemudian dilakukan elektroforesis dan divisualisasikan pada gel agarose 1,5%. Isolat E. coli yang positif membawa gen SHV ditunjukkan dengan adanya amplikon sebesar 867 bp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 isolat, sebanyak 12 isolat (40%) positif mengandung gen SHV, dengan prevalensi tertinggi berada di Ruang Instalasi Rawat Jalan. Meropenem dan fosfomisin masih dapat digunakan untuk terapi penyakit yang disebabkan oleh E. coli penghasil ESBLs. Deteksi ESBLs secara genotipik penting dilakukan karena beberapa gen ESBLs menunjukkan resistensi yang berbeda terhadap antibiotik golongan beta laktam. Hasil tersebut memberi informasi kepada pihak rumah sakit manapun untuk mewaspadai prevalensi E. coli penghasil ESBLs melalui pengawasan yang ketat pelaksanaan pemberian antibiotika sesuai tata laksananya. Abstract Extended Spectrum Beta Lactmases (ESBLs) producingāˆ’Escherichia coli strains are responsible for the occurrence of nosocomial infection outbreaks, increase of morbidity and mortality, as well as increased healthcare costs. The enzyme produced by the SHV gene from bacteria are able to hydrolyze antibiotics of cefotaxime and cefazazim. The purpose of this study was to detect the presence of SHV gene in clinical ESBLsāˆ’producing E. coli isolates from patientsā€™ urines which are collections of Clinical Microbiology Laboratory in Dr. Soetomo Hospital of Surabaya within period of Januaryāˆ’February 2014. The research used descriptive observasional design with molecular approach. The SHV gene was detected by using Polymerase Chain Reaction (PCR) method, then the products was performed by electrophoresis and visualized on 1.5% agarose gel. E. coli isolates that positively carrying the SHV gene were demonstrated in the presence of amplicons of 867 bp. The results showed that of 30 isolates, 12 isolates (40%) positively contained the SHV gene, with the highest prevalence being in the Outpatient Installation Room. Meropenem and fosfomycin can still be used for disease therapy caused by ESBLsāˆ’producing E. coli. Genotypic detection of ESBLs is important because some ESBLs genes exhibit different resistance to betaāˆ’lactam antibiotics. The result provides information to any hospital to be aware of the prevalence of ESBLsāˆ’producing E.coli through strict supervision of the implementation of antibiotics according to their administration

    Pertanggungjawaban Pidana Anak Sebagai Pelaku Penyalahguna Narkotika

    Get PDF
    Drug abuse by children is currently a concern of many people and continues to be discussed and published. In fact, the problem of drug abusers is of concern to various groups. Almost all of them have reminded and wanted the Indonesian people, especially children, to never try and consume narcotics. The purpose of this study is to determine the criminal responsibility of children as narcotics abusers and the legal consequences that can be imposed on children as narcotics abusers. This study used a normative juridical method using a statutory approach. The results of the study indicated that children as perpetrators of narcotics abusers with methamphetamine type can be subject to criminal penalties according to Article 127 number 1 point (a) of Law no. 35 of 2009 concerning narcotics. The explanation of Article 127 number 1 point (a) of the Narcotics Law is that every narcotics abuser of class I for himself can be subject for a maximum imprisonment of 4 (four) years and the legal consequences that can be imposed on a child as a narcotics abuser is that he gets ƂĀ½ (one half) criminal witness of the maximum threat of imprisonment for adults in accordance with Article 81 number (2) of Law no. 11 of 2012 concerning the juvenile criminal justice system. In this case, if the prosecutor sues the child as a class I of narcotics abuser based on Article 127 number 1 point (a) of the Narcotics law, the crime penalty which is originally 4 years becomes 2 years.Keywords: Narcotics abusers, Criminal, ChildrenƂ

    Gambaran Usia dan Stadium Klinis Pasien Kanker Payudara yang dilakukan Pemeriksaan Imunohistokimia di Rumah Sakit Abdul Wahab Sjahranie pada Tahun 2018

    Get PDF
    ABSTRACKBreast cancer still occupies the highest incidence of all types of malignancies in women. Based on data recorded at Abdul Wahab Sjahrenie Hospital, 200 new cases are found each year. Immunohistochemical profile examination has been used extensively as a basis for classifying breast cancer molecularly. Expression of hormone receptors (ER, PR) and HER-2 found in immunohistochemical examinations are useful for determining therapeutic options that fit the patient's needs. The purpose of this descriptive study was to determine the characteristics of the immunohistochemical profile of breast cancer patients in Abdul Wahab Sjahranie Regional Hospital Samarinda in the January-December 2018 period based on age and clinical stage that had been examined by immunohistochemical examination including the expression of ER PR, Ki-67 and HER2. Method: This study used a cross-sectional descriptive study design by taking secondary data from breast cancer patients who had performed immunohistochemical examinations at Abdul Wahab Sjahranie Regional Hospital Samarinda in the January 2018 - December 2018 period. From 479 breast cancer patients came to Abdul Wahab Regional Hospital Sjahranie Samarinda, only 177 (37.18%) patients did immunohistochemical examinations. Most patients aged 40-49 were 65 patients (36.7%) had breast cancer, the highest clinical stage IIIB with 92 cases (52%), the Ki-67 with severe highest interpretation, range> 30% with 73 patients (41.2%), more positive ER than negative, in 93 patients (52.5%), while negative examination results 84 patients (47.5%). PR is the same as ER, which is 96 patients (54.2%), while negative examination results are 81 patients (45.8%). Most HER-2 results were negative, in 109 patients (61.6%). In this study the highest number of cases of breast cancer patients ranged between the ages of 40-49 years and at least aged 70 years and above. The clinical stage is most often found in stage IIIB (advanced). Ki-67 examination was found most frequently in severe interpretations. Examination of estrogen receptors is found to be most widely in positive interpretation. Positive progesterone tests to be most widely than negative examinations. Her-2 examination was found to be most widely in negative interpretation Keywords: Immunohistochemical examination, Hormone receptors, HER-2, Clinical Stadiu

    Determinan Manajemen Laba pada Sektor Transportasi Saat Pandemi COVID-19

    Get PDF
    This study aimed to determine the effect of debt-to-equity ratio, return on equity, return on assets, net profit margin, institutional ownership, ownership concentration, managerial ownership, foreign ownership, free cash flow, company size, board of commissioners meetings, and audit committee meetings on earnings management. The research data was obtained from the annual reports of transportation sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2020-2021 using a purposive sampling method of 74 companies. Panel data regression analysis was conducted using Eviews 12. The results of this study indicate that free cash flow and intensive audit committee meetings were able to suppress earnings management practices in companies. However, debt-to-equity ratio, return on equity, return on assets, net profit margin, institutional ownership, ownership concentration, managerial ownership, foreign ownership, company size, and board of commissioners meetings did not have an effect on earnings management.

    POLA DISTRIBUSI GEN SHV, TEM DAN CTX-M PADA ISOLAT KLINIS Escherichia coli PENGHASIL EXTENDED SPECTRUM b-LACTAMASES (ESBLs) DARI URIN PASIEN DI RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA

    Get PDF
    Extended Spectrum ļ¢ -Lactamases (ESBLs) merupakan enzim yang dikode oleh gen yang sebagian besar terdapat di plasmid yang dapat menghidrolisis antibiotik sefalosporin generasi ketiga dan keempat serta monobaktam (aztreonam). E.coli ESBL bertanggungjawab terhadap terjadinya wabah infeksi nosokomial, peningkatan morbiditas dan mortalitas serta peningkatan biaya kesehatan . Identifikasi bakteri penghasil ESBL (fenotipik dan genotipik) penting untuk epidemiologi klinik dan implikasi laboratorium. SHV dan TEM merupakan tipe klasik ESBL yang banyak dijumpai pada E.coli dan yang perlu diwaspadai yaitu keberadaan gen CTX-M dimana kemampuan hidrolisis sefotaksim lebih tinggi dibandingan tipe SHV dan TEM. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan menganalisis pola distribusi gen ESBLs ( bla SHV, bla TEM & bla CTX-M ) pada isolat klinis E.coli penghasil ESBL yang berasal dari urin pasien di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Isolat klinis E.coli yang digunakan yaitu sebanyak tiga puluh yang merupakan koleksi Laboratorium Mikrobiologi klinik RSUD Dr. Soetomo Surabaya yang berasal dari urin pasien pada bulan Januari-Februari 2014. Uji kepekaan antibiotik telah dilakukan sebelumnya menggunakan Phoenix di Laboratorium Mikrobiologi klinik RSUD Dr. Soetomo Surabaya dan dalam penelitian ini hanya dilakukan analisis dari hasil uji kepekaan antibiotik tersebut. Bakteri E.coli dikultur dalam medium Mueller-Hinton agar dengan penambahan ampisillin 0.128 mg/ml dan sefotaksim 0.002 mg/ml selama 24 jam pada suhu 37 ā° C. Satu ose koloni yang tumbuh diinokulasikan dalam mi krotube yang berisi 0.1 ml aquadest steril dan selanjutnya dilakukan ektstraksi DNA dengan boil ing method . Hasil ektraksi DNA kemudian dilakukan uji kemurnian DNA bakteri dengan menghitung rasio pada panjang gelombang 260 dan 280 nm menggunakan spektrofotometer sampai didapatkan hasil sebesar 1.8-2.0 yang menunjukkan bahwa DNA bakteri memiliki kemurnian tinggi dan dapat dilakukan amplifikasi menggunakan PCR. Metode untuk identifikasi ESBL secara genotipik untuk deteksi gen SHV, TEM dan CTX- M yaitu dengan menggunakkan PCR . Campuran untuk reaksi PCR yaitu 25 Ī¼l yang terdiri dari 12.5 Ī¼l PCR Mastermix, 1.25 Ī¼l untuk masing-masing primer dan 5 Ī¼l DNA template. Hasil PCR kemudian dielektroforesis pada 100 volt selama Ā± 60 menit dan divisualisasikan pada gel agarose 1.5%. Pita DNA yang dihasilkan untuk deteksi gen SHV, TEM dan CTX -M masing-masing sebesar 867 bp, 867 bp dan 593 bp. Uj i kepekaan antibiotik yang sudah dilakukan laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUD Dr. Soetomo Surabaya menunjukkan bahwa 100% isolat E.coli resisten terhadap sefotaksim dan ampisillin, 96.67% resisten terhadap levofloksasin, 93.33% resisten terhadap tetrasiklin, 10% resisten terhadap meropenem dan 20% resisten terhadap fosfomisin. Deteksi bla SHV pada isolat klinis E.coli ESBL di RSUD Dr. Soetomo Surabaya sebesar 40% (12/30) dimana distribusi ruangan asal isolat ditemukan pada Interna (4), IRJ (3), Paru (3) dan Anak (2) . Deteksi untuk bla TEM sebesar 33.33% (10/30) dan distribusi ruangan DISTRIBUSI GEN SHV, TEM DAN CTX-M PADA ISOLAT KLINIS Escherichia coli PENGHASIL EXTENDED SPECTRUM b-LACTAMASES (ESBLs) DARI URIN PASIEN DI RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA YULIANTO ADE PRASETYA ix ditemukan antara lain di Interna (5), IRJ (2), Paru (1), Jiwa (1) dan Saraf (1) . Deteksi bla CTX- M pada isolat klinis E.coli ESBL di RSUD Dr. Soetomo Surabaya sebesar 90% (27/30) dimana distribusi ruangan asal isolat ditemukan pada Interna (12), IRJ (5), Paru (4), Anak (3), Jiwa (1), Kulit (1) dan Saraf (1) . Analisis pola distribusi E.coli ESBL di RSUD Dr. Soetomo Surabaya yang membawa gen SHV dan TEM sebesar 6.67% (2/30) , SHV dan CTX-M sebesar 36.67% (11/30) , TEM dan CTX-M sebesar 30% (9/30) dan yang membawa gen SHV, TEM dan CTX- M sebesar 6.67% (2/30). Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, beberapa saran yang perlu ditindak lanjuti untuk penelitian berikutnya yaitu yang pertama perlu dilakukan sekuensing pada isolat klinis E.coli dari urin pasien yang ditemukan membawa gen SHV, TEM dan CTX-M karena adanya mutasi pada asam amino satu atau lebih akan menghasilkan resistensi antibiotik yang berbeda. Kedua, perlu diteliti lebih lanjut mengenai peningkatan keberadaan gen SHV dan TEM yan g meningkat persentasenya dari tahun sebelumnya. Ketiga, beberapa E.coli pada penelitian ada yang resisten terhadap karbapenem, sehingga perlu ditelaah lebih lanjut mengenai potensinya menyebar ke strain atau spesies lain sebagai antisipasi pencegahan dan pengendalian infeksi ESBL CARBA

    Karakterisasi Jamur Penyebab Penyakit Busuk Pangkal Batang (Basal Rot) pada Bawang Wakegi (Allium x wakegi Araki)

    Get PDF
    Bawang wakegi merupakan hasil persilangan alami antara bawang merah (Allium cepa L. aggregatum group) dan bawang daun (Allium fistulosum L.).Ā  Salah satu faktor yang mengganggu pertumbuhan dan mempengaruhi hasil produksi bawang wakegi di lapang adalah keberadaan penyakit busuk pangkal batang (basal rot) atau layu Fusarium.Ā  Penyakit ini disebabkan oleh banyak spesies dari jamur patogen Fusarium spp yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik jamur patogen busuk pangkal batang yang menyerang bawang wakegi sehingga dapat dipastikan patogen penyebabnya.Ā  Tahapan penelitian meliputi pengambilan sampel, isolasi jamur, uji patogenisitas,Ā  dan karakterisasi secara makroskopis dan mikroskopis.Ā  Hasil karakterisasi jamur patogen yang menginfeksi bawang wakegi mengarah pada karakteristik jamur F. oxysporum f.sp. cepae
    corecore