323 research outputs found

    The Economic Value of Hydrological Services in Mendalam Sub Watershed, Kapuas Hulu Regency, West Kalimantan, Indonesia

    Full text link
    Forest ecosystem supports almost all of the needs of human being through its contribution of tangible and intangible values. Currently, the intangible values have gained less attention than the tangible values that cause underestimation of the total value of the forest conversion into other more tangibly profitable USAges, and miss-management of the forest. One of the important intangible values is the hydrological value that has been hardly calculated until now. This research the intangible values of water for household, transportation, agriculture and fishing in Mendalam Sub Watershed, Kalimantan. The economic values calculated based on market prices, opportunity costs and consumer\u27s surplus methods. The results showed that based on the opportunity cost method the economic values of the hydrological services was about Rp 8,043,706,237.50 per year. Meanwhile, the economic values of the hydrological services based on the consumer\u27s surplus method gave lower value than the former method, i.e. Rp 8,031,351,664.60 per year. This study showed that the economic value of the hydrological services was very high, which has not been included in the calculation yet. However, without trees there would be no forest and all other values included water value would not exist. Consequently, current forest management should put forest ecosystem as important to consider

    PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih rendahnya kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas III sekolah dasar pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Hal ini dapat terlihat siswa kesulitan dalam menuangkan ide atau gagasan kedalam bentuk tulisan dengan menggunakan diksi, ejaan dan tanda baca yang tepat serta siswa kurang tertarik dengan pelajaran menulis. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan perencanaan pembelajaran dengan menggunakan media gambar seri materi menulis karangan narasi, mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media gambar seri materi menulis karangan narasi serta peningkatan kemampuan menulis karangan narasi siswa setelah menggunakan media gambar seri. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan model Kemiss dan MC. Tatagart dengan tiga siklus. Teknik pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tes dan observasi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III yang berjumlah 37 orang. Perencanaan pembelajaran sisusun dengan penggunaan media gambar seri. Siswa menunjukan sikap antusias dan aktif ketika pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media gambar seri. Hal ini berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan menulis karangan narasi siswa. Pada siklus I nilai rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 64,5 dengan persentase ketuntasan 51,6%, pada siklus II nilai rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 71,1 dengan persentase ketuntasan 64,9% dan pada siklus III nilai rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 80 dengan persentase ketuntasan 89,2%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media gambar serid dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi siswa. Maka dari itu disarankan bagi guru untuk dapat menggunaan media gambar seri dalam pembelajaran untuk membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi

    INTERNALISASI SIKAP POSITIF MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS: Studi Kasus di Madrasah Tsanawiyah Negeri Subang

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta di lapangan yang menunjukkan bahwa pada umumnya para siswa masih belum fokus dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Selain itu, masih terdapat guru yang menggunakan sistem pembelajaran konvensional. Oleh sebab itu, penelitian ini berupaya untuk menginternalisasikan sikap positif kepada siswa, dengan melibatkan guru melalui pendekatan kontekstual dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Inggris, pada kelas VII siswa MTs.N Subang. Adapun masalah pokok yang menjadi kajian penelitian ini adalah“Bagaimanakah cara menginternalisasikan sikap positif kepada siswa melalui pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bahasa inggris”? Rincian masalah tersebut dirumuskan dalam susunan pertanyaan penelitian secara khusus sebagai berikut: (1). Bagaimanakah Proses Internalisasi sikap positif melalui pendekatan kontekstual dalam pembelajaran Bahasa Inggris? (2). Bagaimanakah gambaran sikap positif siswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris di MTs.N Subang? (3). Bagaimana kendala dan upaya untuk menginternalisasikan sikap positif melalui pendekatan kontekstual dalam pembelajaran Bahasa Inggris? Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dan menggunakan metode studi kasus yaitu untuk mengetahui dan memecahkan suatu masalah yang sedang terjadi di tempat penelitian. Selanjutnya tehnik untuk menganalisa data, mereduksi data dan mendisplay data menggunakan teori model Miles dan Huberman. Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1). Sikap positif merupakan sikap yang harus dimiliki siswa dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Inggris agar lebih fokus dengan aktif, kreatif, mandiri, sehingga mencapai kompetensi yang diharapkan. (2). Melalui pendekatan kontekstual yang dilakukan guru, diharapkan siswa mampu menemukan materi dan mengonstruksi pengetahuannya, berpikir kritis dan bekerjasama dalam memecahkan masalah pembelajaran sehingga mampu menerapkannya dalam kehidupan. (3). Kendala yang dihadapi siswa diantaranya masih terdapat siswa yang malas, kurang disiplin, tidak mengerjakan tugas, keterbatasan sarana dan prasarana. Upaya yang dilakukan guru, yaitu menyiapkan perangkat pembelajaran, penerapan tujuh komponen kontekstual, memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada di lingkungan sekitar serta praktek ke lapangan. Simpulan: Proses internalisasi sikap positif dapat diterapkan melalui tujuh komponen pendekatan kontekstual. Gambaran sikap positif siswa perlahan-lahan berubah menjadi aktif, kreatif, mandiri sesuai kompetensi yang diharapkan sehingga prestasi siswa terdapat peningkatan. Adapun Kendala dalam menginternalisasikan sikap positif, yaitu masih kurangnya kesesuaian dengan tujuh komponen kontekstual. Upaya yang dilakukan guru, yaitu dengan menerapkan tujuh kumponen kontekstual, tersedianya sarana dan prasarana belajar serta praktek dalam lingkungan. The background of the research is on the fact that show the generally the students lack of focus on classroom teaching and learning. Therefor, a lot of teacher are still using conventional teaching method. Thus, the researcher try to internalizing positive attitude through contextual approach, in VII grade students MTs.N Subang. The main problem of this research is “how to internalize positive attitude through contextual approach to students in English classroom?” So, to make it into detail the specific research questions are formulated as the followings: (1) How are the internalization of positive attitudes through contextual approach in English classroom?; (2). How are students’ positive attitudes in English classroom in MTs.N Subang?; (3) What are the challenges and efforts to internalize positive attitude through contextual approach in English classroom? The method that use on this research is qualitative method, employed case study to find out and solve the problem occurred in the research site. Next data analysis technic, data reduction, data display using Miles and Huberman theory model. The result of this research are as follows: (1) Positive attitudes are essential for students to engage in English classroom so they will be more focus on learning and they become more active, creative, independent and become the best students; (2) through contextual learning teacher done, hope the students are able to find learning materials and constructing their knowledge, have critical thinking, and cooperative in solving the learning problems so they are able to applied it in the real life; (3). The constraint in learning english classroom that the student still lazies, not discipline, not doing tasks and less facility. The teacher effort, consist of preparing learning equipment, applied seventh component contextual, using in environment facility and student apprentice. Conclusion: positive attitudes process can be internalized through seventh component contextual. The illustration of the student positive attitudes slowly turn to be more active, creative, independent hope be uniformity competent to students improve. The constraint in internalizing positive attitudes, is lack of uniformity with seventh component contextual. So teacher effort, is applied seventh component contextual, given school facility and practice in the environment

    Pembelajaran Tari Keser Bojong di Sanggar Cantika Studio

    Get PDF
    Skripsi ini berjudul PEMBELAJARAN TARI KESER BOJONG DI SANGGAR CANTIKA STUDIO. Tujuan dari penulisan ini memotret, memaparkan dan mendeskripsikan dari penulisan tersebut yang di latar belakangi sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti yaitu adanya pembelajaran yang di sampaikan kepada orang dewasa berusia 50 tahun ke atas di sanggar Cantika Studio. Hal tersebut dapat dilihat dari perkembangan fisik dan mental adanya perubahan setelah melakukan pembelajaran tari. Permasalahan yang akan di bahas meliputi proses pembelajaran tari keser bojong dan hasil akhir pembelajaran tari keser bojong. Metode yang digunakan oleh peneliti adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data penelitian menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Sanggar Cantika Studio ini merupakan salah satu sanggar di Jawa Barat khususnya di Kota bandung yang menerima peserta belajar berusia 50 tahun ke atas. Yang di pimpin oleh Yadi Kusmayadi, pelatih sanggar oleh Lina Marlina. Materi pembelajaran secara garis besar khususnya tari keser bojong merupakan binaan sanggar Padepokan Jugala. metode yang digunakan adalah metode ceramah, demonstrasi, peniruan (imitatif), dan drill (latihan). Instruktur memberikan penjelasan mengenai materi yang akan disampaikan secara lisan, setelah itu memberikan teknik mendasar, peserta belajar menirukan gerak yang di lakukan instruktur, dan latihan yang dilakukan secara terus menerus. This thesis is entitled LEARNING OF BOJONG KESER DANCE IN SANGGAR CANTIKA STUDIO. This writing in the background is in accordance with the results of observations made by researchers, namely the learning that is conveyed to adults aged 50 years and over at the Cantika Studio. This can be seen from the physical and mental development of changes after learning dance. The problems that will be discussed include the learning process of the Keser Bojong dance and the final results of learning the Keser Bojong dance. The method used by researchers is descriptive analysis method with a qualitative approach. Collecting research data using observation, interviews, documentation and literature study. Sanggar Cantika Studio is one of the studios in West Java, especially in the city of Bandung, which accepts learning participants aged 50 years and over. Which is led by Yadi Kusmayadi, the studio trainer by Lina Marlina. The learning material in outline, especially the Keser Bojong dance, is the guidance of the Padepokan Jugala studio. The methods used are lecture, demonstration, imitation (imitative), and drill (practice) methods. The instructor provides an explanation of the material to be delivered orally, after that provides basic techniques, participants learn to imitate the movements the instructor does, and the exercises are carried out continuously

    SKRININIG FITOKIMIA ASHITABA (Angelica keskei) TERHADAP ENOIL ACP REDUKTASE (inhA) Mycobacterium tuberculosis SEBAGAI SENYAWA POTENSIAL ANTI-TB

    Get PDF
    Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang telah menginfeksi seperempat populasi dunia. Isoniazid adalah obat pilihan pertama untuk mengobati TB dengan mekanisme menghambat enoil ACP reductase (inhA) yang berperan penting dalam sintesis dinding sel M. tuberculosis. Akan tetapi, penggunaan isoniazid dalam jangka relatif panjang dapat menghasilkan efek hepatotoksik sehingga diperlukan pengembangan obat anti-TB yang baru. Ekstrak ashitaba dilaporkan memiliki aktivitas anti-TB. Oleh karena itu, penelitiaan ini dilakukan untuk menemukan senyawa aktif ashitaba yang bertanggung jawab terhadap aktivitas anti-TB secara in siliko terhadap reseptor inhA. Metode penambatan molekul menggunakan perangkat lunak Autodock tools 1.5.6. Hasil penambatan molekul menunjukkan dari 40 fitokimia ashitaba yang diuji, terdapat 8 senyawa yang memiliki nilai energi ikatan bebas dan konstanta inhibisi yang lebih baik dari ligan alami dan isoniazid aktif, yaitu memiliki nilai energi iakatan bebas dan konstanta inhibisi lebih kecil dari ligan alami dan isoniazid aktif. Senyawa prostratol F dan xantoangelol I merupakan 2 senyawa terbaik yang memiliki interaksi yang mirip dengan ligan alami dan potensial untuk dikembangkan menjadi obat anti-TB yang baru

    Kepemimpinan Situasional Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Profesional Guru

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepemimpinan situasional kepala sekolah dalam meningkatkan profesional guru di SDN 1 Babakan Kabupaten Pangandaran. Penelitian menggunakan metode deskripsi kualitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian, dimana pengumpulan data untuk mengetes pertanyaan penelitian yang berkaitan dengan keadan dan kejadian sekarang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara; 1) Wawancara, 2) Pengamatan (observation). Hasil penelitian menunjukkan kepemimpinan situasional Kepala Sekolah dalam meningkatkan profesional guru terlihat dari indikator kemauan (willingness) dan kemampuan (ability). Kepala Sekolah dalam berperan merumuskan suatu program dan aktif dalam setiap kegiatan sekolah, beliau bertindak sebagai inisiator dan motivator bagi rekan-rekan guru salah satunya dalam merumuskan program. Kepala Sekolah juga selalu melibatkan bawahan dalam suatu kegiatan baik saat melakukan rencana kegiatan sampai dengan pelaksana program yang telah direncanakan. Hambatan adalah jika ada guru yang tidak sependapat atau sejalan dengan program yang dibuat oleh kepala sekolah. Upaya yang dilakukan dengan bertindak tegas dalam setiap pengambilan keputusan, membagi tugas aktifitas yang fungsinya membantu tugas Kepala Sekolah. Peneliti memberikan rekomendasi untuk menghindari terulang kembalinya hambatan yang ditemukan sebaiknya Kepala Sekolah lebih memahami lagi karakter setiap individu yang ada

    Hubungan Kecerdasan Emosi dan Penyesuaian Sosial Dengan Kenakalan Remaja Pada Siswa

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dan penyesuaian sosial dengan kenakalan remaja pada siswa SMP PGRI 7 Samarinda. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah 63 siswa. Metode pengumpulan data menggunakan tiga skala, yaitu skala kecerdasan emosi, penyesuaian sosial, dan kenakalan remaja dengan model skala likert. Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji regresi model bertahap dan model lengkap dengan bantuan Paket Statistik untuk Ilmu Sosial (SPSS) 20.0 untuk program Windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) kecerdasan emosi dan penyesuaian sosial dengan kenakalan remaja menunjukkan hubungan, dengan nilai yang diperoleh dari uji regresi berganda Fhitung > Ftabel (710,029 > 3,14), R = 0,273, dan P t tabel dengan nilai beta = 0,982, t hitung = 37,620, t tabel = 1,998 dan nilai P < 0,05 (p = 0,000)

    DETEKSI TESPONG (Oenanthe javanica) PADA BAHAN BAKU DAUN ASHITABA (Angelica keiskei) MENGGUNAKAN METODE FTIR YANG DIKOMBINASIKAN DENGAN PCA

    Get PDF
    Ashitaba (Angelica keiskei) merupakan salah satu tanaman yang digunakan sebagai bahan baku obat tradisional dan tespong (Oenanthe javanica) diketahui sebagai tanaman yang satu famili dengan ashitaba. Karena ketersediaan ashitaba yang sedikit ditambah dengan harganya yang relative mahal, dapat menjadi alasan ditambahkannya bahan lain dalam bahan baku ashitaba. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi adanya tespong pada serbuk daun ashitaba menggunakan metode FTIR yang dikombinasikan dengan PCA. Penelitian ini terdiri dari 4 tahapan utama, yaitu determinasi tanaman, maserasi dengan etanol, pengukuran spectrum IR, dan analisis PCA. Hasil analisis PCA menunjukkan nilai  PC1 dan PC2 berturut-turut sebesar 71 dan 22% dengan nilai eigen value lebih dari 1 dan plot PCA menggambarkan keterpisahan daerah antara ashitaba dan tespong. Dari ketiga sampel yang diproyeksikan terhadap plot PCA, terdapat sampel yang diduga mengandung tespong dan bahan campuran lain. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa metode FTIR yang dikombinasikan dengan PCA dapat menjadi metode alternative dalam mendeteksi tespong dalam bahan baku ashitaba.Kata kunci: Ashitaba; FTIR; PCA; tespon
    • …
    corecore