5 research outputs found

    Desain Modifikasi Struktur Gedung Hotel Sun Royal Menggunakan Sistem Balok Prategang dan Sistem Ganda

    Get PDF
    Perencanaan Gedung Hotel Sun Royal yang terletak di kabupaten Badung, Bali setinggi 5 lantai yang menggunakan sistem beton bertulang konvensional pada keseluruhan lantai akan dimodifikasi menjadi 15 lantai yang dirancang dengan menggunakan beton bertulang pada keseluruhan lantai serta menggunakan beton prategang pada lantai 15 yang akan di desain menjadi ballroom tanpa ada struktur kolom di tengah ruangan sehingga ballroom menjadi lebih luas dan nyaman. Karena jika menggunakan balok beton bertulang yang akan menghasilkan dimensi yang lebih besar. Perencanaan gedung hotel Sun Royal ini menggunakan sistem ganda. Sistem ganda adalah salah satu sistem struktur yang beban gravitasinya dipikul bersama oleh rangka utama sedangkan beban lateralnya dipikul bersama oleh rangka utama dan dinding struktur. Rangka utama dan dinding struktur didesain sebagai Struktur Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dan Dinding Geser. Perencanaan akan memenuhi persyaratan keamanan struktur berdasarkan RSNI 1726:2018, RSNI 2847:2018 dan SNI 1727:2013. Dari hasil analisa yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa balok prategang pada atap memiliki dimensi sebesar 650Ă—1000 mm dan gaya prategang awal sebesar 2500 kN. Kehilangan gaya prategang yang di alami oleh balok sebesar 20,9% dan tebal dinding geser sebesar 50 cm dengan special boundary element pada ujung-ujung dinding geser tersebut. Pondasi menggunakan tiang pancang diameter 60 cm dengan kedalaman 25 meter

    SHEAR BUCKLING ANALYSIS OF CORRUGATED WEB I-GIRDER WITH 3D NONLINEAR FINITE ELEMENT METHOD

    Get PDF
    This paper presents a shear buckling analysis of corrugated web I-girder beam using nonlinear finite element analysis. An in-house finite element package called 3D-NLFEA is used in the simulation. The steel material is modelled as solid elements with one-eight aspect ratio between the element size and its thickness. The double sine waves equation is used to generate the initial imperfection in the corrugated web. The nonlinear geometry deformation, which is essential in capturing the buckling behavior, is considered using the 2nd order analysis in 3D-NLFEA. A comparison with the carried out experimental test in the laboratory showed that the peak prediction from the analytical model was in good agreement. Furthermore, using the double sine waves equation as the initial imperfection can closely predict the buckling mode and shapes of the corrugated web I-girder as obtained from the experimental test

    OPTIMASI BIAYA PELAKSANAAN KONSTRUKSI GEDUNG DENGAN PENERAPAN VALUE ENGINEERING (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Pelayanan Rsud Sanjiwani Gianyar)

    Get PDF
    In a building construction project must have been a cost since high. Therefore, it is necessary to re-analyze with dianksan value technique. Value Engineering is used for alternatives or ideas which are for better cost results or lower than the price that has become a limitation with good limitations and quality of work. Value Engineering analysis in this study uses four job plans, among others: information stage, creative stage, analysis stage, and recommendation stage. In the creative stage of this research using alternatives - the best alternatives by replacing concrete repair and formwork. For the application of Value Engineering is applied to the work of Beam Work, Floor Plate Work and Column Work. From this stage, the best alternative used in the construction of RSUD Sanjiwani Gianyar Service Building is alternative IV by using wiremesh correction and 8x use formwork. Thus, resulting in cost savings of IDR. 4,432,339,572.59 or 20.77% from IDR. 21,337,615,447.66. Efficiency of execution time on the work of the structure 31 days. This research can be concluded that the application of Value Engineering in the Construction of RSUD Sanjiwani Gianyar Service Building can reduce the cost of the planned reinforced concrete structure work.Dalam sebuah proyek pembangunan gedung pasti memerlukan biaya yang cukup tinggi. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis kembali dengan melaksanakan Value Engineering. Value Engineering di gunakan untuk mencari alternatif-alternatif atau ide-ide yang bertujuan untuk menghasilkan biaya yang lebih baik atau lebih rendah dari harga yang telah direncanakan sebelumnya dengan batasan fungsional dan mutu pekerjaan. Analisa Value Engineering dalam penelitian ini menggunakan four job plans antara lain: tahap informasi, tahap kreatif, tahap analisis, dan tahap rekomendasi. Pada tahapan kreatif penelitian ini menggunakan alternatif–alternatif terbaik dengan cara mengganti pembesian beton dan bekisting. Untuk penerapan Value Engineering ini diterapkan pada pekerjaan Pekerjaan Balok, Pekerjaan Pelat lantai dan Pekerjaan Kolom. Dari tahapan tersebut didapatkan alternatif terbaik yang digunakan pada pembangunan Gedung Pelayanan RSUD Sanjiwani Gianyar adalah alternatif IV dengan menggunakan pembesian wiremesh dan bekisting 8x pakai. Sehingga menghasilkan penghematan biaya sebesar Rp 4,432,339,572.59 atau 20.77% dari Rp. 21,337,615,447.66. Efisiensi waktu pelaksanaan pada pekerjaan struktur 31 hari. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan Value Engineering pada Pembangunan Gedung Pelayanan RSUD Sanjiwani Gianyar dapat memperkecil biaya pekerjaan struktur beton bertulang yang direncanakan

    Analisis Tekuk Geser Pada I-Girder Badan Bergelombang Dengan Menggunakan Metode Elemen Hingga Non-Linier Tiga Dimensi

    No full text
    Baja I-girder telah digunakan selama bertahun-tahun pada konstruksi jembatan di Indonesia tetapi dengan kemajuan teknologi ditemukan perbaikan dalam struktur baja dalam beberapa tahun terakhir yaitu I-girder badan bergelombang. Keuntungan utama dari balok badan bergelombang adalah meningkatkan ketahanan akan tekuk geser tanpa membutuhkan pengaku vertikal pada badan, ekonomis dan meningkatkan keindahan dari struktur. badan dari I-girder badan bergelombang mengalami kegagalan yang disebabkan oleh tekuk geser sedangkan bagian sayapnya dapat menahan gaya momen. Tekuk geser pada I-girder badan bergelombang dapat diklasifikasikan menjadi tekuk geser lokal, tekuk geser global, dan tekuk geser interaktif. Pada penelitian ini, I-girder badan bergelombang dengan variasi tinggi badan 1000 mm, 1200 mm, 1400 mm dan 1600 mm dan variasi kedalaman gelombang pada badan 70 mm, 75 mm, 80 mm dan 85 mm menggunakan initial imperfection pada program 3D-NLFEA. Penelitian ini akan menganalisis parameter geometri dan initial imperfection yang mempengaruhi tekuk geser dari I-girder badan bergelombang menggunakan metode elemen hingga tiga dimensi. Initial imperfection dapat menurunkan beban puncak yang dapat dicapai dan mempengaruhi bentuk dari tekuk geser pada badan I-girder badan bergelombang. Parameter geometri yang akan dianalisis terhadap kekuatan geser dari I-girder badan bergelombang yaitu rasio dari kedalaman gelombang dengan ketebalan badan (hr/tw), rasio dari panel badan (a/hw), rasio dari lebar badan datar dan ketinggian badan (b/hw), dan kelangsingan badan (hw/tw). Selanjutnya akan ditentukan bentuk geometri yang paling optimal dari I-girder badan bergelombang. ==================================================================================================== I-girder steel has been used for many years in bridge construction in Indonesia but with technological advances found improvements in steel structures in recent years namely corrugated web I-girder. The main advantage of the corrugated web is to increase the resistance to shear buckling without the need for vertical stiffening on the web, economical and can improve the aesthetic of the structure. The web of the corrugated web I-girder fails due to shear buckling, while the wings can withstand the moment. Shear buckling on an I-girder corrugated web can be classified into local shear buckling, global shear buckling, and interactive shear buckling. In this study, corrugated web I-girder with height variations of 1000 mm, 1200 mm, 1400 mm, and 1600 mm and variations in corrugation depth at 70 mm, 75 mm, 80 mm, and 85 mm used initial imperfections in the 3D-NLFEA program. This study will analyze the geometry parameters and initial imperfections that affect the shear buckling of the corrugated web I-girder using the three-dimensional finite element method. Initial imperfections can reduce attainable peak loads and affect the shape of the shear buckling on the web of the corrugated web I-girder. Geometry parameters to be analyzed for the shear strength of the corrugated web I-girder are corrugation depth-to-web thickness ratio (hr/tw), the aspect ratio of the web panel (a/hw), web flat panel width to depth ratio (b/hw), and web plate slenderness (hw/tw). Next will be determined the most optimal geometrical shape of the corrugated web I-girder

    Analysis of contractor capacity level in following E-tender in Gianyar District

    No full text
    The implementation of government procurement of goods/services in the Gianyar Regency is carried out electronically by E-Tendering. In practice, the participation and bid value of bidders tends to decrease both during conventional auctions and electronic auctions. This study aims to determine the level of contractors' ability to participate in e-tenders, factors that affect participation or contracts not to participate in e-tenders, and what deficiencies exist in the implementation of e-tenders in Gianyar Regency. The sample used in this study were 73 contractor companies in this Regency in the analysis of the contractor's ability level, and 43 companies in the factor and deficiency analysis where this number used the sampling method using simple random sampling technique with purposive sampling and data collection using observation from GAPENSI Gianyar Regency and questionnaires. Data analysis was carried out by descriptive analysis. From the results of the analysis of contractors, the dominant qualification is K1. Therefore, the contractor's ability to participate in e-tenders is the most dominant in projects valued at Rp.0 - Rp. 1 Billion. And for the category e-tender highest in the B2 qualification with the contractor's ability level, they can participate in projects worth Rp.0 - Rp. 50 billion
    corecore