193 research outputs found

    Upaya Guru Penjas Dalam Mendeteksi Gangguan Perseptual Motorik Pada Siswa Sekolah Dasar

    Full text link
    Pendidikan Jasmani merupakan proses belajar untuk gerak dan belajar untuk bergerak. Program pendidikan jasmani di sekolah dasar pada dasarnya berisi tentang program perseptual motorik.Perseptual motorik merupakan kemampuan individu dalam menerima, menginterpretasikan dan memberikan reaksi dengan tepat kepada rangsang yang datang. Perseptual motorik terdiri atas beberapa unsur, diantaranya: kesadaran tubuh, kesadaran arah, kesadaran ruang, dan kesadaran tempo. Perseptual motorik sangat berpengaruh dalam prestasi akademik siswa.Perkembangan kemampuan perseptual motorik hendaknya diperhatikan dan dipantau oleh guru Penjas. Mendeteksi gangguan perseptual motorik anak sejak awal harus dilakukan oleh guru Penjas. Mendeteksi gangguan perseptual motorik dapat dilakuan dengan sebuah tes perseptual motorik, salah satu tes untuk mengetahui gangguan preseptual motorik adalah tes perseptual motorik dari Claudine Sherill (1993: 324-325). Tes ini meliputi: mengidentifikasi atau mengenali bagian tubuh, menyentuh kanan-kiri bagian anggota badan yang berlawanan, mengubah (berubah) posisi dalam suatu ruang, melintasi garis tengah, meniru gerakan, meniru gerakan olahraga, jejak visual (visual tracking), keseimbangan statis, keseimbangan dinamis, dan dominasi lateral

    Pemanasan Dalam Bentuk Permainan Pada Pembelajaran Permainan Sepakbola Disekolah Dasar

    Full text link

    The Development Of Physical Activity Model Through A Circuit Game To Develop The Basic Locomotor Movement Ability For Earlier Elementary Student

    Get PDF
    This research aims to produce a product of a physical activity model through a circuit game to develop the basic locomotor movement ability for an earlier elementary student. This research is development research. The procedures or steps that were used in this study, namely: 1 ) analyzing the product, 2) developing the initial product, 3) expert validation and product reliability testing, 4) small and wide-scale trials, 5) revisions products, 6) organizing of the final product. The validation test was using content validation and the reliability was using the Crude Index Agreement, the results of the reliability test obtain a coefficient of 0.75-0.81. The small-scale trials were conducted at SD Negeri Karangjati and the large-scale trials were conducted at SD Negeri Mlesen and MI Husnayain Sleman. The final results in this research is a physical activity model through a circuit game consisting of 1) preparing places and equipment, 2) initial/warming up activities, 3) Core Activities consisting of 5 posts games namely Lampu Lalu Lintas, Topi Kerucutku, Balap Engklek, Tongkat Berjalan, and Terowongan Bola, 4) closing activities/cooling down

    BERMAIN SEPAK BOLA MELALUI PENDEKATAN TAKTIK

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengukur kemampuan bermain sepak bola melalui pendekatan taktik mahasiswa Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) yang mengikuti mata kuliah permainan sepak bola tahun akademik 2013/2014. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan metode survei. Teknik pengumpulan data melalui lembar penilaian dan observasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen yang dikembangkan oleh Komarudin tentang penilaian keterampilan bermain sepak bola melalui pendekatan taktik. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi PJKR yang mengambil mata kuliah permainan sepak bola pada tahun akademik 2013/2014 dengan jumlah 230 mahasiswa. Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif kuantitatif dalam bentuk persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan bermain sepak bola melalui pendekatan taktik mahasiswa Program Studi PJKR sebanyak 71 (30,43 %) mahasiswa kategori sangat tinggi, sebanyak 106 (46,09 %) mahasiswa kategori tinggi, sebanyak 42 (18,26 %) mahasiswa kategori cukup, sebanyak 12 (5,22 %) mahasiswa kategori kurang dan sebanyak 0 (0 %) mahasiswa kategori sangat kurang

    PERTANGGUNGJAWABAN BANK TERHADAP NASABAH KORBAN KEJAHATAN ITE DI BIDANG PERBANKAN

    Get PDF
    The recent rise in ITE crimes in the banking sector has given rise to new problems, both legally and economically. These crimes often involve resource users, infrastructure, and customer identities. As a result, in terms of implementing criminal law, especially banking and financial services companies must bear responsibility for their customers' losses. The importance of bank accountability towards its customers who are victims of ITE crimes from a criminal law perspective is the objective discussed in this research. This legal research refers to positive legal norms in accordance with the hierarchy of existing laws and regulations, legal principles, legal doctrine, as well as other literature relating to Bank responsibility for crimes in criminal law. The results of the analysis from this research show the importance of protecting bank customers by banks and that there have been efforts made by the Indonesian banking industry to empower and protect consumers with the banking criminal regulations in Law no. 10 of 1998 which is mentioned in detail therein

    Sosialisasi Literasi Motorik bagi Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama

    Get PDF
    This activity aims to provide education to junior high school students in Yogyakarta about the new junior high school curriculum and also the motor literacy of junior high school children. Lecturer activities outside the campus are also one of the tri dharma activities of lecturers in Higher Education to always promote science and technology so that it is beneficial to the public. This method of lecturer service activities outside the campus is carried out on June 24, 2022. Lecturers' activities outside the campus are carried out face-to-face (offline) in the Audio Visual room of State Junior High School 9 Yogyakarta. The target audience in this activity was focused on 35 junior high school students. The criteria for the success of this activity are that the knowledge of junior high school students about the prototype curriculum and motor literacy has increased, with a minimum score of 70. Data analysis used a different test/t test by comparing the mean test results. The results of the pre test showed that the average knowledge of students at State Junior High School 9 Yogyakarta was at an average mean: 54, after being given material by a team of lecturers doing off-campus activities there was an increase in the mean: 79. Motor literacy socialization activities for students in junior high school able to provide additional knowledge to the audience of participants in knowing motor literacy in physical education learning

    The influence of physical activity model based on perceptual motor skills on kindergarten students’ manipulative fundamental motor

    Get PDF
    Gerak dasar perlu dikembangkan pada anak taman kanak-kanak. Gerak dasar merupakan dasar untuk mempelajari dan mengembangkan berbagai keterampilan teknik dalam berolahraga dan aktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh model aktivitas jasmani berbasis perseptual motorik terhadap gerak dasar manipulatif anak taman kanak-kanak. Penelitian ini merupakan penelitian pra eksperimen, dengan desain penelitian one group pre test and postest design. Subjek penelitian adalah anak taman kanak-kanak yang berjumlah 25 siswa. Instrumen penelitian adalah Test of Gross Motor Development-2 (TGMD-2) dari Ulrich. Analisis data menggunakan uji t, dengan membandingkan rata-rata hasil tes awal dengan rata-rata hasil tes akhir. Hasil penelitian gerak dasar manipulatif, yang meliputi memukul bola diam, memantulkan bola di tempat, menangkap, menendang, lemparan atas, dan lemparan bawah, menunjukkan nilai sig. 0.000 < 0.05, maka dapat disimpulkan ada pengaruh yang signifikan model aktivitas jasmani berbasis perseptual motorik terhadap gerak dasar manipulatif anak taman kanak-kanak. Hasil rata-rata tes akhir kemampuan memukul bola diam, memantulkan bola di tempat, menangkap, menendang, lemparan atas, dan lemparan bawah lebih besar dibandingkan dengan hasil rata-rata tes awal. Penelitian ini hanya terbatas pada satu sekolah taman kanak-kanak Kelas B yang berusia 5-6 tahun.Fundamental motor learning is important for kindergarten students. Fundamental motor is the foundation for learning and developing various techniques in sports and physical activity. This study aims to determine the effect of perceptual motor-based physical activity models on the manipulative fundamental motor of kindergarten students. This research is a pre-experimental research, with one group pretest and posttest research design. Research subjects are 25 kindergarten students. The research instrument is the Test of Gross Motor Development-2 (TGMD-2) of Ulrich. Data analysis employs t test, by contrasting the average initial test results with the average final test results. The research results of manipulative fundamental motor, consisting of, striking stationary ball, stationary dribble, catch, kick, overhand throw, and underhand roll show the value of sig. 0.000 < 0.05. Hence, it indicates a significant effect of the physical activity based on perceptual motor skills on kindergarten students’ manipulative fundamental motor. The final test result average of the ability to striking stationary ball, stationary dribble, catch, kick, overhand throw, and underhand roll is greater than the average results of the initial test. This research is conducted on 5-6 years old children of Class B in a kindergarten

    Survai Kemampuan Motorik Pemain Sekolah Sepakbola Selabora Fik Uny

    Full text link
    Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan motorik anak-anak SSB Selabora FIK UNY umur 10-12 tahun.Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah anak-anak SSB Selabora FIK UNY, Sleman. Penelitian menggunakan 35 anak usia 10-12 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah survai, dengan menggunakan tes dan pengukuran, dengan mengukur standing broad jump, zigzag run test, dan medicine ball.Hasil penelitian deskriptif kuantitatif menunjukan bahwa kemampuan motorik anak-anak SSB Selabora FIK UNY adalah kemampuan motorik sedang 7 4,28%, tinggi 14,3% dan rendah 11,4%

    Pengembangan Gerak Dasar Lari dan Lompat Melalui Pendekatan Bermain Di Sekolah Dasar

    Get PDF
    The movement skill development is the core of physical education program in elementary school. Teachermust take serious amount of attention to the development of the basic movement skill. This skillconsists of locomotor basic move, non-locomotor and manipulation. The run and jump basic movement skills are included at the locomotors basic movement skill. Throughplaying games, the development of these skills at elementary school can be achieved. Because kids always having their "moment of live" when playing games. Games also give benefit on several aspects such as physical, psychomotor, cognitive, and affective aspects. The development models can and must be adjusted along with the growth and development of the child, in order to achieve the result we wanted

    LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMK MUHAMMADIYAH WONOSARI 2 JULI - 17 SEPTEMBER 2014

    Get PDF
    Universitas Negeri Yogyakarta mempunyai tugas dan misi menyiapkan atau menghasilkan tenaga kependidikan yang memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai tenaga profesional. Dalam menyiapkan tenaga pendidikan tersebut, UNY memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi mahasiswa tentang proses belajar mengajar melalui mata kuliah Pendidikan Profesi Guru, Psikologi Pendidikan, Pengembangan Kurikulum, Metodologi Pembelajaran Penjas, Evaluasi Pembelajaran Penjas, Pengajaran Mikro, dan PPL. PPL adalah kegiatan latihan kependidikan yang bersifat wajib dilaksanakan oleh mahasiswa jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi dalam rangka memenuhi persyaratan sebagai tenaga kependidikan yang professional sesuai dengan tugas dan misi universitas. Lokasi praktikan melaksanakan PPL adalah di SMK Muhammadiyah Wonosari yang beralamatkan di Jl. Alun-alun Barat No.11, Wonosari, Kepek, Gunungkidul, 55813. Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan terpadu dan saling mendukung satu dengan lainnya dalam rangka mengembangkan kompetensi mahasiswa sebagai calon guru atau tenaga kependidikan yang profesional. Penyelenggaraan program KKN-PPL secara terpadu bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang bagus dan bermutu, memperluas wawasan, melatih dan mengembangkan kompetensi yang diperlukan dalam bidangnya, meningkatkan keterampilan, kemandirian, tanggungjawab, dan kemampuan dalam memecahkan masalah. Tujuan lain adalah memberikan gambaran dan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam hal alokasi waktu, perencanaan program, pengelolaan, dan pendanaan yang efisien dan efektif. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan suatu wadah untuk menerapkan/mengaplikasikan ilmu yang selama ini telah dipelajari dalam bidang keahlian maupun ilmu keguruan yang berkaitan dengan peserta didik dalam proses viii belajar mengajar. Selain itu praktik mengajar juga bertujuan untuk menciptakan calon-calon pendidik yang profesional sesuai dengan bidangnya. Praktik mengajar berperan dalam memberi bekal bagi penulis dalam dunia pendidikan pada umumnya dan sebagai guru pada khususnya. Praktik pengalaman lapangan atau praktik mengajar ini mulai dilaksanakan pada tanggal 02 Juli s.d. 17 September 2014. Dalam praktik mengajar mahasiswa terlebih dahulu melaksanakan persiapan pembelajaran, yaitu membuat perencanaan pembelajaran dimulai dengan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran sampai dengan evaluasi yang dilaksanakan. Kemudian melakukan koordinasi dan konsultasi kepada guru pembimbing di sekolah tersebut. Dalam bimbingan PPL, mahasiswa (penulis) mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan pembelajaran di kelas XII Multi Media 2, XII Animasi, XII Jasa Boga dengan Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani,Olahraga dan Kesehatan dengan rencana alokasi waktu adalah 18 Jam dengan masing-masing jamnya adalah sebanyak 45 menit. Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum KTSP dan penulisan Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya (RPP) sesuai dengan format kurikulum KTSP. Penggunaan metode pembelajaran yang diterapkan adalah dengan komando dan demonstrasi. Sedangkan media yang digunakan adalah lapangan, cone, bola, dan net. Kegiatan praktik mengajar dilakukan di kelas XII Multi Media 2, XII Animasi, XII Jasa Boga. Dari waktu yang diberikan praktikan dapat mengajar sebanyak 9 kali tatap muka. Materi Pelajaran yang dapat diajarkan adalah Pendidikan Jasmani,Olahraga dan Kesehatan. Adapun materi pokok yang diampu pada kelas XII Multi Media 2, XII Animasi, XII Jasa Boga pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani,Olahraga dan Kesehatan adalah Permainan bola besar, permainan bola kecil,Atletik,Beladiri,Kebugaran Jasmani,senam ritmik,renang . Materi Pokok yang diampu pada materi pembelajaran permainan bola besar adalah Permainan sepak bola, Permainan bola basket, Permainan bola voli. Permainan bola kecil meliputi Bulutangkis, Atletik meliputi lari estafet, Beladiri meliputi Pencak Silat, Kebugaran jasmani meliputi latihan daya tahan otot jantung dan paru, Senam ritmik meliputi rangkaian gerak senam ritmik, Renang meliputi gerak renang gaya dada. Alokasi waktu untuk materi pokok tiap pertemuannya adalah 2 x 45 menit. Pada pelaksanaan PPL praktikan juga mendapat kesempatan untuk belajar membuat perangkat pembelajaran. Praktikan merasa bahwa dalam Praktik Pengalaman Lapangan ini mendapat banyak pengalaman tentang dunia kependidikan secara lebih dekat. Program kerja yang dirancang pada awal kegiatan PPL dapat dilaksanakan dengan lancar. Secara garis besar, kegiatan PPL berlangsung secara baik, mulai dari observasi, pembuatan administrasi mengajar, Rencana Pokok Pembelajaran, proses belajar mengajar ix hingga evaluasi dan penyusunan laporan. Hambatan yang ada masih dalam taraf wajar, yang diharapkan dapat memberikan pengalaman yang berharga bagi praktikan untuk lebih meningkatkan kualitas, terutama di bidang pendidikan. Adapun saran dari penyusunan agar dari pihak sekolah lebih mengembangkan fasilitas yang bersangkutan langsung dengan proses pengajaran, bagi pihak UNY supaya pembekalan kepada mahasiswa PPL terkait dengan proses pembelajaran lebih ditingkatkan, sehingga untuk mahasiswa angkatan selanjutnya dapat memahami dan lebih rajin mempelajari tentang ilmu-ilmu kependidikan supaya kegiatan PPL untuk tahun berikutnya berlangsung lebih baik
    • …
    corecore