945 research outputs found
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE “TGT” DENGAN TEKNIK TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe “TGT” dengan teknik tutor sebaya terhadap hasil belajar. Penelitian ini menggunakan teknik tutor sebaya yang melibatkan semua anggota kelas di bagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 5-6 siswa. Hasil penelitian menunjukkan penerapan model pembelajaran koperatif tipe “TGT” dengan teknik tutor sebaya lebih meningkat hasil belajar nya daripada siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Setelah diadakan pembelajaran kooperatif tipe “TGT” dengan menggunakan teknik tutor sebaya, prestasi belajar siswa meningkat daripadi siswa yang mengikuti pembelajaran secara konvensional
Overview of the national fisheries situation with emphasis on the demersal fisheries off the west coast of Peninsular Malaysia
The marine fisheries sector in Malaysia contributes significantly to the national economy in terms of income, foreign exchange and employment. In 1999, marine fisheries contributed 1.245 million t (90% of total fish production) valued at US210 million. The sector provided employment to about 80 000 fishers. Fisheries management is currently guided by the Third National Agricultural Policy (NAP3 1998 - 2010). The NAP3 aims to maintain the coastal fisheries production while increasing the production from deep-sea fisheries within MalaysiaÆs Exclusive Economic Zone and the high-seas. Fisheries management of fisheries is centralized and is the primary responsibility of the Department of Fisheries. The key challenges identified for Malaysian fisheries are overfishing, excess fishing capacity and ensuring the well-being of coastal fishing communities. These are issues across the whole of Malaysia. The West Coast of Peninsular Malaysia produces 44% (1997) of total marine landings and 86% of this came from commercial (large scale) vessels. The landings in 1997 exceeded the estimated MSY and the biomass of demersal species in the region has been severely reduced. A national consultative workshop identified the primary aims for this region to improve production and efficiency of the fisheries, equitable distribution of the benefits, resources sustainability and the viability of the fishing communities. The workshop also identified key interventions needed. In terms of production and efficiency, overfishing and overcapacity must be addressed, including the illegal fishing. In terms of achieving greater equity, the workshop suggests greater involvement of small scale fishers in marketing of the catch. For resource sustainability, the serious decline in biomass must be addressed but there are also significant cross-sectoral issues. To achieve viable fishing communities, the workshop suggests the need for greater involvement and potentially a co-management approach for fisheries management.Fishery resources, Catch/effort, Population characteristics, Coastal fisheries, Marine fisheries, Ecosystems, Economic benefits, Fishery industry, Capture fishery economics, Fish consumption, Fishery policy, Legislation, Fishery management, Demersal fisheries, Pelagic fisheries, Socioeconomic aspects, Surveys, Marketing, Fishery organizations, Fishing gear, Cephalopod fisheries, ISEW, Malaysia,
Soil Particle Size by Time-weight Accumulation of Sedimentation
The principal reason for measuring particle size distribution is for the utilization of the relationships that exist between particle size and soil performance characteristics. The most interesting property of finely divided substance is the tremendous surface-to-weight ratio which they possess. The surface-to-weight ratio varies inversely with the square of the particle diameter. Thus, properties of particles which depend upon the amount of exposed surface are generally influenced by the size of the particles. Also, grain size distribution is very useful in the field of soils engineering. Particles size are measured by several methods and every method is not suitable for all purposes. The most promising and the most widely used methods for determining particle size distributions in the subseive range are based on sedimentation because they are simple to preform, give accurate results, and require inexpensive equipment. The sedimentation methods are of two types. The first type is known as the incremental method. Pipette, hydrometer, and photoextinction are examples of this method. The measurements are made to determine changes in the concentration in a setting suspension. The second type, called cumulative, involves the measurement if the overall accumulation of the settled suspension, usually by a balance introduced into the sedimentation. In all conventional sedimentation methods, which employ a uniform suspension, it is necessary to differentiate the sedimentation curve in order to evaluate the size distribution. The method described in this thesis has an advantage over the others because it does not necessitate such differentiation, which is very tedious and time consuming. A further advantage is that it is unnecessary to make an accurate distribution of the initial weight. Particle size distribution curves for three different samples were plotted from weight accumulation test data as well as hydrometer test data. Comparative tests with the hydrometer analysis confirm the reliability of this testing procedure
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMA N 1 NGAGLIK
Mahasiswa kependidikan di Universitas Negeri Yogyakarta diwajibkan untuk menempuh
mata kuliah wajib sesuai kurikulum yang dicanangkan. Salah satu mata kuliah wajib tersebut adalah
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang memiliki bobot 3 sks. Praktik Pengalaman Lapangan ini
bertujuan mendapatkan pengalaman tentang proses pembelajaran dan kegiatan persekolahan lainnya
yang digunakan sebagai bekal untuk menjadi calon tenaga pendidik. Mahasiswa PPL diharapkan
mampu untuk memiliki nilai, sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan sebagai seorang
pendidik.
Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu bentuk pengabdian diri mahasiswa
kepada masyarakat. Dalam hal ini, penyusun melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan di SMA N
1 Ngaglik yang terletak di Kabupaten Sleman. Pelaksanaan kegiatan PPL dimulai dari observasi
hingga pelaksanaan PPL yang terbagi menjadi beberapa tahap yaitu persiapan mengajar, pelaksanaan
mengajar, dan evaluasi hasil mengajar. Kegiatan mengajar dilaksanakan setelah konsultasi Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran kepada guru pembimbing terlebih dahulu. Pelaksanaan PPL dilaksanakan
di 4 kelas, yaitu XI IPS 1, XI IPS 2, XI IPS 3 dan XI IPS 4, dengan total mengajar sebanyak 28 kali
selama kurang lebih dua bulan pelaksanaan PPL ditambah 1 kali untuk masing-masing kelas dalam
kegiatan ulangan harian.
Hasil dari pelaksanaan PPL selama kurang lebih dua bulan di SMA N 1 Ngaglik ini dapat
dirasakan hasilnya oleh mahasiswa berupa penerapan ilmu pengetahuan dan praktik keguruan dalam
bidang pendidikan Geografi yang diperoleh di bangku perkuliahan. Sehingga dengan pengalaman
yang diperoleh selama perkuliahan itu berbagai hambatan dalam pelaksanaan PPL dapat
diminimalisir
Mempersoalkan Mediasi Sebagai Upaya Penyelesaian Disharmoni Peraturan Menteri
Diaturnya mediasi dalam peneyelesaian disharmonisasi peraturan perundang-undangan dinilai tidak sesuai dengan prinsip hukum yang dianut di Indonesia. Mediasi biasa diterapkan dalam peneyelesaian masalah privat, namun diadopsi untuk menyelesaikan sangketa disharmonisasi norma hukum. hal tersebut menuai penolakan karena dianggap tidak sesuai dengan norma yang mengatur mediasi secara umum. Tulisan ini dibuat dengan tujuan untuk mengkritisi dan memberikan saran terhadap perbakaikan pengaturan mediasi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normative. Dengan isu hukum bahwa terdapat ketidak sesuaian norma dan/atau prinsip hukum. dengan pendekatan peraturan perundang-undangan. Hasil penelitian ini bahwa terdapat ketidak sesuaian pengunaan mediasi dalam praktik di Indonesia. mediasi yang diterapkan dalam hukum privat dicoba untuk diadopsi dalam penyelesaian masalah regulasi hal tersebut mendapat penolakan. Selinitu tidak terdapat norma yang memerintahkan harmonisasi peraturan Menteri untuk diatur dalam Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Nomor 2 Tahun 2019
PELAKSANAAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SOSAIL DASAR MANUSIA SEBAGAI PENGEJEWANTAHAN AMANAH UUD 1945 (STUDI DI DI DESA LAJU KECAMATAN LANGGUDU KAB. BIMA)
This study aims to reveal what aspects have not been implemented related to the fulfillment of basic human needs according to the mandate of the 1945 Constitution in Laju Village, Langgudu District, Bima Regency. This study is an empirical legal research method with a sociological approach, structured interview data collection techniques with analysis using deductive methods. Based on the results of the study, it was found that there were 57 Family Cards whose daily basic human needs have not been fulfilled as mandated by the 1945 Constitution
The Important Role of Friday Mosques in Reviving the Urban Identity of Doha, Qatar
Qatar is one of the oil countries that has witnessed a paradigm shift in urbanism during the last few decades. Globalization is one of the exogenous forces that influenced the urban transformation of Doha and its identity. This global phenomenon has affected the local environment and its identity. Therefore, cities in Qatar must define their own urban and architectural characteristics. Qatar National Vision (QNV) 2030 and the Qatar National Development Framework (QNDF) 2032 are some governmental actions to enhance urban identity and social development to improve the built environment.
Mosques are an essential element in defining urban identity due to their cultural and functional roles. The aim of this thesis is to highlight the loss of urban identity in Doha, while exploring how mosques can contribute in reinforcing this identity, especially at the micro-level of the city. Furthermore, this research tries to evaluate and analyze the components of urban identity based on qualitative and quantitative methods, through site observations, interviews, and questionnaires. The findings of this thesis show that the contemporary Friday mosques can be a successful paradigm in reviving Qatari urban identity. The thesis highlights some recommendations for urban identity enhancements
Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Terhadap Pencapaian Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun Akademik 2012/2013
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tingkat pencapaian
prestasi belajar seseorang. Pemanfaatan perpustakaan oleh mahasiswa merupakan salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa. Dalam penelitian ini masalah yang dikaji adalah adakah pengaruh pemanfaatan perpustakaan terhadap pencapaian presta si belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas Agama
Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta tahun akademik 2012/2013?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan perpustakaan terhadap pencapaian prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun Akademik 2012/2013
Penelitian ini merupakan jenis penelitian komparatif dan lapangan dengan menggunakan pendekatan kuantita tif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan
dokumentasi, angket, wawancara dan observasi. Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah analisis uji t atau test t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan perpustakaan UMS memberikan pengaruh positif
terhadap pencapaian prestasi belajar mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) FAI - UMS tahun akademik 2012/2013. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan uji komparatif dengan tes “t” yang menunjukkan bahwa ?? =2,77 lebih besar dari ?? !Zbaik pada taraf
sig nifikan 5% maupun 1% (2,012,68). Hal
ini menunjukkan bahwa memang terdapat perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa yang aktif dalam pemanfaatan perpustakan dengan yang tidak aktif, dimana
mahasiswa yang aktif dalam pemanfaatan perpustakaan memiliki pencapaian prestasi belajar yang lebih
baik dibandingkan mahasiswa yang tidak aktif.
Sumbangan positif pemanfaatan Perpustakaan UMS terhadap
pencapaian prestasi belajar mahasiswa Program studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun akademik 2012/2013 diantaranya: Perpustakaan UMS telah menyediakan suasana yang nyaman untuk belajar sehingga dapat membangkitkan motivasi mahasiswa untuk membaca, menyediakan berbaga i Informasi yang dapat menambah wawasan mahasiswa, menyediakan berbagai koleksi buku yang sudah cukup memadai yang sangat menduk ung pengembangan materi kuliah, digunakan para mahasiswa dalam membantu menyelesaikan tugas-tugas kuliahnya dan digunakan sebaga i sumber belajar alternatif terutama bagi
mahasiswa yang kurang mampu atau belum memiliki sumber belajar pribadi
LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah
yang wajib ditempuh oleh setiap mahasiswa S1 kependidikan, yang pelaksanaannya
dilakukan disebuah institusi pendidikan dalam hal ini sekolah. Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) ini memiliki misi yaitu untuk menyiapkan dan menghasilkan tenaga
kependidikan yang memiliki nilai, sikap, pengetahuan dan keterampilan yang
profesional. Kegiatan PPL ini juga bertujuan untuk menyiapkan dan membekali
mahasiswa untuk memasuki realita dunia kependidikan dan masyarakat.
Sebelum pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), mahasiswa
diharuskan mempersiapkan diri dengan baik dari segi mental, fisik, maupun
penguasaan materi dengan melakukan kegiatan pra-PPL. Adapun kegiatan pra-PPL
yaitu Pembelajaran Mikro, Pembekalan PPL, Observasi Pembelajaran Kelas,
Observasi Kondisi Sekolah, dan Persiapan Mengajar. Kegiatan Praktek Pengalaman
Lapangan dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 1 Bantul, tepatnya di jalan
Parangtritis KM.12, Manding, Trirenggo, Bantul. Pelaksanaan kegiatan dimulai pada
tanggal 15 Juli 2016 sampai dengan 15 September 2016 dengan kegiatan praktik
mengajar maupun non-mengajar. Kegiatan praktik mengajar yaitu Pembuatan RPP,
Pembuatan Media Pembelajaran, Pelaksanaan Mengajar, Evaluasi, Bimbingan
dengan GPL ataupun DPL, dan Pembuatan Lembar Kerja Siswa. Kegiatan nonmengajar
yaitu Upacara Kemerdekaan, Pendampingan Fortasi, Pengisian Data
Dapodik, Pendampingan Ekstrakulikuler dan Penyusunan Laporan. Pada pelaksanaan
kegiatan mengajar, kelas yang diampu adalah X TAV 1 dan X TAV 2 dengan mata
pelajaran Teknik Listrik. Jumlah jam untuk mata pelajaran Teknik Listrik adalah 8
jam pelajaran. Praktik mengajar dilakukan dengan beberapa cara, mulai dari teeam
teaching, praktik mengajar terbimbing, hingga praktek mengajar mandiri.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan sesuai dengan
perencanaan yang telah disusun. Pengetahuan mengenai dunia pendidikan khususnya
pembelajaran di sekolah bertambah setelah dilaksanakan kegiatan PPL. Keterampilan
mengajar, mengatasi permasalahan di kelas menjadi penting pada saat pelaksanaan
PPL. Pelaksanaan PPL mampu menghasilkan keluaran calon pendidik yang
professional
- …