319 research outputs found

    KODE ETIK GURU DALAM PENGAPLIKASIAN MEDIA PEMBELAJARAN ONLINE PAI DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

    Get PDF
    Kode etik merupakan pedoman perilaku bagi guru Indonesia, berupa aturan-aturan yang menata hubungan antara; guru dengan lembaga pendidikan, guru dengan guru, guru dengan peserta didik, dan guru dengan lingkungan. Kode etik guru bertujuan menjaga etika dan meningkatkan martabat guru, menjadikan guru handal dalam mengembangkan beragam potensi peserta didik, serta menjunjung tinggi martabat profesi. Penelitian ini berfokus pada kode etik guru dalam ranah profesionalitasnya yang berkewajiban mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai UU No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen dan keputusan kongres PGRI pasal 2, konkritnya berupa pengaplikasian media pembelajaran berbasis teknologi dan komunikasi di ranah PAI di era revolusi industri 4.0. Metode penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan library research. Sistem pengumpulan data dengan cara mengakomodasi, membaca, mencatat serta mengolah berbagai literatur bacaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk mengukur kode etik guru dalam mengaplikasikan media pembelajaran online PAI di era revolusi industri 4.0 bisa diindikasikan pada; (1) kompetensi pendidik; (2) prinsip pemilihan dan penggunaan media; (3) pembelajaran PAI di era revolusi industri 4.0

    SCHOOL EMPOWERMENT AS AN ENVIRONMENT LEARNING RESOURCE THROUGH WASTE MANAGEMENT TO ACHIEVE SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOAL 12 (SDG'S): RESPONSIBLE CONSUMPTION AND PRODUCTION

    Get PDF
    The deteriorating of environmental conditions nowadays is the environmental quality degradation impact caused by human activities that do not consider continuity and environmental sustainability. Therefore, human quality becomes a major issue and has an important role in the efforts of saving the environment. Competences in the field of knowledge, skill and attitude about the environmental issues is necessarily need by a whole of life in order to take a part in the efforts of conservation. School empowerment as an environmental learning resource through waste management is one of the efforts that could be gave to the students to increase environmental awareness. Learning resources are resources that can be utilize for the sake of teaching and learning process, either directly or indirectly, in parts or in whole. Environmental education is an educational program to foster students to have a rational understanding, awareness, attitude, and behavior that is responsible for the nature of sustainable development. Through these efforts, it is to be expect to create a clean, beautiful, comfortable, healthy and unobtrusive school environment and the whole of school society behavior who are more concerned about the environment. They are not only knowing it but also be able to apply it in daily life. The main activities aimed to embody the school as an environmental learning educational resource

    Model pembentukan intelektual spiritual dan moderasi beragama mahasantri program Ma’had Al-Jami’ah Al-Aly

    Get PDF
    ABSTRAK Keragaman dan perbedaan antar budaya, etnis, bahasa, dan agama di Indonesia adalah suatu keniscayaan yang tidak bisa dihindari, tetapi kenyataan tersebut bisa dikelola sedemikian rupa melalui pendidikan agar kerukukan, kedamaian, dan harmoni tetap lestari. Pendidikan adalah wahana terbaik untuk menghasilkan sumber daya manusia yang cerdas intelektual, emosional, dan spiritual. Kecerdasan itu penting diinternalisasikan kedalam diri peserta didik didalam lembaga pendidikan agar mampu merawat nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang ada. Kaintannya dengan agama, pendidikan moderasi beragama tak kalah pentingnya digalakkan, mengingat hari-hari ini bangsa Indonesia rawan terpapar isu-isu terorisme, radikalisme dan anti Pancasila. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan intelektual, spiritual, dan moderasi beragama dalam diri mahasantri di program Ma’had al-Jami’ah al-Aly dengan sub penelitian yang terdiri dari: 1) Profil lulusan; 2) strategi pembentukan profil lulusan; dan 3) Faktor pendukung dan faktor penghambat program Ma’had al-Jami’ah al-Aly. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Pengecekan keabsahan temuan dilakukan dengan menggunakan ketekunan pengamatan, triangulasi, diskusi teman sejawat dan pengecekan anggota. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Profil lulusan mahasantri dari segi intelektual, yaitu: kemampuan baca kitab kuning, logika berpikir, pengaplikasian hukum-hukum fiqih untuk menjawab problematika masyarakat. Spiritual; kedalaman spiritual, mengamalkan tradisi dan budaya religius, mewarisi amaliyah aliran Ahlu al-Sunnah wa al-Jama’ah. Moderasi bergama; kemampuan mengawinkan pemhaman teks dan konteks dalam menggali hukum dari berbagai madzhab, mewarisi nilai-nilai moderasi beragama seperti tasasuth, tawazun, i’tidal, tasamuh, al-musawah, dan syura. 2) Strategi pembentukan intelektual, yaitu; pembelajaran kelas, bahtsul masa’il, takhassus, musyawarah manhaji. Spiritual, yaitu: pembiasaan, keteladanan, penegakan disiplin pada kegiatan shalat tahajud, shalat berjama’ah, wirdul latif, irsyadat, madaih nabawiyah, diskusi keagamaan. Moderasi beragama, yaitu; perpaduan dosen yang integratif berlatar belakang Pesantren dan Perguruan Tinggi, perpaduan kurikulum, dan perpaduan model pembelajaran. 3) Faktor pendukung, yaitu; pengajar terkualifikasi secara akademik dan pesantren, kurikulum yang sesuai moderasi khoirul ummah, input mahasantri teruji dan terukur. Faktor penghambat, yaitu; pendirian program tidak sesuai badan hukum, beban ganda kurikulum dan perkuliahan. ABSTRACT Diversity and differences between cultures, ethnicities, languages, and religions in Indonesia are a necessity that cannot be avoided, but this reality can be managed in such a way through education so that peace, and harmony remain sustainable. Education is the best vehicle for producing intellectual, emotional, and spiritual intelligent human resources. Intelligence is important to be internalized into students in educational institutions in order to be able to care for cultural values and existing local wisdom. In relation to religion, it is equally important to promote religious moderation education, considering that these days the Indonesian people are prone to being exposed to issues of terrorism, radicalism and anti-Pancasila. This study aims to analyze the intellectual, spiritual, and religious moderation formation of students at Ma'had al-Jami'ah al-Aly program with sub research consisting of: 1) Profile of graduates; 2) The strategy of forming a graduate profile; and 3) Supporting factors and inhibiting factors for the Ma'had al-Jami'ah al-Aly program. This research uses a qualitative approach with the type of case study. Data collection techniques with interview techniques, observation, and documentation. The data analysis technique used descriptive analysis which included data reduction, data presentation, and data verification. Checking the validity of the findings is carried out using diligent observation, triangulation, peer discussion and member checking. The results of this study indicate that: 1) The profile of students from an intellectual perspective, namely: the ability to read the yellow book, logical thinking, the application of fiqh laws to answer community problems. Spiritual; spiritual depth, practicing religious traditions and culture, inheriting the deed of the Ahlu al-Sunnah wa al-Jama'ah school. Religious moderation; the ability to marry the understanding of text and context in exploring the law from various schools of thought, inheriting the values of religious moderation such as tasasuth, tawazun, i'tidal, tasamuh, al-musawah, and shura. 2) Strategies for intellectual formation, namely; class learning, bahtsul masa'il, takhassus, manhaji deliberation. Spiritual, namely: habituation, example, enforcement of discipline in tahajjud prayer activities, congregational prayers, wirdul latif, irsyadat, madaih nabawiyah, religious discussions. Religious moderation, namely; a blend of integrative lecturers with Islamic Boarding School and University backgrounds, a blend of curriculum, and a blend of learning models. 3) Supporting factors, namely; academically qualified teachers and Islamic boarding schools, a curriculum that is in accordance with the moderation of the khoirul ummah, tested and measurable student inputs. Inhibiting factors, namely; the establishment of the program is not in accordance with the legal entity, the double burden of the curriculum and lectures. مستخلص البحث يعد التنوع والاختلاف بين الثقافات والأعراق واللغات والأديان في إندونيسيا ضرورة لا يمكن تجنبها، ولكن يمكن إدارة هذا الواقع بهذه الطريقة من خلال التعليم بحيث يظل الانسجام والسلام والوئام مستدامًا. التربية هي أفضل وسيلة لإنتاج الموارد البشرية الذكية من الفكرية والعاطفية والروحية. يعد الذكاء أمرًا مهمًا ليتم استيعابهم في الطلاب في المؤسسات التعليمية من أجل التمكن من الاهتمام بالقيم الثقافية والحكمة المحلية الموجودة. فيما يتعلق بالدين ، من المهم بنفس القدر تعزيز تعليم الاعتدال الديني، مع الأخذ في الاعتبار أن الشعب الإندونيسي في هذه الأيام عرضة للتعرض لقضايا الإرهاب والتطرف ومناهضة البانكاسيلا. تهدف هذه الدراسة إلى تحليل تكوين الفكرية والروحية والوسطية الدينية لطلبة برنامج معهد الجامعة العالي الجامعة العلي مع بحث فرعي يتكون من: ملف شخشي الطلبة المتخرجين. 2) إستراتيجية تكوين ملف الدراسات العليا. 3) العوامل الداعمة والعوامل المثبطة لبرنامج معهد الجامعة العالي. يستخدم هذا البحث مقاربة النوعية مع دراسة الحالة. وتقنيات جمع البيانات مع تقنيات المقابلة والملاحظة والتوثيق. استخدمت تقنية تحليل البيانات التحليل الوصفي الذي تضمن تقليل البيانات وعرضها والتحقق منها. يتم التحقق من صحة النتائج باستخدام المراقبة الدؤوبة والتثليث ومناقشة الأقران وفحص الأعضاء. وتشير نتائج هذه الدراسة إلى ما يلي: 1) ملف شخشي الطلبة المتخرجين من وجه الفكرية هي: القدرة على قراءة الكتب التراثي، التفكير المنطقي ، تطبيق قوانين الفقه للإجابة على مشاكل المجتمع. الروحية هي: العمق الروحي ، ممارسة التقاليد والثقافة الدينية ، وراثة عملية أهل السنة والجماعة. الوسطية الدينية هي: القدرة على التزاوج بين فهم النص والسياق في استكشاف القانون من مدارس الفكرية المختلفة ، وراثة قيم الوسطية الدينية مثل التسوط والتوازن والاعتدال والتسامح والمساواة والشورى. 2) استراتيجية تكوين الفكرية هي: التعلم الصفي ، بحث المسائل، التخصص، ونقاش المناهج. الروحية هي: التعود ، القدوة، فرض الانضباط في صلاة التهجد ، صلاة الفرض في الجماعة ، ورد اللطيف ، الإرشادات ، المدا ئح النبوية، المناقشات الدينية. الوسطية الدينية: مزيج من المحاضرين المتكاملين مع خلفيات المعهد الإسلامية والجامعة، ومزيج من المناهج الدراسية ، ومزيج من نماذج التعليم. 3) العوامل الداعمة هي: المدرسون المؤهلون أكاديميًا من المعهد الإسلامية والجامعة، منهج متوافق مع وسطية خير الأمة، مدخلات الطلبة مختبرة وقابلة للقياس. والعوامل المثبطة هي: إساس البرنامج لا يتوافق مع الكيان القانوني والعبء المزدوج للمناهج والمحاضرات

    Pola Penguasaan Tanah Ajun Arah Dan Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap Di Kota Sungai Penuh

    Get PDF
    Ajun arah adalah ketentuan adat dalam tata cara  mendirikan rumah baik diatas  tanah pribadi maupun tanah negeri di Kabupaten Kerinci atau Kota Sungai Penuh,  untuk mohon  izin dan pengarahan dari pemangku adat untuk mengajun mengarahkan, mematok tanah yan diminta oleh masyarakat atau masyarakat persekutuan hukum adat. Tujuan penelitian adalah: 1.Untuk mengetahui bagaimanakah pola penguasaan tanah ajun arah pada masyarakat hukum adat Kota Sungai Penuh, 2. Untuk mengetahui bagaimanakah pelaksanaan Pendaftaran Tanah Sistem Lengkap terhadap tanah ajun arah di Kota Sungai Penuh. metodologi  yang digunakan dalam penelitian ini ialah pengamatan, wawancara, studi literatur. Hasil penelitian ; 1. Tanah ajun arah adalah  tanah negeri  atau tanah ulayat yang diatur oleh lembaga adat dan dikuasai oleh pemangku adat yang ditetapkan oleh depati dan ninik mamak , alim ulama, orang tuo cerdik pandai melalui musyawarah adat. Pola penguasaan tanah ajun arah dipengaruhi oleh sistem kekerabatan matrilinial  yang membedakan antara anak laki-laki dan perempuan.  Tanah ajun arah adalah tanah negeri yang boleh dipakai oleh anak batino saja untuk mendirikan rumah.  Penguasaan tanah tersebut masih berlangsung sepanjang masih terbukti secara fisik sesuai dengan peruntukannya. 2. Hukum Agraria Nasional Indonesia membenarkan adanya penguasaan tanah secara hukum adat termasuk tanah ajun arah sepanjang tidak bertantangan dengan praturan perundangan yang ada diatasnya, dan tidak bertantangan dengan kepentingan bangsa dan negara.  Pelaksanaan program pemerintah Indonesia dalam rangka Pendaftaran Tanah Sistem Lengkap tetap terlaksana  walaupun hanya sampai pada tahap pemetaan, karena tanah ajun arah bukanlah tanah individu, dan tanah ajun arah masih bisa diberikan oleh pemangku adat kepada orang lain bila peruntukan untuk mendirikan rumah tersebut tidak kelihatan lagi. Kondisi ini menyebabkan sulit untuk menentukan  kepastian hukum tentang subjek hukum  sebagai salah satu sarat untuk Pendaftaran Tanah Sistem Lengkap di Kota Sungai Penuh.  Suatu hal positif pada pola penguasa tanah ajun arah ini, menyebabkan tanah adat tidak beralih kepada pihak diluar persekutuan hukum adat, karena orang diluar persekutan hukum adat tidak punya hak untuk menguasai dan memiliki tanah ajun arah

    A new modified logistic growth model for empirical use

    Get PDF
    Richards model, Gompertz model, and logistic model are widely used to describe growth model of a population. The Richards growth model is a modification of the logistic growth model. In this paper, we present a new modified logistic growth model. The proposed model was derived from a modification of the classical logistic differential equation. From the solution of the differential equation, we present a new mathematical growth model so called a WEP-modified logistic growth model for describing growth function of a living organism. We also extend the proposed model into couple WEP-modified logistic growth model. We further simulated and verified the proposed model by using chicken weight data cited from the literature. It was found that the proposed model gave more accurate predicted results compared to Richard, Gompertz, and logistic model. Therefore the proposed model could be used as an alternative model to describe individual growth

    Implementasi Algoritma Fuzzy C-means Dan Metode Recency Frequency Monetary (Rfm) Pada Aplikasi Data Mining Untuk Pengelompokan Pelanggan

    Full text link
    Pada dunia retail, konsumen merupakan salah satu aset yang sangat berpengaruh. Oleh sebab itu konsumen menjadi alasan Perusahaan retail harus merencanakan dan mempunyai strategi yang baik dalam memperlakukan konsumennya. Dengan banyaknya jumlah konsumen yang dimiliki oleh suatu Perusahaan retail, maka masalah yang harus dihadapi adalah bagaimana menentukan konsumen potensial dan menerapkan strategi pemasaran yang tepat sehingga mendatangkan keuntungan bagi pihak Perusahaan. Maka dari itu, dengan menerapkan konsep CRM (Customer Relationship Management), Perusahaan dapat melakukan penerapan konsumen potensial dengan melakukan segmentasi pengelompokan konsumen. Penelitian ini membahas tentang proses data mining menggunakan data konsumen dan data transaksi pada PT Eka Cipta Rasa. Proses data mining dimulai dengan melakukan proses clustering menggunakan algoritma Fuzzy C-Means (FCM). Output dari FCM adalah deretan pusat cluster dan beberapa derajat keanggotaan untuk setiap titik data. Hasil clustering digunakan untuk melakukan segmentasi kelas konsumen dengan menggunakan model Fuzzy RFM. Model Fuzzy RFM yaitu dengan menggabungkan teori himpunan fuzzy dengan model RFM dengan segmentasi berdasarkan atribut Recency, Frequency, dan Monetary. Umumnya Perusahaan retail menggunakan metode ini untuk proses segmentasi konsumennya. Pengelompokkan (cluster) pelanggan berdasarkan karakteristik dan sifat saat bertransaksi dapat dijadikan suatu alternatif dalam pemecahan masalah. Dalam hal  ini, pelanggan akan dibagi menjadi 4 kelompok atau cluster pelanggan diantaranya  Golden, Silver, Bronze, dan Iron adapun variabel yang menjadi acuan pengelompokannya adalah tanggal pembelian akhir , frekuensi beli, dan total pembelian. Data yang digunakan merupakan data transaksi pelanggan periode Januari sampai Juni 2016. Total data adalah 4007 transaksi dari 328 pelanggan. Setelah data tersebut diolah dengan algoritma Fuzzy C-Means dan metode RFM, hasil akhir pada proses ini menunjukkan iterasi berakhir pada iterasi ke – 9 dengan total fungsi objektif sebesar 102,2 dan Perubahan fungsi objektif sebesar 51,1. Cluster pelanggan yang dihasilkan adalah Golden : 38, Silver: 186, Bronze : 103 dan Iron : 0

    Pewarisan dalam Hukum Adat Melayu Jambi : Pewaris dan Ahli Waris

    Get PDF
    Kematian seseorang memberikan akibat hukum kepada diri, keluarga, masyarakat, dan lingkungan sekitarnya. Kematian menimbulkan kewajiban orang lain bagi dirinya (si mayit) yang berkaitan dalam hal mengurus jenazahnya (fardhu kifayah). Akibat lain adalah hubungan hukum yang menyangkut hak para keluarganya (ahli waris) terhadap harta peninggalannya.  Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh pemahaman yang utuh dan mendalam mengenai Pelaksanaan pembagian waris menurut Hukum Waris Adat Melayu Jambi. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian yuridis empiris, untuk melihat kenyataan dan fakta sosial sebagai budaya hidup Hasil Penelitian menunjukan pembagian waris belum bisa dilakukan pada saat pewaris meninggal, ttapi menunggu waktu yang tepat. Pelaksanaan pembagian waris menurut Hukum Waris Adat Melayu Jambi dilakukan dengan tiga cara, cara rukun dan damai, dibagi oleh penguasa adat dan melalui peradilan adat dalam dusun
    corecore