14 research outputs found

    KAJIAN GEOMETRI JALAN ANGKUT TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR ALAT ANGKUT DUMP TRUCK PADA PENAMBANGAN BATU ANDESIT DI KABUPATEN KULON PROGO YOGYAKARTA

    Get PDF
    CV. Muncul Karya is one of the andesite mines located in Sidomulyo Village, Pengasih District, Kulon Progo Regency, Yogyakarta Province. The mining process is carried out conventionally using the Komatsu PC-200 loading and unloading equipment and the Mitsubitshi Fuso SHD and Toyota Dyna 130 HT dump truck to the Crusher with a hauling distance of 7,75 km. The purpose of this study was to determine the factors that affect fuel consumption and to know the fuel ratio in Mitsubishi Fuso SHD and Toyota Dyna 130 HT. There are several things that affect the increase in fuel consumption, namely the workload of the equipment, the condition of the haul road geometry, road subsidence, and the distance of transportation from the mining front to the Crusher. Based on observations of actual working conditions, there is a haul road slope that exceeds the company's reference, which is 8% and the haul road condition still has more than 5 cm subsidence. Fuel consumption of Mitsubitshi Fuso SHD and Toyota Dyna 130 HT dump truck based fuel on rimpull calculations of 4,92 liters/hour and 5,56 liters/hour. The production of theory based on observations of the time of circulation of 5,03 tons/hour and 5,20 tons/hour. After repairing the slope of the transport road adjusted to the company's reference ≤ 8% and the condition of the transport road does not have a wheel load of more than 5 cm on the surface of the transport road. Fuel consumption for Mitsubishi Fuso SHD dump truck based on rimpull calculations is 4,73 liters/hour and production is 5,26 tons/hour, while fuel consumption for Toyota Dyna 130 HT dump truck based on rimpull calculations is 5,43 liters/hour and production to 5,50 tons/hour. So the fuel ratio is 0,90 liters/ton for Mitsubitshi Fuso SHD dump truck and 0,98 liters/ton for Toyota Dyna 130 HT dump truck

    Kajian Teknis Alat Muat dan Alat Angkut Produksi Total Material Movement Pada Tambang Nikel PT. Samudera Mulia Abadi, Jobsite Weda Bay Nickel, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara

    Get PDF
    PT. Samudera Mulia Abadi merupakan perusahaan kontraktor dari PT. Weda Bay Nickel yang bergerak di bidang pertambangan bijih nikel, dengan lokasi penambangan yang terletak di Lelilef Sawai, Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara.  Sistem penambangan yang diterapkan  PT. Samudera Mulia Abadi adalah tambang terbuka dengan metode Block Mining. PT. Samudera Mulia Abadi pada bulan November 2021 menetapkan target produksi berdasarkan ritase alat angkut, Pada fleet material waste dan juga limonite sudah tercapai, sedangkan pada material saprolite target produksi belum tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis produksi pada material waste, limonite, dan saprolite pada alat muat dan alat angkut, mengidentifikasi factor-faktor yang menyebabkan tidak tercapainya produksi alat muat dan alat angkut, serta memberikan upaya perbaikan agar target produksi dapat tercapai. Upaya peningkatan produksi yang dilakukan yaitu dengan penambahan alat angkut dari 4 menjadi 5 alat angkut sebelum dilakukan perbaikan  efisiensi waktu kerja,  setelah dilakukan perbaikan kemampuan alat angkut meningkat dan sudah mencapai target produksi. Selanjutnya karena setelah perbaikan efisiensi kerja produksi pada material belum tercapai maka dilakukan penambahan alat  pada salah satu fleet baik itu pada fleet utara maupun selatan dan sudah mencapai target menjadi 234.688 Ton/bulan pada fleet Utara dan 274.016 Ton/bulan pada fleet Selatan.

    ANALISIS BEBAN KERJA DAN KELELAHAN KERJA (FATIGUE) DENGAN ALAT L77 LAKASSIDAYA PADA OPERATOR DUMP TRUCK DI PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK KABUPATEN TUBAN, JAWA TIMUR

    Get PDF
    Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan masalah penting dalam setiap proses industri. Termasuk dalam industri pertambangan yang tentu tidak terlepas dari kecelakaan kerja. Salah satu penyebab terjadinya kecelakaan adalah fatigue. Menurut Wignjosoebroto (2008, p.283), kelelahan kerja merupakan suatu kelompok gejala yang berhubungan dengan adanya penurunan efesiensi kerja, keterampilan serta peningkatan kecemasan atau kebosanan. Fatigue merupakan masalah yang serius bagi industri pertambangan, tidak terkecuali di PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. yang memberlakukan sistem kerja 24 jam. Selama kurun waktu dari tahun 2015-2021 terjadi 14 kasus kecelakaan yang disebabkan oleh kelelahan kerja. Ini menjadi masalah yang serius sehingga perlu di analisis penyebab dan upaya perbaikannya. Penelitian ini dilakukan secara survey analitik dengan desain crossectional pada 48 responden. Setiap responden diukur tingkat beban kerja dan kelelahan kerja di saat jam-jam kritis yaitu di shift malam. Beban kerja fisik diukur dengan jumlah denyut nadi dan konsumsi oksigen dan kelelahan kerja akut diukur dengan alat Reaction Timer Lakasidaya L 77 dan untuk kelelahan kerja kronis diukur dengan Subjective Self Rating Test dari Industrial Fatigue Research Committee (IFRC) Jepang yang terdiri dari 30 pertanyaan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis bivariat dengan uji Spearman untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil dari analisis didaptkan identifikasi beban kerja fisik berdasarkan denyut nadi dan konsumsi oksigen menunjukan bahwa dari 48 operator dump truck semuanya tergolong kategori beban kerja fisik ringan (100%). Identifikasi kelelahan kerja kronis menggunakan Subjective Self Rating Test diperoleh bahwa dari 48 operator dump truck yang mengalami kelelahan kerja rendah sebanyak 1 orang (2%), dan operator dump truck yang mengalami kelelahan kerja sedang sebanyak 47 orang (98%). Identifikasi kelelahan kerja akut menggunakan alat reaction timer L77 Lakassidaya diperoleh bahwa dari 48 operator dump truck yang tidak mengalami kelelahan (normal) sebanyak 14 orang (29%), operator dump truck yang mengalami kelelahan ringan sebanyak 29 orang (61%), operator dump truck yang mengalami kelelahan sedang sebanyak 3 orang (6%) dan operator dump truck yang mengalami kelelahan berat sebanyak 2 orang (4%). Hasil uji Spearman untuk beban kerja fisik dengan kelelahan kerja mempunyai nilai p=0,143, untuk usia dengan kelelahan kerja p=0,003 dan untuk masa kerja dengan kelelahan kerja mempunyai nilai p=0,001. Kesimpulannya adalah tidak terdapat hubungan antara beban kerja fisik dengan kelelahan kerja dan terdapat hubungan antara usia dan masa kerja dengan kelelahan kerja

    Potency of Alluvial Mineral of Luk Ulo River with XRD and AAS in Kebakalan Village Kebumen

    Get PDF
    Based on petrographic data, XRD, and fluid inclusions, it was interpreted that the quartz veins associated with low sulfide in Karangsambung area underwent 2 stages of system change from mesothermal system to epithermal system. This means showing the mineral potential contained in material, including on the Luk Ulo River where alluvial deposits are present. Therefore, what needs to be done next is to determine the composition of the material of the alluvial material in the Luk Ulo River, Kebakalan Village using XRD, and AAS so that its potential is known. This research is limited to mineral potential in XRD and AAS (Au, Ag, and Cu) in 2 samples, A (sand) and B (rock). XRD results on samples A and B showed that quartz (SiO2) had the highest percentage (30-50%) compared to other minerals. While the results of the AAS tests showed that the highest Au and Ag contents were in sample B and Cu in sample A with total of 19.30 g/ton Au, 8.67 g/ton Ag, and 62.88 g/ton Cu. Meanwhile, the lowest total Au and Ag were in sample A and Cu was in sample B which amounted to Au 11.32 g/ton, Ag 8.67 g/ton, and Cu 34.86 g/ton

    PERBANDINGAN HASIL PREDIKSI LAJU EROSI DENGAN METODE USLE, MUSLE, RUSLE BERDASAR LITERATUR REVIEW

    Get PDF
    Dalam kegiatan penambangan memberikan dampak positifnya untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam membangun infrastruktur, sarana prasarana dan bahan galian yang diambil dapat dimanfaatkan.sedangkan Dampak negatif dari kegiatan pertambangan adalah terjadinya perubahan bentuk lahan yang ada pada kawasan pertambangan dimana dari perubahan bentuk lahan tersebut pada umumnya mengakibatkan erosi dan gerakan massa tanah karena pertambangan yang dilakukan secara tradisional umumnya tidak berwawasan lingkungan karena tidak memiliki perencanaan penambangan. Pada lahan miring sering tidak memperhatikan tindakan konservasi tanah terutama pada penggunaan lahan. oleh karena itu, perlu dilakukan analisis prediksi laju erosi tanah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat erosi yang terjadi dan laju erosi tanah serta arahan untuk melakukan konservasi disekitar area penambangan dengan melihat parameter erosivitas hujan, erodibilitas tanah, panjang dan kemiringan lereng, Praktek pengelolaan lahan,Serta praktek pengelolaan tanaman sehingga dapat mengetahui tingkat erosi dan arah penyebaran erosi yang terjadi di daerah penelitian dengan menggunakan pendekatan metode USLE, metode MUSLE dan metode RUSLE serta memberikan arahan untuk melakukan konservasi lahan

    REVIEW OF THE EFFECT OF SLUICE BOX SUPPORTING PARAMETERS ON THE RECOVERY RESULTS OF METAL MINERAL PROCESSING

    No full text
    This mineral processing aims to remove valuable minerals and impurities using mechanical means by utilizing the physical and chemical properties of minerals. One of them is using gravity’s concentration with a sluice box. This tool requires supporting parameters for optimal recovery including dimensions and material, riffle, slope, air discharge and type of carpet to achieve the desired recovery. The purpose of this paper is to find out whether it is true that some of these supporting parameters affect the metal mineral processing results with the limitation of the problem being the influence of supporting parameters in various previous research results. The results of the review show that the supporting parameters affect the processing results. In addition, the parameters also influence each other. If the results of these parameters are not correct, then the processing results will also not be optimal and material deposition will occur
    corecore