17 research outputs found

    EXPLORING THE PROBLEMS FACED BY PRACTITIONERS OF MICRO, SMALL, AND MEDIUM ENTERPRISES (MSMEs) IN YOGYAKARTA

    Get PDF
    The research purpose is to explore the obstacles which faced by business practitioners of MSMEs to develop business. It is a relativism research by digging information based on their experience perspective. The research informants are the business practitioners of MSMEs in Yogyakarta who under­stand the conditions, problems and directly in­volved in MSMEs management. The primary data is obta­in­ed by in depth interview and analyzed by narrative technique. The problems faced in run­ning the business are external factors such as situation and condi­ti­on, location, business permit, competition and business information and internal factors such as ma­na­gement of the business, the less skilled workers, product/ production and supplier control, marketing and capital

    AdaBoost Classification for Predicting Residential Habitation Status in Mount Merapi Post-Eruption Rehabilitation

    Get PDF
    This research paper explores the use of the AdaBoost algorithm for predicting residential habitation status in the aftermath of the Mount Merapi eruption. Using a dataset from the Rehabilitation and Reconstruction Task Force, with 2516 instances and 11 attributes, the AdaBoost model was trained and evaluated. The model demonstrated a robust performance with an accuracy of 92%, though it struggled with correctly identifying all 'No Habited' instances. These findings underscore the potential of machine learning algorithms in disaster management, particularly in optimizing resource allocation and expediting recovery times. Future research should aim to improve the model's performance on imbalanced datasets and explore the incorporation of temporal dimensions for more dynamic and accurate predictions

    Intensi berwirausaha mahasiswa: Perspektif pengambilan risiko

    Get PDF
    Penelitian  yang  dilakukan  bertujuan  untuk  menguji  1)  pengaruh  sikap berwirausaha  terhadap intensi berwirausaha, 2) pengaruh efikasi diri terhadap intensi berwirausaha, 3) pengaruh norma subjektif terhadap intensi berwirausaha, 4) pengaruh kecenderungan mengambil risiko terhadap sikap berwirausaha, dan 5) pengaruh kecenderungan mengambil risiko terhadap efikasi diri. Penelitian yang dilakukan bersifat kuantitatif dan merupakan penelitian cross-sectional. Populasi dalam pemelitian ini adalah mahasiswa di DIY. Teknik sampling menggunakan purposive sampling dengan kriteria mahasiswa semester akhir atau minimal semester 6 dengan pertimbangan pengambilan keputusan setelah lulus. Banyaknya sampel penelitian ini 436. Pengujian model analisis data dengan menggunakan persamaan struktural atau SEM yang dibantu dengan program AMOS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan model intensi  berwirausaha dalam penelitian ini memenuhi kaidah fit model yang berarti model yang dikembangkan dalam penelitian ini sesuai dengan kondisi empirik yang ada. Kecenderungan mengambil risiko memengaruhi self efficacy secara signifikan, kecenderungan mengambil risiko memengaruhi sikap berwirausaha secara signifikan, norma subjektif tidak memengaruhi intensi berwirausaha secara signifikan (norma subjektif sebagai faktor eksternal tidak memiliki kontribusi dalam mendorong minat mahasiswa untuk berwirausaha, mahasiswa lebih terdorong oleh aspek internal seperti kemampuan diri dan sikap dalam mengevaluasi kegiatan berwirausaha), dan self-efficacy memengaruhi intensi berwirausaha secara signifikan

    Intensi berwirausaha mahasiswa: Perspektif pengambilan risiko

    Get PDF
    Penelitian  yang  dilakukan  bertujuan  untuk  menguji  1)  pengaruh  sikap berwirausaha  terhadap intensi berwirausaha, 2) pengaruh efikasi diri terhadap intensi berwirausaha, 3) pengaruh norma subjektif terhadap intensi berwirausaha, 4) pengaruh kecenderungan mengambil risiko terhadap sikap berwirausaha, dan 5) pengaruh kecenderungan mengambil risiko terhadap efikasi diri. Penelitian yang dilakukan bersifat kuantitatif dan merupakan penelitian cross-sectional. Populasi dalam pemelitian ini adalah mahasiswa di DIY. Teknik sampling menggunakan purposive sampling dengan kriteria mahasiswa semester akhir atau minimal semester 6 dengan pertimbangan pengambilan keputusan setelah lulus. Banyaknya sampel penelitian ini 436. Pengujian model analisis data dengan menggunakan persamaan struktural atau SEM yang dibantu dengan program AMOS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan model intensi  berwirausaha dalam penelitian ini memenuhi kaidah fit model yang berarti model yang dikembangkan dalam penelitian ini sesuai dengan kondisi empirik yang ada. Kecenderungan mengambil risiko memengaruhi self efficacy secara signifikan, kecenderungan mengambil risiko memengaruhi sikap berwirausaha secara signifikan, norma subjektif tidak memengaruhi intensi berwirausaha secara signifikan (norma subjektif sebagai faktor eksternal tidak memiliki kontribusi dalam mendorong minat mahasiswa untuk berwirausaha, mahasiswa lebih terdorong oleh aspek internal seperti kemampuan diri dan sikap dalam mengevaluasi kegiatan berwirausaha), dan self-efficacy memengaruhi intensi berwirausaha secara signifikan

    Pemanfaatan Lidar untuk Evaluasi Ketinggian Bangunan di Kawasan Jalan Pandanaran, Semarang

    Full text link
    Kota Semarang merupakan ibukota Provinsi Jawa Tengah sekaligus kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Medan dan Bandung. Kota Semarang terus mengalami perkembangan dan pembangunan kota. Perkembangan dan pembangunan kota yang terjadi menyebabkan berdirinya bangunan gedung secara pesat. Oleh karena itu, pembangunan di Kota Semarang membutuhkan pengontrolan terhadap kesesuaian penataan ruang yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah. Penataan ruang merupakan suatu sistem perencanaan dan pemanfaatan ruang yang perlu dikendalikan dalam proses pengembangan suatu kawasan. Penelitian ini berfokus pada tinggi bangunan gedung di kawasan Jalan Pandanaran Kota Semarang, dengan melakukan evaluasi terhadap Peraturan Daerah (Perda) Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2011 dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 35 Tahun 2008. Penelitian ini menggunakan pendekatan data DEM LiDAR untuk memperoleh tinggi bangunan secara aktual. Tinggi bangunan yang melebihi ketentuan dari Peraturan Daerah (Perda) Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2011 dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 35 Tahun 2008 dianggap sebagai bangunan melanggar. Pelanggaran tersebut terjadi pada 3 bangunan gedung, yaitu Bank Panin, Louis Keinne Hotel, dan Menara Suara Merdeka. Nilai pelanggaran yang terjadi untuk ketinggian bangunan di Kawasan Jalan Pandanaran sebesar 2,65 %. Maka nilai kesesuaian hasil evaluasi tinggi bangunan tersebut mencapai dari 97,35 %

    Optimalisasi Tata Laksana Administrasi Desa Berbasis Teknologi Informasi bagi Perangkat Desa Katekan Gantiwarno Klaten

    Get PDF
    Perangkat desa di Desa Katekan, Gantiwarno, Klaten, Jawa Tengah, menghadapi banyak tantangan, pada era digital saat ini terutama dalam hal mendapatkan informasi dan pelayanan administrasi berbasis TIK yang dapat dimanfaatkan secara publik untuk kepentingan masyarakat. Perangkat desa seringkali tidak maksimal dalam memberikan layanan yang optimal, terutama jika mereka tidak mampu memanfaatkan teknologi informasi untuk mendukung proses pelayanan yang lebih baik. Untuk membantu perangkat desa menggunakan tata kelola administrasi berbasis TI, workshop aplikasi kantor diberikan dengan tiga materi pokok pada microsof office yaitu miscrosoft word, microsoft excel dan microsoft power point. Kegiatan yang dilaksanakan diawali tahap persiapan, pembekalan bagi mahasiswa serta pelaksanaan kegiatan berupa pemberian workshop secara periodik. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman perangkat desa tetang tatakelola administrasi berbasis teknologi informasi serta pengetahuan perangkat desa untuk mengakses informasi dan pengetahuan dari internet untuk mendukung pelayanan kepada masyarakat

    INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA: PERSPEKTIF PENGAMBILAN RISIKO

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) pengaruh sikap berwirausaha terhadap intensi berwirausaha, 2) pengaruh efikasi diri terhadap intensi berwirausaha, 3) pengaruh norma subjektif terhadap intensi berwirausaha, 4) pengaruh kecenderungan mengambil risiko terhadap sikap berwirausaha, dan 5) pengaruh kecenderungan mengambil risiko terhadap efikasi diri. Penelitian ini bersifat kuantitatif dan merupakan penelitian cross-sectional. Populasinya adalah mahasiswa UNY. Teknik sampling menggunakan purposive sampling dengan kriteria mahasiswa semester akhir atau minimal semester 6 dengan pertimbangan pengambilan keputusan setelah lulus. Banyaknya sampel penelitian ini 436. Besaran sampel ditentukan secara proporsional pada semua fakultas di lingkungan UNY. Pengujian model analisis data dengan menggunakan persamaan struktural atau SEM yang dibantu dengan program AMOS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan model intensi berwirausaha dalam penelitian ini memenuhi kaidah fit model yang berarti model yang dikembangkan dalam penelitian ini sesuai dengan kondisi empirik yang ada. Kecenderungan mengambil risiko memengaruhi self efficacy secara signifikan, kecenderungan mengambil risiko memengaruhi sikap berwirausaha secara signifikan, norma subjektif tidak memengaruhi intensi berwirausaha secara signifikan (norma subjektif sebagai faktor eksternal tidak memiliki kontribusi dalam mendorong minat mahasiswa untuk berwirausaha, mahasiswa lebih terdorong oleh aspek internal seperti kemampuan diri dan sikap dalam mengevaluasi kegiatan berwirausaha), dan efficacy memengaruhi intensi berwirausaha secara signifikan

    Penguatan Program Vaksinasi Covid-19 Di Wilayah Puskesmas Made Surabaya Barat

    Get PDF
    Vaccination aims to have a specific impact on a certain disease so that one day you will be exposed to the disease, you will not get sick or only experience mild illness. Indonesia is carrying out the COVID-19 vaccination as part of the COVID-19 pandemic prevention strategy, with the implementation of the COVID-19 vaccination aimed at protecting the public from SARS-CoV-2 infection which can cause illness and death due to COVID-19. The vaccination program is carried out by the government in 4 stages carried out by the Puskesmas as an extension of the local Health Office. Puskesmas are the spearhead of the implementation of the vaccination program for the community. Puskesmas Made Surabaya oversees several higher education institutions in the region. In carrying out the implementation of the phase 2 vaccination with a larger coverage, it requires the assistance of health workers and a place of implementation that facilitates access to services. Vaccination activity phase two is a government program and Puskesmas Made requires the support of health personnel and a place of service that facilitates access to vaccination services. Solutions in the form of assistance for health workers and a place for vaccine implementation that facilitate access to implementation are important in the success of the COVID-19 Vaccination program. The methods used are preparation of vaccine officer registration, participating in vaccine officer training and obtaining vaccinator certificates, technical coordination of vaccine implementation at Puskesmas, implementation, and evaluation of vaccination implementation. The results of the activities to achieve vaccination at the Ciputra University Vaccine post for institutions in the working area of ​​the Puskesmas are well made.Vaksinasi bertujuan untuk memberikan kekebalan spesifik terhadap suatu penyakit tertentu sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut maka tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Indonesia menjadikan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 sebagai bagian dari strategi penanggulangan pandemi COVID-19, dengan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bertujuan untuk melindungi masyarakat dari infeksi SARS-CoV-2 yang dapat menyebabkan kesakitan  dan kematian akibat COVID-19. Program vaskinasi dilaksanakan oleh pemerintah dalam 4 tahap dilakukan oleh Puskesmas sebagai perpanjangan tangan dari Dinas Kesehatan setempat. Puskesmas menjadi ujung tombak pelaksanaan program vaksinasi ke masyarakat. Puskesmas Made Surabaya membawahi beberapa Institusi Perguruan Tinggi di wilayahnya. Dalam melakukan pelaksanaan vaksinasi tahap 2 dengan cakupan lebih besar membutuhkan bantuan tenaga kesehatan dan tempat pelaksanaan yang memudahkan akses pelayanan. Kegiatan Vaksinasi tahap dua merupakan program pemerintah dan puskesmas Made membutuhkan dukungan tenaga kesehatan dan tempat layanan yang memudahkan akses pelayanan vaksinasi. Solusi berupa bantuan tenaga kesehatan dan tempat pelaksanaan vaksin yang memudahkan akses pelaksanaan menjadi hal yang penting dalam mensukseskan program Vaksinasi COVID-19. Metode yang dilakukan adalah persiapan melalui pendaftaran petugas vaksin, mengikuti pelatihan petugas vaksin dan mendapat sertifikat vaksinator, koordinasi teknis pelaksanaan vaksin dengan Puskesmas Made, Pelaksanaan, dan evaluasi pelaksanaan Vaksinasi. Hasil kegiatan tercapainya vaksinasi di pos Vaksin Universitas Ciputra bagi tiga institusi perguruan tinggi yang ada di wilayah kerja Puskesmas Made dengan baik

    STUDI EKSPLORASI PERILAKU KONSUMSI ROKOK: PERSPEKTIF MOTIF, MEREK, IKLAN DAN HARGA-BIAYA ROKOK

    No full text
    Abstrak: Studi Eksplorasi Perilaku Konsumsi Rokok: Perspektif Motif, Merek, dan Iklan Rokok. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi motif dasar perilaku konsumsi rokok, pendapat terkait merek dan iklan rokok, serta mengidentifikasi biaya yang dikeluarkan untuk konsumsi rokok. Penelitian ini bersifat kualitatif. Informan yang menjadi sumber informasi dalam penelitian mahasiswa di UNY yang merokok. Teknik analisis data dalam penelitian menggunakan deskriptif kualitatif. Penelitian ini menemukan bahwa secara internal alasan yang mendasari responden merokok adalah coba-coba dan iseng sedangkan faktor eksternal yang mendorong responden merokok adalah diajak teman, kerabat atau melihat orangtua, ikutan karena lingkungan rokok dan terlihat lebih menarik atau istilahnya terlihat keren menurut versi mahasiswa. Merek menjadi salah satu pertimbangan pemilihan rokok yang terkait dengan iklan. Iklan yang didominasi dari produsen rokok membawa dorongan yang lebih kuat bagi responden untuk merokok dibandingkan iklan layanan masyarakat tentang bahaya rokok. Harga rokok menjadi pertimbangan utama bagi responden untuk mengkonsumsi rokok. Biaya yang dikeluarkan per bulan untuk konsumsi rokok responden tergolong cukup besar.   Kata-kata kunci: Motif, Konsumsi Rokok, Merek, Iklan   Abstract: Exploratory Study of Cigarette Consumption Behavior: Perspective of Motive, Brand and Cigarette Advertisement. This study aims to explore the primary motives of cigarette consumption behavior, opinions related to the cigarette brand and advertisement as well as to identify the expense spent to consume cigarette. This study applied qualitative research. The sources of information were the students of Universitas Negeri Yogyakarta who were smokers. The technique of data analysis used in this study was qualitative descriptive. This study found that the reason underlined the respondents smoking, internally, were attempts, while the external factors that drove the respondent smoking were friends and relatives invitation, seeing the parents, joining the smoking environment or neighborhood, and looking cool according to the students. Brand was one of the considerations in choosing the cigarette related to the advertisement. Advertisement dominated by the cigarette producer brought more encouragement to the respondents than public service advertisements about the danger of smoking. The selling price of cigarette was also the main consideration by the respondent to smoke. The monthly expense spent for smoking was considerably high.   Keywords: motive, cigarette consumptions, brand, advertisemen
    corecore