15 research outputs found

    Optimalisasi Penataan Sprinkler Pada Gedung A Kampus 4 Universitas PGRI Semarang

    Get PDF
    Bencana kebakaran yang merenggut korban baik material ataupun nyawa telah menjadi perhatian publik akhir – akhir ini. Salah satu persyaratan yang harus diperhatikan dalam perencanaan keandalan bangunan gedung adalaha sistem proteksi terhadap bahaya kebakaran. Sistem sprinkler menjadi satu dari beberapa penanggulangan awal apabila terjadi kebakaran. Untuk itu penataan sprinkler harus sesuai dengan standard dan peraturan yang telah ditetapkan. Analisis ini dapat menjadi acuan maupun perbaikan terkait system sprinkler pada gedung A kampus 4 Universitas PGRI Semaran

    Obstacles of Accessibility for the Disabled People in the Campus 1 UPGRIS

    Get PDF
    As a public building, the Campus 1 of UPGRIS requires to comply with the accessibility for all (including the diffabled people). Yet, the current condition causes the diffable people unable to access the facilities of the building, which means they are not capable of doing their activities on their own. How should we determine the condition? and how should be advise to retrofit?. The purpose of this reasearch is to identify and analyse the need of diffabled people facilities in campus 1 UPGRIS which have multiple factor. Qualitative and quantitative methods are used in the process of analyzing the problem through comparative analysis according to the regulation, hereinafter a scoring analysis will be held quantitatively to determine the priority of the problem. Commonly the dimension of the doors which width less than 80 cm, so the wheelchair can't go through the room. The conclusion for all building, is not prepared well for the diffable people acting independently

    Utilization and Accessibility for Pedestrian Bridges at Ahmad Yani and Sugiyapranata Street, Semarang

    Get PDF
    Abstract. The pedestrian bridge is a facility built to provide comfort and safety for a pedestrian. The pedestrian bridge can also be interpreted as a pedestrian facility to cross busy and full roads, cross highway road, or railroad line so that the flow of circulation people and vehicles can be separated and minimize accidents. The purpose of this study is to analyze whether the pedestrian bridge in Semarang has met the standards, at the Ahmad Yani street, the pedestrian bridge there are still many who do not use these facilities. The method used is qualitative research with direct observation methods. As a result, the two pedestrian bridges do not safety and comfort standards, so the level utilization is lower (about 27-37%). Keywords: pedestrian, pedestrian bridge, accessibility, disabled people, stree

    Optimalisasi Penataan Sprinkler Pada Gedung A Kampus 4 Universitas PGRI Semarang

    Get PDF
    AbstrakBencana kebakaran yang merenggut korban baik material ataupun nyawa telah menjadi perhatian publik akhir – akhir ini. Salah satu persyaratan yang harus diperhatikan dalam perencanaan keandalan bangunan gedung adalaha sistem proteksi terhadap bahaya kebakaran. Sistem sprinkler menjadi satu dari beberapa penanggulangan awal apabila terjadi kebakaran. Untuk itu penataan sprinkler harus sesuai dengan standard dan peraturan yang telah ditetapkan. Analisis ini dapat menjadi acuan maupun perbaikan terkait system sprinkler pada gedung A kampus 4 Universitas PGRI Semarang.Kata Kunci: Kebakaran, Sprinkler, Standar AbstractThe fire disaster become a public concern lately, the victims of this kind disaster casualties the human victims and the material of the building itself. One of the requirements that must be considered while planning of the building reliability is the fire protection system. This study discussed the sprinkle system at Universitas PGRI Semarang. The sprinkle system is one of the first countermeasures when the fire disaster happen. Because of that, the sprinkle arrangement must be corresponding with the set of standards and regulations. This study may became a reference or improvement suggestions related to the sprinkle system at the “A” building of 4th Campus Universitas PGRI Semarang.Key Word: Fire, Sprinkler, Standar

    Analisis Ruang Parkir dan Sirkulasi di GOR Bahurekso Kendal

    Get PDF
    GOR Bahurekso Kendal adalah  sebuah pusat Olahraga Indoor di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Indonesia. GOR ini diresmikan pada tanggal 12 November 1991. GOR yang memiliki tanah seluas 3.687m² yang berada dikawasan Alun-Alun Kendal yang merupakan Kawasan yang ramai dikunjungi saat hari biasa, akhir pekan dan saat ada event. Sayangnya dengan banyaknya pengunjung yang berada di Kawasan GOR Bahurekso Kendal ini tidak sebanding dengan kapasitas parkir yang disediakan, untuk menampung mobil maupun motor pengunjung, sebagian tempat parkir yang perlu diperhatikan adalah pada bagian depan untuk mobil dan samping kanan untuk motor, karena sampai saat ini tempat parkir tersebut masih belum tertata rapi sesuai standar yang ditentukan terutama pada saat jam padat, sehingga melebihi jumlah persediaan parkir yang di sediakan. Dengan menata tempat parkir yang ada pada saat ini dengan penambhan gedung parkir bertingkat dan mengubah beberapa tempat yang masih kurang seperti ukuran standar, marka parkir, penerangan, rambu-rambu parkir sesuai pedoman standar parkir yang ditetapkan dan bagi penyandang difabel disediakan tempat khusus untuk parkir agar bisa mendaptkan haknya, dengan memperhatikan pergerakan ruang sirkulasi dari luar area parkir menuju lokasi parkiran hingga keluar dari area parkir tersebut agar pengunjung dapat nyaman menikmati fasilitas parkiran yang disediakan dengan nyaman dan tertib.

    Analisis Aksebilitas Taman Kalituntang

    Get PDF
    Kabupaten Demak saat ini mulai berbenah dalam penataan kota, salah satunya dengan penyediaan ruang terbukau hijau dalam rangka pemenuhan luasan ruang terbuka hijau didalam kota, yang dimana Kabupaten demak masih berada di angka 5% dalam penyediaan ruang terbuka hijau. Salah satunya dengan merevitalisasi dan menambah taman dibeberpa titik di sudut kota, yang paling besar yaitu merevitalisasi Kalituntang menjadi Taman terbuka publik menjadi taman kota yang dapat dinikmati oleh semua kalangan, tanpa terkecuali. Pemenuhan fasilitas publik serta pemenuhan aksebilitas bagi pengunjung menjadi fokus utama dalam penelitian, dimana fungsi dari ruang publik adalah sebagai tempat berkumpul, berwisata dan rekreasi. Maka dari itu pemenuhan aksebilitas baik berupa, keamanan, keselamatan, kemudahan, kegunaan dan kemandirian dapat terpenuhi.Demak Regency is currently starting to improve in urban planning, one of which is by providing green open space in the context of fulfilling the area of green open space in the city, where Demak Regency is still at 5% in the provision of green open space. One of them is by revitalizing and adding parks at several points in the corner of the city, the biggest of which is revitalizing Kalituntang into a public open park into a city park that can be enjoyed by all people, without exception. The fulfillment of public facilities and the fulfillment of accessibility for visitors are the main focus of research, where the function of public space is as a place for gathering, traveling and recreation. Therefore, the fulfillment of accessibility in the form of security, safety, convenience, usability and independence can be fulfilled

    Analisis Kenyamanan Visual Ruang Bioskop E-Plaza Semarang

    Get PDF
    Bioskop E-Plaza Semarang merupakan salah satu bioskop tua yang ada dikota Semarang. Dengan berkembangnya teknologi di dunia film, standar kenyamanan yang ada di bioskop E-Plaza Semarang perlu ditinjau kembali. Kenyamanan visual adalah salahsatu standar kenyamanan di ruang pertunjukan bioskop, Sebuah bioskop sudah selayaknya memenuhi standar kenyamanan visual sehingga penyampaian informasi dan edukasi dalam sebuah film benar-benar tersampai kepada penonton film. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan kenyamanan visual di ruang pertunjukan bioskop E-plaza semarang dengan mengacu pada standar kenyamanan visual menurut Neufert di buku data arsitek jilid 2 tahun 2002. Berdasarkan analisis kenyamanan visual pada bioskop E- Plaza Semarang dapat ditarik kesimpulan bahwa beberapa aspek belum memenuhi standar yang sesuai seperti kenyamanan visual yang mempertimbangkan jarak tempat duduk dengan layar pertunjukan, Kenyamanan Visual dengan mempertimbangkan ketinggian antar kursi duduk, namun untuk aspek desain jarak antar kursi penonton sudah sesuai dengan kebutuhan standar kenyamanan visual ruang oertunjukan biosko

    Analisis Aksesbilitas dan Fasilitas Difabel di Masjid At-Taqwa Bandung

    Get PDF
    ABSTRAKSarana dan fasilitas difabel berperan penting dalam desain teknis, bahkan menjadi syarat Permen PU dan Perumahan Rakyat nomor 14/PRT/M/2017 tentang kemudahan bangunan  gedung. Penelitian ini akan menganalisis aksesbilitas dan fasilitas difabel pada masjid At-taqwa Bandung. Penelitian ini dilakukan secara berkala yaitu pada waktu sholat  dhuhur,  asar,  dan sholat jum’at, dengan metode wawancara dan observasi lapangan dan dilakukan mulai dari pengamatan langsung di lapangan, dengan menganalisis aksesbilitas difabel, terutama akses  masuk ke dalam masjid, sangat diperlukan ramp untuk difabel agar difabel mudah dalam mengakses masjid. Dari semua penelitian pada sarana dan fasilitas difabel masih ada yang belum memenuhi syarat Permen PU dan Perumahan Rakyat nomor 14/PRT/M/2017 tentang kemudahan bangunan gedung, yaitu tidak ada area parkir khusus difabel, tidak ada ramp untuk akses difabel, tidak ada tempat wudhu khusus difabel, tidak ada toilet khusus difabel serta ukuran tangga yang tidak sesuai persyaratan. Sehingga penyandang disabilitas tidak dapat mengakses masjid At- taqwa.Kata Kunci : Aksesbilitas dan Falitas Difabel ABSTRACT Disability facilities and facilities play an important role in technical design, and even become a requirement for Permen PU and Public Housing  number 14/PRT/M/2017 regarding  the ease of building. This study will analyze the accessibility and disabled facilities at the At- taqwa mosque in Bandung. This research is conducted periodically, namely during the midday prayer, asar, and Friday prayers, with interviews and field observations and starting from direct observation in the field, by analyzing the accessibility of the disabled, especially access to enter the mosque, it is very necessary to ramp diffable so that the diffable can  easily  access the mosque. Of all the studies on disability facilities and facilities, there are still those who do not meet the requirements of the Minister of Public Works and Public Housing number 14/PRT/M/2017 on the ease of building, that is, there is no special parking area for disabled people, there is no ramp for disabled access, there is no place special ablution for the disabled, there is no special toilet with disabilities and the size of the stairs that does not fit the requirements. So people with disabilities cannot access the At-taqwa mosque.Key Words : Accessbility and fasillity disabillity

    Analisis Sirkulasi dan Zonasi Ruang IBS RSUD Ketileng Kota Semarang

    Get PDF
    AbstrakInstalasi Bedah Sentral (IBS) merupakan salah satu bagian dari sistem pelayanan kesehatan di Rumah Sakit, yang penting dalam hal memberikan pelayanan kepada pasien yang memerlukan tindakan pembedahan, baik untuk kasus-kasus bedah terencana (elektif) maupun untuk kasus-kasus bedah darurat/ segera (cito) yang memerlukan zonasi dan sirkulasi yang kompleks. Dalam penelitian ini menjelaskan atau mempunyai tujuan menganalisis zonasi dan sirkulasi di IBS RSUD Ketileng dengan sasaran untuk meningkatkan dan memberi masukan desain.Metode yang dilakukan menggunakan metode deskriptif analitis yaitu dengan mendeskripsikan zonasi dan menganalisis masalah sirkulasi yang ada.Hasil penelitian ini adalah kesalahan pada zonasi yang ada pada IBS RSUD Ketileng serta pola sirkluasi  pada rumah sakit tersebutKata Kunci : Sirkulasi,Zonasi, Instalasi Bedah Sentral AbstractThe Central Surgery Installation (IBS) is one part of the health care system in the Hospital, which is important in terms of providing services to patients requiring surgical measures, both for planned surgical cases (elective) as well as for emergency / immediate surgical cases (cito) that require complex zoning and circulation. In this research explain or have the purpose of analyzing zoning and circulation in IBS RSUD Ketileng with target to improve and give design input.The method used is analytical descriptive method that is by describing zoning and analyzing circulation problem.The results of this study are errors in the existing zonation in IBS RSUD Ketileng and circulation patterns in the hospital.Keywords: circulation,zoning, central surgery installatio

    EVALUASI JALUR PEJALAN KAKI DI KOTA SEMARANG MENURUT PERMEN PU 03/PRT/M/2014

    Get PDF
    Jalur pejalan kaki sebagai salah satu infrastruktur transportasi lokal kota memiliki peran dan fungsi penting untuk memberikan layanan dan kenyamanan bagi warga kota. Pembangunan jalur pejalan kaki di Kota Semarang sudah mulai dilakukan sejak tahun 2010 sampai sekarang. Kondisi yang ada saat ini masih banyak permasalahan terkait kualitas sarana dan prasarana pejalan kaki ini seperti jalur yang naik-turun, licin, ram terlalu tinggi, banyak halangan/gangguan, fungsi lain yang mengganggu dan lain-lain. Permasalahan ini adalah berbeda-beda untuk tiap ruas jalur pejalan kaki. Penelitian ini akan mengevaluasi berbagai aspek pada kualitas jalur pejalan kaki berdasarkan ketentuan perencanaan sarana dan prasarana yang tertuang dalam Peremn PU 03/PRT/M/2014. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan penggalian data di lapangan melalui teknik survey, pengukuran, pengamatan visual dan wawancara, analisis yang dilakukan merupakan analisis evaluasi melalui komparasi kondisi eksisting tiap sample ruas terhadap standar yang berlaku.Hasil evaluasi menunjukkan bahwa sebagian besar jalur pejalan kakik telah memiliki dimensi lebar jalur pejalan kaki yang telah memenuhi standar (kecuali sedikit segmen Jl. Soegijapranata) , namun pada beberapa bagian banyak yang menyempit karena bukaan pintu masuk ke persil bangunan (uptarade) harus lebih panjang sehingga banyak mengurangi dimensi pejalan kaki. Hal ini disebabkan oleh hampir semua tinggi jalur pejalan kaki yang dibangun awal/lama adalah di atas 30 cm (standar maksimal 20 cm), kecuali di Jl. Imam Bonjol (pembangunan paling baru). Dari aspek tinggi bebas 2,5 meter sebagian besar telah memenuhi syarat, kecuali di Jl. Soegijaprata yang memiliki beberapa ruko yang masih memiliki tritisan menjorok ke jalur penajaln kaki. Dari aspek kemiringan permukaan memanjang, hampir semua jalur pejalan kaki adalah datar, kecuali di dua jalur pejalan kaki terbaru (Jl. Imam Bonjol dan Jl. Soegijapranata) yang harus naik turun pada setiap bukaan pintu masuk. Dari aspek kemiringan permukaan dalam arah melintang, maka sebagian besar belum memnuhi syarat kemiringan 20-40, kecuali di 3 ruas jalur pejalan kakik terbaru (Jl. MH. Thamrin, jl. Soegiyopranoto dan jl. Imam Bonjol)
    corecore