11 research outputs found

    Simbolisme Hasta-sila dalam Tembang Dolanan

    Full text link
    Penelitian ini mendeskripsikan simbolisme hasta-sila dalam tembang dolanan. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa kata, frasa, ungkapan, dan kalimat yang terdapat dalam tembang dolanan. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah tembang dolanan yang ada di kebudayaan masyarakat Jawa. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi. Analisis data adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam tembang dolanan terdapat simbolisme tri-sila dan panca-sila yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan

    The Meaning of Register in Yoga from a Sociolinguistic Perspective

    Get PDF
    This study describes the form and meaning of registers in yoga in Kediri and explores the influence on yoga practitioners (yogis). The data sources for this research consisted of informants, including Acarya (instructors) and Yogis, while the data was in the form of lexicons uttered by Yogis and Acarya. Data were collected by observing techniques with advanced techniques; listening, engaging, and talking. The data analysis technique uses the theory of register forms resulting from a combination adapted to the register forms in yoga. This study found that there were 53 registers in yoga exercises consisting of two forms, namely, single and complex. There are 29 singular forms and 24 complex forms. The yoga register also strongly influences Yogis (doers), including spirituality, attitudes, and  relationships with others. Also, it overcomes health problems faced daily which focus on meditation activities. Meanwhile, the meaning of register in the choice of speech style is intended by Acharya to inspire enthusiasm and freshness in communicating; besides that, it also marks a communication function that has the uniqueness of being a registered marker that has a specific meaning based on context

    PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS KARAKTER

    Get PDF
    Abstract Learning can be characterized through various mediation. One of mediation that through literature. In the literature there is idol, exemplary character reader. From this idol may be withdrawn character. In addition, in the literature there is a message or mandate. Through the mandate of readers also get a character study. From both sides, reading literature means reading the character the next process in the reader there will be a process of internalization cultivation of character values. In that regard, although the literature is seen as a projection of life that may be characters, setting, conflict is all around us. Thus, literature as the embodiment of life will provide inspiration for the reader to ponder and further will be an example for him. Key Word: instructional literature, the values of character, literary contribution in the formation of character, character planting strategy

    PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS KARAKTER

    Get PDF
    Abstract Learning can be characterized through various mediation. One of mediation that through literature. In the literature there is idol, exemplary character reader. From this idol may be withdrawn character. In addition, in the literature there is a message or mandate. Through the mandate of readers also get a character study. From both sides, reading literature means reading the character the next process in the reader there will be a process of internalization cultivation of character values. In that regard, although the literature is seen as a projection of life that may be characters, setting, conflict is all around us. Thus, literature as the embodiment of life will provide inspiration for the reader to ponder and further will be an example for him. Key Word: instructional literature, the values of character, literary contribution in the formation of character, character planting strategy

    Sosiolinguistik pada Proses Kegiatan Belajar Mengajar dalam Materi Cerita Pendek Melalui Skema Komunikatif

    Get PDF
    Target pelaksanaan penelitian berikut ini ialah guna memperhatikan bagaimana peran sosiolinguistik pada kegiatan belajar mengajar di dalam materi cerpen dengan menggunakan skema komunikatif yang diterapkan di kelas XI SMAN 7 Kediri. Metodologi yang diterapkan pada penelitian berikut yakni deskriptif kualitatif. Sumber pemerolehan data pada penelitian berikut ialah proses pemerolehan materi cerpen melalui skema komunikatif. Pada proses pengumpulan data teknik yang dipakai ialah observasi serta wawancara dengan guru dan siswa, hal tersebut dilakukan mengingat keterbatasan akses dan ruang gerak pasca masa pandemi saat ini. Adapun hasil yang diperoleh ialah dalam kegiatan belajar mengajar pada materi cerpen, kelas XI baik MIPA dan IPS, SMAN 7 Kediri dapat diaplikasikan melalui skema komunikatif dengan baik. Kegiatan belajar mengajar tersebut diawali dari apersepsi, inti, serta penutup yang kesemua tahapan tersebut merujuk pada prinsip skema komunikatif. Pada pembelajaran dengan skema komunikatif tersebut juga terdapat adanya peranan sosiolinguistik di dalamnya, dimulai pada proses pembuatan perangkat pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, sampai pengaplikasian bahasa pada proses kegiatan belajar mengajar. Dari berbagai ulasan dan proses penelitian dapat ditarik kesimpuan bahwa pada pembelajaran cerpen memiliki kontribusi kajian sosiolinguistik dalam menerapkan skema komunikatif

    Manuk prenjak mabur ing Pengging : novel jawa kang nyritake...

    No full text
    vii, 336 hlm.: 17 c

    Tembang Dolanan: lagu-lagu Jawa yang disertai dengan tafsir maknanya buat panduan kehidupan demi memperkokoh jatidiri bangsa

    No full text
    Buku ini berisi tembang dolanan/lagu-lagu Jawa yang disertai dengan tafsir maknanya buat panduan kehidupan demi memperkokoh jatidiri bangsa. Tembang dolanan merupakan sajian lagu tradisional yang mengandung unsur permainan dan pembelajaran. Unsur permainan dalam tembang dolanan itu berwujud kata-kata yang mudah untuk diingat dan indah untuk didengar. Unsur pembelajaran dalam tembang dolanan dipilih kata-kata yang mengandung nilai luhur. Lagu-lagunya berisi ajaran untuk rajin belajar, berbakti pada orang tua, guyub, rukun dan menjaga lingkungan sekitar. Tembang dolanan bisa menjadi sarana untuk melakukan learning by playing, belajar sambil bermain

    Serat Wulangreh: wejangan Sinuwun Paku Buwono IV Raja Kraton Surakarta Hadiningrat

    No full text
    Sinuwun Paku Buwono IV adalah raja pujangga Kraton Surakarta Hadiningrat. Beliau meninggalkan warisan luhur dan agung bagi masyarakat Jawa yang tinggal di wilayah perkotaan, pedesaan dan pegunungan. Penyusunan serat Wulangreh diwujudkan dalam bentuk tembang macapat yang bernilai filosofis dan estetis

    Perjanjian Giyanti: Strategi Politik Teritorial untuk Mewujudkan Perdamaian di Kraton Mataram

    No full text
    Perjanjian Giyanti merupakan tonggak penting dalam mewujudkan proses perdamaian di Kraton Mataram. Sunan PB III belajar dari pengalaman Raja Airlangga yang bersedia berbagi dalam kekuasaan dengan menandatangani kontrak penting yaitu Perjanjian Giyanti dan Perjanjian Salatiga. PB III akhirnya memberi ganjaran kepada Pangeran Mangkubumi dan resmi menjadi raja Yogyakarta dengan gelar HB I berdasarkan perjanjian Giyanti pada tanggal 13 Februari 1755, sedangkan Raden Mas Said dinobatkan menjadi KGPAA Mangkunegara I pada tanggal 17 Maret 1757 dengan Perjanjian Salatiga. Sunan Paku Buwana III yang bergelar Sinuwun Suwarga mewariskan peradaban yang terhormat dan bermartabat
    corecore