38 research outputs found

    ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS ASET TETAP TERHADAP LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN SAK ETAP NO 15 (STUDI PADA PT BPR DELTA SINGOSARI)

    Get PDF
    Salah satu aset perusahaan yang memerlukan kebijakan dan pengelolaan yang cermat adalah aset tetap. Kebijakan aset tetap harus sesuai dengan kondisi perusahaan dan gambaran yang wajar mengenai hasil operasi perusahaan yang akan mempengaruhi kewajaran laporan keuangan perusahaan tersebut secara keseluruhan. Mengingat pentingnya kebijakan akuntansi aset tetap yang diterapkan oleh perusahaan karena dapat mempengaruhi kewajaran Laporan keuangan, maka penulis tertarik untuk membahas mengenai Analisis Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Terhadap laporan Keuangan PT BPR Delta Singosari. Penulis menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan serta daftar aset tetap pada tahun 2013, penulis juga melakukan wawancara kepada bagian pembukuan untuk memperoleh informasi tentang perlakuan akuntansi aset tetap pada PT BPR Delta Singosari. Setelah melakukan tinjauan terhadap pengelompokan aset tetap,perolehan aset tetap, pengeluaran setelah pengakuan aset tetap dan metode penyusutan yang digunakan, dapat diketahui bahwa klasifikasi aset tetap pada PT BPR Delta Singosari terdiri dari: Kendaraan R2, kendaraan R4 dan Invetaris Kantor. Metode penyusutan yang digunakan yaitu metode garis lurus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada beberapa perlakuan aset tetap dan penyajiannya kurang sesuai dengan SAK ETAP. Aset tetap yang dilakukan penyusutan dan umur ekonomisnya habis seharusnya tidak perlu diakui lagi dalam neraca. Ada berapa yang seharusnya masuk di dalam kelompok aset tetap, tetapi masuk di kelompok biaya. Kemudian untuk penyajian laporan keuangan masih belum sesuai dengan ketentuan SAK ETAP. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam perhitungan Perlakuan Akuntansi Aset Tetap harus sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) No 15 mengenai penyajian dan perhitungan asset tetap dengan ketentuan berlaku

    ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS ASET TETAP TERHADAP LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN SAK ETAP NO 15 (STUDI PADA PT BPR DELTA SINGOSARI)

    Get PDF
    Salah satu aset perusahaan yang memerlukan kebijakan dan pengelolaan yang cermat adalah aset tetap. Kebijakan aset tetap harus sesuai dengan kondisi perusahaan dan gambaran yang wajar mengenai hasil operasi perusahaan yang akan mempengaruhi kewajaran laporan keuangan perusahaan tersebut secara keseluruhan. Mengingat pentingnya kebijakan akuntansi aset tetap yang diterapkan oleh perusahaan karena dapat mempengaruhi kewajaran Laporan keuangan, maka penulis tertarik untuk membahas mengenai Analisis Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Terhadap laporan Keuangan PT BPR Delta Singosari. Penulis menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan serta daftar aset tetap pada tahun 2013, penulis juga melakukan wawancara kepada bagian pembukuan untuk memperoleh informasi tentang perlakuan akuntansi aset tetap pada PT BPR Delta Singosari. Setelah melakukan tinjauan terhadap pengelompokan aset tetap,perolehan aset tetap, pengeluaran setelah pengakuan aset tetap dan metode penyusutan yang digunakan, dapat diketahui bahwa klasifikasi aset tetap pada PT BPR Delta Singosari terdiri dari: Kendaraan R2, kendaraan R4 dan Invetaris Kantor. Metode penyusutan yang digunakan yaitu metode garis lurus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada beberapa perlakuan aset tetap dan penyajiannya kurang sesuai dengan SAK ETAP. Aset tetap yang dilakukan penyusutan dan umur ekonomisnya habis seharusnya tidak perlu diakui lagi dalam neraca. Ada berapa yang seharusnya masuk di dalam kelompok aset tetap, tetapi masuk di kelompok biaya. Kemudian untuk penyajian laporan keuangan masih belum sesuai dengan ketentuan SAK ETAP. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam perhitungan Perlakuan Akuntansi Aset Tetap harus sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) No 15 mengenai penyajian dan perhitungan asset tetap dengan ketentuan berlaku

    Safety Events in Kidney Transplant Recipients: Results from the Folic Acid for Vascular Outcome Reduction in Transplant Trial

    Get PDF
    Kidney transplant recipients are at increased risk for adverse safety events related to their reduced renal function and many medications

    Krim Rajabetrin: Uji Efektivitas Sediaan Krim Limbah Rambut Jagung (Zea Mays L.) Terhadap Penyembuhan Luka Mencit Diabetes Mellitus

    Get PDF
    Tumbuhan rambut jagung (Zea mays L.) secara umum mempunyai aktivitas sebagai antibiotik, antioksidan, antidiabetes dan antitumor serta bersifat bakterisidal dan bakteriostatik. Pada pengujian ini terbagi atas lima kelompok yaitu Kelompok I (tanpa diinduksi aloksan, diberikan basis krim a/m), kelompok II (diinduksi aloksan, diberikan basis krim a/m), kelompok III (diinduksi aloksan, diberikan krim a/m ekstrak etanol rambut jagung konsentrasi 3%), kelompok IV (diinduksi aloksan, diberikan krim a/m ekstrak etanol rambut jagung konsentrasi 5%) dan kelompok V (diinduksi aloksan, diberikan krim a/m ekstrak etanol daun bandotan konsentrasi 7%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa krim a/m ekstrak etanol rambut jagung pada konsentrasi 3%, 5% dan 7% dapat mempengaruhi penyembuhan luka pada mencit hiperglikemia. Pengumpulan dan analisis data dilakukan secara deskriptif dengan menilai persentase kebehasilan masing-masing kelompok penelitian. Hasil terbaik diperoleh pada konsentrasi 7% sebab mempunyai persentase penyembuhan yang paling cepat dibanding konsentrasi 3% dan 5% serta mencapai persentase 100% pada hari ke-7 setelah pemberian krim rajabetrin selama dua kali sehari

    Pengaruh Pola Asuh Orangtua terhadap Kemandirian Siswa IV di SDN Gentong 1 Tahun Pelajaran 2018/2019

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh pola asuh orang tua terhadap kemandirian siswa kelas IV di SDN Gentong 1 Tahun pelajaran 2018/2019. (2) Sejauh mana pengaruh pola asuh orang tua terhadap kemandirian siawa kelas IV di SDN Gentong 1 Tahun pelajaran 2018/2019. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Gentong I dengan jumlah siswa 28 anak. Uji prasyarat yang dilakukan adalah uji homogenitas menggunakan rumus varians (Uji F) dan dilakukan uji normalitas dengan uji Lillifors. Data dianalisis secara univariat dengan taraf signifikan 5% (0,05) untuk pengujian. Pengujian hipotesis menggunakan uji Regresi Linier Sederhana. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Berdasarkan uji regresi linier sederhana yang dilakukan, diperoleh r hitung sebesar 0,481 nilai ini lebih besar dari r tabel yaitu 0,374 (r hitung > r tabel) maka Ha diterima, Ho ditolak yang berarti terdapat pengaruh positif antara pola asuh terhadap kemandirian siswa. (2) Dari hasil perhitungan dengan menggunakan tehnik analisis regresi linier sederhan diperoleh nilai R sebesar 0,481 yang menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang rendah antara pola asuh orang tua terhadap kemandirian siswa

    Analisis Strategi Pemasaran Industri Makanan Ringan Menggunakan Boston Consulting Group Matrix

    No full text
    Dunia usaha industri minuman dan makanan pada dekat ini mengalami peningkatan sebesar 7.88% ditahun 2015 dan 8.22% ditahun 2016 dengan semakin tingginya pertumbuhan industri minuman dan makanan persaingan antar perusahaan seperti Mayora Indah Tbk, Indofood CBD, Siantar Top dan Tiga Pilar Sejahtera menjadi lebih kompleks. Setiap perusahaan harus memiliki strategi pemasarannya masing-masing untuk mempertahankan daya saing dengan kompetitor lainnya, oleh karena itu penulis melakukan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui posisi perusahaan Mayora Indah Tbk berdasarkan Boston Consulting Group Matrix (BCG) sehingga perusahaan dapat merencanakan strategi yang tepat untuk meningkatkan daya saing. Pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Dengan matriks BCG, dapat diketahui tingkat pertumbuhan pasar penjualan produk PT. Mayora Indah Tbk sebesar 13.44% yang berarti bahwa PT. Mayora Indah Tbk memiliki pertumbuhan pasar yang tinggi. Telah diketahui juga bahwa pangsa pasar relatif PT. Mayora Indah Tbk tahun 2017 sebesar 0,58 kali 1. Dan berdasarkan matrik BCG PT. Mayora Indah Tbk 2017, letak posisi titik berada di kuadran Question Mark atau tanda tanya dengan indikasi pertumbuhan pasar yang tinggi dan pangsa pasarnya yang rendah. Ini berarti jumlah pertumbuhan penjualan Mayora tinggi dan pangsa pasar rendah. Strategi yang dapat di ambil adalah tetap berinvestasi pada produk atau bisnis unit yang berada dalam kategori Question Marks ini karena pertumbuhan pasar yang tinggi

    ANALISIS STRATEGI PEMASARAN INDUSTRI MAKANAN RINGAN DENGAN MATRIKS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG)

    No full text
    Dunia usaha industri minuman dan makanan pada dekat ini mengalami peningkatan sebesar 7.88% ditahun 2015 dan 8.22% ditahun 2016 dengan semakin tingginya pertumbuhan industri minuman dan makanan persaingan antar perusahaan seperti Mayora Indah Tbk, Indofood CBD, Siantar Top dan Tiga Pilar Sejahtera menjadi lebih kompleks. Setiap perusahaan harus memiliki strategi pemasarannya masing-masing untuk mempertahankan daya saing dengan kompetitor lainnya, oleh karena itu penulis melakukan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui posisi perusahaan Mayora Indah Tbk berdasarkan Boston Consulting Group Matrix (BCG) sehingga perusahaan dapat merencanakan strategi yang tepat untuk meningkatkan daya saing. Pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Dengan matriks BCG, dapat diketahui tingkat pertumbuhan pasar penjualan produk PT. Mayora Indah Tbk sebesar 13.44% yang berarti bahwa PT. Mayora Indah Tbk memiliki pertumbuhan pasar yang tinggi. Telah diketahui juga bahwa pangsa pasar relatif PT. Mayora Indah Tbk tahun 2017 sebesar 0,58 kali 1. Dan berdasarkan matrik BCG PT. Mayora Indah Tbk 2017, letak posisi titik berada di kuadran Question Mark atau tanda tanya dengan indikasi pertumbuhan pasar yang tinggi dan pangsa pasarnya yang rendah. Ini berarti jumlah pertumbuhan penjualan Mayora tinggi dan pangsa pasar rendah. Strategi yang dapat di ambil adalah tetap berinvestasi pada produk atau bisnis unit yang berada dalam kategori Question Marks ini karena pertumbuhan pasar yang tinggi

    The Impact of MJO-C and MJO-B Upon Sea Surface Temperature and Rainfall in Indonesia

    No full text
    Madden Julian Oscillation (MJO) based on its propagation through the maritime continent can be divided into two types, namely MJO-C (Crossing) and MJO-B (Blocked) as evidenced by the spatial diagram of Hovmöller OLR anomaly. This study aimed to determine the effect of MJO variations, namely MJO-C and MJO-B on sea surface temperature and rainfall in the Indonesian region in the period of 1998 to 2015. The data used in this study are reanalysis models including sea surface temperature and rainfall with composite events (one month before propagation, during propagation, and one month after propagation of MJO-C and MJO-B). The results show that when MJO-C and MJO-B are active, sea surface temperature and the amount of rainfall are increased, especially in equatorial Indonesia and the southern hemisphere. When compared, MJO-C has a more significant impact than MJO-B. Keywords: MJO, Sea Surface Temperature, Precipitatio
    corecore