104 research outputs found

    Pemahaman mahasiswa tentang struktur dan sifat virus: Telaah awal pada mahasiswa calon guru

    Get PDF
    Penelitian bertujuan untuk menelaah pemahaman mahasiswa calon tentang konsep struktur dan sifat virus. Penelitian deskriptif dengan teknik survey dilakukan pada mahasiswa calon guru di UIN Sunan Ampel Surabaya. Mahasiswa yang terlibat berjumlah 48 orang dengan purposive sampling. Instrumen berupa tes pilihan ganda yang telah divalidasi oleh ahli biologi dan ahli pendidikan yang selanjutnya dimasukkan dalam google formulir dan dikirimkan melalui grup WA. Data respon mahasiswa dianalisis menggunakan analisis deskriptif dengan presentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman mahasiswa calon guru pada indicator menganalisis sifat virus sebesar 58,8 %, menunjukkan struktur virus sebesar 37,5, mengidentifikasi 68,8 % dan menganalisis stuktur virus sebesar 77,1. Rata-rata pemahaman mahasiswa calon guru tentang materi virus sebesar 60,53 % (kategori rendah) sehingga perlu adanya kajian kurikulum tentang materi virus

    Dekonstruksi Pasal 34 Undang-Undang Perkawinan Indonesia Tahun 1974 tentang hak dan kewajiban isteri dalam perspektif gender

    Get PDF
    Wacana gender khususnya dalam ranah hukum keluarga masih sarat dengan nuansa ketidakadilan, dan cenderung mengunggulkan kaum laki-laki (patriarkhis). Seharusnya Undang-undang Perkawinan (UUP) di Indonesia memuat prinsip-prinsip perkawinan yang berkeadilan gender: Pertama, bahwa hubungan suami isteri hendaknya dibangun di atas landasan kesetaraan dan kesederajatan sesuai dengan tuntunan Allah Swt; Kedua, bahwa hubungan isteri hendaknya didasarkan pada nilai-nilai akhlak yang mulia. Tetapi, pasal 34 Undang-undang perkawinan masih sarat dengan ketidakadilan gender. Rumusan masalah dalam Penelitian ini adalah: 1) Bagaimana pasal 34 Undang-undang Perkawinan Indonesia tahun 1974 dalam perspektif teori gender?, dan 2) Apakah perlu adanya dekonstruksi terhadap pasal 34 Undang-undang Perkawinan Indonesia?. Penelitian ini menggunakan tipe kajian normatif hukum. Hukum sebagai objek yang memiliki karakter khas yakni sifatnya yang normatif. Adapun objek dalam penelitian ini adalah pasal 34 Undang-undang Perkawinan Indonesia Tahun 1974. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan konsep dan pendekatan ushul fiqh. Selain itu, menggunakan pendekatan perundang-undangan. Metode penggalian bahan dan data penelitian dari sumber data kepustakaan. Selanjutnya, dianalisis menggunakan teori gender. Penelitian hukum Islam normatif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menemukan hukum Islam yang aplikatif, karena kadangkala banyak ditemui wacana fiqh sebagai dimensi hukum Islam sangat sulit untuk diaplikasikan dalam sebuah kehidupan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasal 34 Undang-undang perkawinan ditinjau dalam perspektif teori gender adalah pengukuhan pembagian dan pembakuan peran perempuan berdasarkan jenis kelamin dan sekaligus mengukuhkan domestikasi perempuan. Domestikasi ini mengarah kepada upaya pembakuan subordinat isteri dihadapan suami. Selanjutnya dekonstruksi terhadap UUP pasal 34 merupakan suatu tuntutan keadaan masyarakat yang dinamis. Ketentuan hukum yang diatur dalam pasal 34 UUP tidak mencerminkan rasa keadilan di masyarakat dan secara objektif-empiris telah memasung hak konstitusional perempuan. Ketentuan pasal 34 UUP ini telah mendiskreditkan perempuan. Perempuan hanya ditempatkan dalam ranah domestik saja, sedangkan laki-laki berada dalam ranah publik. ABSTRACT Gender discourse, especially in the realm of family law is still filled with nuances of injustice, and tend to favor men (patriarchal). Marriage Law in Indonesia Should incorporate the principles of gender marriage: First, that the conjugal relationship should be built on a foundation of equality and equality in accordance with the guidance of Allah; Second, that the wife relationship should be based on the values of a noble character. However, article 34 of Law marriage is still loaded with gender inequality. The formulation of the problem in this research: 1) How article 34 of the Indonesian Marriage Law of 1974 in the perspective of gender theory?, and 2) Is there a need for deconstruction of article 34 of the Indonesian Marriage Law?. This research uses the normative type of law study. Law as an object has such a normative character in nature. The object in this study is article 34 of the Indonesian Marriage Law of 1974. The approach of this research is concept approach and ushul fiqh approach. In addition, it also uses the legislation approach. Methods of extracting materials and research data from library data sources. Furthermore, analyzed using gender theory. The research of normative Islamic law in this study is intended to find the applicable Islamic law, because sometimes encountered many discourse fiqh as the dimension of Islamic law is very difficult to apply in a life. The results of this study indicate that article 34 of the marriage law reviewed in the perspective of gender theory is the confirmation of the division and standardization of the role of women by sex and at the same time affirming the domestication of women. The domestication leads to the subordinate effort of the wife in front of her husband. Then the deconstruction article 34 of marriage law is a dynamic demans of society. The provisions of the law provided for in article 34 of the marriage law do not reflect a sense of justice in society and are empirically objective in their constitutional rights. The provisions of article 34 of this marriage law have discredited women. Women are only placed in the domestic domain only, while men are in the public sphere

    Analisis Kesulitan Mengajar Guru Kelas Pada Mata Pelajaran IPA Di MI Islamiyah Sidoarjo

    Get PDF
    Natural science includes many concepts of abstract and difficult, so it is difficult to understand. Average teachers MI have educational backgrounds PAI so understanding the concept of IPA is relatively low. The concept that is understood is only the concept that there is a book IPA in MI. Rarely teachers do practical whereas a lot of the media of the nature which can be used as a medium of learning. As a result, most teachers are able to develop their critical thinking, including rarely guided students in the process of thinking and develop skills in the process. The factors cause difficulty teaching the teacher is not the appropriate educational backgrounds, lack of laboratory facilities and a lack of training and KKG and lack of support from the school. IPA material is difficult to understand the teacher is a matter of style, function and parts of a plant, the reproduction of living beings. How to overcome the difficulties of teaching science is putting teachers with appropriate educational backgrounds, a teacher active in KKG and training

    Klasifikasi Data Multidimensi Menggunakan Subtractive Clustering Dan K-nearest Neightbor

    Get PDF
    Proses pengelompokan data (clustering) pada data multi dimensi dapat dilakukan dengan menggunakan algoritma SubtractiveClustering. Dalam proses pengelompokan data (clustering) untuk menentukan pusat cluster (centroid), dipengaruhi oleh besarnya nilai parameter yang diantaranya influence range, squash, accept_ratio dan reject_ratio. Dan dalam mengklasifikasikan data terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan, salah satunya adalah metode k-Nearest Neightbor yang mengklasifikasikan data dengan ketetanggaan sebagai nilai prediksi dari query instance yang baru

    Penerapan Metode Depth First Search Pada Permainan Menara Hanoi

    Get PDF
    Menara Hanoi (juga dikenal sebagai Menara Brahma) adalah permainan matematika atau teka-teki. Ini terdiri dari tiga batang dan sejumlah disk dengan ukuran yang berbeda yang dapat meluncur ke batang apapun. Teka teki ini dimulai dengan disk ditumpuk rapi dalam urutan ukuran pada satu tongkat, yang terkecil di bagian atas, sehingga membuat bentuk kerucut. Dalam masalah, solusi dapat diselesaikan dengan penerapan metode depth first search (DFS

    Pembelajaran dengan pendekatan saintifik terhadap kemampuan berpikir kritis mahasiswa calon guru madrasah ibtidaiyah

    Get PDF
    Upaya peningkatan kualitas pendidikan mendorong pemerintah mengembangkan Kurikulum 2013. Kurikulum ini dilaksanakan bertahap, namun tahun 2014 pelaksanaannya mengalami moratorium. Kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik 5 M dianggap sulit dan belum memiliki dampak dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan berpikir kritis dengan menggunakan metode konvensional dan pendekatan saintifik. Penelitian dilakukan pada mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Sunan Ampel yang berjumlah 12 orang. Teknik pengumpulan data dengan tes. Materi yang digunakan ekologi dan pencemaran. Penelitian ini menggunakan desain one group pretest posttest. Penelitian dimulai dengan pembelajaran konvensional. Di akhir pembelajaran diberikan tes keterampilan berpikir kritis. Selanjutnya, peneliti menggunakan pendekatan saintifik di kelas yang sama, kemudian pada akhir pembelajaran dilakukan tes berpikir kritis dengan soal sama. Data dianalisis dengan paired samples t test. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan keterampilan berpikir kritis yang signifikan (1%) antara pembelajaran menggunakan metode konvensional dan pendekatan saintifik. Pendekatan ini dianjurkan dalam pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis

    Validitas dan Reliabilitas Tes Elektronik (E-Test) Materi Ekosistem untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas X SMA

    Get PDF
    Kemampuan bepikir kritis adalah salah satu kemampuan yang harus dimiliki siswa pada abad 21 ini. Implementasi kurikulum juga menuntut siswa berpikir kritis agar siswa dapat bersaing di era global yang telah memasuki era revolusi industri 4.0. Revolusi industri 4.0 menerapkan sistem literasi digital dalam pembelajaran di Sekolah diantaranya adalah sistem evaluasi, metode dan materi yang diajarkan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan dan mendeskripsikan validitas, reliabilitas, dan kepraktisan tes elektronik (E-test) materi ekosistem untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa kelas X SMA. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model pengembangan 4D (Define, Design, Develop, dan Disseminate) tanpa tahap Disseminate. Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah validitas tes elektronik (E-test) dan reliabilitas tes elektronik (E-test). Tes elektronik (E-test) divalidasi kemudian diujicobakan secara terbatas pada 72 siswa kelas X IPA 3 dan X IPA 5 SMA Negeri 1 Menganti pada bulan Januari 2020. Metode pengumpulan data yang pada penelitian ini adalah metode validasi dan metode tes. Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi tes elektronik (E-test) dan lembar tes elektronik (E-test) yang dikemas dalam Google form. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tes elektronik (E-test) yang dikembangkan dinyatakan sangat valid ditinjau dari aspek materi, konstruksi soal, dan bahasa dengan persentase sebesar 100% dengan kategori sangat valid. Tes elektronik (E-test) yang dikembangkan memiliki nilai reliabilitas sebesar 0,74 dengan kategori reliabilitas tinggi. Pengukuran kemampuan berpikir kritis siswa ditinjau dari hasil tes elektronik yaitu rata-rata keseluruhan kemampuan berpikir kritis siswa sebesar 63,36% dengan kategori cukup kritis. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tes elektronik (E-test) yang dikembangkan telah memenuhi aspek validitas dan reliabilitas sehingga layak digunakan sebagai tes elektronik (E-test) yang dapat mengukur kemampuan berpikir kritis siswa. Kata Kunci : Tes Elektronik (E-test), Berpikir Kritis, Ekosiste

    IMPLEMENTASI METODE HOUGH TRANSFORM PADA IMAGE SEGMENTATION

    Get PDF
    Gambar memiliki banyak informasi, tetapi sering kali gambar yang kita miliki terdapat penurunankualitas, misalnya mengandung cacat atau kebisingan, warnanya terlalu kontras, kurang tajam, kabur dansebagainya. Tahap segmentasi dapat membaagi gambar menjadi beberapa objek atau beberapa daerah.Segmentasi dilakukan untuk memisahkan objek yang diinginkan dalam aplikasi, telah dipisahkan dari latarbelakangnya. Tersebut dalam segmentasi dapat menggunakan metode Hough Transform

    ANALISIS PENGALAMAN KONSUMEN BERDASARKAN KESESUAIAN PELAYANAN MASKAPAI GARUDA INDONESIA DI BANDAR UDARA SYAMSUDIN NOOR BANJARMASIN KALIMANTAN SELATAN

    Get PDF
    Garuda Indonesia dikenal sebagai maskapai nasional milik negara berkonsep full service yang melayani berbagai rute penerbangan baik domestik hingga internasional yang memberikan pelayanan prima dengan selalu memperhatikan tingkat kepuasan konsumen yang tercermin pada pengalaman positif konsumen. Pengalaman konsumen didasari dari pelayanan yang didapatkan penumpang telah sesuai dengan  pelayanan yang dijanjikan oleh Garuda Indonesia. Hal ini memainkan peran penting dalam keputusan pada pembelian kembali para konsumen sehingga terjadi adanya loyalitas konsumen terhadap Garuda Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode campuran dengan strategi metode campuran konkuren yaitu menyatukan data kualitatif dengan data kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui pengalaman konsumen berdasarkan kesesuaian pelayanan saat Pre-Flight, Inflight, dan Post-Flight oleh Garuda Indonesia di Bandar Udara Internasional Syamsuddin Noor Banjarmasin, Kalimantan Selatan serta menggunakan teknik pengumpulan data kualitatif dengan wawancara terstruktur dan teknik pengumpulan  kuantitatif dengan angket tertutup yang diambil dalam satu waktu dengan 20 (dua puluh) konsumen Garuda Indonesia Cabang Banjarmasin. Hasil penelitian yang diperoleh adalah pengalaman konsumen terhadap Garuda Indonesia dari Pre-Flight, Inflight, hingga Post-Flight sangat baik dan sesuai dalam pelayanannya. Pengalaman konsumen Garuda Indonesia menunjukkan sikap puas dan  perasaan yang positif akan pelayanan jasa penerbangan Garuda Indonesia sehingga memiliki kepercayaan dan kesetiaan kepada Garuda Indonesia yang menimbulkan rasa loyalitas terhadap Garuda Indonesia

    CLUSTERING MENGGUNAKAN K-MEANS ALGORITHM

    Get PDF
    Klasifikasi adalah proses pengorganisasian objek ke dalam kelompok yang anggotanya adalah sama dalam cara yang sama dan merupakan bagian dari pengenalan pola. Dua jenis pengklasifikasian adalah klasifikasi supervised dan klasifikasi unsupervised. K-means adalah jenis metode klasifikasi tak terawasi (unsupervised) yang partisi item data ke dalam satu atau lebih cluster. K-means mencoba untuk memodelkan dataset ke dalam kelompok sehingga item data yang di cluster memiliki karakteristik yang sama dan memiliki karakteristik yang berbeda dari kelompok lainnya
    corecore