50 research outputs found
Pilkada Langsung dan Stabilitas Pemerintahan di Daerah (Studi Penelitian Kab/Kota di Jawa Tengah)
EFEKTIVITAS CAMPURAN EKSTRAK ALOE VERADAN TEA TREE OILDALAM FORMULASI PELEMBAB PADA KEKERINGAN KULIT
Background :Xerosis is a result of decreased water content of the stratum corneum,
which leads to abnormal desquamation of corneocytes. Treatment with using
moisturizer has a function to keep the water content of the skin between 10% until
30%. Most of the moisturizers use synthetic adhesives which based on literally it
adduce side effect. There is extensive need to replace toxic synthetic agent from base
using component of herbal to decrease the side effect of moisturizing. This research
product examine the active component of Aloe vera and Tea tree oil in moisturizing
formulation.
Purpose :To know the effectiveness of Aloe vera extract and tea tree oil mixtures in
formulating moisturizer for dry skin.
Metodh :This research is experimental with one group pre test post test design which
use 35 respondents. Respondents who had negative patch test, filled the
questionnaire on pre test according to Visual Skin Score. Respondents used the
research product on their foot twice a day for 21 days. Finally, respondents filled
questionnaire on post test. Data was examined by Wilcoxon text with the standart of
significance p < 0,05
Result : There are 26 respondents (74,3%) have increased their level of skin
moisturizing, 9 respondents (25,7%) have not changed, and no one has decreased the
level of the skin moisturizing. The result of Wilcoxon text is obtained p <0,05
Conclusion :Aloe vera extract and tea tree oil mixtures in formulating moisturizer is
effective for dry skin.
Keywords : Xerosis, Aloe vera extract, Tea tree oil, moisturizer
EFEKTIVITAS MACADAMIA OIL 10% DALAM PELEMBAB PADA KULIT KERING
Latar Belakang. Setiap hari jutaan orang menderita kekeringan kulit, gatal, bersisik dan kemerahan karena berbagai macam penyebab. Kulit kering atau xerosis cutis didefinisikan sebagai gambaran hilangnya atau berkurangnya kadar kelembaban stratum corneum. Xerosis cutis merupakan kelainan kulit dimana kulit menjadi kasar, bersisik, berkeriput dan kurang elastis dibandingkan kulit normal
dan kering pada perabaan. Pelembab secara umum digunakan untuk meringankan kulit kering. Pelembab dapat mengurangi transepidermal water loss (TEWL) dengan meningkatkan perbaikan barrier, menciptakan barrier buatan sementara,
dan mengembalikan kelembutan kulit. Macadamia oil adalah minyak botani yang tinggi asam lemak tak jenuh tunggal dan cocok dengan komposisi asam lemak pada kulit. Dewasa ini banyak pelembab yang mengandung bahan herbal di dalamnya,
Macadamia oil dijadikan pilihan karena kandunganya yang baik untuk kesehatan kulit.
Tujuan. Mengetahui efektivitas Macadamia oil 10% dalam pelembab pada kulit
kering.
Metode. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan pretest post-test control group design dengan populasi penelitian mahasiswi Universitas Diponegoro. Didapatkan 56 responden yang memenuhi kriteria inklusi
dengan rentang usia 18-22 tahun. Data yang didapatkan adalah data primer. Uji analisis yang digunakan adalah uji Saphiro Wilk, uji Wilcoxon dan uji Mann- Whitney.
Hasil. Didapatkan penurunan bermakna skor ODS pada kulit yang menggunakan pelembab dengan Macadamia oil 10% setelah intervensi (p=0,0000) dan terdapat perbedaan bermakna antara skor ODS setelah pemakaian produk pelembab dengan dan tanpa Macadamia oil 10% (p=0,003).
Kesimpulan. Terdapat efektivitas Macadamia oil 10% dalam pelembab pada kulit mahasiswi Universitas Diponegoro berusia 18-22 tahun yang memiliki jenis kulit kering.
Kata Kunci. Kulit Kering, Pelembab, Macadamia oil 10
Studentsâ Ability in DoingEnglish PrepositionTest (A Case Study at Seventh Graders of SMP Strada Santo Fransiskus Xaverius II)
The objectives of this study were to find out the ability of students in doing
English preposition test, and to find out the problems faced by students in doing
English preposition test.
The data were collected by giving written test to the students in seventh grade
at SMP Strada Santo Fransiskus Xaverius II. The test consisted of 30 multiple-choice
questions which consisted of four options each. The participants of this study were
the students of SMP Strada Santo Fransiskus Xaverius II class of 7.3 This study was
restricted to find out the studentsâ problems in doing prepositions of time, preposition
of position, and preposition of direction.
The results of the analysis showed that the studentsâ in doing English
preposition of time is âfairâ with means score 57, preposition of position is âpoorâ
with mean score is 55, and preposition of direction is âpoorâ with mean score 49.3.
The data above showed the seventh gradersâ of SMP Strada Santo Fransiskus
Xaverius II ability in doing English preposition test (preposition of time, preposition
of position and preposition of direction) can be categorized as âpoorâ with mean
score 53.4. According to the test given showed some students faced problem in doing
English preposition test in placing the right preposition in a sentence because there
are few different prepositions but having same meaning.
Based on the findings and discussions, the writer suggests that the teacher
should explain about English preposition way in order to make students may
understand it clearly, the teacher should give more exercises related to the English
preposition and the teacher should be more creative in using the method of English
teaching. For students, they should focus what their teacherâs explaination and make
reviewing to sharpen their understanding of English.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
mengerjakan tes preposisi, dan untuk menemukan masalah yang dihadapi oleh siswa
dalam mengerjakan tes preposisi.
Data dikumpulkan dengan memberikan tes tertulis kepada siswa di kelas tujuh
di SMP Strada Santo Fransiskus Xaverius II. Tes ini terdiri dari 30 pertanyaan pilihan
ganda yang terdiri dari empat pilihan. Peserta penelitian ini adalah siswa SMP Strada
Santo Fransiskus Xaverius II kelas 7.3. Penelitian ini dibatasi untuk mengetahui
permasalahan siswa dalam menggunakan preposisi waktu, posisi dan arah
Hasil analisis menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menggunakan
preposisi waktu adalah "cukup" dengan nilai rata-rata adalah 57, preposisi posisi
adalah "kurang" dengan nilai rata-rata adalah 55, dan preposisi arah adalah âkurangâ
dengan nilai rata-rata 49.3. Kemampuan siswa kelas 7 di SMP Strada Santo
Fransiskus Xaverius II dalam menggunakan preposisi (preposisi waktu, posisi dan
arah) dapat dikategorikan sebagai "kurang" dengan nilai rata-rata 53.4. Berdasarkan
hasil tes yang diberikan menunjukkan bahwa beberapa siswa menghadapi kesulitan
dalam menggunakan preposisi yaitu kesulitan menempatkan preposisi yang tepat
dalam kalimat karena ada beberapa preposisi yang berbeda tetapi memiliki arti yang
sama.
Berdasarkan penemuan dan diskusi, penulis memberikan saran kepada guru
agar lebih menjelaskan preposisi dengan jelas untuk membuat siswa mengerti materi
tersebut dengan mudah, selain itu guru harus memberikan banyak latihan yang
berhubungan dengan preposisi, serta guru harus lebih kreatif dalam menggunakan
metode mengajar bahasa Inggris. Untuk siswa, mereka harus belajar secara individu
tentang preposisi dan harus memperhatikan penjelasan guru dengan cermat
Pengembangan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Glenn Doman Pada Anak Kelompok A1 TK Negeri Pembina Kec. Tasikmadu Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan kemampuan membaca permulaan pada anak didik kelompok A1 TK Negeri Pembina Kecamatan Taikmadu Kabupaten Karanganyar dengan menggunakan Metode Glenn Doman. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan sebanyak dua siklus dengan empat kali pertemuan. Prosedur penelitian ini terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek dalam penelitian ini adalah guru dan anak didik kelompok A1 TK Negeri Pembina Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013 sebanyak 16 anak terdiri dari 11 anak laki-laki dan 5 anak perempuan. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah Observasi. Sedangkan Validitas data yang digunakan adalah triangulasi data, penyajian data, dan penarikan simpulan atau verifikasi.
Berdasarkan hasil tindakan siklus I dan siklus II yang telah dilaksanakan selama penelitian, menunjukkan adanya pengembangan kemampuan membaca permulaan pada anak didik kelompok A1 TK Negeri Pembina Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013. Hal ini ditunjukkan dengan adanya pengembangan kemampuan membaca permulaan dari sejumlah anak didik yang pada kondisi awal hanya 4 anak didik yang mempunyai perkembangan yang sesuai harapan dalam kemampuan membaca permulaan, pada siklus I ada 5 anak yang berkembang sangat baik dan siklus II menjadi 13 anak yang kemampuan membaca permulaannya berkembang sangat baik. Prosentase rata-rata kemampuan membaca permulaan anak juga mengalami pengembangan. Pada kondisi awal prosentase rata-rata kemampuan membaca permulaan anak adalah sebesar 41,17 %, siklus I sebesar 66,4 % dan pada siklus II meningkat menjadi 81,83 %. Hasil Penelitian, penggunaan metode Glenn Doman dapat mengembangkan kemampuan membaca permulaan pada anak didik kelompok A1 TK Negeri Pembina Kecamatan Tasimadu Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013
Hubungan Nilai Aliran Puncak Ekspirasi (APE) dengan Kualitas Tidur pada Pasien PPOK di Poli Spesialis Paru B Rumah Sakit Paru Jember (Correlation between Peak Expiratory Flow Rate (PEFR) and Sleep Quality of Patient with COPD at B Lung Specialist Unit of
Chronic obstructive pulmonary disease (COPD) is a lung disease characterized by obstruction to airflow that is persistent and progressive. Shortness of breath and low PEFR is major problem in COPD. Shortness of breath during sleep can increase reticular activating system and release norepinephrine which cause waking state and sleep disorder. The purpose of this study was to analyze the correlation between PEFR and sleep quality in COPD patients.The study design was correlation analytic with cross-sectional approach involving 53 patients as a sample. Data were collected by using peak flow meter to measure PEFR and PSQI questionnaire to measure quality of sleep. Data were analyzed by using Spearman rank test with significance level of 0.05. The result showed that the average value of PEFR was 41.09% and more than half of respondents (71.7%) had PEFR value in red zone category. Mean value of sleep quality was 18.62 and all of respondents had sleep quality in poor category. The p value was 0.000 (p <α) with r value = -0,876. It indicates that there was significant correlation between PEFR and sleep quality in COPD patients. Nurses should provide appropriate intervention to improve PEFR so that COPD patients can have better sleep quality.  Keywords: PEFR, sleep quality, COP
Terapi Topikal Clindamycin Dibandingkan Dengan Niacinamide + Zinc Pada Acne Vulgaris
Latar Belakang: Pengobatan antibiotik topical untuk menangani akne vulgaris sudah sering digunakan, salah satunya adalah Clindamycin 1 %. Namun demikian, penggunaan antibiotic ini secara luas diperkirakan memunculkan strain P. Acnes yang resistan terhadap clindamycin. Kombinasi niacinamide dan zinc berfungsi sebagai anti inflamasi, menurunkan produksi sebum, dan mencegah timbulnya bekas luka jerawat. Niacinamide + zinc dapat mengatasi jerawat tanpa menimbulkan resistansi bakteri P. Acnes.Tujuan: Mengetahui perbedaan efektivitas clindamycin dan niacinamide+zinc dalam mengurangi jumlah jerawat.Metode: Jenis penelitian ini adalah experimental dengan rancangan randomized control trial â double blind. Sampel adalah penderita akne derajat mild â moderate yang tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran UNDIP dengan rentang usia 18 â 25 tahun. Empat puluh orang dibagi menjadi 2 kelompok secara acak untuk mendapat pengobatan clindamycin atau niacinamide + zinc, digunakan 2 kali sehari selama 2 minggu. Evaluasi pengobatan dengan menghitung rata - rata penurunan jumlah lesi pada tiap kelompok. Data pada masing â masing kelompok terapi dianalisis dengan one sample t â test sedangkan untuk mengetahui perbandingan efektivitas antara dua kelompok menggunakan analisis independent t - test.Hasil: Jumlah lesi pada kelompok terapi clindamycin (p= 0,00) dan niacinamide+zinc (p= 0,008) mengalami penurunan yang sangat bermakna (p<0,05). Rerata proporsi kesembuhan pada kelompok clindamycin sebesar 69% sedangkan kelompok niacinamide+zinc sebesar 64,20%. Tidak ada perbedaan efektivitas yang bermakna antara dua kelompok terapi (p= 0,620 ; p > 0,05).Simpulan: Clindamycin topical dan niacinamide+zinc topical sama â sama efektif menurunkan jumlah lesi jerawa
SISTEM INFORMASI PENERIMAAN SISWA BARU SMU NEGERI 9 YOGYAKARTA BERBASIS MULTI USER
Karya Tulis dengan judul âSISTEM INFORMASI PENERIMAAN SISWA BARU SMU NEGERI 9 YOGYAKARTA BERBASIS MULTI USERâ aplikasi ini ditunjang dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi. Diharapkan dengan hadirnya karya tulis ini dapat membantu dan meningkatkan kualtias di SMU NEGERI 9 YOGYAKARTA secara efisien dan akurat. Juga mendapatkan informasi yang aktual bagi para siswa yang akan mendaftar di sekolah tersebut. Sistem ini mampu memberikan informasi yang sangat dibutuhkan oleh siswa. Dengan adanya pengolahan data secara komputerisasi, diharapkan calon siswa baru yang akan mendaftar dapat memperoleh informasi yang lengkap. Perangkat keras yang digunakan adalah Pentium IV atau lebih dengan sistem operasi Windows XP Profesional dan menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi 6.0, sehingga aplikasi ini dapat berjalan dengan baik.
Kesimpulannya, diharapkan dapat memberikan efektifitas dalam pendaftaran atau penerimaan siswa baru
Penatalaksanaan Kasus Maloklusi dengan Agenesis Insisif Lateral Atas dan Premolar Dua Bawah pada Periode Gigi Bercampur
In orthodontic practice, orthodontist frequently face the patients with congenitally missing maxillary lateral incisors and mandibular second premolar. There are some treatment options for patients with congenitally missing second premolar such as keeping the deciduous second molar, extracting the molars and allowing space to close spontaneously, prosthetic replacement, autotransplantation and orthodontic space closure. Instead of treatment option for congenitally maxillary lateral incisor are orthodontic space opening for future restoration or orthodontic space closure using canines to replace missing maxillary lateral incisors. There are some factors must be consider before making a decision, such as the facial profile, dentoalveolar protrusion, the tooth size-arch length discrepancy, inclination and position of canine, dental esthetic of canines, occlusion, the dental relationship, patientâs age, the stage of development of the adjacent teeth and the condition of the deciduous predecessors with regard to root resorption and infracclusion. In this paper it will be discussed about the indications, advantages and disadvantages of both treatment modalities to help clinicians to cope with the malocclusion cases with congenital missing teeth. In this regard it needed teamwork among the orthodontist, prosthodontist, dental surgeon and restorative dentist to analyzing some factors related to individual patients and establishing overall treatment plans.DOI:Â 10.14693/jdi.v16i1.1