68 research outputs found
Efektivitas Komunikasi dalam Kebijakan Perkuliahan Jarak Jauh: Analisis isi Kualitatif Perkuliahan Daring di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga
Di tengah maraknya permasalahan Covid-19 yang terus melonjak, menyebabkan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta menerapkan kebijakan perkuliahan jarak jauh secara virtual yang biasa disebut perkuliahan daring. Mengacu pada permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mencari dan memahami tingkat efektivitas komunikasi mahasiswa Fakultas Syari'ah dan Hukum dalam perkuliahan daring. Metode yang diterapkan dalam pengambilan data adalah angket yang telah dibuat melalui google form dengan menggunakan metode purposive sampling. Asumsi dari sampling yang telah didapatkan meliputi 44,9% responden kurang tahu dan hanya mengikuti kebijakan perkuliahan daring dari kampus. Sebanyak 92,2% responden sering menggunakan kelas online yang disediakan dosen untuk pembelajaran daring. dan Sebanyak 47,2% merasa kesulitan memahami pelajaran selama perkuliahan daring
Pendidikan Islam dalam Konteks Politik Daerah
Pendidikan dan politik terasa sangat sulit untuk dipisahkan, dan tidak mungkin memisahkan pengetahuan dengan meninggalkan kekuasaan, begitu juga sebaliknya tidak mungkin kekuasaan bisa berjalan tanpa pengetahuan. Kekuasaan bekerja dalam proses pembentukan pengetahuan yang merupakan bentuk kebudayaan.
Pendidikan mustahil akan berjalan dengan baik sesuai dengan konsep yang ideal dengan melepaskan kekuasaan secara total dengan tanpa campur tangan dari kekuasaan, apalagi kapasitas para pendidik sangat terbatas sehingga tidak mampu mengatur secara baik terhadap peserta didik secara komprehensif dan efektif.
Pendidikan Agama dalam prosesnya tidak mungkin akan melepaskan diri dari persoalan sosial politik yang ada di sekitarnya, termasuk dalam penerapan pengembangan pendidikan agama Islam itu sendiri.
Maka peraturan Pemerintah tentang adanya muatan lokal adalah salah satu bentuknya. Sebagai langkah-langkah politik yang persuasif, peraturan tersebut semakin mudah diterima oleh masyarakat karena relevan dengan kondisi sosial-budaya masyarakat setempat. Oleh karena itu, pengokohan kekuasaan penguasa lokal atau pemerintah kabupaten dapat berjalan efektif pula. Namun, teori hegemoni dan kekuasaan yang diterapkan oleh Pemerintah, dalam rangka untuk meningkatkan pendidikan agama, ternyata ada sebagian masyarakat yang menolaknya. Hal ini membuktikan bahwa, tidak semua simpul kekuatan di masyarakat yang agamis dapat dihegemoni oleh penguasa, artinya sosio-kultur masyarakat yang bercorak agamis dan relegius tidak sepenuhnya merespon positif atas kebijakan penguasa
Kebangkitan Lima Karakter Orang Madura Pasca Corona
The corona virus pandemic that has spread throughout the world, including Madura, has created a new normal for life in society. This new normal of life has an impact on the formation or strengthening of the character of the Madurese. There are five characters of Madurese who have strengthened the post-corona. Namely, the characters pènal, mertèh, ghetèh, nyarè bhâlâ, and ressè'. These five characters are a product of Madurese education which does not only come from schools or other formal educational institutions, but also a cultural process that has been going on for a long time in Madurese life. This paper aims to describe the five characters of Madurese after corona based on the perspective and research methods of social sciences and humanities.Pandemi virus korona yang melanda seluruh dunia, termasuk juga Madura, telah menciptakan kenormalan hidup baru di masyarakat. Kenormalan hidup baru ini berimbas pada pembentukan atau penguatan karakter orang Madura. Terdapat lima karakter orang Madura yang menguat pasca korona. Yakni, karakter pènal, mertèh, ghetèh, nyarè bhâlâ, dan ressè’. Lima karakter ini merupakan produk pendidikan orang Madura yang bukan hanya berasal dari persekolahan atau institusi pendidikan formal lainnya, melainkan juga proses kultural yang telah berlangsung lama dalam kehidupan orang Madura. Tulisan ini hendak bertujuan mendeskripsikan kelima karakter orang Madura pasca korona dari perspektif dan metode penelitian ilmu sosial humaniora
Species diversity of Rhizophora in Tambelan Islands, Natuna Sea,Indonesia
Setyawan AD, Ulumuddin YI. 2012. Species diversity of Rhizophora in Tambelan Islands, Natuna Sea, Indonesia. Biodiversitas 13: 172-177. Research on diversity and distribution of mangroves on the small remote islands are rarely performed than on the coastal area and estuaries. Tambelan Islands is a cluster of small islands isolated in the Natuna Sea, Indonesia. On the island there are four species of Rhizophora, namely R. apiculata, R. stylosa, R. mucronata, and hybrid species R. x lamarckii. Rhizophora stylosa and R. apiculata are the most common species found. R. mucronata only found in certain places (i.e. Durian River), R. x lamarckii rare, usually grows in stands that also covered by the two parental, R. stylosa and R. apiculata. All Rhizophora species were found to have thorn on the leaf tip, and spotted brown on the underneath leaf. R. apiculata has a petal without woolly feathers, inflorescence have short stalks and cork. R. stylosa and R. mucronata are sibling species, both of them have a long-stalks and dichotomy inflorescence, but the style of R. mucronata very short (<2.5 mm), whereas in R. stylosa longer (> 2.5 mm). R. x lamarckii has characters between R. apiculata and R. stylosa. Key words: Rhizophora, diversity, Tambelan, Natuna Sea Stilt mangroves are widespread throughout most tropical coastal areas of Indo-Malaya, from the east Africa to western Pacific (Duke 2006; Giesen et al. 2006). Thi
Solidaritas Sosial Komunitas Sholawat Syekher Mania Labang dalam Membangun Eksistensi Di Masa Pandemi Covid-19
Religion for society becomes a sacred act. Due to the pandemic, this habit must be hampered. As the majority religion in Indonesia with various cultures and traditions, Islam must also feel the same way. The pandemic has forced religious rituals and traditions to stop.Ă‚Â Syekher Mania, as one of the largest prayer communities in Bangkalan, faces a dilemma in maintaining its existence. This research aims to determine the existence of the Syekeher Mania Labang prayer community in the Pandemic Period. The method used is qualitative. Considering the purpose of the research, which requires in-depth field data, this method is the right choice. The theoretical perspective used is Emile Durkheim's social solidarity. It is considered relevant to the research objective, which is to uncover the existential dilemma of a community that contains human individuals. The results showed that the Syekher Mania Labang sholawat community had carried out social solidarity-based movements and strategies to maintain their existence as individual human beings in one association
PERAN PELATIH DALAM MEMBINA MORAL ATLET BOLAVOLI PBV SKANOR LAMONGAN
Abstract
The purpose of this study was to determine the role of coach in fostering the morale of the PBV Skanor Lamongan athletes. The researcher uses descriptive qualitative research. The research subjects were volleyball one coach and ten athletes in Sendangagung Village, Paciran District, Lamongan Regency. The study was conducted in February 2022. The data collection techniques in this study were through the methos of observation, interviews and documentation. The type of interview used in this research is the in-depth interviiew used in this research is the in-depth interview category. The data analysis technique used in this research is using the Miles and Huberman model, which includes data collection, data reduction, data presentation and drawing conclusions. Based on the results of the analysis that has been carried out by the researchers, the results show that: 1) The role of the coach for a PBV Skanor Lamongan athlete is as a teacher. 2) The PBV Skanor Lamongan coach applies moral coaching on the field and outside the field. 3) The values of sports moral development applied by the coach to the coaches PBV volleyball athletes Skanor Lamongan include: responsibility, honesty, discipline, fair play, team work, never give up. 4) PBV athletes Skanor Lamongan are more dominant in showing conformity with the values applied by the coach. 5) The PBV Skanor Lamongan trainer is able to carry out his role as a fairly good teacher in fostering the morale of athlets.
Keywords: Role of Coach, Build Moral ,Volleyball Athlete
Implementasi metode sistem level dalam pembelajaran baca Al-Qur'an di SMPN 02 Kota Semarang
Dunia pendidikan baca tulis al-Qur’an mengalami perubahan. Dari hasil evaluasi yang dilakukan,metode sistem level terbukti memiliki banyak kelebihan dan terbukti efektif. Metode sistem level memiliki daya tarik bagi siswa dan pengajar, disamping keefektifannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan implementasi metode sistem level dalam pembelajaran baca al-Qur’an di SMPN 02 Kota Semarang. Yang dilatar belakangi oleh kepedulian didunia baca al-Qur’an. Banyak evaluasi evaluasi yang ingin dilakukan. Salah satunya keefektifan belajar baca al-Qur’an dan menambah daya tarik siswa dalam pembelajaran baca al-Qur’an. Maka dari itu sekolah harus mempunyai metode yang lebih efektif dalam pelaksanaan pembelajaran baca al-Qur’an. Baik untuk siswa maupun pengajar. Data penelitian kualitatif lapangan ini dikumpulkan melalui metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran baca al-Qur’an dengan menggunakan metode sistem level, cara evaluasi dengan mengunakan metode sistem level dan cara penilaian prestasi siswa ditunjukkan dengan jelas prosesnnya melalui dua media yaitu media buku dan media aplikasi robot yang dinamakan robot sistem level
Peran Baitul Maal Wat Tamwil ( BMT) Dalam Pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) Pada KSPPS BMT Nusa Ummat Sejahtera KC. Cirebon
AHMAD IHYA „ULUMUDDIN, NIM: 1608203148, “Peran Baitul Maal wat
Tamwil (BMT) Dalam Pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) Pada KSPPS
BMT NUSA UMMAT SEJAHTERA KC. CIREBON”
Dalam penelitian ini penulis membahas mengenai: Bagaimana peran Baitul
Maal wat Tamwil (BMT) dalam pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) pada
KSPPS BMT Nusa Ummat Sejahtera Kc. Cirebon, bagaimana hambatan Baitul Maal
wat Tamwil (BMT) dalam pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) pada KSPPS
BMT Nusa Ummat Sejahtera Kc. Cirebon, bagaimana solusi Baitul Maal wat
Tamwil (BMT) dalam pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) pada KSPPS BMT
Nusa Ummat Sejahtera Kc. Cirebon. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
peran Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dalam pengembangan Usaha Mikro Kecil
(UMK) pada KSPPS BMT Nusa Ummat Sejahtera Kc. Cirebon, untuk mengetahui
hambatan Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dalam pengembangan Usaha Mikro Kecil
(UMK) pada KSPPS BMT Nusa Ummat Sejahtera Kc. Cirebon, bagaimana solusi
Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dalam pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK)
pada KSPPS BMT Nusa Ummat Sejahtera Kc. Cirebon
Penulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif,
data yang diperoleh didapat dari dua jenis sumber data yaitu sumber data primer dan
sumber data sekunder, teknik pengumpulan datanya adalah wawancara; observasi;
dan dokumentasi, teknik analisis datanya adalah Setelah data terkumpul penulis
melakukan seleksi data kemudian mengklasifikasikan sesuai dengan tujuan
penelitian; Data-data yang masuk diperoleh dari narasumber dan dihubungkan
dengan teori-teori yang relevan dengan masalah-masalah yang dibahas, Menafsirkan
data yang dipilih dengan menggunakan kerangka berpikir yang cermat, Penarikan
kesimpulan dari hasil lapangan dan dari hasil studi kepustakaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, Peran Baitul Maal wat Tamwil
(BMT) dalam pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) pada KSPPS BMT Nusa
Ummat Sejahtera Kc. Cirebon sudah dirasakan oleh masyarakat (anggota), peran
yang dirasakan adalah pembiayaan murabahah dan pembinaan kepada masyarakat
(anggota). Hambatan Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dalam pengembangan Usaha
Mikro Kecil (UMK) pada KSPPS BMT Nusa Ummat Sejahtera Kc. Cirebon sangat
dirasakan oleh Baitul Maal wat Tamwil (BMT), hambatannya yang dirasakan Baitul
Maal wat Tamwil (BMT) adalah masih kurang terbinanya komunitas Usaha Mikro
Kecil (UMK) disekitar Baitul Maal wat Tamwil (BMT), Produk yang ditawarkan
Baitul Maal wat Tamwil (BMT) lebih inovatif dan variatif dibanding Bank Syariah,
Fasilitas yang masih kurang mewadahi. Sedangkan tantangan yang dirasakan Baitul
Maal wat Tamwil (BMT) adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum
maksimal, Anggota yang bermasalah, Jenis usaha yang berbeda-beda, Kendala pada
aspek hukum juga masih dijumpai, Peran pemerintah daerah yang kurang maksimal.
Kata Kunci: Peran Baitul Maal wat Tamwil,Usaha Mikro Kecil, Pengembangan Usaha Mikro
Keci
- …