11 research outputs found

    KAJIAN SEMIOTIKA DESAIN VERNAKULAR WAHANA HIBURAN “TONG STAND†PASAR MALAM SEKATEN YOGYAKARTA

    Get PDF
    Tampilan desain vernakular sebagai sebuah hasil kebudayaan masyarakat lokal mengandung narasi akan makna kehidupan yang tak terungkapkan. Salah satu cara untuk menggali makna tersebut adalah dengan menggunakan kajian semiotika struktural Roland Barthes dalam relasi makna. Denotasi–Konotasi yang akhirnya memunculkan sebuah Mitos. Mitos yang muncul menuntun pemirsa untuk mengetahui makna apa yang sebenarnya tersembunyi di balik tampilan visual sebuah desain vernakular stand hiburan Kelompok Diana Ria di pasar malam. Desain vernakular yang mereka tampilkan memadukan citraan tradisional dan modern secara naïf, kasar dan terkesan seadanya menjadi kumpulan objek yang menarik untuk dikaji. Kultur anggota Diana Ria yang berasal dari budaya masyarakat agraris, agamis, dan kental dengan nilai-nilai kekeluargaan kemudian harus bersinggungan secara langsung dengan masyarakat kota (pengunjung) yang berbudaya modern, berpendidikan, dan individualistis memunculkan gegar budaya seperti tampak dalam tampilan visual desain wahana hiburannya. Desain vernakular yang mereka tampilkan sebenarnya merupakan keinginan untuk mensejajarkan diri dalam arus putaran penyelenggaraan dunia hiburan modern. Pencitraan kesejajaran tersebut sebenarnya hanyalah sebuah mitos, mitos atas kehidupan mereka yang serba terbatas, tertindas dan selalu terpinggirkan

    Sejarah Gaya Desain Grafis Kover Album Piringan Hitam Musisi Indonesia Tahun 1961-1969 Koleksi Irama Nusantara

    Get PDF
    Abstract.Documentation of musical works in Indonesia has never been noticed by stakeholders (government) from the past to the present. The absence of agencies related to documenting Indonesian music works has caused the young generation to never know good quality domestic children's music. In the past music works were first produced in the form of vinyl or in Indonesia called “Piringan Hitam / PH”, then tapes, and finally on CD (Compact Disc). At the level of music lovers or collectors, Indonesian Music vinyl is the most sought-after music artifact, of high value due to the scarcity of its production. It is “interesting to look at the beauty of the style of vinyl records in the early recording industry in Indonesia at that time.This study would like to examine the history of the relationship between the style of design of the vinyl records in Indonesia in relation to the design style in America. Historical research methods used in the study of the style of art and design with research materials obtained from the observation of digital data (download) of the Irama Nusantara portal and literature studies from journal articles and related reference books. The results of the study showed that the relationship between vinyl design in Indonesia was influenced by the business relationship of the record label, the current design trend and the limitations of the cover designer / artist and the limitations of the printing technology at that time.Keywords: vinyl, design graphic, record labe

    Perjalanan Fantasi Menembus Ruang dan Waktu (Analisis Semiotika Film The Time Machine)

    Get PDF
    Cerita klasik usaha manusia untuk menaklukkan ruang dan waktu sudah menjadi impian sejak dahulu. Novel fiksi ilmiah terkenal The Time Machine (1895) karya H.G. Wells merupakan salah satu cerita klasik fantasi ilmiah manusia menembus batasan ruang dan waktu. Film sebagai hasil kreativitas insan menjadi media hiburan yang digemari karena mampu mewujudkan imajinasi mengarungi waktu. Hal ihwal yang belum dapat tercapai saat ini, lewat media film terwujudkan. Film fiksi ilmiah (science fiction) adalah genre film yang muncul sebagai medium realisasi imajinasi. Pada tahun 2002 industri film Hollywood memproduksi kembali cerita klasik populer The Time Machine. Dengan menggunakan metode analisis semiotika penelitian ini berkeinginan mengkaji film fiksi ilmiah The Time Machine untuk membongkar kepalsuan pencapaian teknologi yang dilakukan Hollywood sebagai kapanjangan tangan negara adidaya. Dari hasil penelitian diharapkan muncul kesadaran kritis penonton untuk tidak secara langsung mempercayai apa yang ditontonnya dan menyadari bahwa yang dilihatnya adalah sebuah imajinasi palsu.Fantasy Trip Entering the Space and Time (Semiotics Analysis on Film The Time Machine). Classic stories about human’s dreams to conquer space and time have been existing since long time ago. One of the most known science fiction novel about space and time wanderers is The Time Machine (1895) by H.G. Wells. This novel was than adapted in the movie  with the same title (2002) by movie industry in Hollywood. This movie is both a form of a creative work  and on the other hand is entertaining. This movie was very popular at the time because it could express the human imagination of time wanderers and the technology used and at the same time could realize it although only in a movie form. The technology of the time wandering itself is impossible at the time, even nowaday. Science fiction is then known as a genre of movie which could realize human imaginations. Using semiotic analysis, this study is trying to review this movie to show the fake thruths that Hollywood is than just a part of super power state (US)  statements. The result of the study is trying to give references to audience that the movie they might watch might be just a fake imagination

    Konsep Plesetan sebagai "Visual Pun" Lokal pada Media Promosi Luar Ruang Usaha Kuliner Masyarakat Yogyakarta

    Get PDF
    In Yogyakarta form of humor in communicating called the (language) plesetan. Interesting phenomenon occurs when plesetan that was originally a lingua franca is then used as an advertising concept culinary business. Actorsâ culinary business with the help of graphic design utilizing digital printing technology in producing a media campaign with the concept of a plesetan. The research methods used in this study play purely descriptive phenomenology methodology pioneered by Edmund Husserl. Data was collected through field observations by documenting the work of the media campaign culinary business in Yogyakarta and surrounding areas. Interviews were conducted to reveal the informant lived experience of a first person perspective. With this method are expected to be found in the explanation of the concept of Javanese plesetan culture. Then also sought various forms of plesetan in the media and the promotion of outdoor culinary business in Yogyakarta. From the initial observations that have been made assumed plesetan performed by the high level of culinary competition. Found an interesting proof of the theory that good plesetan will continue spoofed

    PENELITIAN KEKERASAN PERMUKAAN PADA BAHAN STAINLESS STEEL 316L YANG DIKERASKAN DENGAN ALAT RF-PLASMA NITROCARBURIZING

    Get PDF
    ABSTRAKPENELITIAN KEKERASAN PERMUKAAN PADA BAHAN STAINLESS STELL 316L YANG DIKERASKAN DENGAN ALAT RF-PLASMA NITROCARBURIZING. Kekerasan permukaan pada bahan Stainless Steel 316L yang dikeraskan dengan alat RF-plasma nitrocarburizing buatan BATAN telah diteliti. Beberapa sampel telah di-nitrocarburizing pada suhu 4000C selama (2-6) jam.  Hasil pengujian menunjukkan bahwa, pada sampel awal kekerasan bahan SS 316L adalah 230,7 Kgf/mm2, setelah di-nitrocarburizing pada suhu 400 0C selama 6 jam, kekerasan menjadi 299,4 Kgf/mm2.  Selain itu kedalaman maximum atom-atom nitrogen dan carbon yang terdifusi kedalam bahan SS 316L adalah 73,1 mikrometer. Pengamatan strukturmikro menunjukkan bahwa pada sampel yang telah di-nitrocarburizing pada temperatur 400 0C selama 6 jam terlihat jelas adanya lapisan atom-atom N dan C di dalam bahan SS 316L. Sampel awal dan yang di-nitrocarburizing 400 0C (t= 6 jam) terdapat matrix yang sama yaitu δ-ferrite, pearlite.Kata kunci: nitrocarburizing, RF- plasma, SS 316L, kekerasan, struktur mikro. ABSTRACTSurface hardening OF stainless steel 316L with RF-plasma nitrocarburizing DEVICE. Surface hardening on stainless steel 316L with RF-plasma nitrocarburizing device made by BATAN have been investigated.  Some samples was nitrocarburized at 4000C for 2-6 hours.  The results show that the hardness of the untreated sample of SS 316L was 230,7 Kgf/mm2. The hardness increased up to 299,4 Kgf/mm2 for nitrocarburizing at 4000C for 6 hours. Furthermore, the maximum depth of carbon and nitrogen atoms diffused in SS 316L was 73,1 micrometer.  Microstructure observation shows that the sample that was nitrocarburized at 4000C for 6 hours produced a very clear image indicating N and C atoms layers in SS316L.  The un-treated sample and the sample that was nitrocarburized at 4000C (t = 6 hours) have the same matrixes, i.e. δ-ferrite and pearlite.Keywords: nitrocarburizing, RF- plasma, SS316L, hardness, microstructur

    SURFACE HARDENING PADA BAHAN STAINLESS STEEL 304 DENGAN ALAT RF-PLASMA NITROCARBURIZING

    Get PDF
    Surface hardening pada bahan Stainless Steel 304 dengan alat RF-plasma nitrocarburizing. Surface hardening pada bahan Stainless Steel 304 dengan alat RF-plasma nitrocarburizing telah dikerjakan. Beberapa samples telah di-nitrocarburizing pada temperatur 4000C selama (0,5-6) jam. Hasilnya menunjukkan bahwa, pada sample awal kekerasan bahan SUS 304 adalah 260,58 Kgf/mm2, setelah di-nitrocarburizing pada temperatur 400 0C selama 6 jam, kekerasannya menjadi 347,62 Kgf/mm2, sedangkan kedalaman maximum atom-atom nitrogen dan carbon yang terdifusi kedalam bahan SUS 304 ialah 109,1 micrometer. Pengamatan strukturmikro menunjukkan bahwa pada sample yang telah di nitrocarburizing pada temperatur 400 0C selama 6 jam terlihat jelas adanya lapisan atom-atom N dan C di dalam bahan SUS 304. Samples awal dan yang dinitrocarburizing pada 400 0C (t = 6 jam) terdapat matrix yang sama yaitu γ-phase, δ-ferrite, dan twinning transformation. Kata kunci : Nitrocarburizing, RF- plasma, SUS 304, kekerasan, struktur mikro   Surface hardening on stainless steel 304 material with RF-plasma nitrocarburizing. Surface hardening on stainless steel 304 material with RF-plasma nitrocarburizing made in BATAN have been carried out. Some samples was nitrocarburized at temperature 400 0C for (0,5-6) hour. The results show that the hardness of untreated sample of SUS 304 material was 260,58 Kgf/mm2, after the sample nitrocarburized at temperature 400 0C for 6 hour, the hardness increased up to 347,62 Kgf/mm2. Furthermore, the maximum depth of carbon and nitrogen atoms that diffused in SUS 304 was 109,1 micrometer. Microstructure observation shows that the sample after nitrocarburized at temperature 400 0C for 6 hour to be seen very clear that there are layer of N and C atoms in SUS304 material. Un-treated sample and sample that nitrocarburized at temperatur 400 0C (t = 6 jam) have same matrixes namely, γ-phase, δ-ferrite, and twinning transformation. Key words : Nitrocarburizing, RF- plasma, SUS304, hardness, microstructur

    Estetika, Seni, dan Media: Bunga Rampai Purnatugas Alexandri Luthfi R.

    Get PDF
    Buku bunga rampai purnatugas Estetika, Seni, dan Media ini diterbitkan sebagai wujud representasi perjalanan karier Drs. Alexandri Luthfi Rahman, M.S. (AL) sebagai seniman-akademisi selama kurun waktu dari 1986 hingga 2023. Sosok yang akrab disapa Alex, Alex Luthfi, atau Abah Alex ini lahir di Surabaya pada 12 September 1958. Menempuh pendidikan sarjana pada tahun 1978-1983 di STSRI “ASRI”, ISI Yogyakarta dan menyelesaikan kuliah pascasarjana di bidang seni tahun 1989-1992 di Fakultas Seni Murni, Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat. AL mengawali karier akademik seninya sebagai dosen pada tahun 1986 di Jurusan Seni Murni, Fakultas Seni Rupa, ISI Yogyakarta sampai pada tahun 1994. Pada tahun yang sama ia pindah mengajar di Jurusan Film dan Televisi, Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta. Pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Seni Media Rekam selama dua periode, yakni 2008-2012 dan 2012-2016. Buku bunga rampai ini tersusun atas 18 artikel ilmiah yang merupakan kontribusi para kolega AL, baik yang berasal dari ISI Yogyakarta di FSR, FSP, dan FSMR maupun para kolega dari seniman dan akademisi berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Bahkan, ada satu tulisan dari kolega AL, Andrialis Abdul Rahman dkk. dari Universiti Teknologi MARA. Hadirnya buku ini dapat pula dimaknai sebagai bentuk ungkapan refleksi atas kiprah AL sebagai seniman dan akademisi. Selain itu, beberapa artikel mengulas estetika seni serta estetika dan media. Tulisan yang dimuat diklasifikasi menjadi tiga bagian, yaitu tulisan estetika seni secara umum; tulisan tentang estetika dan media; serta tulisan yang membahas refleksi atas diri AL. Tulisan dari berbagai pihak tersebut disajikan dan diurutkan dari yang general ke yang spesifik. Sebelum masuk ke bagian inti, AL menulis esai tentang autobiografi dirinya dengan sudut subjektif untuk memberikan pemahaman kepada pembaca

    Retorika Visual Plesetan Media Promosi Spanduk Usaha Kuliner Es Kelapa Muda Di Jalan Godean, Sleman-Yogyakarta

    No full text
    Sebagai kota pelajar keberadaan ribuan pendatang (pelajar/mahasiswa) memunculkan peluang wirausaha kuliner bagi masyarakat Yogyakarta. Keberadaan usaha kuliner ditemukan dalam bentuk warung makan, angkringan, warung burjo (bubur kacang ijo), warung penyetan, sampai outlet minuman ringan. Spanduk (geber) adalah media iklan sederhana yang lazim digunakan sebagai media promosi usaha kuliner. Semenjak teknologi cetak digital (digital printing) masuk ke Yogyakarta (2001), mencetak spanduk menjadi kebiasaan pemilik usaha kuliner. Fenomena menarik terjadi ketika spanduk promosi usaha kuliner dikreasikan dengan konsep plesetan untuk memikat calon konsumen. Penelitian difokuskan pada kajian konsep spanduk usaha kuliner Es Kelapa Muda di jalan Godean Yogyakarta. Tiga usaha kuliner tersebut memiliki keterkaitan konsep plesetan antar usahanya. Tujuan penelitian ini untuk menemukan ragam retorika visual plesetan lokal serta menggali konsep plesetan menurut konseptornya. Metode penelitian etnografi digunakan untuk mendeskripsikan konsep plesetan sebagaimana adanya dari sudut pandang atau perspektif konseptornya sendiri. Dilakukan interaksi yang intens melalui observasi lapangan, kajian kepustakaan serta wawancara mendalam (indepth interview) untuk mendapatkan data penelitian. Simpulan wawancara dianalisis dengan teori pembentukan bahasa plesetan, dan teori retorika visual untuk mengungkap ragam retorika visual plesetan beserta motif kemunculannya. Dari hasil penelitian ditemukan ragam/bentuk retorika visual plesetan lokal media promosi spanduk usaha kuliner Es Kelapa Muda, beserta motif kemunculan nama plesetannya.   Kata Kunci: Plesetan, Retorika Visual, Kuline

    Desain Grafis Kemasan Umkm

    No full text
    Terdapat perbedaan definisi pada kata mengemas, kemasan, dan desain kemasan. Mengemas merupakan tindakan membungkus suatu barang atau sekelompok barang (Klimchuk, 2006:34). Menurut Julianti (2014:15), kemasan adalah wadah untuk meningkatkan nilai dan fungsi sebuah produk. Sedangkan menurut Klimchuk dan Krasovec (2006:34), kemasan mengacu pada objek fisik itu sendiri. Kata ?kemasan? mengimplikasikan hasil akhir proses mengemas. Dapat disimpulkan kemasan adalah wadah berupa hasil akhir proses mengemas untuk meningkatkan nilai dan fungsi sebuah produk. Sedangkan desain kemasan adalah bisnis kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi, dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan (Klimchuk, 2006:33). Penjelasan tambahan dinyatakan oleh Noviadji (2014:13-14) yang memaparkan bahwa Kemasan berasal dari kata kemas yang berarti teratur (terbungkus) rapi dan bersih. Pengertian kemasan lainnya merupakan hasil mengemas atau bungkus pelindung dagang (niaga). Kemasan adalah wadah atau pembungkus, bagi produk pangan, kemasan mempunyai peranan penting dalam upaya mempertahankan mutu dan keamanan pangan serta meningkatkan daya tarik produk. Agar bahan pangan yang akan dikonsumsi bisa sampai kepada yang membutuhkannya dengan baik dan menarik, maka diperlukan pengemasan yang tepat. Pengemasan dalam hal ini ditunjukkan untuk melindungi bahan pangan segar maupun bahan pangan olahan dari penyebab kerusakan, baik fisik, kimia, maupun mekanis

    Tinjauan Tampilan Visual Desain Kemasan Roti Murni di Yogyakarta

    No full text
    Abstrak Kemasan pada saat ini telah mengalami penambahan fungsi dimana kemasan tidak lagi sekedar untuk melindungi dan sebagai wadah, tetapi juga berfungsi sebagai media promosi serta komunikasi sebuah produk. Kini desain kemasan telah menjadi bagian penting dalam proses pemasaran. Penelitian ini mengambil objek kajian kemasan Roti Murni di Yogyakarta yang sudah lama tidak mengalami perubahan desain kemasannya. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui latar belakang desain kemasan Roti Murni yang sudah lama tidak mengalami perubahan dan meninjau kemasan kardus Roti Murni dengan teori kemasan Desain Komunikasi Visual. Metodologi penelitian kualitatif digunakan dengan sumber data yang diperoleh dengan cara observasi dan wawancara. Data penelitian kemudian dianalisis dengan teknik analisis komponensial menggunakan teori warna, bentuk, ilustrasi, tipografi, dan tata letak menurut Desain Komunikasi Visual. Dari hasil penelitian ditemukan fakta yang menarik bahwa kemasan Roti Murni tidak berubah karena perusahaan tidak memiliki desainer kemasan, dan desain kemasannya tidak secara keseluruhan sesuai dengan teori DKV.   Kata kunci: Kemasan, Roti Murni, Tampilan Visual, Yogyakarta     Abstract Packaging at this time is indicating to have some additional functions where the packaging is no longer simply to protect or just as a container of a product inside, but also serves as a media campaign of a product inside. Packaging design then has become an important part of the marketing process. The object of this study is the packaging design used by “Roti Murniâ€, one of bakery companies in Yogyakarta. The packaging design used by “Roti Murni†has been known that it has not been changed since long time ago. The purpose of the study is to determine the background of “Roti Murni†packaging design that has not changed and to review the design of the packaging with the theory of Visual Communication Design. This study is using qualitative research methodology, while the source data analized were obtained by observation and interviews. Data were analyzed with componential analysis techniques using the theory of color, shape, illustration, typography, and layout in Visual Communication Design. The research found an interesting fact that the packaging of “Roti Murni†has not changed since the company does not have packaging designers, and the overall packaging design itself was not designed by using the theory of Visual Communication Design.   Keywords: Packaging, Murni Bakery, Visual Review, Yogyakart
    corecore